Popular Post
- Drs. Suparman Msi ,Ketua Umum Pengurus Federasi Olahraga Rekreasi Masyarakat Indonesia (FORMI) Jawa Timur telah mengukuhkan pengurus FORM...
- Sembilan titik yang menjadi sasaran penilitian peserta Perkemahan Ilmiah Remaja Nasional (PIRN) di Kabupaten Jombang diantaranya adalah Te...
- Ketahanan pangan nasional mulai rentan dan rapuh. Pernyataan ini diungkapkan oleh Bupati Jombang, Drs.H Suyanto, MM dalam Rapat Koordinasi...
- Prestasi santri Taman Pendidikan Alquran (TPQ) di ajang Festival Anak Soleh Indonesia (FASI) terus terukir. Setelah berhasil merebut emas da...
- Setelah pelaksanakan pemilihan Kepala Desa secara langsung dan serentak di empat desa pada hari Minggu(7/4/13) sukses dilaksanakan, maka ...
- Bicara soal Masakan Khas Jawa Timur memang tidak bisa lepas dari Depot yang satu ini "DEPOT GIRI JAYA" yang menyediakan ane...
- Gubernur Soekarwo Melantik Nyono Suharli & Mundjidah Wahab Bupati Jombang 2013 -2018 Ucapan selamat disampaikan oleh Gubernur J...
Pengunjung
ARSIP
-
▼
2011
(338)
-
▼
Februari
(26)
- Fasli Djalal Wamendiknas RI Prihatin Krisis Karakt...
- Fasli Djalal Wamendiknas RI Prihatin Krisis Karakt...
- Din Syamsudin Resmikan Gedung Baru RS.Muhammadiyah
- Din Syamsudin Resmikan Gedung Baru RS.Muhammadiyah
- Apresiasi Bupati Suyanto Terhadap BRI Peduli Pasar...
- Apresiasi Bupati Suyanto Terhadap BRI Peduli Pasar...
- Wakapolres : Jombang Masih Kondusif
- Wakapolres : Jombang Masih Kondusif
- Canangkan Aplikasi Sistem Informasi Program Pembib...
- Canangkan Aplikasi Sistem Informasi Program Pembib...
- Pemkab Jombang Gelar Silaturrahmi Lintas Agama
- Pemkab Jombang Gelar Silaturrahmi Lintas Agama
- Waterboom TW Resmi Dibuka
- Waterboom TW Resmi Dibuka
- Tutupan Lahan di Jombang Masih Terbaik se-Jatim
- Tutupan Lahan di Jombang Masih Terbaik se-Jatim
- Akses Jalan ke TW Dikeluhkan
- Akses Jalan ke TW Dikeluhkan
- Peresmian Waterboom Digelar Besar-besaran
- Peresmian Waterboom Digelar Besar-besaran
- GN-OTA Jombang Salurkan Beasiswa Kepada 1000 Anak ...
- GN-OTA Jombang Salurkan Beasiswa Kepada 1000 Anak ...
- Pembekalan Kepala Dusun Dan Staff Desa Se Kecama...
- Pembekalan Kepala Dusun Dan Staff Desa Se Kecama...
- Raperda Pengelolaan Sampah dan RTH Digodok
- Raperda Pengelolaan Sampah dan RTH Digodok
-
▼
Februari
(26)
Fasli Djalal Wamendiknas RI Prihatin Krisis Karakter Bangsa
Wakil Menteri pendidikan, Prof DR. Fasli Djalal PhD, mengajak elemen masyarakat untuk peduli terhadap pendidikan anak usia dini. Pasalnya, hingga kini sebanyak 29 juta anak yang masuk usia dini belum mendapat kesempatakan belajar. Permintaan ini disampaikan saat menghadiri wisuda sarjana di Auditorium, Universitas Darul Ulum Jombang, Sabtu (26/2).
Dikatakannya bahwa puluhan juta anak usia dini yang seharusnya juga mendapatkan pendidikan sedini mungkin namun kenyataanya belum mendapatkan kesempatan. ” Ini tantangan kita semua untuk peduli terhadap pendidikan,”ujarnya Fasli Jalal.
Karenanya, lanjut Fasli djalal, pihaknya menawarkan kepada para lulusan Perguruan Tinggi dan kalangan pondok pesantren untuk memberikan perhatian kepada anak-anak yang dari berusaia 0 - 6 tahun agar mendapatkan akses pendidikan untuk menentukan pendidikan masa depan mereka.
”Paling tidak pada 2015 nanti 75 persen mereka (anak usia dini) sudah mendapatkan pendidikan yang amat menentukan pada jenjang pendidikan selanjutnya,”pintanya. Mantan Dirjen Pendidikan Luar Sekolah dan Dirjen Dikti ini juga menyatakan keprihatiannnya pada dunia pendidikan yang selalu menjadi terdakwa pertama ketika persoalan karakter dan moral bangsa mengalami dekadensi.
Sejujurnya kita prihatin atas krisis karakter yang melanda bangsa ini, dan yang menjadi terdakwa pertama adalah lembaga pendidikan,”ungkapnya seraya mengatakan bahwa karakter sangat erat kaitannya dengan akhlak dan merupakan bagian penting dalam dunia pendidikan. Peran lembaga pendidikan dipertanyakan lagi oleh masyarakat dan dinilai telah gagal mendidik anak bangsa, karena maraknya korupsi yang dilakukan pejabat, maraknya tawuran antar mahasiswa, demo yang merusak kampus, kasus plagiat, hamil diluar nikah serta peredaran video porno dikalangan mahasiswa indonesia. ”Padahal, tanggung jawab pendidikan juga menjadi tanggungjawab orang tua, masyarakat dan disitu ada juga tanggung jawab media,”beber Fasli Jalal dihadapan 769 wisudawan wisudawati Universitas Darul Ulum Jombang.
