Popular Post

Pengunjung

ARSIP

  • Breaking News
    Loading...
    Kamis, 29 Desember 2011

    HUT DWP Ke 12 Di Kabupaten Jombang


    Puncak peringatan Hari Ulang Tahun Ke – 12 Darma Wanita Persatuan (DWP) Kabupaten Jombang diselenggarakan secara sederhana dan khidmat  di Gedung Bung Tomo Kantor Pemkab Jombang pada  (21/12) di meriahkan penampilan  tari-tarian dari anak-anak TK dan SLB binaan DWP Jombang, senam dari anggota DWP serta  penyerahan hadiah berbagai lomba yang digelar dalam rangka HUT DWP ke 12.

    Sudah 12 tahun lamanya, organisasi kemasyarakatan ini turut berkiprah mengambil bagian dalam upaya membangun bangsa, khususnya kaum perempuan dan anak. Berbagai macam kegiatan dilakukan baik untuk meningkatkan wawasan maupun kerja nyata yang dirasakan manfaatnya oleh anggota dan keluarga, serta masyarakat sekitar sampai pada akar rumput. 

    Acara ini dihadiri oleh Ny. Nyoman selaku ketua panitia. Disampaikan dalam laporannya berbagai kegiatan yang dilakukan DWP serta berbagai lomba yang telah digelar.  Puncak acara HUT Ke -12 DWP dihadiri Sekdakab Jombang H. Munif Kusnan SH, Msi,  Hj. Susi Widjono Suparno, mewakili Hj. Nina  Suyanto selaku penasehat DWP Jombang.
    Ketua DWP Pusat Ny. Nila M. Muluq dalam amanat tertulisnya yang dibacakan Ketua DWP Kabupaten Jombang Hj. Nila Munif Kusnan mengajak seluruh anggota Darma Wanita persatuan untuk tetap berkiprah dalam membangun bangsa kedepan sesuai dengan tema melalui HUT Ke – 12  “Pengembangan Aliansi Strategis DWP Dengan Mitra Kerja Pemerintah Dan Swasta Untuk Suksesnya Pembangunan Berkelanjutan”.
     
    Keberadaan organisasi isteri Pegawai Negeri Sipil (PNS) yang tergabung dalam wadah Dharma Wanita Persatuan (DWP), diharapkan mampu menjadi kekuatan dalam turut serta mensukseskan program-program pemerintah. Disampaikan H. Munif Kusnan SH, MSi sekdakab Jombang selaku penasehat DWP Jombang bahwa peran Dharma Wanita telah cukup baik. Dan  kedepan harus lebih ditingkatkan sejalan dengan fungsinya sebagai organisasi yang turut peduli akan kebutuhan di masyarakat. Momentum hari ulang tahun DWP ke 12 hendaknya   DWP Jombang  untuk melakukan  evaluasi dan introspeksi dalam menjalankan organisasinya.   “Mari dengan melakukan evaluasi, DWP akan bisa merumuskan program kegiatan yang lebih realistis” tutur Sekda Munif

    Diingatkan pula oleh Munif bahwa sebagai istri PNS anggota DWP keberadaannya sangat dibutuhkan bagi peningkatan kinerja dan karir suami. Munif juga mengingatkan akan   pentingnya melaksanakan dan mengamalkan  Panca Dharma Wanita. Yakni wanita sebagai pendamping suami, sebagai penerus keturunan, sebagai pendidik anak, sebagai pengatur rumah tangga dan wanita sebagai  sebagai pencari nafkah tambahan, maka diharapkan jajaran DWP Jombang  terus memberikan dukungan positif bagi suksesnya suami ditempat tugas.
    Hj. Nina Suyanto   selaku penasehat DWP Pemkab Jombang yang juga Ketua TP-PKK  dalam sambutan yang dibacakan oleh Hj. Susi Widjono Suparno mengharapkan agar DWP mampu membuat program kerja yang bersinergi dengan program pemerintah, dunia usaha agar memperoleh inspirasi pembaharuan organisasi.  Selain itu diharapkan juga untuk meningkatkan sumberdaya manusia  dengan meningkatkan kemampuan, ilmu pengetahuan  serta ketrampilan para anggotanya.
     
    Pada kesempatan tersebut diserahkan hadiah lomba dalam rangka HUT DWP ke 12 di Jombang. Yaitu untuk lomba Paduan Suara tingkat Kabupaten , juara 1 -RSUD Jombang, juara 2- Dinas Pendidikan, juara 3 - Sekretariat Daerah Kabupaten Jombang. Juara harapan 1 – Bappeda, juara harapan 2 – Kementrian Agama Jombang, juara harapan 3- Dinas Kesehatan.  Lomba Paduan Suara tingkat kecamatan, juara 1. Kec. Mojowarno, juara 2 –kec. Ngoro dan juara 3- kec. Jombang. Sedangkan juara lomba PHBS (Prilaku  Hidup Bersih dan Sehat), juara 1 –Setdakab Jombang, juara 2- Dinas Pertanian, juara 3- Inspektorat, juara harapan 1 –DPPKAD dan juara harapan 2- RSUD Jombang.  (Wati_SJAM)

    Jombang, 21 Desember 2011
    BAGIAN HUMAS

    HUT DWP Ke 12 Di Kabupaten Jombang


    Puncak peringatan Hari Ulang Tahun Ke – 12 Darma Wanita Persatuan (DWP) Kabupaten Jombang diselenggarakan secara sederhana dan khidmat  di Gedung Bung Tomo Kantor Pemkab Jombang pada  (21/12) di meriahkan penampilan  tari-tarian dari anak-anak TK dan SLB binaan DWP Jombang, senam dari anggota DWP serta  penyerahan hadiah berbagai lomba yang digelar dalam rangka HUT DWP ke 12.

    Sudah 12 tahun lamanya, organisasi kemasyarakatan ini turut berkiprah mengambil bagian dalam upaya membangun bangsa, khususnya kaum perempuan dan anak. Berbagai macam kegiatan dilakukan baik untuk meningkatkan wawasan maupun kerja nyata yang dirasakan manfaatnya oleh anggota dan keluarga, serta masyarakat sekitar sampai pada akar rumput. 

