Popular Post

Pengunjung

ARSIP

  • Breaking News
    Loading...

    Musrenbang Kabupaten Jombang Dibuka Wabup Widjono


    Sambutan : Widjono Soeparno Wakil Bupati Jombang
    Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang) Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) tahun 2014, di Kabupaten Jombang diselenggarakan  pada 26 - 27 Maret 2013  bertempat di ruang Bung Tomo Kantor Pemkab Jombang. Musrenbang kali ini bertemakan  “Memantapkan Daya Saing Dan Perbaikan Infrastruktur Bagi Kesejahteraan Rakyat Jombang  ”.

    Musrenbang Kabupaten Jombang Dibuka Wabup Widjono





    Sambutan : Widjono Soeparno Wakil Bupati Jombang
    Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang) Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) tahun 2014, di Kabupaten Jombang diselenggarakan  pada 26 - 27 Maret 2013  bertempat di ruang Bung Tomo Kantor Pemkab Jombang. Musrenbang kali ini bertemakan  “Memantapkan Daya Saing Dan Perbaikan Infrastruktur Bagi Kesejahteraan Rakyat Jombang  ”.

    Musrenbang yang dibuka oleh  Wakil Bupati Jombang Drs. H. Widjono Soeparno, MSi tersebut dihadiri oleh Forpimda, Kepala Badan Perencanaan Daerah Jawa Timur, Kepala Bakorwil Bojonegoro, Ketua DPRD, perwakilan pemerintah daerah kabupaten /kota yang berbatasan dengan Jombang, SKPD, Organisasi Profesi, Perguruan Tinggi, LSM, unsur pers juga delegasi Kecamatan.

    Kepala Badan Perencanaan Daerah Kabupaten Jombang, Ir. Yudhi Adriyanto, M.Si dalam laporannya menyampaikan bahwa  tujuan penyelenggaraan musrenbang kabupaten  diantaranya adalah menyelaraskan prioritas dan sasaran pembangunan daerah kabupaten Jombang dengan arah kebijakan, prioritas dan sasaran Pembangunan Daerah Propinsi. Mengklarifikasi usulan program dan kegiatan yang telah disampaikan masyarakat kepada pemerintah kabupaten pada tahapan sebelum musrenbang kabupaten. Mempertajam indicator kinerja program dan kegiatan prioritas serta  menyepakati prioritas pembangunan daerah serta program dan kegiatan prioritas daerah.

    Usulan program dan kegiatan yang telah disampaikan oleh kecamatan yang merupakan hasil Musrenbang Desa/Kelurahan, Musrenbang Kecamatan, Forum SKPD, dan Penyelarasan Usulan Musrenbang Kecamatan serta SKPD. “Tahapan Musrenbang tingkat   desa dan kelurahan  disinergikan dengan musyawarah PNPM telah dilaksanakan pada Desember 2012 hingga Januari 2013. Dalam musrenbang  ini telah muncul sebanyak 3.217 usulan dengan alokasi anggaran  1,2 Trilyun lebih.  Hasil rekapitulasi  Musrenbang tingkat kecamatan yang digelar pada  11-19 Pebruari  2013  muncul  3.217 usulan dengan jumlah  anggaran Rp. 1. 266. 788. 361. 206,-  . Sedangkan Rancangan  kerja pada forum  SKPD  bersama stakeholder serta delegasi kecamatan muncul usulan kegiatan sebanyak 2952 dan alokasi anggaran Rp. 680.475.192.157,-“, papar Yudhi Adriyanto.

    Sementara, Kepala Badan Perencanaan Daerah Provinsi Jawa Timur yang diwakili Kepala Bidang Pemerintahan Dan Kemasyarakatan , Ir. Sahid Haksoro Umar Sidik diantaranya menyampaikan tahapan penyusunan RKPD 2014 melalui 5 (lima) pendekatan perencanaan. Yaitu, Teknokratik, menggunakan metode dan kerangka berpikir ilmiah dalam memformulasikan Hambatan, Tantangan, dan Peluang untuk menentukan target kerja pembangunan.  “Dalam penyusunan RKPD harus memperhatikan isu global yang sedang berkembang,  bahwa perdagangan bebas harus diimbangi dengan nasionalisme”, cetus Sahid .