Rektor Universitas Darul ‘Ulum (Undar) Jombang Dr. Ma’murotus Sa’diyah M.Kes berharap kepada para wisudawan wisudawati alumni Undar Jombang harus dapat mewarnai kehidupan perjalanan bangsa dan Negara ini. Pada acara wisuda tersebut juga dilakukan penandatanganan MOU antara PT. Bumida Asuransi Bumi Putera dengan Universitas Darul Ulum Jombang serta penyerahan piagam beasiswa kader IPNU Se Indonesia(Wat/Rur_SJAM)
Jombang, 26 Pebruari 2011
Tim Liputan SJAM
Fasli Djalal Wamendiknas RI Prihatin Krisis Karakter Bangsa
Wakil Menteri pendidikan, Prof DR. Fasli Djalal PhD, mengajak elemen masyarakat untuk peduli terhadap pendidikan anak usia dini. Pasalnya, hingga kini sebanyak 29 juta anak yang masuk usia dini belum mendapat kesempatakan belajar. Permintaan ini disampaikan saat menghadiri wisuda sarjana di Auditorium, Universitas Darul Ulum Jombang, Sabtu (26/2).
Dikatakannya bahwa puluhan juta anak usia dini yang seharusnya juga mendapatkan pendidikan sedini mungkin namun kenyataanya belum mendapatkan kesempatan. ” Ini tantangan kita semua untuk peduli terhadap pendidikan,”ujarnya Fasli Jalal.
Karenanya, lanjut Fasli djalal, pihaknya menawarkan kepada para lulusan Perguruan Tinggi dan kalangan pondok pesantren untuk memberikan perhatian kepada anak-anak yang dari berusaia 0 - 6 tahun agar mendapatkan akses pendidikan untuk menentukan pendidikan masa depan mereka.
”Paling tidak pada 2015 nanti 75 persen mereka (anak usia dini) sudah mendapatkan pendidikan yang amat menentukan pada jenjang pendidikan selanjutnya,”pintanya. Mantan Dirjen Pendidikan Luar Sekolah dan Dirjen Dikti ini juga menyatakan keprihatiannnya pada dunia pendidikan yang selalu menjadi terdakwa pertama ketika persoalan karakter dan moral bangsa mengalami dekadensi.
Sejujurnya kita prihatin atas krisis karakter yang melanda bangsa ini, dan yang menjadi terdakwa pertama adalah lembaga pendidikan,”ungkapnya seraya mengatakan bahwa karakter sangat erat kaitannya dengan akhlak dan merupakan bagian penting dalam dunia pendidikan. Peran lembaga pendidikan dipertanyakan lagi oleh masyarakat dan dinilai telah gagal mendidik anak bangsa, karena maraknya korupsi yang dilakukan pejabat, maraknya tawuran antar mahasiswa, demo yang merusak kampus, kasus plagiat, hamil diluar nikah serta peredaran video porno dikalangan mahasiswa indonesia. ”Padahal, tanggung jawab pendidikan juga menjadi tanggungjawab orang tua, masyarakat dan disitu ada juga tanggung jawab media,”beber Fasli Jalal dihadapan 769 wisudawan wisudawati Universitas Darul Ulum Jombang.
Rektor Universitas Darul ‘Ulum (Undar) Jombang Dr. Ma’murotus Sa’diyah M.Kes berharap kepada para wisudawan wisudawati alumni Undar Jombang harus dapat mewarnai kehidupan perjalanan bangsa dan Negara ini. Pada acara wisuda tersebut juga dilakukan penandatanganan MOU antara PT. Bumida Asuransi Bumi Putera dengan Universitas Darul Ulum Jombang serta penyerahan piagam beasiswa kader IPNU Se Indonesia(Wat/Rur_SJAM)
Jombang, 26 Pebruari 2011
Tim Liputan SJAM
Din Syamsudin Resmikan Gedung Baru RS.Muhammadiyah
Gedung baru RS Muhammadiyah yang dibangun bersebelahan dengan gedung lama akhirnya diresmikan Sabtu (26/2). Menandai peresmian tersebut Ketua PP Muhammadiyah Prof. DR HM Din Syamsudin, MA menandatangani prasasti peresmian gedung baru yang menelan anggaran 2 Milyar tersebut.
Acara ceremonial dibuka dengan pawai drumband TK, SD, SMP dan SMA Muhammadiyah yang dimulai pukul 7 pagi dengan rute Jl.DR Soetomo – Jl.Wakhid Hasyim – Jl.Kusuma Bangsa dan kembali ke Jl.DR Soetomo. Dalam agenda tersebut Din Syamsudin menyerukan untuk menjalin kerjasama antara NU dan Muhammadiyah. Sebab dengan kerjasama antara NU dan Muhammadiyah diyakini mampu mengatasi persoalan bangsa.
“Dengan kekuatan spiritual, masyarakat akan makin berdaya untuk melakukan perubahan dan kian maju” tegasnya. Sedangkan Wabup Widjono yang hadir mendampingi Dinsyamsudin menegaskan bahwa peran NU dan Muhammadiyah sangat besar sejak era pra kemerdekaan yakni dalam bidang dakwah, pendidikan dan sosial. “Partisipasi NU dan Muhammadiyah selama ini sangat besar menurut saya” kata Widjono.