    Acara ini dihadiri oleh Ny. Nyoman selaku ketua panitia. Disampaikan dalam laporannya berbagai kegiatan yang dilakukan DWP serta berbagai lomba yang telah digelar.  Puncak acara HUT Ke -12 DWP dihadiri Sekdakab Jombang H. Munif Kusnan SH, Msi,  Hj. Susi Widjono Suparno, mewakili Hj. Nina  Suyanto selaku penasehat DWP Jombang.
    Ketua DWP Pusat Ny. Nila M. Muluq dalam amanat tertulisnya yang dibacakan Ketua DWP Kabupaten Jombang Hj. Nila Munif Kusnan mengajak seluruh anggota Darma Wanita persatuan untuk tetap berkiprah dalam membangun bangsa kedepan sesuai dengan tema melalui HUT Ke – 12  “Pengembangan Aliansi Strategis DWP Dengan Mitra Kerja Pemerintah Dan Swasta Untuk Suksesnya Pembangunan Berkelanjutan”.
     
    Keberadaan organisasi isteri Pegawai Negeri Sipil (PNS) yang tergabung dalam wadah Dharma Wanita Persatuan (DWP), diharapkan mampu menjadi kekuatan dalam turut serta mensukseskan program-program pemerintah. Disampaikan H. Munif Kusnan SH, MSi sekdakab Jombang selaku penasehat DWP Jombang bahwa peran Dharma Wanita telah cukup baik. Dan  kedepan harus lebih ditingkatkan sejalan dengan fungsinya sebagai organisasi yang turut peduli akan kebutuhan di masyarakat. Momentum hari ulang tahun DWP ke 12 hendaknya   DWP Jombang  untuk melakukan  evaluasi dan introspeksi dalam menjalankan organisasinya.   “Mari dengan melakukan evaluasi, DWP akan bisa merumuskan program kegiatan yang lebih realistis” tutur Sekda Munif

    Diingatkan pula oleh Munif bahwa sebagai istri PNS anggota DWP keberadaannya sangat dibutuhkan bagi peningkatan kinerja dan karir suami. Munif juga mengingatkan akan   pentingnya melaksanakan dan mengamalkan  Panca Dharma Wanita. Yakni wanita sebagai pendamping suami, sebagai penerus keturunan, sebagai pendidik anak, sebagai pengatur rumah tangga dan wanita sebagai  sebagai pencari nafkah tambahan, maka diharapkan jajaran DWP Jombang  terus memberikan dukungan positif bagi suksesnya suami ditempat tugas.
    Hj. Nina Suyanto   selaku penasehat DWP Pemkab Jombang yang juga Ketua TP-PKK  dalam sambutan yang dibacakan oleh Hj. Susi Widjono Suparno mengharapkan agar DWP mampu membuat program kerja yang bersinergi dengan program pemerintah, dunia usaha agar memperoleh inspirasi pembaharuan organisasi.  Selain itu diharapkan juga untuk meningkatkan sumberdaya manusia  dengan meningkatkan kemampuan, ilmu pengetahuan  serta ketrampilan para anggotanya.
     
    Pada kesempatan tersebut diserahkan hadiah lomba dalam rangka HUT DWP ke 12 di Jombang. Yaitu untuk lomba Paduan Suara tingkat Kabupaten , juara 1 -RSUD Jombang, juara 2- Dinas Pendidikan, juara 3 - Sekretariat Daerah Kabupaten Jombang. Juara harapan 1 – Bappeda, juara harapan 2 – Kementrian Agama Jombang, juara harapan 3- Dinas Kesehatan.  Lomba Paduan Suara tingkat kecamatan, juara 1. Kec. Mojowarno, juara 2 –kec. Ngoro dan juara 3- kec. Jombang. Sedangkan juara lomba PHBS (Prilaku  Hidup Bersih dan Sehat), juara 1 –Setdakab Jombang, juara 2- Dinas Pertanian, juara 3- Inspektorat, juara harapan 1 –DPPKAD dan juara harapan 2- RSUD Jombang.  (Wati_SJAM)

    Jombang, 21 Desember 2011
    BAGIAN HUMAS

    152 Kasek dan 40 Pejabat Dilantik

    152 Kasek dan 40 Pejabat Dilantik

    Roda mutasi di jajaran Dinas Pendidikan dan pejabat struktural kembali bergulir. Kamis (29/12/2011) pagi, wajah cerah nampak di raut para guru yang pagi ini hadir di Ruang Bung Tomo Pemkab Jombang. Bukan tanpa sebab, sekitar 152 guru tersebut dilantik oleh Bupati Jombang Drs.H Suyanto MM menjadi kepsek (kepala sekolah) di jenjang SD, SMP dan SMA.

    Dengan balutan jas hitam dan kopyah lengkap dengan dasi, para guru yang kini mengemban tugas sebagai kepala sekolah tersebut nampak khidmat mengikuti jalannya sesi pelantikan hingga usai. Meski didominasi pria, para guru wanita juga nampak beberapa meski hanya hitungan jari.

    Selain melantik para kepsek, Suyanto juga melantik Drs. Muntholip, MSi sebagai Kepala Dinas Pendidikan Jombang. Sebelumnya, Muntholip menjabat Plt atau pelaksana tugas kepala dinas. Roda mutasi juga menggelinding ke arah kepala UPTD pendidikan di kecamatan dan kepala tata usaha di lingkup SMA.

    Tak ketinggalan, Bupati Suyanto juga telah melantik Kepala BPBD (Badan Penanggulangan Bencana Daerah) Jombang yang beberapa bulan lalu perdanya telah rampung dibahas oleh dewan. Suyanto melantik Ir.Nur Huda sebagai Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah Jombang.

    Untuk posisi sekretaris BPBD diisi oleh Didik Tondo Susilo,SH MSi yang sebelumnya bertugas di Bagian Penanaman Modal Sekretariat Daerah. Selain dua pucuk pimpinan tersebut, tiga kasi (kepala seksi) juga dilantik yakni Gunadi sebagai Kasi Pencegahan dan Kesiapsiagaan, Achmad Gatot Rilo Pambudi sebagai Kasi Kedaruratan dan Logistik serta Sudarmawan, ST sebagai Kasi Rehabilitasi dan Rekonstruksi.

