Popular Post
- Ketahanan pangan nasional mulai rentan dan rapuh. Pernyataan ini diungkapkan oleh Bupati Jombang, Drs.H Suyanto, MM dalam Rapat Koordinasi...
- Pemisahan Rohman – Rohim, bayi kembar siam dempet pinggul asal Jombang sungguh menyita perhatian public. Bagaimana tidak, kedua bayi anak ...
- Persoalan tembakau memang tak hanya milik Jombang. Masalah pelik yang dialami para petani tembakau ini bahkan sudah menasional. Di kota sa...
- Lomba Tingkat III Pramuka Penggalang :Gotong Royong Dirikan Tenda Untuk mempersiapkan Pramuka Pengalang sebagai kader Bangsa yan...
- Kabupaten Jombang diawal tahun 2012 kembali berhasil mengukir prestasi ditingkat nasional. Penghargaan tersebut diraih oleh Pusat Informasi...
- Program kartu tanda penduduk elektronik (e-KTP) di Kabupaten Jombang dimulai. Launching program ini dilaksanakan serentak di dua kecamatan...
- Prestasi membanggakan kembali diraih Bupati Jombang Drs. H. Suyanto MM yang telah terpilih sebagai salah satu kepala daerah di Indonesia y...
Pengunjung
ARSIP
-
▼
2011
(338)
-
▼
Desember
(40)
- HUT DWP Ke 12 Di Kabupaten Jombang
- HUT DWP Ke 12 Di Kabupaten Jombang
- 152 Kasek dan 40 Pejabat Dilantik
- 152 Kasek dan 40 Pejabat Dilantik
- Gelar Pentas Seni Akhir Tahun Di Radio Suara Jomba...
- Gelar Pentas Seni Akhir Tahun Di Radio Suara Jomba...
- GN-OTA Jombang Salurkan Beasiswa Kepada 1597 Anak ...
- GN-OTA Jombang Salurkan Beasiswa Kepada 1597 Anak ...
- Jombang Raih Anugerah Parahita Ekapraya Pratama
- Jombang Raih Anugerah Parahita Ekapraya Pratama
- Jelang Natal, Puluhan Produk Mamin Disita
- Jelang Natal, Puluhan Produk Mamin Disita
- Pengurus Wushu Jombang Harus Solid Dan Kompak
- Pengurus Wushu Jombang Harus Solid Dan Kompak
- BRENT Award diraih oleh Suyanto Bupati Jombang
- BRENT Award diraih oleh Suyanto Bupati Jombang
- Silaturahmi Muspida Dengan Para Pendekar Cabor Bel...
- Silaturahmi Muspida Dengan Para Pendekar Cabor Bel...
- Widjono Suparno Berangkatkan Pleton Beranting YWPJ
- Widjono Suparno Berangkatkan Pleton Beranting YWPJ
- Wonosalam Masuk 5 Besar Penilaian Sinergitas Kiner...
- Wonosalam Masuk 5 Besar Penilaian Sinergitas Kiner...
- KOBE Di Radio Suara Jombang AM
- KOBE Di Radio Suara Jombang AM
- Kinerja Penanaman Modal Kabupaten Jombang Terbaik
- Kinerja Penanaman Modal Kabupaten Jombang Terbaik
- Gelar Deklarasi, Perak Kecamatan Pertama Berstatus...
- Gelar Deklarasi, Perak Kecamatan Pertama Berstatus...
- Menteri Agama Tanggapi Isu Korupsi
- Menteri Agama Tanggapi Isu Korupsi
- Ibu Berperan Penting Mengatasi Kerusakan Moral
- Ibu Berperan Penting Mengatasi Kerusakan Moral
- Langkah Antisipasi Bencana
- Langkah Antisipasi Bencana
- Membangkitkan Wayang Topeng Jatiduwur Kesamben
- Membangkitkan Wayang Topeng Jatiduwur Kesamben
- Jombang Raih Profesionalisme Award
- Jombang Raih Profesionalisme Award
- Suyanto Bupati Jombang Terpilih Sebagai Bupati Ter...
- Suyanto Bupati Jombang Terpilih Sebagai Bupati Ter...
-
▼
Desember
(40)
Breaking News
Loading...
Rabu, 07 Desember 2011
Menteri Agama Tanggapi Isu Korupsi
Berita miring yang menyebut Kementrian Agama (Kemenag) sebagai kementrian terkorup mendapat tanggapan serius Menteri Agama RI Suryadharma Ali. Tuduhan tersebut dibantah keras. Ini disampaikan Suryadharma Ali di hadapan para pegawai KUA (Kantor Urusan Agama) dan guru agama se-Kabupaten Jombang, Selasa (6/12/2011) siang.
