Popular Post

Pengunjung

ARSIP

  • Breaking News
    Loading...
    Jumat, 29 Juni 2012

    Investasi Masuk ke Jombang Tembus 6 Trilyun



    Investasi besar,  senilai 6 trilyun telah masuk ke Kabupaten Jombang. Ini dilontarkan Bupati Jombang Drs. H. Suyanto MM saat membuka bisnis gathering di hotel Yusro, pada 27 Juni 2012. “Saya baru saja menandatangani Letter Of Intent (LOI) dengan kamar dagang  Taiwan, Korea dengan perusahaan yang  berinvestasi di Jombang”, ungkap  Bupati Suyanto.

    Disampaikan Bupati Suyanto bahwa pemerintah Kabupaten Jombang berkomitmen untuk terus   mendorong pertumbuhan ekonomi mikro maupun makro dan memfasilitasinya melalui kegiatan temu usaha umkm, atau bisnis gathering. Terbukti bahwa tahun 2011 angka pengangguran terbuka semakin menurun dan hanya tinggal 4,7 %.

    “Untuk mendorong tumbuh kembang umkm  diantaranya membenahi sector perijinan, sehingga seluruh perijinan mempunyai  standarisasi yang jelas dan memiliki kepastian. Selain itu mendorong perbankkan untuk memperbesar landing kredit menengah kebawah, yakni  500 juta kebawah.  Dan kepada perbankan yang mampu menggerakkan ini, pemkab  memberikan reward yang terkait dengan  penempatan dana dana milk pemkab Jombang. Karena kredit ini lah yang  akan menyerap  tenaga kerja lebih besar. Selanjutnya fasilitasi sebaik-baiknya  untuk investasi besar seperti yang baru saja saya tandatangani LOI nya senilai 6 trilyun dengan Taiwan, Korea “, papar Bupati Suyanto.

    Di sisi lain, UMKM diharapkan kreatif dan inovatif dalam memproduksi barang, sehingga apa yang dihasilkan diterima pasar. “Jika para pelaku usaha bisa memproduksi barang yang bisa diterima pasar, dampak positifnya juga akan memberi peluang kerja bagi masyarakat sekitar disamping meningkatkan perekomonian,” tutur Bupati Suyanto.

    Tidak kurang sekitar 148 UMKM  hadir siang itu mengikuti pemaparan materi terkait Revitalisasi Peran UKM Dalam Menghadapi Daya Saing yang disampaikan oleh Dr. Agung Winarno, MM dari Universitas Negeri Malang. “Dengan Temu Bisnis UMKM kali ini diharapkan bisa menambah wawasan  para pelaku usaha serta mendorong tumbuh kembang ekonomi kreatif di Kabupaten Jombang  ”, tutur Drs. Sustionadi, MSi. Ditambahkan Sustionadi bahwa tanggal  5 sampai 11 Juli mendatang  pemkab Jombang juga akan memfasilitasi umkm dalam Gelar Potensi Jombang di Alun Alun Jombang. (Wati_SJAM)

    Jombang, 27 Juni 2012
    Radio Suara Jombang AM


    Investasi Masuk ke Jombang Tembus 6 Trilyun



    Investasi besar,  senilai 6 trilyun telah masuk ke Kabupaten Jombang. Ini dilontarkan Bupati Jombang Drs. H. Suyanto MM saat membuka bisnis gathering di hotel Yusro, pada 27 Juni 2012. “Saya baru saja menandatangani Letter Of Intent (LOI) dengan kamar dagang  Taiwan, Korea dengan perusahaan yang  berinvestasi di Jombang”, ungkap  Bupati Suyanto.

    Disampaikan Bupati Suyanto bahwa pemerintah Kabupaten Jombang berkomitmen untuk terus   mendorong pertumbuhan ekonomi mikro maupun makro dan memfasilitasinya melalui kegiatan temu usaha umkm, atau bisnis gathering. Terbukti bahwa tahun 2011 angka pengangguran terbuka semakin menurun dan hanya tinggal 4,7 %.

