Popular Post
- Drs. Suparman Msi ,Ketua Umum Pengurus Federasi Olahraga Rekreasi Masyarakat Indonesia (FORMI) Jawa Timur telah mengukuhkan pengurus FORM...
- Sembilan titik yang menjadi sasaran penilitian peserta Perkemahan Ilmiah Remaja Nasional (PIRN) di Kabupaten Jombang diantaranya adalah Te...
- Ketahanan pangan nasional mulai rentan dan rapuh. Pernyataan ini diungkapkan oleh Bupati Jombang, Drs.H Suyanto, MM dalam Rapat Koordinasi...
- Prestasi santri Taman Pendidikan Alquran (TPQ) di ajang Festival Anak Soleh Indonesia (FASI) terus terukir. Setelah berhasil merebut emas da...
- Setelah pelaksanakan pemilihan Kepala Desa secara langsung dan serentak di empat desa pada hari Minggu(7/4/13) sukses dilaksanakan, maka ...
- Bicara soal Masakan Khas Jawa Timur memang tidak bisa lepas dari Depot yang satu ini "DEPOT GIRI JAYA" yang menyediakan ane...
- Gubernur Soekarwo Melantik Nyono Suharli & Mundjidah Wahab Bupati Jombang 2013 -2018 Ucapan selamat disampaikan oleh Gubernur J...
Pengunjung
ARSIP
-
▼
2013
(159)
-
▼
Maret
(19)
- Empat Kantor Kas Bank Jombang Diresmikan
- Musrenbang Kabupaten Jombang Dibuka Wabup Widjono
- Musrenbang Kabupaten Jombang Dibuka Wabup Widjono
- BPKP Sosialisasikan Fraud Control Plan Di RSUD Jom...
- BPKP Sosialisasikan Fraud Control Plan Di RSUD Jom...
- Wabup Widjono Hadiri Pelantikan DPD OPCTA-I Se Jaw...
- Wabup Widjono Hadiri Pelantikan DPD OPCTA-I Se Jaw...
- KTNA : Mewujudkan Kelompok Tani yang Tidak Gaptek
- KTNA : Mewujudkan Kelompok Tani yang Tidak Gaptek
- Ribuan Pencari Kerja Serbu Jombang Job Fair 2013
- Ribuan Pencari Kerja Serbu Jombang Job Fair 2013
- Akta Kelahiran Merupakan Hak Anak Untuk Identitas
- Akta Kelahiran Merupakan Hak Anak Untuk Identitas
- Coffee Morning HRD Forum Jombang dengan Bupati Jom...
- Coffee Morning HRD Forum Jombang dengan Bupati Jom...
- Pemimpin Teladan Dalam Pandangan Bupati Jombang S...
- Pemimpin Teladan Dalam Pandangan Bupati Jombang S...
- Dari Dialog Interaktif Sosialisasi Menyongsong PED...
- Dari Dialog Interaktif Sosialisasi Menyongsong PED...
-
▼
Maret
(19)
Breaking News
Loading...
Rabu, 27 Maret 2013
Empat Kantor Kas Bank Jombang Diresmikan
Sebagai salah satu dari empat Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) Pemkab Jombang, Bank Jombang yang semula bernama Bank Pasar, kini semakin berkembang. Bank Jombang yang memiliki visi sehat, berdaya saing,aman dan terpercaya kini telah tersebar di sepuluh kecamatan.
Musrenbang Kabupaten Jombang Dibuka Wabup Widjono
Sambutan : Widjono Soeparno Wakil Bupati Jombang |
Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang) Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) tahun 2014, di Kabupaten Jombang diselenggarakan pada 26 - 27 Maret 2013 bertempat di ruang Bung Tomo Kantor Pemkab Jombang. Musrenbang kali ini bertemakan “Memantapkan Daya Saing Dan Perbaikan Infrastruktur Bagi Kesejahteraan Rakyat Jombang ”.
Musrenbang Kabupaten Jombang Dibuka Wabup Widjono
Sambutan : Widjono Soeparno Wakil Bupati Jombang |
Musyawarah Perencanaan
Pembangunan (Musrenbang) Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) tahun 2014, di
Kabupaten Jombang diselenggarakan pada 26
- 27 Maret 2013 bertempat di ruang Bung
Tomo Kantor Pemkab Jombang. Musrenbang kali ini bertemakan “Memantapkan Daya Saing Dan Perbaikan
Infrastruktur Bagi Kesejahteraan Rakyat Jombang
”.
Musrenbang yang dibuka oleh Wakil Bupati Jombang Drs. H. Widjono Soeparno,
MSi tersebut dihadiri oleh Forpimda, Kepala Badan Perencanaan Daerah Jawa
Timur, Kepala Bakorwil Bojonegoro, Ketua DPRD, perwakilan pemerintah daerah kabupaten
/kota yang berbatasan dengan Jombang, SKPD, Organisasi Profesi, Perguruan
Tinggi, LSM, unsur pers juga delegasi Kecamatan.
Kepala Badan Perencanaan Daerah
Kabupaten Jombang, Ir. Yudhi Adriyanto, M.Si dalam laporannya menyampaikan bahwa
tujuan penyelenggaraan musrenbang
kabupaten diantaranya adalah
menyelaraskan prioritas dan sasaran pembangunan daerah kabupaten Jombang dengan
arah kebijakan, prioritas dan sasaran Pembangunan Daerah Propinsi. Mengklarifikasi
usulan program dan kegiatan yang telah disampaikan masyarakat kepada pemerintah
kabupaten pada tahapan sebelum musrenbang kabupaten. Mempertajam indicator
kinerja program dan kegiatan prioritas serta
menyepakati prioritas pembangunan daerah serta program dan kegiatan
prioritas daerah.
Usulan program dan kegiatan yang
telah disampaikan oleh kecamatan yang merupakan hasil Musrenbang
Desa/Kelurahan, Musrenbang Kecamatan, Forum SKPD, dan Penyelarasan Usulan
Musrenbang Kecamatan serta SKPD. “Tahapan Musrenbang tingkat desa dan kelurahan disinergikan dengan musyawarah PNPM telah
dilaksanakan pada Desember 2012 hingga Januari 2013. Dalam musrenbang ini telah muncul sebanyak 3.217 usulan dengan
alokasi anggaran 1,2 Trilyun lebih. Hasil rekapitulasi Musrenbang tingkat kecamatan yang digelar
pada 11-19 Pebruari 2013 muncul 3.217 usulan dengan jumlah anggaran Rp. 1. 266. 788. 361. 206,- . Sedangkan Rancangan kerja pada forum SKPD
bersama stakeholder serta delegasi kecamatan muncul usulan kegiatan
sebanyak 2952 dan alokasi anggaran Rp. 680.475.192.157,-“, papar Yudhi
Adriyanto.
Sementara, Kepala Badan
Perencanaan Daerah Provinsi Jawa Timur yang diwakili Kepala Bidang Pemerintahan
Dan Kemasyarakatan , Ir. Sahid Haksoro Umar Sidik diantaranya menyampaikan
tahapan penyusunan RKPD 2014 melalui 5 (lima) pendekatan perencanaan. Yaitu,
Teknokratik, menggunakan metode dan kerangka berpikir ilmiah dalam
memformulasikan Hambatan, Tantangan, dan Peluang untuk menentukan target kerja
pembangunan. “Dalam penyusunan RKPD
harus memperhatikan isu global yang sedang berkembang, bahwa perdagangan bebas harus diimbangi dengan
nasionalisme”, cetus Sahid .
Ketua DPRD Jombang, Bahana Bela
Binanda pada kesempatan tersebut menyampaikan 12 pokok pikiran DPRD yang
merupakan masukan dari hasil serap aspirasi. Pokok pikiran
tersebut diantaranya efisiensi dan percepatan penyerahan urusan dari pemerintah
kabupaten ke pemerintahan desa dalam implementasinya harus dibarengi anggaran. Peningkatan
pelayanan public, utamanya pelayanan administrasi yang proporsional sesuai
dengan asas akuntabilitas, transparansi sesuai standart pelayanan minimal.
Peningkatan pemberdayaan, dan partisipasi masyarakat dalam pembangunan. Peningkatan
layanan pada keluarga miskin, baik dalam hal pendataan, perlu adanya
sosialisasi program dan evaluasi. Optimalisasi asset daerah dalam rangka
meningkatkan PAD dan kapasitas keuangan daerah. Peningkatan program ekonomi
kerakyatan serta pemberdayaan koperasi yang menunjang perekonomian nasional.
Peningkatan kwalitas infrastruktur daerah disesuaikan dengan . Peningkatan sarana
prasarana pelayanan umum dengan memperhatikan aspek kemanfaatan. Peningkatan
pembangunan bidang spiritual/keagamaan dan pengembangan budaya daerah local
dalam rangka penguatan jati diri dan karakter masyarakat Kabupaten Jombang
serta menjaga nilai-nilai kearifan lokal. ”Ini sangat penting sebagai filter
arus budaya yang dibawa oleh globalisasi “, pungkas Bahana Bela Binanda.
Wakil Bupati Jombang Widjono
Soeparno dalam sambutannya antara lain menyampaikan prioritas pembangunan
kabupaten Jombang tahun 2014. Antara lain penguatan ketahanan pangan,
peningkatan efektifitas penanggulangan kemiskinan, kualitas infrastruktur
daerah, kualitas pelayanan dasar pada masyarakat, penguatan daya dukung
lingkungan hidup, peningkatan tata kelola penyelenggaraan pemerintahan,
peningkatan peran pemuda, pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak,
penumbuhan kawasan strategis dan cepat
tumbuh, pelestarian kearifan dan budaya local. “Mari kita bangun komitmen
bersama untuk melaksanakan hasil-hasil musrenbang guna mewujudkan pemerintah Kabupaten Jombang menjadi lebih baik”, pungkas
Wabup Widjono.