Pengembangan ruangan dan gedung RS Muhammadiyah yang telah berdiri selama 4 tahun tersebut memakan waktu 1 tahun. Disamping perluasan ruang untuk rawat inap, RS Muhammadiyah juga mempergunakan ruang lantai 1 gedung yang baru sebagai ruang UGD (Unit Gawat Darurat) yang sebelumnya berada di gedung lama. Nirwansyah selaku sekretaris Dewan Pengurus Muhammadiyah Kab.Jombang menegaskan kepercayaan masyarakat dan animo masyarakat semakin tinggi terhadap RS Muhammadiyah. “Memang karena kepercayaan masyarakat yang cukup tinggi yang membuat kami dapat melakukan pengembangan seperti ini” kata Nirwan.
Masih menurut Nirwansyah, direncanakan pembangunan gedung baru ini hingga 3 lantai namun sementara masih 2 lantai menunggu pengembangan selanjutnya. “Kita rencanakan 3 lantai memang, yang di lantai 1 untuk UGD sedangkan lantai 2 sekarang masih khusus untuk kamar saja, semoga Muhammadiyah makin berkembang tidak hanya di bidang pendidikan tapi di bidang kesehatan juga” tegasnya. (Dedi_SJAM)
Jombang, 26 Februari 2011
Tim Liputan SJAM
Din Syamsudin Resmikan Gedung Baru RS.Muhammadiyah
Gedung baru RS Muhammadiyah yang dibangun bersebelahan dengan gedung lama akhirnya diresmikan Sabtu (26/2). Menandai peresmian tersebut Ketua PP Muhammadiyah Prof. DR HM Din Syamsudin, MA menandatangani prasasti peresmian gedung baru yang menelan anggaran 2 Milyar tersebut.
Acara ceremonial dibuka dengan pawai drumband TK, SD, SMP dan SMA Muhammadiyah yang dimulai pukul 7 pagi dengan rute Jl.DR Soetomo – Jl.Wakhid Hasyim – Jl.Kusuma Bangsa dan kembali ke Jl.DR Soetomo. Dalam agenda tersebut Din Syamsudin menyerukan untuk menjalin kerjasama antara NU dan Muhammadiyah. Sebab dengan kerjasama antara NU dan Muhammadiyah diyakini mampu mengatasi persoalan bangsa.
“Dengan kekuatan spiritual, masyarakat akan makin berdaya untuk melakukan perubahan dan kian maju” tegasnya. Sedangkan Wabup Widjono yang hadir mendampingi Dinsyamsudin menegaskan bahwa peran NU dan Muhammadiyah sangat besar sejak era pra kemerdekaan yakni dalam bidang dakwah, pendidikan dan sosial. “Partisipasi NU dan Muhammadiyah selama ini sangat besar menurut saya” kata Widjono.
Pengembangan ruangan dan gedung RS Muhammadiyah yang telah berdiri selama 4 tahun tersebut memakan waktu 1 tahun. Disamping perluasan ruang untuk rawat inap, RS Muhammadiyah juga mempergunakan ruang lantai 1 gedung yang baru sebagai ruang UGD (Unit Gawat Darurat) yang sebelumnya berada di gedung lama. Nirwansyah selaku sekretaris Dewan Pengurus Muhammadiyah Kab.Jombang menegaskan kepercayaan masyarakat dan animo masyarakat semakin tinggi terhadap RS Muhammadiyah. “Memang karena kepercayaan masyarakat yang cukup tinggi yang membuat kami dapat melakukan pengembangan seperti ini” kata Nirwan.
Masih menurut Nirwansyah, direncanakan pembangunan gedung baru ini hingga 3 lantai namun sementara masih 2 lantai menunggu pengembangan selanjutnya. “Kita rencanakan 3 lantai memang, yang di lantai 1 untuk UGD sedangkan lantai 2 sekarang masih khusus untuk kamar saja, semoga Muhammadiyah makin berkembang tidak hanya di bidang pendidikan tapi di bidang kesehatan juga” tegasnya. (Dedi_SJAM)
Jombang, 26 Februari 2011
Tim Liputan SJAM
Apresiasi Bupati Suyanto Terhadap BRI Peduli Pasar Rakyat
Masyarakat terutama pedagang kecil yang ada dipasar, kini akan semakin mudah mendapatkan akses permodalan. Sebab saat ini Bank BRI telah mencoba meramu program KUR dengan kegiatan Corporate Social Responsibility. Program CSR yang dikemas dengan program pemasaran yang dapat langsung menyentuh komunitas di pasar tradisional dengan tajuk BRI Pesat (Peduli Pasar Rakyat).
BRI Pesat bertujuan menciptakan dan membangun usaha kecil mikro yang semakin tangguh, sekaligus membangun customer base bagi kelangsungan bisnis usaha mikro kecil dan menengah (UMKM). Melalui program BRI Pesat, Bank BRI berkontribusi dalam memoles pasar tradisional di Indonesia. Tujuannya agar pasar tradisional menjadi lebih nyaman dikunjungi masyarakat. BRI Pesat dapat berupa program edukasi pedagang pasar, renovasi atau pemberian bantuan sarana dan pra sarana pasar, penghijauan, dan kegiatan sosial di pasar.
Drs. H. Suyanto MM Bupati Jombang memberikan apresiasi positif dengan adanya program BRI Pesat tersebut. “ Yang pasti ini akan kita dorong terus, BRI yang telah melaunching program KUR untuk kredit mikro dengan model pelayanan yang semakin dekat dengan para nasabah, pedagang pasar khususnya. Tentu ini akan memberikan kontribusi yang signifikan bagi pertumbuhan ekonomi Jombang”, tuturnya.