    “Untuk mendorong tumbuh kembang umkm  diantaranya membenahi sector perijinan, sehingga seluruh perijinan mempunyai  standarisasi yang jelas dan memiliki kepastian. Selain itu mendorong perbankkan untuk memperbesar landing kredit menengah kebawah, yakni  500 juta kebawah.  Dan kepada perbankan yang mampu menggerakkan ini, pemkab  memberikan reward yang terkait dengan  penempatan dana dana milk pemkab Jombang. Karena kredit ini lah yang  akan menyerap  tenaga kerja lebih besar. Selanjutnya fasilitasi sebaik-baiknya  untuk investasi besar seperti yang baru saja saya tandatangani LOI nya senilai 6 trilyun dengan Taiwan, Korea “, papar Bupati Suyanto.

    Di sisi lain, UMKM diharapkan kreatif dan inovatif dalam memproduksi barang, sehingga apa yang dihasilkan diterima pasar. “Jika para pelaku usaha bisa memproduksi barang yang bisa diterima pasar, dampak positifnya juga akan memberi peluang kerja bagi masyarakat sekitar disamping meningkatkan perekomonian,” tutur Bupati Suyanto.

    Tidak kurang sekitar 148 UMKM  hadir siang itu mengikuti pemaparan materi terkait Revitalisasi Peran UKM Dalam Menghadapi Daya Saing yang disampaikan oleh Dr. Agung Winarno, MM dari Universitas Negeri Malang. “Dengan Temu Bisnis UMKM kali ini diharapkan bisa menambah wawasan  para pelaku usaha serta mendorong tumbuh kembang ekonomi kreatif di Kabupaten Jombang  ”, tutur Drs. Sustionadi, MSi. Ditambahkan Sustionadi bahwa tanggal  5 sampai 11 Juli mendatang  pemkab Jombang juga akan memfasilitasi umkm dalam Gelar Potensi Jombang di Alun Alun Jombang. (Wati_SJAM)

    Jombang, 27 Juni 2012
    Radio Suara Jombang AM


    Bulan Pelunasan PBB 2012 Kabupaten Jombang

    Guna meningkatkan kesadaran dan tanggung jawab masyarakat akan pentingnya pajak, sebagai salahsatu sumber pembiayaan pemerintah untuk mempercepat pelaksanaan pembangunan,  pemkab  Jombang kembali menggelar bulan pelunasan pembayaran Pajak Bumi dan Bangunan (PBB). Agenda tersebut digelar di pendopo pemkab Jombang pada 27 Juni 2012. Bupati dan wakil  Bupati Jombang pada kesempatan tersebut memberikan teladan dengan melakukan pembayaran pajak.

    Ketetapan PBB Kabupaten Jombang tahun 2012 sebesar Rp.13.877.021.081 dari obyek pajak yang ada di 21 kecamatan, 302 desa dan 4 kelurahan. “Penerimaan PBB sampai dengan tanggal 26 Juni 2012 jumlahnya sebesar Rp. 6.475.451.037 atau sekitar  46,66 % dari target yang ditentukan”  ungkap Kepala DPPKAD (Dinas Pendapatan Pengelolaan Keuangan dan Asset Daerah) Jombang, drg Budi Nugroho, MPPM.

    Menurut drg. Budi Nugroho yang juga mantan wadir RSUD Jombang ini, bahwa sukses bulan pelunasan PBB tahun 2012 tidak lepas dari komitmen pemerintah Kabupaten Jombang dalam hal ini Bupati Jombang serta tim intensifikasi PBB Kabupaten Jombang dan masyarakat. Dari kegiatan bulan pelunasan PBB siang itu telah memberikan kontribusi untuk penerimaan PBB sebesar  Rp. 1.357.729.312,-

    Bupati Jombang Drs. H. Suyanto MM, memberikan apresiasi kepada obyek pajak kategori tercepat dalam melunas PBB  2012. Diantaranya adalah Kecamatan Kudu, Desa Perak, Bank Danamon, dan PT. Pei Hai Internasional.

    Yang menarik dari agenda kampanye  bulan pelunasan pembayaran Pajak Bumi dan Bangunan (PBB) di Kabupaten Jombang siang itu  dikemas dengan ludruk Vaganza. Dimana  para pemainnya melibatkan kepala DPPKAD dan staff bekerjasama dengan DKJ (Dewan Kesenian Jombang). Selain itu juga menggandeng komunitas fotografer dan komunitas sepeda kuno. Praktis, dalam acara tersebut sejumlah foto bertema pembangunan terpampang di sejumlah titik. Bukan hanya itu, seluruh pegawai DPPKAD juga diwajibkan berdandan ala pemain ludruk. (Wati_SJAM)

    Jombang, 27 Juni 2012
    Radio Suara Jombang AM

    Bulan Pelunasan PBB 2012 Kabupaten Jombang

    Guna meningkatkan kesadaran dan tanggung jawab masyarakat akan pentingnya pajak, sebagai salahsatu sumber pembiayaan pemerintah untuk mempercepat pelaksanaan pembangunan,  pemkab  Jombang kembali menggelar bulan pelunasan pembayaran Pajak Bumi dan Bangunan (PBB). Agenda tersebut digelar di pendopo pemkab Jombang pada 27 Juni 2012. Bupati dan wakil  Bupati Jombang pada kesempatan tersebut memberikan teladan dengan melakukan pembayaran pajak.