Wabup Widjono juga berpesan bahwa
tahun 2013 ini adalah tahun pilitik. Pilkada Bupati, wakil Bupati , Gubernur,
wakil Gubernur akan digelar. Untuk itu kepada masyarakat Jombang dihibau untuk
menyikapi pesta domokrasi 2013 secara
cerdas. “ Mari kita berkomitmen untuk
tetap menjaga kerukunan kebersamaan dan konsdusifitas Kabupaten
jombang”, himbau Wabup Widjono. (Wati_SJAM)
Jombang,26 Maret 2013
Radio Suara Jombang
Senin, 25 Maret 2013
BPKP Sosialisasikan Fraud Control Plan Di RSUD Jombang
Bupati Suyanto Tanda tangani Nota Kesepahaman |
Bupati Jombang, Drs. H. Suyanto MM menaruh harapan besar bahwa kedepan Pemkab Jombang akan melakukan lompatan besar ke arah yang lebih baik terutama dalam pengelolaan keuangan daerah yang lebih baik dan akuntabel. Ini disampaikan Bupati Suyanto saat membuka sosialisasi Fraud Control Plan (FCP) di ruang Bung Hatta, aula Badan Layanan Umum (BLU) RSUD Jombang, pada Senin 25 Maret 2013. Sosialisasi diikuti internal RSUD, Inspektorat dan SKPD dilingkup pemkab Jombang.
Kemajuan tersebut tentunya tidak terlepas peran Jajaran BPKP Provinsi Jatim yang terus memberikan berbagai macam asistensi atau pendampingan. Baik dalam bentuk pendampingan penyusunan laporan keuangan daerah pemerintah Kabupaten Jombang maupun dalam melakukan Bimbingan Teknis dan pelatihan-pelatihan bagi tenaga auditor inspektorat juga pengelola keuangan dijajaran Dinas Pendidikan.
Diungkapkan Hotman Napitupulu Kepala Perwakilan BPKP Jawa Timur, Fraud adalah tindak kejahatan. Kejahatan tidak mungkin hapus dari muka bumi. Selama bumi masih berputar, kejahatan, fraud, kecurangan, selalu muncul. “Yang kita lakukan ini adalah upaya preventif, meminimalisasi tindakan penyimpangan yang disengaja”, tuturnya.
Selain Kepala Perwakilan BPKP Jawa Timur Hotman Napitupulu, selaku narasumber pada sosialisasi FCP di RSUD Jombang adalah Afrizi Hadi , Sugiarto dan Nanik Eka Sartini. “ Kami berharap Sosialisasi Sistem Pengendalian Internal Pemerintah (SPIP) juga Fraud Control Plan (FCP) ini dapat diimplementasikan di pemerintah daerah, RSUD juga di BUMD.
SPIP adalah alat pengendali jalannya pencapaian tujuan pemerintah. Sedangkan FCP saling melengkapi dengan SPIP, untuk mendeteksi secara dini atas adanya kecurangan, korupsi, beserta prosedur penanganannya. Memerangi korupsi bukanlah hal yang mudah. Strategi yang dikembangkan adalah berdasarkan pemikiran bahwa korupsi disebabkan tiga aspek yaitu aspek manusia, institusi dan sosial budaya.
Pada kesempatan tersebut juga dilakukan Penandatanganan Nota Kesepahaman antara Kepala BPKP Jawa Timur, Direktur RSUD Jombang dan Bupati Jombang Suyanto. (Wati_SJAM)
Radio Suara Jombang AM
BPKP Sosialisasikan Fraud Control Plan Di RSUD Jombang
Bupati Suyanto Tanda tangani Nota Kesepahaman |
Bupati Jombang, Drs. H. Suyanto MM
menaruh harapan besar bahwa kedepan Pemkab Jombang akan melakukan
lompatan besar ke arah yang lebih baik terutama dalam pengelolaan
keuangan daerah yang lebih baik dan akuntabel. Ini disampaikan Bupati
Suyanto saat membuka sosialisasi Fraud Control Plan (FCP) di ruang Bung
Hatta, aula Badan Layanan Umum (BLU) RSUD Jombang, pada Senin 25 Maret
2013. Sosialisasi diikuti internal RSUD, Inspektorat dan SKPD dilingkup
pemkab Jombang.
Kemajuan tersebut tentunya tidak
terlepas peran Jajaran BPKP Provinsi Jatim yang terus memberikan
berbagai macam asistensi atau pendampingan. Baik dalam bentuk
pendampingan penyusunan laporan keuangan daerah
pemerintah Kabupaten Jombang maupun dalam melakukan Bimbingan Teknis
dan pelatihan-pelatihan bagi tenaga auditor inspektorat juga pengelola
keuangan dijajaran Dinas Pendidikan.
Diungkapkan Hotman Napitupulu Kepala
Perwakilan BPKP Jawa Timur, Fraud adalah tindak kejahatan. Kejahatan
tidak mungkin hapus dari muka bumi. Selama bumi masih berputar,
kejahatan, fraud, kecurangan, selalu muncul. “Yang kita lakukan ini
adalah upaya preventif, meminimalisasi tindakan penyimpangan yang
disengaja”, tuturnya.
Selain Kepala Perwakilan BPKP Jawa Timur
Hotman Napitupulu, selaku narasumber pada sosialisasi FCP di RSUD
Jombang adalah Afrizi Hadi , Sugiarto dan Nanik Eka Sartini. “ Kami
berharap Sosialisasi Sistem Pengendalian Internal Pemerintah (SPIP)
juga Fraud Control Plan (FCP) ini dapat diimplementasikan di
pemerintah daerah, RSUD juga di BUMD.
SPIP adalah alat pengendali jalannya
pencapaian tujuan pemerintah. Sedangkan FCP saling melengkapi dengan
SPIP, untuk mendeteksi secara dini atas adanya kecurangan, korupsi,
beserta prosedur penanganannya. Memerangi korupsi bukanlah hal yang
mudah. Strategi yang dikembangkan adalah berdasarkan pemikiran bahwa
korupsi disebabkan tiga aspek yaitu aspek manusia, institusi dan sosial
budaya.
Pada kesempatan tersebut juga dilakukan
Penandatanganan Nota Kesepahaman antara Kepala BPKP Jawa Timur, Direktur
RSUD Jombang dan Bupati Jombang Suyanto. (Wati_SJAM)
Radio Suara Jombang AM
Wabup Widjono Hadiri Pelantikan DPD OPCTA-I Se Jawa Bali
Pelantikan DPD Organisasi Persaudaraan Cinta Tanah Air Indonesia (OPCTAI ) Se Jawa Bali serta HUT yang ke 3 telah digelar di Busro Ballroom Yusro, pada (Minggu, 24 Maret 2013) pagi. Acara tersebut dihadiri Wakil Bupati Jombang Widjono Soeparno, mantan KSAD, Purnawirawan Jenderal TNI Ryamizard Ryacudu serta dewan penyantun KH.M. Mochtar Mu’thi, Ketua Umum DPP OPCTA- I, Prof.Ir. DR. Jan Sopaheluwakan, MSi, dan sejumlah tokoh masyarakat dan tokoh agama.
Disampaikan Drs. Aris Soviani SH.MHum selaku ketua panitia, bahwa Organisasi Persaudaraan Cinta Tanah Air Indonesia ini diharapkan menjadi satu organisasi yang besar dan menjadi roh kerukunan bangsa Indonesia dalam waktu yang cepat. Didalam rangkaian HUT Organisasi Persaudaraan Cinta Tanah Air Indonesia yang ke 3 ini sebelumnya telah digelar 3 acara utama. Yakni Gelar mocopat di PPST Mojokerto, gelar wayang kulit di Cagar Budaya Trowulan Mojokerto. dan pelantikan DPD.
Ketua Umum DPP OPCTA- I, Prof.Ir. DR. Jan Sopaheluwakan, MSi dalam sambutannya usai melantik, menekankan akan pentingnya waktu. Disampaikan Jan Sopaheluwakan bahwa masa depan bangsa ini jauh lebih baik daripada prahara yang tengah terjadi akhir-akhir ini di Indonesia. “Cerdaslah terhadap waktu, gunakan waktu dengan baik dan kepada pengurus DPD hendaknya segera membuat program yang menyentuh peradapan, aspek pemerataan dan kesejahteraan”, tandas Jan Sopaheluwakan.
Kondisi pertikaian antar saudara di Indonesia yang setiap hari dipertontonkan dan ditonton bangsa ini juga menjadi keprihatinan Ryamizard Ryacudu. Melihat kondisi yang sudah sedemikian rumit ini, menurutnya hanya Tuhan yang akan mampu menghentikannya. Dirinya berharap bangsa ini kembali menyadari arti penting mencintai tanah air dengan melihat sejarah adanya janji sumpah pemuda, Pancasila dan NKRI adalah harga mati.
Wakil Bupati Jombang, Widjono Soeparno menyampaikan ucapan selamat kepada pengurus DPD se Jawa Bali yang telah dilantik. Dengan adanya organisasi OPCTA- I diharapkan oleh Widjono Soeparno nilai-nilai persatuan kesatuan dan persaudaraan yang mulai keropos dapat segera dibangun kembali lebih mengakar dan mampu meredam gejolak bangsa ini. Apresiasi juga disampaikan kepada Sidiqiyah yang telah banyak melakukan kegiatan social keagamaan yang menyentuh langsung kepada masyarakat.