Pada acara tersebut dilakukan penandatanganan Perjanjian Kerjasama antara Bank BRI dengan Dinas Perdagangan Perindustrian Dan Pasar Kabupaten Jombang untuk pemberian kredit kepada komunitas pasar masing-masing. Selain itu secara simbolis diberikan Kredit Usaha Rakyat (KUR) kepada para pedagang pasar setempat.
Melalui kombinasi ini. BRI berharap bisa memberikan kontribusi lebih besar yakni sebagai mitra usaha para pedagang dalam menjalankan bisnis. Ini tentu sejalan dengan fungsi utama perbankan yaitu sebagai lembaga intermediasi. Targetnya program ini akan digulirkan pada seluruh pasar di kabupaten Jombang . Hadir pada lounching program tersebut Bupati, Ketua DPRD, Pimpinan Wilayah BRI dan Pimpinan Cabang BRI Jombang dan undangan.(Wati_SJAM)
Jombang, 26 Pebruari 2011
Tim Liputan SJAM
Apresiasi Bupati Suyanto Terhadap BRI Peduli Pasar Rakyat
Masyarakat terutama pedagang kecil yang ada dipasar, kini akan semakin mudah mendapatkan akses permodalan. Sebab saat ini Bank BRI telah mencoba meramu program KUR dengan kegiatan Corporate Social Responsibility. Program CSR yang dikemas dengan program pemasaran yang dapat langsung menyentuh komunitas di pasar tradisional dengan tajuk BRI Pesat (Peduli Pasar Rakyat).
BRI Pesat bertujuan menciptakan dan membangun usaha kecil mikro yang semakin tangguh, sekaligus membangun customer base bagi kelangsungan bisnis usaha mikro kecil dan menengah (UMKM). Melalui program BRI Pesat, Bank BRI berkontribusi dalam memoles pasar tradisional di Indonesia. Tujuannya agar pasar tradisional menjadi lebih nyaman dikunjungi masyarakat. BRI Pesat dapat berupa program edukasi pedagang pasar, renovasi atau pemberian bantuan sarana dan pra sarana pasar, penghijauan, dan kegiatan sosial di pasar.
Drs. H. Suyanto MM Bupati Jombang memberikan apresiasi positif dengan adanya program BRI Pesat tersebut. “ Yang pasti ini akan kita dorong terus, BRI yang telah melaunching program KUR untuk kredit mikro dengan model pelayanan yang semakin dekat dengan para nasabah, pedagang pasar khususnya. Tentu ini akan memberikan kontribusi yang signifikan bagi pertumbuhan ekonomi Jombang”, tuturnya.
Pada acara tersebut dilakukan penandatanganan Perjanjian Kerjasama antara Bank BRI dengan Dinas Perdagangan Perindustrian Dan Pasar Kabupaten Jombang untuk pemberian kredit kepada komunitas pasar masing-masing. Selain itu secara simbolis diberikan Kredit Usaha Rakyat (KUR) kepada para pedagang pasar setempat.
Melalui kombinasi ini. BRI berharap bisa memberikan kontribusi lebih besar yakni sebagai mitra usaha para pedagang dalam menjalankan bisnis. Ini tentu sejalan dengan fungsi utama perbankan yaitu sebagai lembaga intermediasi. Targetnya program ini akan digulirkan pada seluruh pasar di kabupaten Jombang . Hadir pada lounching program tersebut Bupati, Ketua DPRD, Pimpinan Wilayah BRI dan Pimpinan Cabang BRI Jombang dan undangan.(Wati_SJAM)
Jombang, 26 Pebruari 2011
Tim Liputan SJAM
Wakapolres : Jombang Masih Kondusif
Wakapolres : Jombang Masih Kondusif
Canangkan Aplikasi Sistem Informasi Program Pembibitan Sapi Rakyat
Desa Banyuarang, kecamatan Ngoro, Kabupaten Jombang memang dikenal sebagai sentranya ternak sapi dan jujugan para peternak-peternak dari daerah lain. Untuk itu didesa inilah peresmian dan pencanangan “Aplikasi Sistem Informasi Program Pembibitan Sapi Rakyat “ dilakukan, tepatnya didusun Ketanen. “Agar gaungnya tersebar dimana-mana system ini kita terapkan disini selain nantinya kita akan terapkan di kawasan agropolitan yakni Ngoro, Mojowarno, Bareng, Wonosalam, Gudo dan Diwek”,tutur Drh. Sudjoko MM Plt Dinas Peternakan dan Perikanan kabupaten Jombang.
Penerpan program ini dijelaskan oleh Sudjoko adalah untuk melakukan pencatatan kelahiran atau keturunan sapi. Serta adanya sertifikasi dari produk-produk peternakan yang dihasilkan. “ Dengan adanya pencatatan yang jelas ini, maka silsilahnya akan jelas, dan ini untuk menghindari adanya keturunan yang resistensi”, tandasnya. Disampaikan oleh Sudjoko bahwa program ini didanai APBD sebesar 200 juta pada 2010 dan 110 juta pada 2011
Pencanangan sistem informasi program pembibitan sapi rakyat yang merupakan kali pertama di Indonesia ini, dilakukan pada (24/2) oleh Drs. H. Suyanto MM Bupati Jombang, yang disaksikan Ir. Tri Mahanani Rahayu MM Kasubdit Pengembangan Bibit Ternak dari Direktorat Pembibitan Ternak Kementrian Pertanian RI mewakili Dirjend Peternakan Prabowo Respatiyo Caturroso.
“Kami menyambut positif pemerintah Kabupaten Jombang yang telah memelopori adanya Sistem Informasi Program Pembibitan Sapi Rakyat ini, semoga Jombang menjadi sentra pembibitan ternak yang pertama di Indonesia dan ini harus didukung oleh semua pihak”, tutur Ir. Tri mahanani Rahayu.