“Kenapa justru kementrian agama yang disebut paling korup? siapa biangnya akan saya investigasi,” tegasnya saat bersilaturahim di pendopo Pemkab Jombang. Ada beberapa hal yang membuat asumsi tersebut kian santer berhembus. Satu diantaranya adalah pemberian amplop atau uang saku kepada petugas pencatat nikah dari KUA.
“Umumnya orang menikah itu bertepatan dengan hari sabtu dan minggu dimana kantor KUA tutup, jadi pencatatan nikah dilakukan di rumah mempelai atau di gedung, menurut saya masih wajar jika ada yang memberi amplop ucapan terima kasih, apalagi jika rumah mempelai cukup jauh” terangnya.
Faktor itulah kemudian yang menjadi anggapan bahwa telah terjadi gratifikasi dalam pencatatan nikah yang dilakukan oleh Kemenag. “Saya tidak melegalkan gratifikasi, harus dilihat dulu konteksnya seperti apa, memangnya berapa triliun yang diterima petugas KUA sampai Kemenag disebut kementrian terkorup?” ujarnya prihatin
Menyikapi hal itu, menteri yang juga sahabat Wakil Gubernur Jatim Syaifullah Yusuf ini kemudian menyarankan agar pencatatan nikah dilakukan di jam kerja dan di kantor KUA setempat. Petugas KUA juga dilarang mematok harga atau pasang bandrol.
Beberapa waktu lalu Menag mengakui sempat melakukan evaluasi bersama Komisi 8 DPR RI, hasilnya bisa ditebak. Cukup mengecewakan bagi Kemenag. “Dari awal sampai akhir hanya berisi hujatan, tak ada 1 pun apresiasi,” tuturnya. Waktu itu, yang dibahas lebih banyak masalah pelaksanaan haji tahun ini.
Menteri Agama Suryadharma Ali sebelum bersilaturahim di pendopo terlebih dahulu hadir di Ponpes Darul Ulum Jombang mengikuti peringatan 10 Muharram (sewelasan) didampingi Wakil Gubernur Jatim, Syaifullah Yusuf. (Dedi_SJAM)
Jombang, 6 Desember 2011
“Kenapa justru kementrian agama yang disebut paling korup? siapa biangnya akan saya investigasi,” tegasnya saat bersilaturahim di pendopo Pemkab Jombang. Ada beberapa hal yang membuat asumsi tersebut kian santer berhembus. Satu diantaranya adalah pemberian amplop atau uang saku kepada petugas pencatat nikah dari KUA.
“Umumnya orang menikah itu bertepatan dengan hari sabtu dan minggu dimana kantor KUA tutup, jadi pencatatan nikah dilakukan di rumah mempelai atau di gedung, menurut saya masih wajar jika ada yang memberi amplop ucapan terima kasih, apalagi jika rumah mempelai cukup jauh” terangnya.
Faktor itulah kemudian yang menjadi anggapan bahwa telah terjadi gratifikasi dalam pencatatan nikah yang dilakukan oleh Kemenag. “Saya tidak melegalkan gratifikasi, harus dilihat dulu konteksnya seperti apa, memangnya berapa triliun yang diterima petugas KUA sampai Kemenag disebut kementrian terkorup?” ujarnya prihatin
Menyikapi hal itu, menteri yang juga sahabat Wakil Gubernur Jatim Syaifullah Yusuf ini kemudian menyarankan agar pencatatan nikah dilakukan di jam kerja dan di kantor KUA setempat. Petugas KUA juga dilarang mematok harga atau pasang bandrol.
Beberapa waktu lalu Menag mengakui sempat melakukan evaluasi bersama Komisi 8 DPR RI, hasilnya bisa ditebak. Cukup mengecewakan bagi Kemenag. “Dari awal sampai akhir hanya berisi hujatan, tak ada 1 pun apresiasi,” tuturnya. Waktu itu, yang dibahas lebih banyak masalah pelaksanaan haji tahun ini.
Menteri Agama Suryadharma Ali sebelum bersilaturahim di pendopo terlebih dahulu hadir di Ponpes Darul Ulum Jombang mengikuti peringatan 10 Muharram (sewelasan) didampingi Wakil Gubernur Jatim, Syaifullah Yusuf. (Dedi_SJAM)
Jombang, 6 Desember 2011
LPPL Radio Suara Jombang AM
Langganan:
Posting Komentar
(Atom)
0 komentar:
Posting Komentar