Sementara itu giliran terakhir KH.M. Mochtar Mu’thi, menyampaikan sambutannya yang berjudul “Terkejut”. Disampaikan oleh Kyai yang lebih akrab dipanggil Kyai Tar ini bahwa bangsa dan pemimpin negeri ini terkejut bukan karena adanya teroris, bukan karena adanya bencana. Tapi dikejutkan oleh bawang brambang alias bawang merah dan bawang putih. “Terkejut bukan karena bentuknya, bukan karena warnanya tapi karena nilainya”, tutur Kyai Tar yang selanjutnya mengungkap makna dibalik merah putih tersebut.(Wati_SJAM)
Jombang, 24 Maret 2013
Radio Suara Jombang AM
Wabup Widjono Hadiri Pelantikan DPD OPCTA-I Se Jawa Bali
Pelantikan DPD Organisasi
Persaudaraan Cinta Tanah Air Indonesia (OPCTAI ) Se Jawa Bali serta
HUT yang ke 3 telah digelar di Busro Ballroom Yusro, pada (Minggu, 24
Maret 2013) pagi. Acara tersebut dihadiri Wakil Bupati Jombang Widjono
Soeparno, mantan KSAD, Purnawirawan Jenderal TNI Ryamizard Ryacudu
serta dewan penyantun KH.M. Mochtar Mu’thi, Ketua Umum DPP OPCTA- I,
Prof.Ir. DR. Jan Sopaheluwakan, MSi, dan sejumlah tokoh masyarakat dan
tokoh agama.
Disampaikan Drs. Aris Soviani SH.MHum
selaku ketua panitia, bahwa Organisasi Persaudaraan Cinta Tanah Air
Indonesia ini diharapkan menjadi satu organisasi yang besar dan menjadi
roh kerukunan bangsa Indonesia dalam waktu yang cepat. Didalam rangkaian
HUT Organisasi Persaudaraan Cinta Tanah Air Indonesia yang ke 3 ini
sebelumnya telah digelar 3 acara utama. Yakni Gelar mocopat di PPST
Mojokerto, gelar wayang kulit di Cagar Budaya Trowulan Mojokerto. dan
pelantikan DPD.
Ketua Umum DPP OPCTA- I, Prof.Ir. DR.
Jan Sopaheluwakan, MSi dalam sambutannya usai melantik, menekankan akan
pentingnya waktu. Disampaikan Jan Sopaheluwakan bahwa masa depan bangsa
ini jauh lebih baik daripada prahara yang tengah terjadi akhir-akhir
ini di Indonesia. “Cerdaslah terhadap waktu, gunakan waktu dengan baik
dan kepada pengurus DPD hendaknya segera membuat program yang menyentuh
peradapan, aspek pemerataan dan kesejahteraan”, tandas Jan
Sopaheluwakan.
Kondisi pertikaian antar saudara di
Indonesia yang setiap hari dipertontonkan dan ditonton bangsa ini juga
menjadi keprihatinan Ryamizard Ryacudu. Melihat kondisi yang sudah
sedemikian rumit ini, menurutnya hanya Tuhan yang akan mampu
menghentikannya. Dirinya berharap bangsa ini kembali menyadari arti
penting mencintai tanah air dengan melihat sejarah adanya janji sumpah
pemuda, Pancasila dan NKRI adalah harga mati.
Wakil Bupati Jombang, Widjono Soeparno
menyampaikan ucapan selamat kepada pengurus DPD se Jawa Bali yang telah
dilantik. Dengan adanya organisasi OPCTA- I diharapkan oleh Widjono
Soeparno nilai-nilai persatuan kesatuan dan persaudaraan yang mulai
keropos dapat segera dibangun kembali lebih mengakar dan mampu meredam
gejolak bangsa ini. Apresiasi juga disampaikan kepada Sidiqiyah yang
telah banyak melakukan kegiatan social keagamaan yang menyentuh langsung
kepada masyarakat.
Sementara itu giliran terakhir KH.M.
Mochtar Mu’thi, menyampaikan sambutannya yang berjudul “Terkejut”.
Disampaikan oleh Kyai yang lebih akrab dipanggil Kyai Tar ini bahwa
bangsa dan pemimpin negeri ini terkejut bukan karena adanya teroris,
bukan karena adanya bencana. Tapi dikejutkan oleh bawang brambang alias
bawang merah dan bawang putih. “Terkejut bukan karena bentuknya, bukan
karena warnanya tapi karena nilainya”, tutur Kyai Tar yang selanjutnya
mengungkap makna dibalik merah putih tersebut.(Wati_SJAM)
Jombang, 24 Maret 2013
Radio Suara Jombang AM
KTNA : Mewujudkan Kelompok Tani yang Tidak Gaptek
Kiri : Bupati Jombang Suyanto Ketua KTNA Jatim |
Pertanian sebagai sektor yang dominan dalam kehidupan masyarakat Indonesia pada masa sekarang ini perlu mendapatkan perhatian khusus. Pertanian dijanlankan oleh petani yang sebagian besar dari mereka membentuk kelompok –kelompok yang berfungsi sebagai tempat belajar untuk meningkatkan pengetahuan dan ketrampilan para anggotanya, tempat produksi untuk meningkatkan efisiensi dalam usaha tani para anggotanya, dan sebagai kegiatan sosial bagi para anggotanya. Peningkatan pendapatan petani merupakan kunci utama menuju peningkatan kesejahteraan petani. Dalam pedoman budidaya ada panduan secara umum dalam melaksanakan cara budidaya yang baik dan benar. Sehingga dapat diwujudkan usaha budidaya yang menghasilkan produktivitas yang tinggi serta rama lingkungan dan berkelanjutan.
Melalui Pekan Daerah (PEDA) KTNA Jawa Timur pada April mendatang, diharapkan para kelompok tani dapat membantu pemerintah dalam meningkatkan pangan sekaligus berpengaruh pada peningkatan taraf hidup. Kelompok tani secara tidak langsung dapat dipergunakan sebagai salah satu usaha untuk meningkatkan produktivitas usaha tani melalui pengelolaan usaha tani secara bersamaan. Kelompok tani juga digunakan sebagai media belajar organisasi dan kerjasama antar petani. Dengan adanya kelompok tani, para petani dapat bersama – sama memecahkan permasalahan yang antara lain berupa pemenuhan sarana produksi pertanian, teknis produksi dan pemasaran hasil. Kelompok tani sebagai wadah organisasi dan bekerja sama antar anggota mempunyai peranan yang sangat penting dalam kehidupan masyarakat tani, sebab segala kegiatan dan permasalahan dalam berusaha tani dilaksanakan oleh kelompok secara bersamaan. Melihat potensi tersebut, maka kelompok tani perlu dibina dan diberdayakan lebih lanjut agar dapat berkembang secara optimal.
Sebagai tindak lanjut rapat koordinasi panitia PEDA di lingkup Kabupaten Jombang, maka dilakukan rapat persiapan di Hotel Agro Kusuma Batu (20/3/2013) yang dilaksanakan oleh Biro SDA Provinsi Jawa Timur. Rapat dipimpin oleh Bupati Jombang, Suyanto sebagai Ketua KTNA Provinsi Jawa Timur dan dihadiri oleh Sekretaris Provinsi, Rasiyo. Dalam sambutannya Rasiyo sangat mendukung kegiatan ini dilaksanakan di Kabupaten Jombang karena dianggap cukup layak telah memiliki beberapa klaster klaster pertanian dan agrobisnis serta infrastruktur yang memadai, jadi sudah tak ada masalah lagi bagi peserta PEDA KTNA dari beberapa Kabupaten/Kota. Ditambahkan, bahwa untuk menjadi tempat ajang prestise di bidang pertanian sarana dan prasarana pendukung diantaranya tempat yang mampu menampung seluruh peserta PEDA KTNA dari seluruh Provinsi Jawa Timur. Selain itu juga fasilitas transportasi yang memadai serta klaster agrobisnis yang mumpuni selain itu juga sarana untuk menampung peserta dalam seperti penginapan maupun sarana pendukung yang mumpuni.
Kemudian, Bupati Jombang, Suyanto, sebagai Ketua KTNA Provinsi Jawa Timur mengemukakan kesiapan Kabupaten Jombang dalam menyambut PEDA. Tema PEDA kali ini adalah mewujudkan kelompok kontak tani nelayan andalan yang professional dan mandiri melalui penguasaan teknologi, pemantapan kemitraan dan penguatan jaringan agribisnis guna mendukung tercapainya kemandirian pangan dan kesejahteraan. Kegiatan akan terbagi ke dalam klaster-klaster yang tersebar di 10 kecamatan antara lain Plandaan, Ploso, Kudu, Kesamben, Peterongan, Tembelang, Jombang, Ngoro, Bareng dan Wonosalam.
Dijelaskan, dalam PEDA nanti KTNA mencanangkan tri sukses, yakni pertama, sukses alih pengetahuan, teknologi dan informasi. Kemudian kedua, sukses membangun kelembagaan dan jejaring agribisnis serta sukses ketiga, menumbuhkan ekonomi kerakyatan berbasis pertanian. (aries_ Suara Jombang AM)
KTNA : Mewujudkan Kelompok Tani yang Tidak Gaptek
Kiri : Bupati Jombang Suyanto Ketua KTNA Jatim |
Pertanian sebagai sektor yang dominan dalam kehidupan masyarakat
Indonesia pada masa sekarang ini perlu mendapatkan perhatian khusus.