    Dengan tugas baru ini Bupati Suyanto menginginkan kinerja para tenaga pendidikan dapat memberikan sumbangsih besar dalam perubahan dan peningkatan kualitas pendidikan. Hal ini ditegaskan Suyanto mengingat tingkat kesejahteraan guru sudah lebih dari cukup. "Guru dahulu dan sekarang berbeda jauh, guru itu profesi sama dengan dokter. Bahkan kalau untuk cepet-cepetan cari mertua antara dokter dan guru, sekarang pasti lebih cepat guru" kelakarnya disambut tawa lebar para kepsek yang telah dilantik. (Dedi_Radio Suara Jombang AM)

    Jombang, 29 Desember 2011
    LPPL Radio Suara Jombang AM

    152 Kasek dan 40 Pejabat Dilantik

    152 Kasek dan 40 Pejabat Dilantik

    Roda mutasi di jajaran Dinas Pendidikan dan pejabat struktural kembali bergulir. Kamis (29/12/2011) pagi, wajah cerah nampak di raut para guru yang pagi ini hadir di Ruang Bung Tomo Pemkab Jombang. Bukan tanpa sebab, sekitar 152 guru tersebut dilantik oleh Bupati Jombang Drs.H Suyanto MM menjadi kepsek (kepala sekolah) di jenjang SD, SMP dan SMA.

    Dengan balutan jas hitam dan kopyah lengkap dengan dasi, para guru yang kini mengemban tugas sebagai kepala sekolah tersebut nampak khidmat mengikuti jalannya sesi pelantikan hingga usai. Meski didominasi pria, para guru wanita juga nampak beberapa meski hanya hitungan jari.

    Selain melantik para kepsek, Suyanto juga melantik Drs. Muntholip, MSi sebagai Kepala Dinas Pendidikan Jombang. Sebelumnya, Muntholip menjabat Plt atau pelaksana tugas kepala dinas. Roda mutasi juga menggelinding ke arah kepala UPTD pendidikan di kecamatan dan kepala tata usaha di lingkup SMA.

    Tak ketinggalan, Bupati Suyanto juga telah melantik Kepala BPBD (Badan Penanggulangan Bencana Daerah) Jombang yang beberapa bulan lalu perdanya telah rampung dibahas oleh dewan. Suyanto melantik Ir.Nur Huda sebagai Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah Jombang.

    Untuk posisi sekretaris BPBD diisi oleh Didik Tondo Susilo,SH MSi yang sebelumnya bertugas di Bagian Penanaman Modal Sekretariat Daerah. Selain dua pucuk pimpinan tersebut, tiga kasi (kepala seksi) juga dilantik yakni Gunadi sebagai Kasi Pencegahan dan Kesiapsiagaan, Achmad Gatot Rilo Pambudi sebagai Kasi Kedaruratan dan Logistik serta Sudarmawan, ST sebagai Kasi Rehabilitasi dan Rekonstruksi.

    Dengan tugas baru ini Bupati Suyanto menginginkan kinerja para tenaga pendidikan dapat memberikan sumbangsih besar dalam perubahan dan peningkatan kualitas pendidikan. Hal ini ditegaskan Suyanto mengingat tingkat kesejahteraan guru sudah lebih dari cukup. "Guru dahulu dan sekarang berbeda jauh, guru itu profesi sama dengan dokter. Bahkan kalau untuk cepet-cepetan cari mertua antara dokter dan guru, sekarang pasti lebih cepat guru" kelakarnya disambut tawa lebar para kepsek yang telah dilantik. (Dedi_Radio Suara Jombang AM)

    Jombang, 29 Desember 2011
    LPPL Radio Suara Jombang AM

    Gelar Pentas Seni Akhir Tahun Di Radio Suara Jombang AM



    Dipenghujung  tahun 2011, Jombang Art Community bekerjasama dengan Disporabudpar, PWI (Persatuan Wartawan Indonesia) Jombang, Humas  Kab. Jombang dan Radio Suara Jombang AM (RKPD) menggelar Pentas Seni dan Budaya.

    Pentas seni dan budaya yang memasuki jurnal ke delapan ini digelar dihalaman radio Suara Jombang AM eks RKPD Jombang. Dengan mengambil tema “Sapa Budaya di Kampung Cinta”, suguhan yang ditampilkan antara lain  pertunjukan seni tradisional, mandarin dan band dibalut musik konvensional akan membawa misi kolaborasi.

    Angkringan Seni adalah nama pertunjukan yang sebelumnya selalu biasa digelar di pendopo kantor Dinas Nakertrans (di perempatan Kebon Rojo Jombang ) yang dipelopori oleh Dekajo (Dewan Kesenian Jombang).

    Untuk khusus pementasan dipenghujung tahun 2011 ini special  digelar pada Jum’at (30/12/2011) di Graha Media PWI dan Radio Suara Jombang AM di Jl.Wakhid Hasyim 133 Jombang.

    Gong acara dimulai pukul 15.00 WIB dengan pembuka pertunjukan musik tradisional. Dilanjut dengan beberapa pertunjukan musik mandarin dan terkahir penampilan 4 band asal   Jombang.

    Salah satu band yang tampil adalah Saint Angel. Band beraliran hip core yang berdiri pada tahun 2004 di Mojokerto ini akan menghibur warga Jombang dengan lagu-lagu indie milik mereka. Boy (27) basis Saint Angel yang juga karyawan salah satu radio di Jombang mengaku senang dapat pentas di Jombang.

    “Memang kami terbentuk di Mojokerto, namun personel kami asli Jombang, lewat acara Angkringan Seni yang mengkolaborasikan musik tradisional dan modern kami ingin menunjukkan bahwa musik itu universal,” tegas pengagum Saint Loco ini (Dedi_ Radio Suara Jombang AM)

    Jombang, 29 Desember 2011
    LPPL Radio Suara Jombang AM

    Gelar Pentas Seni Akhir Tahun Di Radio Suara Jombang AM



    Dipenghujung  tahun 2011, Jombang Art Community bekerjasama dengan Disporabudpar, PWI (Persatuan Wartawan Indonesia) Jombang, Humas  Kab. Jombang dan Radio Suara Jombang AM (RKPD) menggelar Pentas Seni dan Budaya.