    Ketetapan PBB Kabupaten Jombang tahun 2012 sebesar Rp.13.877.021.081 dari obyek pajak yang ada di 21 kecamatan, 302 desa dan 4 kelurahan. “Penerimaan PBB sampai dengan tanggal 26 Juni 2012 jumlahnya sebesar Rp. 6.475.451.037 atau sekitar  46,66 % dari target yang ditentukan”  ungkap Kepala DPPKAD (Dinas Pendapatan Pengelolaan Keuangan dan Asset Daerah) Jombang, drg Budi Nugroho, MPPM.

    Menurut drg. Budi Nugroho yang juga mantan wadir RSUD Jombang ini, bahwa sukses bulan pelunasan PBB tahun 2012 tidak lepas dari komitmen pemerintah Kabupaten Jombang dalam hal ini Bupati Jombang serta tim intensifikasi PBB Kabupaten Jombang dan masyarakat. Dari kegiatan bulan pelunasan PBB siang itu telah memberikan kontribusi untuk penerimaan PBB sebesar  Rp. 1.357.729.312,-

    Bupati Jombang Drs. H. Suyanto MM, memberikan apresiasi kepada obyek pajak kategori tercepat dalam melunas PBB  2012. Diantaranya adalah Kecamatan Kudu, Desa Perak, Bank Danamon, dan PT. Pei Hai Internasional.

    Yang menarik dari agenda kampanye  bulan pelunasan pembayaran Pajak Bumi dan Bangunan (PBB) di Kabupaten Jombang siang itu  dikemas dengan ludruk Vaganza. Dimana  para pemainnya melibatkan kepala DPPKAD dan staff bekerjasama dengan DKJ (Dewan Kesenian Jombang). Selain itu juga menggandeng komunitas fotografer dan komunitas sepeda kuno. Praktis, dalam acara tersebut sejumlah foto bertema pembangunan terpampang di sejumlah titik. Bukan hanya itu, seluruh pegawai DPPKAD juga diwajibkan berdandan ala pemain ludruk. (Wati_SJAM)

    Jombang, 27 Juni 2012
    Radio Suara Jombang AM
    Sabtu, 16 Juni 2012

    Crew Radio Suara Jombang AM Dan PWI Imunisasi Difteri




    Sejumlah wartawan Jombang dan crew Radio Suara Jombang AM (RKPD) menjalani imunisasi Td (Tetanus Difteri). Hal itu dilakukan untuk mencegah penyebaran penyakit yang menyerang saluran tenggorokan tersebut. Maklum saja, sejak satu bulan terakhir ini penyakit difteri mewabah di Kota Santri.

    Pelaksaan imunisasi  yang dilakukan oleh Dinas Kesehatan (Dinkes) Jombang itu digelar di kantor PWI (Persatuan Wartawan Indonesia) yang satu lokasi dengan  Radio Suara Jombang AM. Praktis para kuli tinta dan penyiar  SJAM  berbaris untuk antre imunisasi.

    Agus Sucipto, staf seksi Survailans Epidemiologi dan Kesehatan Khusus Dinkes Jombang mengatakan, imunisasi Td itu penting dilakukan. Pasalnya, penyebaran penyakit difteri itu relatif cepat. Sudah begitu, penyakit tersebut juga tidak mengenal usia. "Jadi wartawan juga penting untuk mendapatkan imunisasi ini. Karena kerja  wartawan itu banyak di lapangan dan bersentuhan dengan banyak kalangan," kata Agus menjelaskan, Jumat (15/6/2012).

    Dia juga mengatakan, selain di kalangan wartawan, Dinkes juga melakukan imunisasi di internal pegawai Pemkab. Bahkan, Dinkes juga turun ke lokasi-lokasi yang dianggap rawan penyebaran difteri. "Sudah ada sekitar 200 orang yang ikut imunisasi," tambahnya.