Pertanian dijanlankan oleh petani yang sebagian besar dari mereka
membentuk kelompok –kelompok yang berfungsi sebagai tempat belajar untuk
meningkatkan pengetahuan dan ketrampilan para anggotanya, tempat
produksi untuk meningkatkan efisiensi dalam usaha tani para anggotanya,
dan sebagai kegiatan sosial bagi para anggotanya. Peningkatan pendapatan
petani merupakan kunci utama menuju peningkatan kesejahteraan petani.
Dalam pedoman budidaya ada panduan secara umum dalam melaksanakan cara
budidaya yang baik dan benar. Sehingga dapat diwujudkan usaha budidaya
yang menghasilkan produktivitas yang tinggi serta rama lingkungan dan
berkelanjutan.
Melalui Pekan Daerah (PEDA) KTNA Jawa Timur pada April mendatang,
diharapkan para kelompok tani dapat membantu pemerintah dalam
meningkatkan pangan sekaligus berpengaruh pada peningkatan taraf hidup.
Kelompok tani secara tidak langsung dapat dipergunakan sebagai salah
satu usaha untuk meningkatkan produktivitas usaha tani melalui
pengelolaan usaha tani secara bersamaan. Kelompok tani juga digunakan
sebagai media belajar organisasi dan kerjasama antar petani. Dengan
adanya kelompok tani, para petani dapat bersama – sama memecahkan
permasalahan yang antara lain berupa pemenuhan sarana produksi
pertanian, teknis produksi dan pemasaran hasil. Kelompok tani sebagai
wadah organisasi dan bekerja sama antar anggota mempunyai peranan yang
sangat penting dalam kehidupan masyarakat tani, sebab segala kegiatan
dan permasalahan dalam berusaha tani dilaksanakan oleh kelompok secara
bersamaan. Melihat potensi tersebut, maka kelompok tani perlu dibina dan
diberdayakan lebih lanjut agar dapat berkembang secara optimal.
Sebagai tindak lanjut rapat koordinasi panitia PEDA di lingkup
Kabupaten Jombang, maka dilakukan rapat persiapan di Hotel Agro Kusuma
Batu (20/3/2013) yang dilaksanakan oleh Biro SDA Provinsi Jawa Timur.
Rapat dipimpin oleh Bupati Jombang, Suyanto sebagai Ketua KTNA Provinsi
Jawa Timur dan dihadiri oleh Sekretaris Provinsi, Rasiyo. Dalam
sambutannya Rasiyo sangat mendukung kegiatan ini dilaksanakan di
Kabupaten Jombang karena dianggap cukup layak telah memiliki beberapa
klaster klaster pertanian dan agrobisnis serta infrastruktur yang
memadai, jadi sudah tak ada masalah lagi bagi peserta PEDA KTNA dari
beberapa Kabupaten/Kota. Ditambahkan, bahwa untuk menjadi tempat ajang
prestise di bidang pertanian sarana dan prasarana pendukung diantaranya
tempat yang mampu menampung seluruh peserta PEDA KTNA dari seluruh
Provinsi Jawa Timur. Selain itu juga fasilitas transportasi yang memadai
serta klaster agrobisnis yang mumpuni selain itu juga sarana untuk
menampung peserta dalam seperti penginapan maupun sarana pendukung yang
mumpuni.
Kemudian, Bupati Jombang, Suyanto, sebagai Ketua KTNA Provinsi Jawa
Timur mengemukakan kesiapan Kabupaten Jombang dalam menyambut PEDA. Tema
PEDA kali ini adalah mewujudkan kelompok kontak tani nelayan andalan
yang professional dan mandiri melalui penguasaan teknologi, pemantapan
kemitraan dan penguatan jaringan agribisnis guna mendukung tercapainya
kemandirian pangan dan kesejahteraan. Kegiatan akan terbagi ke dalam
klaster-klaster yang tersebar di 10 kecamatan antara lain Plandaan,
Ploso, Kudu, Kesamben, Peterongan, Tembelang, Jombang, Ngoro, Bareng dan
Wonosalam.
Dijelaskan, dalam PEDA nanti KTNA mencanangkan tri sukses, yakni
pertama, sukses alih pengetahuan, teknologi dan informasi. Kemudian
kedua, sukses membangun kelembagaan dan jejaring agribisnis serta sukses
ketiga, menumbuhkan ekonomi kerakyatan berbasis pertanian. (aries_ Suara Jombang AM)
Ribuan Pencari Kerja Serbu Jombang Job Fair 2013
Wabup Widjono Meninjau Job Fair 2013 |
Semakin meningkatnya angka pengangguran serta terbatasnya kesempatan kerja yang ada. Maka hal tersebut menjadi beban pemikiran dan tanggung jawab bagi pemerintah maupun swasta. Namun disisi lain lapangan kerja disektor informal menunjukkan penyerapan tenaga kerja yang bisa dibanggakan.
Dan bertitik tolak dari kondisi ketenagakerjaan tersebut, maka Pemerintah Kabupaten Jombang Melalui Dinas Sosial Tenaga Kerja Dan Transmigrasi Kabupaten Jombang pada Rabu (20/03/13) mengadakan Bursa Kerja ( Jombang Job Fair ) tahun 2013 yang bertempat di GOR Merdeka Jombang.
Diungkapkan oleh Drs.Moch. Saleh, Msi. Plt.Kepala DinsosNakertrans Kabupaten Jombang bahwa bursa kerja tersebut diselenggarakan bertujuan untuk mengurangi angka pengangguran melalui sektor formal. “Job fair ini juga sebagai peningkatan kesempatan kerja melalui penempatan antar kerja lokal, antar kerja antar daerah dan antar kerja antar negara,” ungkap M Saleh.
Sementara itu Drs. Warto, Msi, Asisten I Setda Kab.Jombang mengaku bangga dengan adanya kegiatan bursa kerja tersebut karena kegiatan tersebut dapat mengurangi pengangguran. “Saya merasa bangga dengan adanya kegiatan ini karena kegiatan ini adalah dalam upaya pengurangan pengangguran, dan sekaligus untuk mencapai target penurunan angka pengangguran di Kabupaten Jombang pada tahun 2013 ini,” ungkapnya.
Warto juga berpesan bagi para pencari kerja yang nantinya mendapatkan kesempatan kerja, untuk senantiasa memegang empat prinsip agar kedepan dapat mencapai kesuksesan. Diantaranya adalah mempunyai kedisiplinan yang baik, semangat kerja yang tinggi, tanggung jawab dan keprofesionalan tinggi serta mempunyai jiwa yang jujur. “Empat hal atau prinsip itulah yang akan menjadikan kalian dapat mencapai kesuksesan dimasa depan,”tandas Warto.
Sementara itu Drs. H. Widjono Soeparno, MSi wakil Bupati Jombang yang berkesempatan meninjau Jombang Job Fair kali ini, berpesan agar kegiatan bursa kerja ini dapat dimanfaatkan dengan baik. Karena salah satu visi dan misi pemerintah kabupaten Jombang adalah mensejahterahkan masyarakatnya. Satu diantaranya adalah dengan peningkatan nilai ekonomi masyarakat. Selain kebutuhan pokok ternyata masih banyak persoalan persoalan ekonomi yang lain diantaranya adalah masalah ketenaga kerjaan. Karena kebutuhan pokok selain persoalan ekonomi adalah pengentasan kemiskinan, pengurangan pengangguran sehingga pemerintah harus memberikan kesempatan kerja yang lebih banyak.
“Sudah menjadi kewajiban pemerintah untuk dapat memfasilitasi perihal lapangan pekerjaan. Dan kegiatan bursa kerja ini adalah bentuk fasilitasi pemerintah untuk dapat memberikan informasi tentang lowongan pekerjaan bagi pencari kerja di Kabupaten Jombang,’’ujar widjono Soeparno.
Dalam Jombang Job Fair 2013 yang hanya diselenggarakan sehari tersebut, ribuan pencari kerja memadati GOR Merdeka Jombang untuk mendapatkan kesempatan kerja sesuai dengan kemampuan dan bidangnya. Job Fair diikuti sebanyak 28 perusahaan. Selain perusahaan yang berada diwilayah Kabupaten Jombang beberapa perusahaan dari luar Jombang juga ikut bergabung. Dari 28 perusahaan tersebut Kurang lebih 5212 lowongan kerja terbuka bagi pencari kerja. (Jodhie/*WT_SJAM)
Ribuan Pencari Kerja Serbu Jombang Job Fair 2013
Wabup Widjono Meninjau Job Fair 2013 |
Semakin meningkatnya angka pengangguran
serta terbatasnya kesempatan kerja yang ada. Maka hal tersebut menjadi
beban pemikiran dan tanggung jawab bagi pemerintah maupun swasta. Namun
disisi lain lapangan kerja disektor informal menunjukkan penyerapan
tenaga kerja yang bisa dibanggakan.
Dan bertitik tolak dari kondisi
ketenagakerjaan tersebut, maka Pemerintah Kabupaten Jombang Melalui
Dinas Sosial Tenaga Kerja Dan Transmigrasi Kabupaten Jombang pada Rabu
(20/03/13) mengadakan Bursa Kerja ( Jombang Job Fair ) tahun 2013 yang
bertempat di GOR Merdeka Jombang.
Diungkapkan oleh Drs.Moch. Saleh, Msi.