    Pentas seni dan budaya yang memasuki jurnal ke delapan ini digelar dihalaman radio Suara Jombang AM eks RKPD Jombang. Dengan mengambil tema “Sapa Budaya di Kampung Cinta”, suguhan yang ditampilkan antara lain  pertunjukan seni tradisional, mandarin dan band dibalut musik konvensional akan membawa misi kolaborasi.

    Angkringan Seni adalah nama pertunjukan yang sebelumnya selalu biasa digelar di pendopo kantor Dinas Nakertrans (di perempatan Kebon Rojo Jombang ) yang dipelopori oleh Dekajo (Dewan Kesenian Jombang).

    Untuk khusus pementasan dipenghujung tahun 2011 ini special  digelar pada Jum’at (30/12/2011) di Graha Media PWI dan Radio Suara Jombang AM di Jl.Wakhid Hasyim 133 Jombang.

    Gong acara dimulai pukul 15.00 WIB dengan pembuka pertunjukan musik tradisional. Dilanjut dengan beberapa pertunjukan musik mandarin dan terkahir penampilan 4 band asal   Jombang.

    Salah satu band yang tampil adalah Saint Angel. Band beraliran hip core yang berdiri pada tahun 2004 di Mojokerto ini akan menghibur warga Jombang dengan lagu-lagu indie milik mereka. Boy (27) basis Saint Angel yang juga karyawan salah satu radio di Jombang mengaku senang dapat pentas di Jombang.

    “Memang kami terbentuk di Mojokerto, namun personel kami asli Jombang, lewat acara Angkringan Seni yang mengkolaborasikan musik tradisional dan modern kami ingin menunjukkan bahwa musik itu universal,” tegas pengagum Saint Loco ini (Dedi_ Radio Suara Jombang AM)

    Jombang, 29 Desember 2011
    LPPL Radio Suara Jombang AM

    Sabtu, 24 Desember 2011

    GN-OTA Jombang Salurkan Beasiswa Kepada 1597 Anak Didik Kurang Mampu


    Bupati Suyanto Didampingi  Nina Suyanto Serahkan Bantuan GNOTA
    Nina Suyanto
    GN-OTA Jombang Salurkan Beasiswa Kepada 1597 Anak Didik Kurang Mampu

    Sebanyak  1597 anak  didik pada  tingkat SMA, MA dan SMK di Jombang  dari keluarga kurang mampu pada  (29/12) bertempat di Pendopo pemkab Jombang menerima bantuan beasiswa dari Lembaga GN-OTA (Gerakan Nasional Orang Tua Asuh) Kabupaten Jombang.  Pemberian bantuan secara simbolis diserahkan pada 200 siswa.

    Beasiswa diserahkan  oleh   Drs. H. Suyanto MM  Bupati Jombang  didampingi Ibu Hj. Restu Kurnia Suyanto yang akrab disapa Ibu Nina Suyanto  selaku  ketua umum  lembaga GN-OTA  Kab Jombang dan disaksikan oleh Badan Penyantun, Donatur dan undangan. 

    Disampaikan oleh Nina Suyanto, yang juga Ketua Tim Penggerak PKK Kabupaten Jombang ini bahwa Program GN-OTA  antara lain  bertujuan  untuk mengembangkan dan meningkatkan kepedulian, tanggung jawab sosial dan peran serta masyarakat untuk menjadi orang tua asuh sebagai upaya membantu menuntaskan program wajib belajar. Untuk menghimpun dana tersebut GN-OTA  Jombang menjalin kemitraan dengan pihak swasta dan  pemerintah.

    “Tahun ini total  jumlah dana bantuan beasiswa  GN-OTA  sebesar Rp.399.250.000 diberikan kepada 1597 anak asuh, masing masing menerima Rp.250.000,-  , ungkap  Nina  Suyanto.
    Meski nilai dana bantuan yang diberikan tidaklah besar, namun   Drs. H. Suyanto  MM , bupati Jombang berharap  beasiswa tersebut benar-benar dimanfaatkan dengan baik. 

    “Saya secara pribadi dan atas nama pemerintah mengucapkan terima kasih kepada kelembagaan  GN-OTA yang telah membantu mengkoordinir  organisasi ini dengan baik , begitu juga  kepada para donator yang telah memberikan kontribusi dalam bidang pendidikan, terutama membantu  anak-anak didik kita yang kurang mampu untuk  mengenyam pendidikan”, tutur Suyanto

    Bupati Suyanto juga mengingatkan kepada anak asuh GN-OTA untuk menghindari dampak negative dari kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi.   (WATI_SJAM)

    Jombang, 29 Desember  2011
    Radio Suara Jombang AM

    GN-OTA Jombang Salurkan Beasiswa Kepada 1597 Anak Didik Kurang Mampu


    Bupati Suyanto Didampingi  Nina Suyanto Serahkan Bantuan GNOTA
    Nina Suyanto
    GN-OTA Jombang Salurkan Beasiswa Kepada 1597 Anak Didik Kurang Mampu

    Sebanyak  1597 anak  didik pada  tingkat SMA, MA dan SMK di Jombang  dari keluarga kurang mampu pada  (29/12) bertempat di Pendopo pemkab Jombang menerima bantuan beasiswa dari Lembaga GN-OTA (Gerakan Nasional Orang Tua Asuh) Kabupaten Jombang.  Pemberian bantuan secara simbolis diserahkan pada 200 siswa.

    Beasiswa diserahkan  oleh   Drs. H. Suyanto MM  Bupati Jombang  didampingi Ibu Hj. Restu Kurnia Suyanto yang akrab disapa Ibu Nina Suyanto  selaku  ketua umum  lembaga GN-OTA  Kab Jombang dan disaksikan oleh Badan Penyantun, Donatur dan undangan. 