Diungkapkan Drs.H. Suyanto, MM Bupati Jombang, bahwa dengan adanya system informasi atau data base yang seperti halnya akte kelahiran bagi ternak sapi tersebut, diharapkan mampu menaikkan nilai tukar para peternak.”Selain untuk menghindari terjadinya resistensi tentu dengan dengan adanya kartu kelahiran bagi sapi ini adalah untuk memberikan nilai tukar atau harga sapi akan menjadi lebih baik dan lebih tinggi. Tentu ini akan menunjukkan kwalitas ternak tersebut menjadi jelas bila dibanding tanpa memiliki identitas atau akte kelahiran”, tutur Bupati Suyanto.
Ditambahkan oleh Bupati Suyanto bahwa program ini merupakan kelanjutan dari program manajemen inseminasi buatan yang telah lama dikembangkan di Kabupaten Jombang. Dimana hasil pengembangannya saat ini sudah sangat luar biasa untuk populasi sapi. “Perkembangan dari tiga tahun terakhir telah mencapai 15%, ini data dari hasil sensus yang terakhir”, tandasnya.
Hadir pada pencanangan sekaligus peresmian Pasar Hewan Desa dan Pasar Lelang Kambing Ettawa siang itu antara lain Bupati Jombang, wakil Bupati Jombang, Muspida, Dirjen Peternakan dan Kesehatan Hewan Kementrian Pertanian RI yang diwakili Ir. Tri Mahanani Rahayu MM Kasubdit Pengembangan Bibit Ternak dari Direktorat Pembibitan Ternak Kementrian Pertanian RI, Sekdakab Jombang, Kepala SKPD, Dekan Fakultas Kedokteran Hewan UNAIR Prof. Rhomziyah Siddiq serta Anggota Kelompok Tani Ternak Lembu Andini Banyuarang Ngoro. (WATI_SJAM)
Jombang, 24 Pebruari 2011
Tim Liputan SJAM
Canangkan Aplikasi Sistem Informasi Program Pembibitan Sapi Rakyat
Desa Banyuarang, kecamatan Ngoro, Kabupaten Jombang memang dikenal sebagai sentranya ternak sapi dan jujugan para peternak-peternak dari daerah lain. Untuk itu didesa inilah peresmian dan pencanangan “Aplikasi Sistem Informasi Program Pembibitan Sapi Rakyat “ dilakukan, tepatnya didusun Ketanen. “Agar gaungnya tersebar dimana-mana system ini kita terapkan disini selain nantinya kita akan terapkan di kawasan agropolitan yakni Ngoro, Mojowarno, Bareng, Wonosalam, Gudo dan Diwek”,tutur Drh. Sudjoko MM Plt Dinas Peternakan dan Perikanan kabupaten Jombang.
Penerpan program ini dijelaskan oleh Sudjoko adalah untuk melakukan pencatatan kelahiran atau keturunan sapi. Serta adanya sertifikasi dari produk-produk peternakan yang dihasilkan. “ Dengan adanya pencatatan yang jelas ini, maka silsilahnya akan jelas, dan ini untuk menghindari adanya keturunan yang resistensi”, tandasnya. Disampaikan oleh Sudjoko bahwa program ini didanai APBD sebesar 200 juta pada 2010 dan 110 juta pada 2011
Pencanangan sistem informasi program pembibitan sapi rakyat yang merupakan kali pertama di Indonesia ini, dilakukan pada (24/2) oleh Drs. H. Suyanto MM Bupati Jombang, yang disaksikan Ir. Tri Mahanani Rahayu MM Kasubdit Pengembangan Bibit Ternak dari Direktorat Pembibitan Ternak Kementrian Pertanian RI mewakili Dirjend Peternakan Prabowo Respatiyo Caturroso.
“Kami menyambut positif pemerintah Kabupaten Jombang yang telah memelopori adanya Sistem Informasi Program Pembibitan Sapi Rakyat ini, semoga Jombang menjadi sentra pembibitan ternak yang pertama di Indonesia dan ini harus didukung oleh semua pihak”, tutur Ir. Tri mahanani Rahayu.
Diungkapkan Drs.H. Suyanto, MM Bupati Jombang, bahwa dengan adanya system informasi atau data base yang seperti halnya akte kelahiran bagi ternak sapi tersebut, diharapkan mampu menaikkan nilai tukar para peternak.”Selain untuk menghindari terjadinya resistensi tentu dengan dengan adanya kartu kelahiran bagi sapi ini adalah untuk memberikan nilai tukar atau harga sapi akan menjadi lebih baik dan lebih tinggi. Tentu ini akan menunjukkan kwalitas ternak tersebut menjadi jelas bila dibanding tanpa memiliki identitas atau akte kelahiran”, tutur Bupati Suyanto.
Ditambahkan oleh Bupati Suyanto bahwa program ini merupakan kelanjutan dari program manajemen inseminasi buatan yang telah lama dikembangkan di Kabupaten Jombang. Dimana hasil pengembangannya saat ini sudah sangat luar biasa untuk populasi sapi. “Perkembangan dari tiga tahun terakhir telah mencapai 15%, ini data dari hasil sensus yang terakhir”, tandasnya.