Plt.Kepala DinsosNakertrans Kabupaten Jombang bahwa bursa kerja tersebut
diselenggarakan bertujuan untuk mengurangi angka pengangguran
melalui sektor formal. “Job fair ini juga sebagai peningkatan kesempatan
kerja melalui penempatan antar kerja lokal, antar kerja antar daerah dan
antar kerja antar negara,” ungkap M Saleh.
Sementara itu Drs. Warto, Msi, Asisten I
Setda Kab.Jombang mengaku bangga dengan adanya kegiatan bursa kerja
tersebut karena kegiatan tersebut dapat mengurangi pengangguran. “Saya
merasa bangga dengan adanya kegiatan ini karena kegiatan ini adalah
dalam upaya pengurangan pengangguran, dan sekaligus untuk mencapai
target penurunan angka pengangguran di Kabupaten Jombang pada tahun 2013
ini,” ungkapnya.
Warto juga berpesan bagi para pencari kerja
yang nantinya mendapatkan kesempatan kerja, untuk senantiasa memegang
empat prinsip agar kedepan dapat mencapai kesuksesan. Diantaranya
adalah mempunyai kedisiplinan yang baik, semangat kerja yang tinggi,
tanggung jawab dan keprofesionalan tinggi serta mempunyai jiwa yang
jujur. “Empat hal atau prinsip itulah yang akan menjadikan kalian dapat
mencapai kesuksesan dimasa depan,”tandas Warto.
Sementara itu Drs. H. Widjono Soeparno, MSi
wakil Bupati Jombang yang berkesempatan meninjau Jombang Job Fair kali
ini, berpesan agar kegiatan bursa kerja ini dapat dimanfaatkan dengan
baik. Karena salah satu visi dan misi pemerintah kabupaten Jombang
adalah mensejahterahkan masyarakatnya. Satu diantaranya adalah dengan
peningkatan nilai ekonomi masyarakat. Selain kebutuhan pokok ternyata
masih banyak persoalan persoalan ekonomi yang lain diantaranya adalah
masalah ketenaga kerjaan. Karena kebutuhan pokok selain persoalan
ekonomi adalah pengentasan kemiskinan, pengurangan pengangguran sehingga
pemerintah harus memberikan kesempatan kerja yang lebih banyak.
“Sudah menjadi kewajiban pemerintah untuk dapat memfasilitasi
perihal lapangan pekerjaan. Dan kegiatan bursa kerja ini adalah bentuk
fasilitasi pemerintah untuk dapat memberikan informasi tentang lowongan
pekerjaan bagi pencari kerja di Kabupaten Jombang,’’ujar widjono
Soeparno.
Dalam Jombang Job Fair 2013 yang hanya
diselenggarakan sehari tersebut, ribuan pencari kerja memadati GOR
Merdeka Jombang untuk mendapatkan kesempatan kerja sesuai dengan
kemampuan dan bidangnya. Job Fair diikuti sebanyak 28
perusahaan. Selain perusahaan yang berada diwilayah Kabupaten Jombang
beberapa perusahaan dari luar Jombang juga ikut bergabung. Dari 28
perusahaan tersebut Kurang lebih 5212 lowongan kerja terbuka bagi
pencari kerja. (Jodhie/*WT_SJAM)
Akta Kelahiran Merupakan Hak Anak Untuk Identitas
Wabup Widjono Buka Bintek Capil |
Pencatatan sipil merupakan hak dari setiap warga negara dalam arti hak memperoleh akta autentik dari pejabat negara. Masih jarang penduduk menyadari betapa pentingnya sebuah akta bagi dirinya dalam menopang perjalanannya dalam "mencari kehidupan". Betapa tidak, anak lahir tanpa akta kelahiran, ia akan memperoleh kesulitan pada saat ia memasuki pendidikan. Demikian pula dalam masalah perkawinan, kematian, dan status anak. Banyak manfaat yang membawa akibat hukum bagi diri seseorang. Sebuah akta perkawinan yang diterbitkan oleh pejabat Kantor Catatan Sipil, memiliki arti yang sangat besar di kemudian hari, manakala terjadi sesuatu. Misalnya untuk kepentingan menentukan ahli waris, menentukan dan memastikan bahwa mereka adalah mukrimnya, atau dapat memberi arah ke pengadilan mana ia mengajukan cerai dan lain-lain yang tanpa disadari akta-akta tersebut sangat penting artinya bagi kehidupan seseorang.
Bertempat di Ruang Bung Tomo (20/3/2012) diadakan Bimbingan Teknis Pencatatan Sipil bagi Kepala Sekolah SD / MI se-Kabupaten Jombang sebanyak 100 orang yang diselenggarakan oleh Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil, dan Dirjen Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kementerian Dalam Negeri.
Dalam sambutannya Wabup Widjono Soeparno, menyambut baik dan positif kegitaan ini sebagai bentuk komitmen dan kepedulian kita bersama dalam rangka mewujudkan tertib administrasi kependudukan di Kabupaten Jombang. Untuk itu, kegiatan ini menjadi sangat penting karena kedepan diharapkan dapat mensukseskan tujuan utama penyelenggaraan kependudukan dan pencatatan sipil, yaitu utamanya reformasi administrasi kependudukan dengan tercapainya tertib administrasi kependudukan tersebut, maka akan dapat memberikan perlindungan, pengakuan, penentuan status pribadi dan status hukum penduduk. Dengan hadirnya UU Nomor 23 Tahun 2006 tentang penyelenggaraan administrasi kependudukan, maka hal ini merupakan langkah awal yang penting bagi Negara dalam melakukan penertiban terhadap dokumen kependudukan dan pembangunan berbasis kependudukan.
Sementara itu, Dirjen Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kementerian Dalam Negeri, Dra. Endang Retnowati, di awal arahannya memberikan pengertian tentang administrasi kependudukan yaitu rangkaian kegiatan penataan dan penertiban dalam penertiban dokumen dan data kependudukan melalui pendaftaran penduduk dan catatan sipil, pengelolaan informasi administrasi kependudukan serta pendayagunaannya yang hasilnya untuk pelayanan publik dan pembangunan sektor lain. Administrasi Kependudukan diarahkan untuk memenuhi hak azasi setiap orang di bidang administrasi kependudukan tanpa diskriminasi melalui pelayanan publik yang profesional. Pendaftaran penduduk dilakukan dengan pencatatan biodata penduduk, pencatatan atas pelaporan peristiwakependudukan dan pendataan penduduk serta penerbitan dokumen kependudukan. Administrasi Kependudukan dengan sistem baru tersebut bila berjalan sesuai dengan ketentuan, dimulai dari kelengkapan biodata penduduk, pencatatan kelahiran, kematian, pindah dan datang, akhirnya akan mempermudah berbagai urusan yang diperlukan masyarakat berupa pelayanan publik dan pendayagunaan untuk penetapan kebijakan pembangunan (antara lain merupakan komponen penting dalam pembuatan indikator MDGs)
Disamping itu semua rencana pembangunan daerah dan nasional akan lebih efektif apabila ditunjang dengan data kependudukan yang akurat, baik mengenai jumlah, kepemilikan dokumen, persebaran dan komposisi penduduk. Dalam rangka akurasi data setiap saat, maka pencatatan kelahiran, kematian dan perpindahan penduduk adalah sangat penting dan harus menjadi perhatian yang sungguh-sungguh bagi semua pihak, karena kebutuhan identitas kependudukan merupakan salah satu wujud pelaksanaan tanggung jawab Negara juga sebagai kewajiban utama sebagai warga negara. (aries_SJAM)
Akta Kelahiran Merupakan Hak Anak Untuk Identitas
Wabup Widjono Buka Bintek Capil |
Pencatatan sipil merupakan hak dari setiap warga negara dalam arti
hak memperoleh akta autentik dari pejabat negara. Masih jarang penduduk
menyadari betapa pentingnya sebuah akta bagi dirinya dalam menopang
perjalanannya dalam "mencari kehidupan". Betapa tidak, anak lahir tanpa
akta kelahiran, ia akan memperoleh kesulitan pada saat ia memasuki
pendidikan. Demikian pula dalam masalah perkawinan, kematian, dan status
anak. Banyak manfaat yang membawa akibat hukum bagi diri seseorang.
Sebuah akta perkawinan yang diterbitkan oleh pejabat Kantor Catatan
Sipil, memiliki arti yang sangat besar di kemudian hari, manakala
terjadi sesuatu. Misalnya untuk kepentingan menentukan ahli waris,
menentukan dan memastikan bahwa mereka adalah mukrimnya, atau dapat
memberi arah ke pengadilan mana ia mengajukan cerai dan lain-lain yang
tanpa disadari akta-akta tersebut sangat penting artinya bagi kehidupan
seseorang.
Bertempat di Ruang Bung Tomo (20/3/2012) diadakan Bimbingan Teknis
Pencatatan Sipil bagi Kepala Sekolah SD / MI se-Kabupaten Jombang
sebanyak 100 orang yang diselenggarakan oleh Dinas Kependudukan dan
Pencatatan Sipil, dan Dirjen Kependudukan dan Pencatatan Sipil
Kementerian Dalam Negeri.
Dalam sambutannya Wabup Widjono Soeparno, menyambut baik dan positif
kegitaan ini sebagai bentuk komitmen dan kepedulian kita bersama dalam
rangka mewujudkan tertib administrasi kependudukan di Kabupaten Jombang.