    Disampaikan oleh Nina Suyanto, yang juga Ketua Tim Penggerak PKK Kabupaten Jombang ini bahwa Program GN-OTA  antara lain  bertujuan  untuk mengembangkan dan meningkatkan kepedulian, tanggung jawab sosial dan peran serta masyarakat untuk menjadi orang tua asuh sebagai upaya membantu menuntaskan program wajib belajar. Untuk menghimpun dana tersebut GN-OTA  Jombang menjalin kemitraan dengan pihak swasta dan  pemerintah.

    “Tahun ini total  jumlah dana bantuan beasiswa  GN-OTA  sebesar Rp.399.250.000 diberikan kepada 1597 anak asuh, masing masing menerima Rp.250.000,-  , ungkap  Nina  Suyanto.
    Meski nilai dana bantuan yang diberikan tidaklah besar, namun   Drs. H. Suyanto  MM , bupati Jombang berharap  beasiswa tersebut benar-benar dimanfaatkan dengan baik. 

    “Saya secara pribadi dan atas nama pemerintah mengucapkan terima kasih kepada kelembagaan  GN-OTA yang telah membantu mengkoordinir  organisasi ini dengan baik , begitu juga  kepada para donator yang telah memberikan kontribusi dalam bidang pendidikan, terutama membantu  anak-anak didik kita yang kurang mampu untuk  mengenyam pendidikan”, tutur Suyanto

    Bupati Suyanto juga mengingatkan kepada anak asuh GN-OTA untuk menghindari dampak negative dari kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi.   (WATI_SJAM)

    Jombang, 29 Desember  2011
    Radio Suara Jombang AM

    Jumat, 23 Desember 2011

    Jombang Raih Anugerah Parahita Ekapraya Pratama

    Kabupaten Jombang kembali mendapat apresiasi dari pemerintah pusat. Yakni meraih penghargaan Anugerah Parahita Ekapraya (APE) Tingkat Pratama. APE adalah sebuah bentuk penghargaan atau apresiasi bagi pemerintah daerah atas pelaksanaan  Pengarusutamaan Gender Terbaik. Kabupaten Jombang dinilai telah melaksanakan pengarusutamaan gender, yakni memiliki  prakarsa aktif dan menumbuhkan komitmen pemerintah daerah dalam penyusunan kebijakan yang responsif gender.

    Penghargaan tersebut diserahkan oleh Presiden RI Susilo Bambang Yudhoyono kepada Bupati Jombang, yang diwakili oleh Drs. Widjono Suparno Wakil Bupati Jombang tepat pada  puncak peringatan Hari Ibu ke 83 tahun 2011 (22/12)  di Balai Kartini, Jakarta Selatan.

    Presiden RI Susilo Bambang Yudhoyono memberikan penghargaan Anugerah Parahita Ekapraya (APE) kepada 10 menteri, 1 kepala badan, 12 gubernur, dan 11 bupati, serta 3 walikota yang telah berkomitmen dan mengimplementasikan strategi pengarusutamaan gender dan pemenuhan hak anak di berbagai sektor pembangunan.

    Pada Hari Ibu yang mengambil tema “Peran Perempuan dan Laki laki dalam Membangun Ketahanan Ekonomi Menuju Kesejahteraan Bangsa “ ini, Presiden SBY menitipkan dua pesan penting. Yakni tentang Gerakan Hidup Bersih dan Gerakan Pembangkitan Ekonomi Akar Rumput. “ Saya gusar dan sedih melihat kondisi lingkungan yang kotor. Lingkungan yang kotor akan mengganggu kesehatan, pandangan juga pikiran kita” tutur Presiden SBY.

    Menurut Presiden SBY dalam gerakan pemberdayaan ekonomi, agar para perempuan menggiatkan koperasi dan UMKM pada komunitas kaum perempuan. “Dorong dan libatkan  kaum ibu dalam menjalankan  untuk usaha mikro, kecil , program pro rakyat seperti  PNPM Mandiri, dan bermitralah dengan pemerintah, swasta dalam pengembangan ekonomi didaerah”, lanjutnya.

    “Alhamdulillah kinerja pemerintah daerah Kabupaten Jombang kembali mendapat apresiasi  terbaik dari pemerintah pusat, melalui penghargaan Anugerah Parahita Ekapraya, saya  berharap bisa memacu semangat semua pihak untuk bisa bekerja lebih baik dan penuh tanggung jawab demi terwujudnya kesetaraan dan keadilan gender”,tutur Bupati Suyanto.

    Anugerah ini diselenggarakan setahun sekali dengan tim penilai independen, antara lain Pakar Gender IPB, Komnas Perempuan dan LSM. 

    Wakil Bupati Jombang, Widjono Soeparno bangga atas penghargaan ini. “Ini adalah hasil kerja sinergi beberapa program pemerintah kabupaten yang implementasinya menyentuh pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak,” tegasnya sesaat setelah menerima penghargaan di Balai Kartini Jakarta Selatan. (WATI_Suara Jombang AM 792)

    Jakarta, 22 Desember 2011
    LPPL Radio Suara Jombang AM

    Jombang Raih Anugerah Parahita Ekapraya Pratama

    Kabupaten Jombang kembali mendapat apresiasi dari pemerintah pusat. Yakni meraih penghargaan Anugerah Parahita Ekapraya (APE) Tingkat Pratama. APE adalah sebuah bentuk penghargaan atau apresiasi bagi pemerintah daerah atas pelaksanaan  Pengarusutamaan Gender Terbaik. Kabupaten Jombang dinilai telah melaksanakan pengarusutamaan gender, yakni memiliki  prakarsa aktif dan menumbuhkan komitmen pemerintah daerah dalam penyusunan kebijakan yang responsif gender.

    Penghargaan tersebut diserahkan oleh Presiden RI Susilo Bambang Yudhoyono kepada Bupati Jombang, yang diwakili oleh Drs. Widjono Suparno Wakil Bupati Jombang tepat pada  puncak peringatan Hari Ibu ke 83 tahun 2011 (22/12)  di Balai Kartini, Jakarta Selatan.

    Presiden RI Susilo Bambang Yudhoyono memberikan penghargaan Anugerah Parahita Ekapraya (APE) kepada 10 menteri, 1 kepala badan, 12 gubernur, dan 11 bupati, serta 3 walikota yang telah berkomitmen dan mengimplementasikan strategi pengarusutamaan gender dan pemenuhan hak anak di berbagai sektor pembangunan.