Hadir pada pencanangan sekaligus peresmian Pasar Hewan Desa dan Pasar Lelang Kambing Ettawa siang itu antara lain Bupati Jombang, wakil Bupati Jombang, Muspida, Dirjen Peternakan dan Kesehatan Hewan Kementrian Pertanian RI yang diwakili Ir. Tri Mahanani Rahayu MM Kasubdit Pengembangan Bibit Ternak dari Direktorat Pembibitan Ternak Kementrian Pertanian RI, Sekdakab Jombang, Kepala SKPD, Dekan Fakultas Kedokteran Hewan UNAIR Prof. Rhomziyah Siddiq serta Anggota Kelompok Tani Ternak Lembu Andini Banyuarang Ngoro. (WATI_SJAM)
Jombang, 24 Pebruari 2011
Tim Liputan SJAM
Pemkab Jombang Gelar Silaturrahmi Lintas Agama
Mengantisipasi peristiwa kerusuhan yang terjadi di berbagai daerah terkait organisasi keagamaan yang baru-baru ini mencuat, Pemerintah Kabupaten Jombang menggelar diskusi dan silaturrahmi lintas keagamaan pada Rabu (23/2) siang. Tak kurang sekitar 200 undangan hadir dalam agenda yang digelar di Pendopo Pemkab Jombang yang terdiri atas Muspida dan Pejabat Lingkup Pemkab, Pembina FKUB, Pimpinan Pondok Pesantren, Pimpinan Perguruan Tinggi, Tokoh Agama dan Tokoh Masyarakat.
Kepala Bakesbang Polinmas, Aswan Sarosa dalam laporannya menegaskan tujuan silaturrahmi ini adalah sebagai bentuk peningkatan kerjasama aparatur pemerintah bersama tokoh agama dan tokoh masyarakat. “Ini merupakan upaya kita bersama untuk mewujudkan Jombang yang kondusif dan aman” tegasnya.
Bupati Suyanto saat memulai sesi diskusi mengungkapkan akhir-akhir ini masalah teror dan konflik serta gejolak dan peristiwa politik di Indonesia semakin rajin muncul ke permukaan.
“Memang derasnya arus informasi yang demikian hebat sangat berpengaruh pada persolaan ekonomi, hukum dan budaya, untuk itulah dalam pertemuan kali ini walaupun sudah sering kita lakukan namun dalam kesempatan ini perlu ada pendalaman-pendalaman terutama dalam meningkatkan kerjasama tokoh agama dan tokoh masyarakat dengan seluruh aparatur kemuspidaan Kab.Jombang” tegas Suyanto.
Lebih lanjut Bupati Suyanto memaparkan kesiagaan masyarakat haruslah terus ditingkatkan, jika tidak, bukan tidak mungkin ancaman terhadap kerukunan lintas agama akan terganggu. “Jangan sampai terjadi sesuatu yang dapat menimbulkan konflik horisontal yang berakibat kekerasan dan anarkis seperti yang terjadi di Jawa Tengah dan Jawa Barat” tambah Suyanto.
Dalam kesempatan tersebut Wakapolres Jombang, Kompol Deden S Imhar juga memberikan paparan terkait kasus kriminalitas yang pada tahun 2011 ini cenderung meningkat tajam. “Tahun 2011 ini kasus perkosaan dan pencabulan meningkat secara signifikan, bahkan setiap minggu pasti ada, tidak seperti kasus yang lain” tegas Deden. (Dedi_SJAM)
Jombang, 23 Februari 2011
Tim Liputan SJAM
Pemkab Jombang Gelar Silaturrahmi Lintas Agama
Mengantisipasi peristiwa kerusuhan yang terjadi di berbagai daerah terkait organisasi keagamaan yang baru-baru ini mencuat, Pemerintah Kabupaten Jombang menggelar diskusi dan silaturrahmi lintas keagamaan pada Rabu (23/2) siang. Tak kurang sekitar 200 undangan hadir dalam agenda yang digelar di Pendopo Pemkab Jombang yang terdiri atas Muspida dan Pejabat Lingkup Pemkab, Pembina FKUB, Pimpinan Pondok Pesantren, Pimpinan Perguruan Tinggi, Tokoh Agama dan Tokoh Masyarakat.
Kepala Bakesbang Polinmas, Aswan Sarosa dalam laporannya menegaskan tujuan silaturrahmi ini adalah sebagai bentuk peningkatan kerjasama aparatur pemerintah bersama tokoh agama dan tokoh masyarakat. “Ini merupakan upaya kita bersama untuk mewujudkan Jombang yang kondusif dan aman” tegasnya.
Bupati Suyanto saat memulai sesi diskusi mengungkapkan akhir-akhir ini masalah teror dan konflik serta gejolak dan peristiwa politik di Indonesia semakin rajin muncul ke permukaan.
“Memang derasnya arus informasi yang demikian hebat sangat berpengaruh pada persolaan ekonomi, hukum dan budaya, untuk itulah dalam pertemuan kali ini walaupun sudah sering kita lakukan namun dalam kesempatan ini perlu ada pendalaman-pendalaman terutama dalam meningkatkan kerjasama tokoh agama dan tokoh masyarakat dengan seluruh aparatur kemuspidaan Kab.Jombang” tegas Suyanto.
Lebih lanjut Bupati Suyanto memaparkan kesiagaan masyarakat haruslah terus ditingkatkan, jika tidak, bukan tidak mungkin ancaman terhadap kerukunan lintas agama akan terganggu. “Jangan sampai terjadi sesuatu yang dapat menimbulkan konflik horisontal yang berakibat kekerasan dan anarkis seperti yang terjadi di Jawa Tengah dan Jawa Barat” tambah Suyanto.