Untuk itu, kegiatan ini menjadi sangat penting karena kedepan
diharapkan dapat mensukseskan tujuan utama penyelenggaraan kependudukan
dan pencatatan sipil, yaitu utamanya reformasi administrasi kependudukan
dengan tercapainya tertib administrasi kependudukan tersebut, maka akan
dapat memberikan perlindungan, pengakuan, penentuan status pribadi dan
status hukum penduduk. Dengan hadirnya UU Nomor 23 Tahun 2006 tentang
penyelenggaraan administrasi kependudukan, maka hal ini merupakan
langkah awal yang penting bagi Negara dalam melakukan penertiban
terhadap dokumen kependudukan dan pembangunan berbasis kependudukan.
Sementara itu, Dirjen Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kementerian
Dalam Negeri, Dra. Endang Retnowati, di awal arahannya memberikan
pengertian tentang administrasi kependudukan yaitu rangkaian kegiatan
penataan dan penertiban dalam penertiban dokumen dan data kependudukan
melalui pendaftaran penduduk dan catatan sipil, pengelolaan informasi
administrasi kependudukan serta pendayagunaannya yang hasilnya untuk
pelayanan publik dan pembangunan sektor lain. Administrasi Kependudukan
diarahkan untuk memenuhi hak azasi setiap orang di bidang administrasi
kependudukan tanpa diskriminasi melalui pelayanan publik yang
profesional. Pendaftaran penduduk dilakukan dengan pencatatan biodata
penduduk, pencatatan atas pelaporan peristiwakependudukan dan pendataan
penduduk serta penerbitan dokumen kependudukan. Administrasi
Kependudukan dengan sistem baru tersebut bila berjalan sesuai dengan
ketentuan, dimulai dari kelengkapan biodata penduduk, pencatatan
kelahiran, kematian, pindah dan datang, akhirnya akan mempermudah
berbagai urusan yang diperlukan masyarakat berupa pelayanan publik dan
pendayagunaan untuk penetapan kebijakan pembangunan (antara lain
merupakan komponen penting dalam pembuatan indikator MDGs)
Disamping itu semua rencana pembangunan daerah dan nasional akan
lebih efektif apabila ditunjang dengan data kependudukan yang akurat,
baik mengenai jumlah, kepemilikan dokumen, persebaran dan komposisi
penduduk. Dalam rangka akurasi data setiap saat, maka pencatatan
kelahiran, kematian dan perpindahan penduduk adalah sangat penting dan
harus menjadi perhatian yang sungguh-sungguh bagi semua pihak, karena
kebutuhan identitas kependudukan merupakan salah satu wujud pelaksanaan
tanggung jawab Negara juga sebagai kewajiban utama sebagai warga negara.
(aries_SJAM)
Senin, 18 Maret 2013
Coffee Morning HRD Forum Jombang dengan Bupati Jombang
Setelah sekian lama belum terbentuk suatu organisasi yang dapat menjembatani antara peran pemerintah dengan karyawan atau dengan perusahaan itu sendiri, maka sejak tahun 2012 terbentuklah Forum HRD (Human Resources Department). Anggotanya adalah para Manager HRD di perusahaan perusahaan di Jombang. Forum HRD ini mempunyai fungsi dan tugas pokok yaitu dalam rangka mengkomunikasikan atau sebagai jejaring antara peran perusahaan itu sendiri dengan karyawannya di lingkungan sosial kerjanya, maupun dengan pemerintah yang dalam hal ini adalah Bupati Jombang untuk membreak down sebuah kebijakan kebijakan terkait dengan harmonisasi hubungan industrial yang ingin diciptakan bersama.
Dan bertempat di Ruang Swagata Pendopo Kabupaten Jombang pada Jumat (15/3/13) diadakan silaturahmi antara Forum HRD Jombang dengan Pemerintah Kabupaten Jombang yang dikemas dalam Coffee Morning. Dalam silaturahmi tersebut para HRD perusahaan perusahaan di Jombang tersebut langsung diterima oleh Drs. H Suyanto MM Bupati Jombang. Selain Bupati, hadir dalam silaturahmi tersebut Forum Pimpinan Daerah (Forpimda) Kabupaten Jombang diantaranya adalah Dandim 0814 Jombang, Kapolres Jombang serta Ketua Pengadilan Negeri Jombang, Plt Kepala Dinas Sosial Nakertrans Kabupaten Jombang juga beberapa Kepala Dinas dan SKPD kabupaten Jombang.
Dalam kesempatan ini Drs. H. Suyanto, MM Bupati Jombang banyak memberikan wawasan tentang pelayanan pelayanan publik yang ada di Kabupaten Jombang yang dapat dimanfaatkan oleh perusahaan perusahaan swasta di Jombang. Yang diharapkan kedepan akan muncul kerjasama antara pemerintah dengan perusahaan swasta. Dicontohkan oleh Bupati Suyanto bahwa perusahaan tentunya akan membutuhkan yang terkait dengan pelayanan serta jaminan kesehatan untuk para karyawan maupun staf di lingkup perusahaan itu sendiri. Oleh karena itu Bupati Suyanto mempersilahkan perusahaan perusahaan tersebut untuk bernegosiasi agar bisa bekerjasama dengan puskesmas atau rumah sakit daerah Jombang.
Bupati Jombang juga menyampaikan terima kasih atas berkembangnya perusahaan perusahaan yang ada di Kabupaten Jombang. Karena dengan tumbuh kembangnya perusahaan perusahaan yang ada di Kabupaten Jombang maka setiap tahun pengangguran di Jombang dapat menurun. Bupati juga berharap suasana kerja di Kabupaten Jombang yang sudah tumbuh luar biasa dan kondusifitas kerja yang sudah bergerak pada relnya atau koridornya ini jangan sampai menjadi bias atau menjadi carut marut kembali. ”Karena saya yakin kalau perusahaan kondusif, tumbuh dan berkembang dengan baik ,laba meningkat maka pasti kesejahteraan karyawan akan meningkat. Selain itu juga akan dapat menyerap tenaga kerja yang banyak,” ujar Bupati Suyanto.
Bupati Suyanto juga berharap agar perusahaan perusahaan yang besar juga dapat memproduksi barang yang dapat dipasarkan di dalam negeri. Karena tidak dipungkiri perusahaan perusahaan besar yang ada di Kabupaten Jombang hanya memproduksi barang yang dijual di luar negeri ( di export). Dicontohkan oleh Bupati Suyanto, PT. Cheil Jedang di Ploso, PT Pei Hei di Mojoagung, PT Mentari International, PT Karya Mekar semuanya hanya memproduksi barang yang di pasarkan di luar negeri. ”Saya berharap perusahaan perusahaan besar yang ada di kabupaten Jombang ini nantinya juga dapat memproduksi barang yang di jual di dalam negeri,” ujar Bupati Suyanto.
Selain itu Bupati Suyanto juga mengajak para HRD ini untuk senantiasa melakukan komunikasi dengan para karyawan yang ada di perusahaan masing masing. Karena hal tersebut nantinya dapat menumbuhkan kondusifitas kerja yang baik. ”Mari kita selalu membiasakan untuk berkomunikasi dengan para pekerja, karena hal ini sangat penting. Sebab sering kali hal hal yang muncul, gejolak yang muncul karena faktor miss komunikasi. Oleh karena itu mari kita bangun hal tersebut mulai sekarang,” ungkap Bupati Suyanto.
Sementara itu Laras, selaku Ketua Forum HRD Jombang menjelaskan tujuan dibentuknya Forum HRD Jombang yaitu untuk membangun serta menjalin komunikasi, dimana komunikasi adalah hal yang sangat penting. Agar segala macam masalah ketenagakerjaan yang muncul nantinya dapat diselesaikan bersama. Dengan adanya Forum HRD ini maka diharapkan suasana kerja yang ada di Jombang ini bisa kondusif. Jangan sampai sejarah kelam permasalahan ketenaga kerjaan yang ada di Jombang terulang. Sebagai contoh dulu pabrik Maska Perkasa yang gulung tikar, sehingga ribuan karyawannya menjadi pengangguran dan tentunya itu manjadi satu permasalahan dan tanggung jawab baru bagi pemerintah Kabupaten Jombang. ”Forum HRD ini adalah forum untuk saling menyatukan visi dan misi. Bahwasannya Jombang adalah milik kita dan Jombang akan kita kembangkan bersama untuk kesejahteraan bersama,”pungkas Laras, HRD PT Cheil Jedang.
Dalam silaturahmi tersebut hadir kurang lebih 15 HRD dari perusahaan yang ada di Jombang. Diantaranya HRD PT. Cheil Jedang Ploso, HRD PT. CJ Feed Mojoagung, HRD PT. Mentari International, HRD PT. Karya Mekar, HRD PT. Seng Fong, HRD PT. Mufusuju (MPS), HRD PT. Mekar Abadi Sentosa.. Sedangkan anggota Forum HRD Jombang sampai sekarang sudah berjumlah 34 HRD. (Jodhie_SJAM)
Coffee Morning HRD Forum Jombang dengan Bupati Jombang
Setelah sekian lama belum terbentuk suatu organisasi yang dapat
menjembatani antara peran pemerintah dengan karyawan atau dengan
perusahaan itu sendiri, maka sejak tahun 2012 terbentuklah Forum HRD
(Human Resources Department). Anggotanya adalah para Manager HRD di
perusahaan perusahaan di Jombang. Forum HRD ini mempunyai fungsi dan
tugas pokok yaitu dalam rangka mengkomunikasikan atau sebagai jejaring
antara peran perusahaan itu sendiri dengan karyawannya di lingkungan
sosial kerjanya, maupun dengan pemerintah yang dalam hal ini adalah
Bupati Jombang untuk membreak down sebuah kebijakan kebijakan terkait
dengan harmonisasi hubungan industrial yang ingin diciptakan bersama.