    Pada Hari Ibu yang mengambil tema “Peran Perempuan dan Laki laki dalam Membangun Ketahanan Ekonomi Menuju Kesejahteraan Bangsa “ ini, Presiden SBY menitipkan dua pesan penting. Yakni tentang Gerakan Hidup Bersih dan Gerakan Pembangkitan Ekonomi Akar Rumput. “ Saya gusar dan sedih melihat kondisi lingkungan yang kotor. Lingkungan yang kotor akan mengganggu kesehatan, pandangan juga pikiran kita” tutur Presiden SBY.

    Menurut Presiden SBY dalam gerakan pemberdayaan ekonomi, agar para perempuan menggiatkan koperasi dan UMKM pada komunitas kaum perempuan. “Dorong dan libatkan  kaum ibu dalam menjalankan  untuk usaha mikro, kecil , program pro rakyat seperti  PNPM Mandiri, dan bermitralah dengan pemerintah, swasta dalam pengembangan ekonomi didaerah”, lanjutnya.

    “Alhamdulillah kinerja pemerintah daerah Kabupaten Jombang kembali mendapat apresiasi  terbaik dari pemerintah pusat, melalui penghargaan Anugerah Parahita Ekapraya, saya  berharap bisa memacu semangat semua pihak untuk bisa bekerja lebih baik dan penuh tanggung jawab demi terwujudnya kesetaraan dan keadilan gender”,tutur Bupati Suyanto.

    Anugerah ini diselenggarakan setahun sekali dengan tim penilai independen, antara lain Pakar Gender IPB, Komnas Perempuan dan LSM. 

    Wakil Bupati Jombang, Widjono Soeparno bangga atas penghargaan ini. “Ini adalah hasil kerja sinergi beberapa program pemerintah kabupaten yang implementasinya menyentuh pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak,” tegasnya sesaat setelah menerima penghargaan di Balai Kartini Jakarta Selatan. (WATI_Suara Jombang AM 792)

    Jakarta, 22 Desember 2011
    LPPL Radio Suara Jombang AM

    Jelang Natal, Puluhan Produk Mamin Disita

    Menjelang Hari Natal dan Tahun Baru, Dinas Kesehatan Kabupaten Jombang beserta tim melakukan sidak ke sejumlah toko maupun swalayan. Sidak yang dilakukan kali ini, untuk mengetahui produk-produk kadaluwarsa yang masih beredar di pasaran. Selain itu, untuk melindungi konsumen dari produk-produk yang sudah tidak layak dikonsumsi.

    Hasilnya, saat tim melakukan sidak di Toko Comodore, tim menemukan beberapa produk kadaluwarsa masih dijual. Produk kadaluwarsa tersebut adalah Kopi Moca Master sebanyak 6 pak. Tim sidak juga menemukan makanan rengginang yang sudah berjamur sebanyak 5 bungkus. Dua kaleng susu kental Frisian Flag yang rusak kemasannya, serta 5 bungkus kripik rambak yang tidak mencantumkan masa kadaluwarsa.

    Kepala Bagian Perekonomian Setdakab Jombang, Suparlan saat sidak  menjelaskan, sidak kali ini dalam rangka menjelang Hari Natal dan Tahun Baru untuk menertibkan mamin yang ada di sejumlah toko. “Itu sudah menjadi kewajiban untuk melindungi konsumen dari makanan yang layak atau tidak untuk di konsumsi,” ujarnya, Selasa (20/12).

    Ia mengatakan, menjelang hari besar seperti ini, masyarakat banyak mempersiapkan makanan ataupun minuman siap saji. Sehingga, masyarakat biasanya kurang memperhatikan kemasan yang masa kadaluwarsanya sudah lewat. Ia menambahkan, untuk makanan kering, batas ambang kadaluwarsanya satu bulan. Sedangkan untuk susu 2 bulan. “Pihak toko harus mengembalikan ke distributor,” pintanya.

    Usai melakukan sidak di toko yang ada di Jl KH Wahid Hayim itu, tim kemudian melanjutkan ke BMart yang ada di kawasan Jl Merdeka dan Toko Mitra di Jl KH Wahid Hasyim. Dari toko tersebut, tim sidak tidak menemukan produk kadaluwarsa. Hanya saja ada puluhan kaleng susu yang kemasannya rusak.

    Suparlan menandasakan, dari sejumlah produk yang tidak layak jual itu, pihaknya akan menyitanya. Kepada para pengelola toko, katanya, akan dilakukan pembinaan lebih lanjut.(Wati_SJAM)

    Jombang, 20  Desember 2011
    LPPL Radio Suara Jombang AM

    Jelang Natal, Puluhan Produk Mamin Disita

    Menjelang Hari Natal dan Tahun Baru, Dinas Kesehatan Kabupaten Jombang beserta tim melakukan sidak ke sejumlah toko maupun swalayan. Sidak yang dilakukan kali ini, untuk mengetahui produk-produk kadaluwarsa yang masih beredar di pasaran. Selain itu, untuk melindungi konsumen dari produk-produk yang sudah tidak layak dikonsumsi.

    Hasilnya, saat tim melakukan sidak di Toko Comodore, tim menemukan beberapa produk kadaluwarsa masih dijual. Produk kadaluwarsa tersebut adalah Kopi Moca Master sebanyak 6 pak. Tim sidak juga menemukan makanan rengginang yang sudah berjamur sebanyak 5 bungkus. Dua kaleng susu kental Frisian Flag yang rusak kemasannya, serta 5 bungkus kripik rambak yang tidak mencantumkan masa kadaluwarsa.

    Kepala Bagian Perekonomian Setdakab Jombang, Suparlan saat sidak  menjelaskan, sidak kali ini dalam rangka menjelang Hari Natal dan Tahun Baru untuk menertibkan mamin yang ada di sejumlah toko. “Itu sudah menjadi kewajiban untuk melindungi konsumen dari makanan yang layak atau tidak untuk di konsumsi,” ujarnya, Selasa (20/12).