    Menurut Agus, ada aturan khusus terkait imunisasi difteri. Yakni, untuk usia diatas 34 tahun, imunisasi dilakukan sebanyak 3 kali. Teknisnya, imunisasi kedua dilakukan satu bulan setelah imunsasi pertama, sedangkan imunisasi ke-3 dilakukan rentang tiga bulan kemudian. "Untuk usia dibawah 34 tahun, imunisasi hanya dilakukan satu kali," ujarnya.

    Sementara itu, Yusuf Wibisono, wartawan Portal Berita Jatim mengatakan, awalnya ia takut untuk mengikuti imunisasi tersebut. Namun setelah mengetahui pentingnya imunisasi itu, Yusuf tak bisa mengelak. "Ternyata tidak sakit kok", tuturnya. Dan ini diamini juga oleh Wati penyiar Radio Suara Jombang AM."Imunisasi ini  penting untuk kita yang sering bekerja di lapangan," tutur Wati sambil mengelus lengan kirinya yang usai diimunisasi.(Wat/Suf)

    Jombang, 15 Juni 2012
    Radio Suara Jombang AM 

    Crew Radio Suara Jombang AM Dan PWI Imunisasi Difteri




    Sejumlah wartawan Jombang dan crew Radio Suara Jombang AM (RKPD) menjalani imunisasi Td (Tetanus Difteri). Hal itu dilakukan untuk mencegah penyebaran penyakit yang menyerang saluran tenggorokan tersebut. Maklum saja, sejak satu bulan terakhir ini penyakit difteri mewabah di Kota Santri.

    Pelaksaan imunisasi  yang dilakukan oleh Dinas Kesehatan (Dinkes) Jombang itu digelar di kantor PWI (Persatuan Wartawan Indonesia) yang satu lokasi dengan  Radio Suara Jombang AM. Praktis para kuli tinta dan penyiar  SJAM  berbaris untuk antre imunisasi.

    Agus Sucipto, staf seksi Survailans Epidemiologi dan Kesehatan Khusus Dinkes Jombang mengatakan, imunisasi Td itu penting dilakukan. Pasalnya, penyebaran penyakit difteri itu relatif cepat. Sudah begitu, penyakit tersebut juga tidak mengenal usia. "Jadi wartawan juga penting untuk mendapatkan imunisasi ini. Karena kerja  wartawan itu banyak di lapangan dan bersentuhan dengan banyak kalangan," kata Agus menjelaskan, Jumat (15/6/2012).

    Dia juga mengatakan, selain di kalangan wartawan, Dinkes juga melakukan imunisasi di internal pegawai Pemkab. Bahkan, Dinkes juga turun ke lokasi-lokasi yang dianggap rawan penyebaran difteri. "Sudah ada sekitar 200 orang yang ikut imunisasi," tambahnya.

    Menurut Agus, ada aturan khusus terkait imunisasi difteri. Yakni, untuk usia diatas 34 tahun, imunisasi dilakukan sebanyak 3 kali. Teknisnya, imunisasi kedua dilakukan satu bulan setelah imunsasi pertama, sedangkan imunisasi ke-3 dilakukan rentang tiga bulan kemudian. "Untuk usia dibawah 34 tahun, imunisasi hanya dilakukan satu kali," ujarnya.

    Sementara itu, Yusuf Wibisono, wartawan Portal Berita Jatim mengatakan, awalnya ia takut untuk mengikuti imunisasi tersebut. Namun setelah mengetahui pentingnya imunisasi itu, Yusuf tak bisa mengelak. "Ternyata tidak sakit kok", tuturnya. Dan ini diamini juga oleh Wati penyiar Radio Suara Jombang AM."Imunisasi ini  penting untuk kita yang sering bekerja di lapangan," tutur Wati sambil mengelus lengan kirinya yang usai diimunisasi.(Wat/Suf)

    Jombang, 15 Juni 2012
    Radio Suara Jombang AM 
    Jumat, 15 Juni 2012

    Sosialisasi Pagu Raskin Jombang 2012


    Pemerintah Kabupaten Jombang melalui Bagian Kesra  Jombang,  Bulog sub drive  Surabaya Selatan dan BPS Kabupaten Jombang mengadakan sosialisasi raskin.    Kegiatan Sosialisasi basis data terpadu hasil
    PPLS-2011 dan pagu raskin  2012, digelar pada Jum,at  (15/6) di Ruang Bung Tomo Kantor Pemkab Jombang. Sosialisasi yang diikuti kepala desa, kelurahan dan Camat se kabupaten Jombang tersebut dipimpin  langsung oleh Wakil Bupati Jombang , Widjono Soeparno, wakil kepala perum Bulog Subdivre Surabaya Selatan , Himawan dan Kepala BPS Jombang, Patris Sayogyo.   