Dan bertempat di Ruang Swagata Pendopo Kabupaten Jombang pada Jumat
(15/3/13) diadakan silaturahmi antara Forum HRD Jombang dengan
Pemerintah Kabupaten Jombang yang dikemas dalam Coffee Morning. Dalam
silaturahmi tersebut para HRD perusahaan perusahaan di Jombang tersebut
langsung diterima oleh Drs. H Suyanto MM Bupati Jombang. Selain Bupati,
hadir dalam silaturahmi tersebut Forum Pimpinan Daerah (Forpimda)
Kabupaten Jombang diantaranya adalah Dandim 0814 Jombang, Kapolres
Jombang serta Ketua Pengadilan Negeri Jombang, Plt Kepala Dinas Sosial
Nakertrans Kabupaten Jombang juga beberapa Kepala Dinas dan SKPD
kabupaten Jombang.
Dalam kesempatan ini Drs. H. Suyanto, MM Bupati Jombang banyak
memberikan wawasan tentang pelayanan pelayanan publik yang ada di
Kabupaten Jombang yang dapat dimanfaatkan oleh perusahaan perusahaan
swasta di Jombang. Yang diharapkan kedepan akan muncul kerjasama antara
pemerintah dengan perusahaan swasta. Dicontohkan oleh Bupati Suyanto bahwa
perusahaan tentunya akan membutuhkan yang terkait dengan pelayanan serta
jaminan kesehatan untuk para karyawan maupun staf di lingkup perusahaan
itu sendiri. Oleh karena itu Bupati Suyanto mempersilahkan perusahaan
perusahaan tersebut untuk bernegosiasi agar bisa bekerjasama dengan
puskesmas atau rumah sakit daerah Jombang.
Bupati Jombang juga menyampaikan terima kasih atas
berkembangnya perusahaan perusahaan yang ada di Kabupaten Jombang.
Karena dengan tumbuh kembangnya perusahaan perusahaan yang ada di
Kabupaten Jombang maka setiap tahun pengangguran di Jombang dapat
menurun. Bupati juga berharap suasana kerja di Kabupaten Jombang yang
sudah tumbuh luar biasa dan kondusifitas kerja yang sudah bergerak pada
relnya atau koridornya ini jangan sampai menjadi bias atau menjadi carut
marut kembali. ”Karena saya yakin kalau perusahaan kondusif, tumbuh
dan berkembang dengan baik ,laba meningkat maka pasti kesejahteraan karyawan
akan meningkat. Selain itu juga akan dapat menyerap tenaga kerja yang
banyak,” ujar Bupati Suyanto.
Bupati Suyanto juga berharap agar perusahaan
perusahaan yang besar juga dapat memproduksi barang yang dapat
dipasarkan di dalam negeri. Karena tidak dipungkiri perusahaan
perusahaan besar yang ada di Kabupaten Jombang hanya memproduksi barang
yang dijual di luar negeri ( di export). Dicontohkan oleh Bupati
Suyanto, PT. Cheil Jedang di Ploso, PT Pei Hei di Mojoagung, PT Mentari
International, PT Karya Mekar semuanya hanya memproduksi barang yang di
pasarkan di luar negeri. ”Saya berharap perusahaan
perusahaan besar yang ada di kabupaten Jombang ini nantinya juga dapat
memproduksi barang yang di jual di dalam negeri,” ujar Bupati Suyanto.
Selain itu Bupati Suyanto juga mengajak para HRD ini untuk senantiasa
melakukan komunikasi dengan para karyawan yang ada di perusahaan masing
masing. Karena hal tersebut nantinya dapat menumbuhkan kondusifitas
kerja yang baik. ”Mari kita selalu membiasakan untuk berkomunikasi
dengan para pekerja, karena hal ini sangat penting. Sebab sering kali
hal hal yang muncul, gejolak yang muncul karena faktor miss komunikasi.
Oleh karena itu mari kita bangun hal tersebut mulai sekarang,” ungkap
Bupati Suyanto.
Sementara itu Laras, selaku Ketua Forum HRD Jombang menjelaskan tujuan
dibentuknya Forum HRD Jombang yaitu untuk membangun serta menjalin
komunikasi, dimana komunikasi adalah hal yang sangat penting. Agar
segala macam masalah ketenagakerjaan yang muncul nantinya dapat
diselesaikan bersama. Dengan adanya Forum HRD ini maka diharapkan
suasana kerja yang ada di Jombang ini bisa kondusif. Jangan sampai
sejarah kelam permasalahan ketenaga kerjaan yang ada di Jombang
terulang. Sebagai contoh dulu pabrik Maska Perkasa yang gulung
tikar, sehingga ribuan karyawannya menjadi pengangguran dan tentunya itu
manjadi satu permasalahan dan tanggung jawab baru bagi pemerintah
Kabupaten Jombang. ”Forum HRD ini adalah forum untuk
saling menyatukan visi dan misi. Bahwasannya Jombang adalah milik kita
dan Jombang akan kita kembangkan bersama untuk kesejahteraan
bersama,”pungkas Laras, HRD PT Cheil Jedang.
Dalam silaturahmi tersebut hadir kurang lebih 15 HRD dari perusahaan
yang ada di Jombang. Diantaranya HRD PT. Cheil Jedang Ploso, HRD PT. CJ
Feed Mojoagung, HRD PT. Mentari International, HRD PT. Karya Mekar, HRD PT.
Seng Fong, HRD PT. Mufusuju (MPS), HRD PT. Mekar Abadi Sentosa.. Sedangkan anggota Forum HRD Jombang sampai sekarang sudah
berjumlah 34 HRD. (Jodhie_SJAM)
Jumat, 08 Maret 2013
Pemimpin Teladan Dalam Pandangan Bupati Jombang Suyanto
Bupati Suyanto Talkshow "Jalan Keluar" Kompas TV |
Kepemimpinan adalah kemampuan seseorang mempengaruhi dan memotivasi orang lain untuk melakukan sesuatu sesuai tujuan bersama. Kepemimpinan meliputi proses mempengaruhi dalam menentukan tujuan organisasi, memotivasi perilaku pengikut untuk mencapai tujuan, mempengaruhi untuk memperbaiki kelompok dan budayanya. Pemimpin seharusnya mampu mendorong bangsa ini membangun budaya yang kuat, mandiri, dan berdaulat. Boleh saja seorang pemimpin ketika dalam proses pemilihan mendapat dukungan sedikit, tetapi yang terpenting setelah memimpin dan menjalankan pemerintahan dia didukung oleh seluruh rakyat.
Program talkshow yang dipandu oleh Jusuf Kalla (JK), sebagai host sekaligus nara sumber. Menjawab persoalan yang tengah dihadapi masyarakat terutama seputar sosial ekonomi dan politik. JK menjawab pertanyaan tersebut dari email, twitter, dan facebook, atau bisa juga on location berdialog dengan masyarakat. Pada kesempatan tersebut (4/3/2013) JK ditemani presenter Meutya Hafid dan Bupati Jombang, Suyanto mengisi program acara Jalan Keluar yang ditayangkan oleh Kompas TV di Hotel Sahid Jakarta dengan tema Pemimpin Tauladan Rakyat.
Dalam tanggapannya, Bupati Jombang, Suyanto memberikan gambaran tentang pemimpin yang baik sekarang ini adalah pemimpin yang berpihak pada masyarakat. “Pemimpin yang melayani adalah pemimpin yang mau mendengar. Mau mendengar setiap kebutuhan, impian, dan harapan dari mereka yang dipimpin, kata Suyanto. Pemimpin yang melayani adalah pemimpin yang dapat mengendalikam ego dan kepentingan pribadinya melebihi kepentingan public atau mereka yang dipimpinnya. Mengendalikan ego berarti dapat mengendalikan diri ketika tekanan maupun tantangan yang dihadapi menjadi begitu berat,selalu dalam keadaan tenang, penuh pengendalian diri, dan tidak mudah emosi.
Menjawab pertanyaan dari JK akan kesuksesannya memimpin Jombang selama 2 periode, bahkan hingga 3 periode karena pernah menjadi wakil bupati, Suyanto dengan santainya menanggapi bahwa pemimpin tidak boleh mengutamakan pencitraan segala daya dan upayanya harus berpihak pada kepentingan masyarakat. Pencitraan bukan menjadi tujuan utama pemimpin, tetapi bagaimana semua kebijakan yang dibuat untuk kepentingan masyarakat. Lebih lanjut dikemukakan bahwa pemimpin tidak boleh takut menentukan kebijakan yang tidak populis, yang terpenting adalah hasil daripada kebijakan tersebut ke depannnya sehinga membawa perubahan menjadi lebih baik (nothing motivates change more powerfully than a clear vision : visi yang jelas dapat secara dahsyat mendorong terjadinya perubahan dalam organisasi)
Pada kesempatan itu juga diundang Bupati Purwakarta, H. Dedi Mulyadi, SH., dan Bupati Bantaeng Sulsel, Prof. DR. Ir. HM. Nurdin Abdullah, M.Agr serta para praktisi dan mahasiswa. (Aries_SJAM)
Jakarta, 4 Maret 2013
Radio Suara Jombang AM
Pemimpin Teladan Dalam Pandangan Bupati Jombang Suyanto
Bupati Suyanto Talkshow "Jalan Keluar" Kompas TV |
Kepemimpinan adalah kemampuan seseorang mempengaruhi dan memotivasi
orang lain untuk melakukan sesuatu sesuai tujuan bersama. Kepemimpinan
meliputi proses mempengaruhi dalam menentukan tujuan organisasi,
memotivasi perilaku pengikut untuk mencapai tujuan, mempengaruhi untuk
memperbaiki kelompok dan budayanya. Pemimpin seharusnya mampu mendorong
bangsa ini membangun budaya yang kuat, mandiri, dan berdaulat. Boleh
saja seorang pemimpin ketika dalam proses pemilihan mendapat dukungan
sedikit, tetapi yang terpenting setelah memimpin dan menjalankan
pemerintahan dia didukung oleh seluruh rakyat.