    Ia mengatakan, menjelang hari besar seperti ini, masyarakat banyak mempersiapkan makanan ataupun minuman siap saji. Sehingga, masyarakat biasanya kurang memperhatikan kemasan yang masa kadaluwarsanya sudah lewat. Ia menambahkan, untuk makanan kering, batas ambang kadaluwarsanya satu bulan. Sedangkan untuk susu 2 bulan. “Pihak toko harus mengembalikan ke distributor,” pintanya.

    Usai melakukan sidak di toko yang ada di Jl KH Wahid Hayim itu, tim kemudian melanjutkan ke BMart yang ada di kawasan Jl Merdeka dan Toko Mitra di Jl KH Wahid Hasyim. Dari toko tersebut, tim sidak tidak menemukan produk kadaluwarsa. Hanya saja ada puluhan kaleng susu yang kemasannya rusak.

    Suparlan menandasakan, dari sejumlah produk yang tidak layak jual itu, pihaknya akan menyitanya. Kepada para pengelola toko, katanya, akan dilakukan pembinaan lebih lanjut.(Wati_SJAM)

    Jombang, 20  Desember 2011
    LPPL Radio Suara Jombang AM
    Selasa, 20 Desember 2011

    Pengurus Wushu Jombang Harus Solid Dan Kompak


    Pengurus Wushu Indonesia (WI) Kabupaten Jombang periode 2011-2014 dikukuhkan. Pengukuhan nahkoda dan awak dari cabang olahraga wushu  Jombang yakni  Dr. Zulfikar As’at, yang terpilih  sebagai ketua umum dihadiri oleh Wabup Jombang Widjono Suparno. Pengukuhan dilakukan oleh Wignyo Handoyo Pengurus Provinsi Wushu Indonesia Jawa Timur di ruang Bung Tomo Kantor Pemkab Jombang pada Jum’at (`16/12) malam.

    Dalam sambutannya, Widjono Suparno berharap kepada Ketua Cabor Wushu Jombang yang baru , yakni Dr. Zulfikar As’at yang akrab disapa dengan gus Ufik  untuk  memperkenalkan dan menggelorakan olahraga tersebut. "Saya minta cabor wushu ini lebih dimasyarakatkan, sehingga diharapkan akan muncul  atlet-atlet muda yang  bisa mengukir prestasi  dicabang olahraga ini”, tuturnya.

    Drs. H. Widjono Suparno Msi juga   meminta ketua  Umum  Dr.Zulfikar As’at beserta jajaran pengurus kabupaten Wushu yang baru dikukuhkan untuk segera menyusun dan merumuskan program kerjanya.  “Untuk melahirkan pendekar-pendekar wushu yang berprestasi, yang terpenting adalah para pengurus wushu harus solid dan kompak dan bekerja lebih keras”, tandas wabup Widjono.

    Cabor ini merupakan cabang tambahan yang diputuskan KONI Jatim, untuk  melengkapi jumlah  cabor yang digelar pada Porprov  ke-III. Para  atlet wushu Jombang telah bekerja  keras melakukan latihan rutin, bukan hanya saat diterapkan TC tetapi juga sudah dilakukan di perguruan masing-masing. Terbukti cabor ini telah mampu meraih medali perunggu pada Porprov III.

    Hingga sekarang Wushu Jombang memiliki tujuh sasana. Yaitu di SKB Gudo,  Ainfa Sidowarek Ngoro, Miskat Al Anwar   SMA I Ngoro, Cendana Sakti Jombang, Satria Sakti Jombang, MASS Tebuireng dan MI Al-Wathoniyah Bareng. (Wati_SJAM)


    Jombang, 16 Desember 2011
    LPPL  Radio Suara Jombang AM

    Pengurus Wushu Jombang Harus Solid Dan Kompak


    Pengurus Wushu Indonesia (WI) Kabupaten Jombang periode 2011-2014 dikukuhkan. Pengukuhan nahkoda dan awak dari cabang olahraga wushu  Jombang yakni  Dr. Zulfikar As’at, yang terpilih  sebagai ketua umum dihadiri oleh Wabup Jombang Widjono Suparno. Pengukuhan dilakukan oleh Wignyo Handoyo Pengurus Provinsi Wushu Indonesia Jawa Timur di ruang Bung Tomo Kantor Pemkab Jombang pada Jum’at (`16/12) malam.

    Dalam sambutannya, Widjono Suparno berharap kepada Ketua Cabor Wushu Jombang yang baru , yakni Dr. Zulfikar As’at yang akrab disapa dengan gus Ufik  untuk  memperkenalkan dan menggelorakan olahraga tersebut. "Saya minta cabor wushu ini lebih dimasyarakatkan, sehingga diharapkan akan muncul  atlet-atlet muda yang  bisa mengukir prestasi  dicabang olahraga ini”, tuturnya.

    Drs. H. Widjono Suparno Msi juga   meminta ketua  Umum  Dr.Zulfikar As’at beserta jajaran pengurus kabupaten Wushu yang baru dikukuhkan untuk segera menyusun dan merumuskan program kerjanya.  “Untuk melahirkan pendekar-pendekar wushu yang berprestasi, yang terpenting adalah para pengurus wushu harus solid dan kompak dan bekerja lebih keras”, tandas wabup Widjono.

    Cabor ini merupakan cabang tambahan yang diputuskan KONI Jatim, untuk  melengkapi jumlah  cabor yang digelar pada Porprov  ke-III. Para  atlet wushu Jombang telah bekerja  keras melakukan latihan rutin, bukan hanya saat diterapkan TC tetapi juga sudah dilakukan di perguruan masing-masing. Terbukti cabor ini telah mampu meraih medali perunggu pada Porprov III.

    Hingga sekarang Wushu Jombang memiliki tujuh sasana. Yaitu di SKB Gudo,  Ainfa Sidowarek Ngoro, Miskat Al Anwar   SMA I Ngoro, Cendana Sakti Jombang, Satria Sakti Jombang, MASS Tebuireng dan MI Al-Wathoniyah Bareng. (Wati_SJAM)


    Jombang, 16 Desember 2011
    LPPL  Radio Suara Jombang AM
    Minggu, 18 Desember 2011

    BRENT Award diraih oleh Suyanto Bupati Jombang

    Melalui acara Kaji Terap Teknopreneur 2011 yang diadakan oleh Technopreneur Learning Centre (TLC) Institute Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya, unit UPM Soshum, bekerjasama dengan Pemprov Jatim memberikan penghargaan kepada para birokrat yang memiliki spirit dan kualitas enterpreneur dalam mengelola daerahnya di Gedung Robotika Kampus ITS pada Minggu (18/12).