    Widjono Soeparno wakil bupati Jombang mengungkapkan bahwa  dalam pelaksanaan program Raskin tahun 2012 ini,  Pemerintah Pusat melalui Kemenkokesra telah mengelurkan kebijakan baru mengenai penyaluran beras raskin diseluruh Indonesia. Berdasar Data PPLS tahun 2008 penerima raskin di Jombang sebanyak 74.340 RTS-PM. Dan untuk data PPLS 2011 kuota penerima raskin untuk Kabupaten Jombang  naik sebesar 63,99 % yakni 121.910 RTS-PM.


     “Penerima raskin di Jombang ini, disatu sisi bertambah, akan tetapi  disatu sisi ada desa yang  telah berkurang.  Karenanya saya minta  kepada dinas instansi terkait pendistribusian raskin, khususnya camat dan kepala desa lurah selaku pelaksana betul-betul mengawasi pelaksanaan pendistribusiannya agar tepat sasaran, tepat harga, tepat jumlah, tepat waktu, tepat administrasi dan tepat kwalitas jangan sampai ada keluhan di masyarakat penerima manfaat” tandas Widjono Soeparno..


    Wakil  kepala perum Bulog Sub divre Surabaya Selatan , Himawan merinci bahwa untuk pendistribusian raskin berdasar surat dari Menkokesra untuk pendistribusian raskin bulan Januari hingga bulan Mei 2012, di Kabupaten Jombang masih menggunakan data PPLS 2008. Sehingga jumlah penerimanya sebanyak 74 .340 RTS-PM.  Sedangkan untuk bulan Juni sampai Desember 2012, berdasar data PPLS 2011 pemerintah pusat telah mengalolasikan kuota raskin untuk Kabupaten Jombang sebanyak  121.910 RTS-PM.  Adapun  setiap RTS- PM menerima 15 kg/bulan dengan harga beras sebesar 1600 /kg netto di titik distribusi.

    Dipaparkan oleh Himawan, apabila dilihat dari 21 kecamatan,  jumlah RTS-PM rakin naik sekitar  47.570 atau sekitar 63,99 %. Akan tetapi jika dilihat dari  306 desa/ 4 kelurahan yang ada di Jombang,  jumlah  RTS- PM  ada yang  mengalami penurunan yakni sekitar  31 desa    atau 10,13%.


    Sementara Kepala BPS Jombang, Patris Sayogyo pada kesempatan tersebut menjelaskan lebih detil mengenai proses pendataan hasil PPLS 2011 dan jumlah kuota penerima raskin di Jombang. ”Kenaikkan jumlah penerima raskin di Jombang ini memang keputusan dari pemerintah pusat”, tuturnya. Dijelaskan perbedaan PPLS  2008 dan PPLS 2011. Pada PPLS 2008 hanya mencatat rumah tangga miskin. Akan tetapi pada  PPLS 2011 selain mencatat 14 variabel yang sama juga ditambah dengan kecacatan dan pendidikan.

    Dalam forum tersebut juga berlangsung dialog tanya jawab antara  nara sumber dan tim raskin Kabupaten,   Kecamatan  dan  pelaksana distribusi raskin baik ditingkat Kelurahan dan desa. Dengan  sosialiasi ini diaharpkan semakin  meningkatkan koordinasi dan menyamakan persepsi/pemahaman terhadap program Raskin tahun 2012. Sedangkan untuk mengetahui keberhasilan pelaksanaan Program Raskin, dapat diukur dengan indikator 6 T yaitu Tepat sasaran penerima manfaat, Tepat harga, Tepat Jumlah, Tepat waktu, Tepat kualitas dan Tepat administrasi. Hasil evaluasi penyaluran raskin 2011 di kabupaten Jombang telah berjalan dengan baik,  100% selesai penyalurannya.(Wati_SJAM)

    Jombang, 15 Juni 2012
    Radio Suara Jombang AM