Dalam kesempatan tersebut Wakapolres Jombang, Kompol Deden S Imhar juga memberikan paparan terkait kasus kriminalitas yang pada tahun 2011 ini cenderung meningkat tajam. “Tahun 2011 ini kasus perkosaan dan pencabulan meningkat secara signifikan, bahkan setiap minggu pasti ada, tidak seperti kasus yang lain” tegas Deden. (Dedi_SJAM)
Jombang, 23 Februari 2011
Tim Liputan SJAM
Waterboom TW Resmi Dibuka
Waterboom TW Resmi Dibuka
Tutupan Lahan di Jombang Masih Terbaik se-Jatim
Tutupan Lahan di Jombang Masih Terbaik se-Jatim
Akses Jalan ke TW Dikeluhkan
Akses Jalan ke TW Dikeluhkan
Peresmian Waterboom Digelar Besar-besaran
Peresmian Waterboom Digelar Besar-besaran
GN-OTA Jombang Salurkan Beasiswa Kepada 1000 Anak Didik Kurang Mampu
Beasiswa diserahkan oleh Drs. H. Widjono Suparno Wakil Bupati Jombang didampingi Ibu Hj. Susi Widjono Suparno selaku wakil ketua GN-OTA dan disaksikan oleh Badan Penyantun, Donatur dan undangan.
Program GN-OTA ini antaralain bertujuan untuk mengembangkan dan meningkatkan kepedulian, tanggung jawab sosial dan peran serta masyarakat untuk menjadi orang tua asuh sebagai upaya membantu menuntaskan program wajib belajar. Untuk menghimpun dana tersebut GN-OTA Jombang menjalin kemitraan dengan pihak swasta dan pemerintah.
“Tahun ini ada peningkatan jumlah beasiswa yang diterimakan, kalau pada tahun 2010, dari 1000 anak hanya menerima Rp. 240.000, tapi tahun ini meningkat sebesar Rp.250.000,-“, ungkap Susi Widjono
Menurut Drs. Widjono Suparno Msi - Wakil Bupati Jombang , bahwa nilai yang diterimakan kepada masing-masing anak tersebut memang tidak terlalu besar, namun demikian diharapkan beasiswa tersebut benar-benar dimanfaatkan dengan baik.
“Saya secara pribadi dan atas nama pemerintah mengucapkan terima kasih kepada kelembagaan GN-OTA yang telah membantu mengkoordinir organisasi ini dengan baik , begitu juga kepada para donator yang telah memberikan kontribusi dalam bidang pendidikan, terutama membantu anak-anak didik kita yang kurang mampu untuk mengenyam pendidikan”, tutur Widjono Suparno.
Total jumlah dana GN-OTA yang disalurkan sebesar Rp. 334.000.000,-.Adapun rincian sumberdana GN-OTA yang disalurkan tersebut berasal dari APBD II sebesar Rp. 150.000.000,-. Dari Dinas/Instansi Pemerintah sebesar Rp. 94.500.000,-. Dari TP. PKK Kabupaten sebesar Rp.7.250.000. Dari TP. PKK Kecamatan sebesar Rp. 5.250.000. Dari Dharma Wanita Persatuan Kabupaten sebesar Rp.8.000.000 dan dari perusahaan sebesar Rp. 69.000.000,- (WATI_SJAM)
GN-OTA Jombang Salurkan Beasiswa Kepada 1000 Anak Didik Kurang Mampu
Beasiswa diserahkan oleh Drs. H. Widjono Suparno Wakil Bupati Jombang didampingi Ibu Hj. Susi Widjono Suparno selaku wakil ketua GN-OTA dan disaksikan oleh Badan Penyantun, Donatur dan undangan.
Program GN-OTA ini antaralain bertujuan untuk mengembangkan dan meningkatkan kepedulian, tanggung jawab sosial dan peran serta masyarakat untuk menjadi orang tua asuh sebagai upaya membantu menuntaskan program wajib belajar. Untuk menghimpun dana tersebut GN-OTA Jombang menjalin kemitraan dengan pihak swasta dan pemerintah.
“Tahun ini ada peningkatan jumlah beasiswa yang diterimakan, kalau pada tahun 2010, dari 1000 anak hanya menerima Rp. 240.000, tapi tahun ini meningkat sebesar Rp.250.000,-“, ungkap Susi Widjono
Menurut Drs. Widjono Suparno Msi - Wakil Bupati Jombang , bahwa nilai yang diterimakan kepada masing-masing anak tersebut memang tidak terlalu besar, namun demikian diharapkan beasiswa tersebut benar-benar dimanfaatkan dengan baik.
“Saya secara pribadi dan atas nama pemerintah mengucapkan terima kasih kepada kelembagaan GN-OTA yang telah membantu mengkoordinir organisasi ini dengan baik , begitu juga kepada para donator yang telah memberikan kontribusi dalam bidang pendidikan, terutama membantu anak-anak didik kita yang kurang mampu untuk mengenyam pendidikan”, tutur Widjono Suparno.
Total jumlah dana GN-OTA yang disalurkan sebesar Rp. 334.000.000,-.Adapun rincian sumberdana GN-OTA yang disalurkan tersebut berasal dari APBD II sebesar Rp. 150.000.000,-. Dari Dinas/Instansi Pemerintah sebesar Rp. 94.500.000,-. Dari TP. PKK Kabupaten sebesar Rp.7.250.000. Dari TP. PKK Kecamatan sebesar Rp. 5.250.000. Dari Dharma Wanita Persatuan Kabupaten sebesar Rp.8.000.000 dan dari perusahaan sebesar Rp. 69.000.000,- (WATI_SJAM)
Pembekalan Kepala Dusun Dan Staff Desa Se Kecamatan Diwek
Bertempat di Pendopo Kecamatan Diwek, Selasa (1/2/2011) Wakil Bupati Jombang Drs. Widjono Suparno membuka Pembekalan Kepala Dusun dan Staf Desa yang baru se Kecamatan Diwek. Penyelenggaraan pembekalan ini dilakukan karena belum semua perangkat desa di Kecamatan Diwek memiliki pemahaman yang sama terhadap bagaimana pengadministrasian pemerintahan desa. Kepada mereka diberikan materi-materi mengenai pengadministrasian desa, serta wawasan mengenai produk dan proses hukum , serta program-program pemberdayaan masyarakat desa.