    Terpilihnya Kabupaten Jombang bukan merupakan suatu wacana, karena menurut Ketua Panitia Bureaucracy Entrepeneur (BRENT) Award, Ir. Arman Hakim Nasution, M.Eng, bahwa penghargaan ini adalah hasil penilaian, kajian dan penelitian dari akademisi, birokrasi dalam hal ini Pemprov Jatim dan media massa ‘Jawa Pos Institute of Pro Otonomy’. Peran pemerintah dalam hal ini adalah sebagai fasilitator, supporter dan organisatornya. Pemerintah bisa mengatur social enterprise yang potensinya menciptakan entrepreneur sangatlah besar. Meskipun peran pemerintah penting, tentu saja pihak individu, society dan korporasi tak bisa bergantung karena untuk mengatasi persoalan sosial, entrepreneur harus mulai selalu  berpikir tidak egosentris tetapi harus berpikir sosial dengan tujuan apa yang bisa diberikan pada masyarakat banyak.

    Lebih lanjut, Pembantu Rektor IV, Prof. DR. Darwinto, MSc. Mengucapkan selamat kepada peraih BRENT Award yaitu Kabupaten Jombang di bidang kesehatan, Kabupaten Gresik di bidang pendidikan dan Kotamadya Madiun di bidang ekonomi  lingkungan. Dengan adanya acara ini maka ikut menunjang program pemerintah dalam upaya untuk meningkatkan perekonomian khususnya di Jawa Timur. Ditambahkan pula banyaknya acara penghargaan di Indonesia ini menggambarkan bahwa masyarakat Indonesia senang untuk berkompetisi untuk kemajuan jaman. Sinergitas antara akademisi, bussinessman dan government (ABG) perlu terus ditingkatkan demi negara dan bangsa.

    Acara ditutup dengan talkshow dari ketiga peraih penghargaan, Kabupaten Jombang yang mendapatkan penghargaan BRENT Award di Bidang Kesehatan tentu saja banyak mengandalkan beberapa pelayanan kesehatan khususnya palayanan dasar di puskesmas-puskesmas. Ditanya oleh moderator bagaimana pelayanan kesehatan, maka Bupati Suyanto secara gamblang memaparkan kiat-kiat keberhasilan dalam pelayanan kesehatan yang didasarkan dari keluhan-keluhan dari masyarakat sehingga program kerja pemerintah pasti akan terarah sesuai dengan beberapa masukan tersebut. Program kerja itu pula yang menjadi kontrak kerja bupati selama memangku jabatan. (Aries Radio Suara Jombang AM)

    Surabaya, 18 Desember 2011
    LPPL Radio Suara Jombang AM

    BRENT Award diraih oleh Suyanto Bupati Jombang

    Melalui acara Kaji Terap Teknopreneur 2011 yang diadakan oleh Technopreneur Learning Centre (TLC) Institute Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya, unit UPM Soshum, bekerjasama dengan Pemprov Jatim memberikan penghargaan kepada para birokrat yang memiliki spirit dan kualitas enterpreneur dalam mengelola daerahnya di Gedung Robotika Kampus ITS pada Minggu (18/12).

    Terpilihnya Kabupaten Jombang bukan merupakan suatu wacana, karena menurut Ketua Panitia Bureaucracy Entrepeneur (BRENT) Award, Ir. Arman Hakim Nasution, M.Eng, bahwa penghargaan ini adalah hasil penilaian, kajian dan penelitian dari akademisi, birokrasi dalam hal ini Pemprov Jatim dan media massa ‘Jawa Pos Institute of Pro Otonomy’. Peran pemerintah dalam hal ini adalah sebagai fasilitator, supporter dan organisatornya. Pemerintah bisa mengatur social enterprise yang potensinya menciptakan entrepreneur sangatlah besar. Meskipun peran pemerintah penting, tentu saja pihak individu, society dan korporasi tak bisa bergantung karena untuk mengatasi persoalan sosial, entrepreneur harus mulai selalu  berpikir tidak egosentris tetapi harus berpikir sosial dengan tujuan apa yang bisa diberikan pada masyarakat banyak.

    Lebih lanjut, Pembantu Rektor IV, Prof. DR. Darwinto, MSc. Mengucapkan selamat kepada peraih BRENT Award yaitu Kabupaten Jombang di bidang kesehatan, Kabupaten Gresik di bidang pendidikan dan Kotamadya Madiun di bidang ekonomi  lingkungan. Dengan adanya acara ini maka ikut menunjang program pemerintah dalam upaya untuk meningkatkan perekonomian khususnya di Jawa Timur. Ditambahkan pula banyaknya acara penghargaan di Indonesia ini menggambarkan bahwa masyarakat Indonesia senang untuk berkompetisi untuk kemajuan jaman. Sinergitas antara akademisi, bussinessman dan government (ABG) perlu terus ditingkatkan demi negara dan bangsa.

    Acara ditutup dengan talkshow dari ketiga peraih penghargaan, Kabupaten Jombang yang mendapatkan penghargaan BRENT Award di Bidang Kesehatan tentu saja banyak mengandalkan beberapa pelayanan kesehatan khususnya palayanan dasar di puskesmas-puskesmas. Ditanya oleh moderator bagaimana pelayanan kesehatan, maka Bupati Suyanto secara gamblang memaparkan kiat-kiat keberhasilan dalam pelayanan kesehatan yang didasarkan dari keluhan-keluhan dari masyarakat sehingga program kerja pemerintah pasti akan terarah sesuai dengan beberapa masukan tersebut. Program kerja itu pula yang menjadi kontrak kerja bupati selama memangku jabatan. (Aries Radio Suara Jombang AM)

    Surabaya, 18 Desember 2011
    LPPL Radio Suara Jombang AM