Program talkshow yang dipandu oleh Jusuf Kalla (JK), sebagai host
sekaligus nara sumber. Menjawab persoalan yang tengah dihadapi
masyarakat terutama seputar sosial ekonomi dan politik. JK menjawab
pertanyaan tersebut dari email, twitter, dan facebook, atau bisa juga on location
berdialog dengan masyarakat. Pada kesempatan tersebut (4/3/2013) JK
ditemani presenter Meutya Hafid dan Bupati Jombang, Suyanto mengisi program acara
Jalan Keluar yang ditayangkan oleh Kompas TV di Hotel Sahid Jakarta
dengan tema Pemimpin Tauladan Rakyat.
Dalam tanggapannya, Bupati Jombang, Suyanto memberikan gambaran
tentang pemimpin yang baik sekarang ini adalah pemimpin yang berpihak
pada masyarakat. “Pemimpin yang melayani adalah pemimpin yang mau
mendengar. Mau mendengar setiap kebutuhan, impian, dan harapan dari
mereka yang dipimpin, kata Suyanto. Pemimpin yang melayani adalah
pemimpin yang dapat mengendalikam ego dan kepentingan pribadinya
melebihi kepentingan public atau mereka yang dipimpinnya. Mengendalikan
ego berarti dapat mengendalikan diri ketika tekanan maupun tantangan
yang dihadapi menjadi begitu berat,selalu dalam keadaan tenang, penuh
pengendalian diri, dan tidak mudah emosi.
Menjawab pertanyaan dari JK akan kesuksesannya memimpin Jombang
selama 2 periode, bahkan hingga 3 periode karena pernah menjadi wakil
bupati, Suyanto dengan santainya menanggapi bahwa pemimpin tidak boleh
mengutamakan pencitraan segala daya dan upayanya harus berpihak pada
kepentingan masyarakat. Pencitraan bukan menjadi tujuan utama pemimpin,
tetapi bagaimana semua kebijakan yang dibuat untuk kepentingan
masyarakat. Lebih lanjut dikemukakan bahwa pemimpin tidak boleh takut
menentukan kebijakan yang tidak populis, yang terpenting adalah hasil
daripada kebijakan tersebut ke depannnya sehinga membawa perubahan
menjadi lebih baik (nothing motivates change more powerfully than a clear vision : visi yang jelas dapat secara dahsyat mendorong terjadinya perubahan dalam organisasi)
Pada kesempatan itu juga diundang Bupati Purwakarta, H. Dedi Mulyadi,
SH., dan Bupati Bantaeng Sulsel, Prof. DR. Ir. HM. Nurdin Abdullah,
M.Agr serta para praktisi dan mahasiswa. (Aries_SJAM)
Jakarta, 4 Maret 2013
Radio Suara Jombang AM
Selasa, 05 Maret 2013
Dari Dialog Interaktif Sosialisasi Menyongsong PEDA KTNA 2013 Di Radio Suara Jombang AM
“PEDA KTNA 2013 Harus Dapat Menjadi Ajang Promosi Segala Aspek Potensi Yang Dimiliki
Kabupaten Jombang pada tahun 2013 ini, akan mempunyai gawe besar. Dimana kurang lebih 3000 hingga 4000 petani dan nelayam se Provinsi Jawa Timur akan berkumpul di Kabupaten Jombang untuk mengikuti Pekan Daerah (PEDA) Kontak Tani Nelayan Andalan 2013. Pekan Daerah KTNA 2013 adalah sebuah media bertemunya para wakil petani dan nelayan se propinsi Jawa Timur dalam rangka konsolidasi organisasi ,saling tukar informasi,alih teknologi dan membangun jejaring agribisnis. Ini disampaikan oleh Sutopo (Wakil ketua I KTNA Jombang) dan Supraptono (Sekretaris KTNA Jombang) saat siaran dialog interaktif di Radio Suara Jombang AM (Eks RKPD Jombang)
KTNA (Kontak Tani Nelayan Andalan) itu sendiri adalah suatu organisasi petani yang melalui kelompok tani. Dan bersifat independen yang bergerak dibidang pertanian dari hulu sampai hilir. Yang artinya dari mulai produksi, pengolahan hasil, sampai pemasaran. KTNA bertujuan meningkatkan pendapatan petani, memajukan pertanian,meningkatkan hasil produksi pertanian serta sasaran tujuan akhir adalah mensejahterahkan petani dipedesaan.
Dalam dialog interaktif di Lembaga Penyiaran Publik Lokal (LPPL Radio Suara Jombang AM ) yang mengudara di frekwensi AM 792 KHz tersebut, Sutopo dan Supraptono menyampaikan bahwa Pekan Daerah(PEDA) KTNA 2013 se Propinsi Jawa Timur yang akan di gelar di Kabupaten Jombang adalah persiapan atau pemanasan menyongsong Pekan Nasional (PENAS) KTNA 2014 yang rencananya akan di gelar di Kabupaten Malang.
“Jadi maksud dan tujuan digelarnya PEDA KTNA 2013 di Kabupaten Jombang adalah sebagai gladi bersihnya PENAS 2014 atau dengan kata lain adalah pemanasan menjelang PENAS 2014,” ungkap Supraptono
Sedangkan tujuan yang lain pada penyelenggaraan PEDA KTNA 2013 itu sendiri adalah dapat terwujudnya Tri Sukses papar Supraptonoi. Sukses yang pertama adalah sukses mentransfer ilmu pengetahuan dan teknologi dalam hal pertanian. Sukses yang kedua adalah sukses dalam hal jejaring kemitraan. Karena dalam kegiatan ini nantinya akan diikuti oleh petani dan nelayan di seluruh Jawa Timur. Sehingga satu dan yang lainnya dapat bertukar informasi sehingga munculah jejaring kemitraan tadi. Dan sukses yang ketiga adalah kedepan akan tumbuh ekonomi mayarakat. Karena dalam kegiatan ini bukan hanya kegiatan kumpul kumpul tetapi juga ada kegiatan pamean serta promosi. Karena PEDA 2013 adalah forum pertemuan wakil petani se propinsi Jawa Timur,Sehingga diharapkan organisasi petani khususnya KTNA bisa menjadi organisasi yang solid. Karena diantara petani yang satu dan yang lainnya, petani dari daerah satu dan daerah yang lain dapat bertukar pengalaman serta saling tukar informasi.
Sutopo wakil ketua I KTNA Jombang, yang juga menjadi narasumber pada dialog tersebut mengungkapkan bahwa manfaat yang dapat dirasakan dari penyelenggaraan PEDA 2013 ini selain dirasakan oleh petani secara langsung, juga dapat dirasakan oleh masyarakat yang lain pada umumnya. “Jadi dukungan masyarakat ini juga sangat diharapkan untuk suksesnya PEDA KTNA 2013 di Kabupaten Jombang”, tandas Sutopo.
Menurutnya, memang manfaat yang dirasakan oleh masyarakat umum tidak secara langsung, tetapi karena kegiatan ini dapat menjadi ajang promosi bagi segala aspek yang dimiliki oleh Kabupaten Jombang, maka Sutopo ber harap masyarakat Kabupaten Jombang dapat mendukung kegiatan PEDA ini, karena imbas dari gawe besar ini akan ke masyarakat juga .
Dalam PEDA KTNA 2013 di Kabupaten Jombang yang akan dimulai tanggal 22-26 April 2013 ini, akan digelar berbagai macam kegiatan. Mulai dari temu wicara atau rembug madya, temu karya, temu usaha, temu profesi, pameran, kontes, magang, widyawisata, pasar lelang dan lain sebagainya. Dan yang akan terlibat dalam penyelenggaraan PEDA ini adalah mulai dari tingkat propinsi hingga daerah. Baik dari pemerintah propinsi maupun pemerintah daerah.
Dan diharapkan dalam menyongsong penyelenggaraan PEDA KTNA 2013 dikabupaten Jombang ini adalah dukungan dari masyarakat Jombang untuk mendukung suksesnya kegiatan ini. Karena kegiatan ini juga dapat dimanfaatkan sebagai ajang promosi segala aspek yang ada di kabupaten Jombang.
“Karena yang hadir dalam kegiatan PEDA ini bukan hanya para petani dan nelayan, tetapi para pelaku usaha atau para pengusaha. Sehingga kegiatan ini dapat dimanfaatkan sebagai ajang promosi yang baik bagi masyarakat Jombang. Siapa tahu para pelaku usaha ini dapat menjadi partner petani yang ada di Jombang,”tambah Sutopo
“Oleh karena itu mari kita menjadi tuan rumah yang baik, agar seluruh peserta membawa pulang kesan yang baik setelah berakhirnya PEDA yang diselenggarakan di Kabupaten Jombang ini,”pungkas Supraptono sekretaris KTNA Jombang. (Jodhie/*WT_SJAM)
Jombang, 5 Maret 2013
LPPL Radio Suara Jombang AM
Langganan:
Postingan
(Atom)