“Perangkat desa yang ada di Kecamatan Diwek ini tidak semuanya adalah perangkat desa yang lama atau hasil mutasi, ada perangkat desa atau staf baru untuk melengkapi perangkat yang kosong, sehingga perlu mendapat materi-materi pembekalan ini”, tutur Sustionadi Camat diwek.
Sustionadi, Camat Diwek sangat berharap dengan adanya pembekalan bagi pejabat ditingkat desa ini akan semakin dapat memperkuat pemerintahan didesa. “Kalau wawasan mereka baik, tentu pada tingkat pelaksanaannya akan lebih ringan sehingga masyarakatnya dan kepala desanya dapat legowo untuk dipimpin serta memimpin”, tandasnya.
Drs.H. Widjono Suparno, Msi Wakil Bupati Jombang saat membuka pembekalan tersebut menegaskan bahwa antara kepala desa dan perangkat dibawahnya harus menjunjung tinggi soliditas, kekompakan serta tidak mudah di adu domba. Karena kalau hal ini dapat terwujud maka tujuan yang telah dituangkan terkait visi misi Kabupaten Jombang akan terwujud.
Widjono Suparno juga berharap bahwa pemerintahan desa di kecamatan Diwek harus dapat berjalan dengan aman dan kondusif. “Kepada para perangkat desa saya minta untuk dapat melaksanakan tugas dengan baik dan mampu menjadi teladan yang baik bagi masyarakat”, tuturnya.
Materi yang diberikan dalam pembekalan perangkat desa antara lain Administrasi Pemerintahan disampaikan oleh Kepala Bagian Pemerintahan Setdakab Jombang. Yang terkait dengan Hukum disampaikan oleh Kepala Bagian Hukum Setdakab Jombang. Dan untuk materi Pemberdayaan Masyarakat di sampaikan oleh Badan Pemberdayaan Masyarakat Dan Pemerintahan Desa. Pembekalan Kepala Dsun dan Staf Desa baru se Kecamatan Diwek tersebut dilaksanakan selama dua hari yaitu tanggal 1 dan 2 Pebruari 2011. (Jodhi/Wati_SJAM)
Jombang, 1 Pebruari 2011
Tim Liputan SJAM
Pembekalan Kepala Dusun Dan Staff Desa Se Kecamatan Diwek
Bertempat di Pendopo Kecamatan Diwek, Selasa (1/2/2011) Wakil Bupati Jombang Drs. Widjono Suparno membuka Pembekalan Kepala Dusun dan Staf Desa yang baru se Kecamatan Diwek. Penyelenggaraan pembekalan ini dilakukan karena belum semua perangkat desa di Kecamatan Diwek memiliki pemahaman yang sama terhadap bagaimana pengadministrasian pemerintahan desa. Kepada mereka diberikan materi-materi mengenai pengadministrasian desa, serta wawasan mengenai produk dan proses hukum , serta program-program pemberdayaan masyarakat desa.
“Perangkat desa yang ada di Kecamatan Diwek ini tidak semuanya adalah perangkat desa yang lama atau hasil mutasi, ada perangkat desa atau staf baru untuk melengkapi perangkat yang kosong, sehingga perlu mendapat materi-materi pembekalan ini”, tutur Sustionadi Camat diwek.
Sustionadi, Camat Diwek sangat berharap dengan adanya pembekalan bagi pejabat ditingkat desa ini akan semakin dapat memperkuat pemerintahan didesa. “Kalau wawasan mereka baik, tentu pada tingkat pelaksanaannya akan lebih ringan sehingga masyarakatnya dan kepala desanya dapat legowo untuk dipimpin serta memimpin”, tandasnya.
Drs.H. Widjono Suparno, Msi Wakil Bupati Jombang saat membuka pembekalan tersebut menegaskan bahwa antara kepala desa dan perangkat dibawahnya harus menjunjung tinggi soliditas, kekompakan serta tidak mudah di adu domba. Karena kalau hal ini dapat terwujud maka tujuan yang telah dituangkan terkait visi misi Kabupaten Jombang akan terwujud.
Widjono Suparno juga berharap bahwa pemerintahan desa di kecamatan Diwek harus dapat berjalan dengan aman dan kondusif. “Kepada para perangkat desa saya minta untuk dapat melaksanakan tugas dengan baik dan mampu menjadi teladan yang baik bagi masyarakat”, tuturnya.
Materi yang diberikan dalam pembekalan perangkat desa antara lain Administrasi Pemerintahan disampaikan oleh Kepala Bagian Pemerintahan Setdakab Jombang. Yang terkait dengan Hukum disampaikan oleh Kepala Bagian Hukum Setdakab Jombang. Dan untuk materi Pemberdayaan Masyarakat di sampaikan oleh Badan Pemberdayaan Masyarakat Dan Pemerintahan Desa. Pembekalan Kepala Dsun dan Staf Desa baru se Kecamatan Diwek tersebut dilaksanakan selama dua hari yaitu tanggal 1 dan 2 Pebruari 2011. (Jodhi/Wati_SJAM)
Jombang, 1 Pebruari 2011
Tim Liputan SJAM