    Ketua DPRD Jombang, Bahana Bela Binanda pada kesempatan tersebut menyampaikan 12 pokok pikiran DPRD yang merupakan  masukan  dari hasil serap aspirasi. Pokok pikiran tersebut diantaranya efisiensi dan percepatan penyerahan urusan dari pemerintah kabupaten ke pemerintahan desa dalam implementasinya harus dibarengi anggaran. Peningkatan pelayanan public, utamanya pelayanan administrasi yang proporsional sesuai dengan asas akuntabilitas, transparansi sesuai standart pelayanan minimal. Peningkatan pemberdayaan, dan partisipasi masyarakat dalam pembangunan. Peningkatan layanan pada keluarga miskin, baik dalam hal pendataan, perlu adanya sosialisasi program dan evaluasi. Optimalisasi asset daerah dalam rangka meningkatkan PAD dan kapasitas keuangan daerah. Peningkatan program ekonomi kerakyatan serta pemberdayaan koperasi yang menunjang perekonomian nasional. Peningkatan kwalitas infrastruktur daerah disesuaikan dengan . Peningkatan sarana prasarana pelayanan umum dengan memperhatikan aspek kemanfaatan. Peningkatan pembangunan bidang spiritual/keagamaan dan pengembangan budaya daerah local dalam rangka penguatan jati diri dan karakter masyarakat Kabupaten Jombang serta menjaga nilai-nilai kearifan lokal. ”Ini sangat penting sebagai filter arus budaya yang dibawa oleh globalisasi “, pungkas Bahana Bela Binanda.

    Wakil Bupati Jombang Widjono Soeparno dalam sambutannya antara lain menyampaikan prioritas pembangunan kabupaten Jombang tahun 2014. Antara lain penguatan ketahanan pangan, peningkatan efektifitas penanggulangan kemiskinan, kualitas infrastruktur daerah, kualitas pelayanan dasar pada masyarakat, penguatan daya dukung lingkungan hidup, peningkatan tata kelola penyelenggaraan pemerintahan, peningkatan peran pemuda, pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak, penumbuhan kawasan  strategis dan cepat tumbuh, pelestarian kearifan dan budaya local. “Mari kita bangun komitmen bersama untuk melaksanakan hasil-hasil musrenbang guna mewujudkan  pemerintah  Kabupaten Jombang menjadi lebih baik”, pungkas Wabup Widjono.

    Wabup Widjono juga berpesan bahwa tahun 2013 ini adalah tahun pilitik. Pilkada Bupati, wakil Bupati , Gubernur, wakil Gubernur akan digelar. Untuk itu kepada masyarakat Jombang dihibau untuk menyikapi pesta domokrasi 2013  secara cerdas. “ Mari kita berkomitmen untuk  tetap menjaga kerukunan kebersamaan dan konsdusifitas Kabupaten jombang”, himbau Wabup Widjono. (Wati_SJAM)

    Jombang,26 Maret 2013
    Radio Suara Jombang
    Senin, 25 Maret 2013

    BPKP Sosialisasikan Fraud Control Plan Di RSUD Jombang

    Bupati Suyanto Tanda tangani Nota Kesepahaman
    Bupati  Jombang, Drs. H. Suyanto MM menaruh harapan besar bahwa kedepan  Pemkab Jombang akan  melakukan lompatan besar ke arah yang lebih baik terutama dalam pengelolaan keuangan daerah yang lebih baik dan akuntabel. Ini disampaikan Bupati Suyanto  saat membuka sosialisasi Fraud Control Plan (FCP) di ruang Bung Hatta, aula Badan Layanan Umum (BLU) RSUD Jombang, pada Senin 25 Maret 2013. Sosialisasi diikuti internal RSUD, Inspektorat dan  SKPD dilingkup pemkab Jombang.

    Kemajuan tersebut tentunya tidak terlepas peran Jajaran BPKP Provinsi Jatim yang terus memberikan berbagai macam asistensi atau pendampingan. Baik dalam bentuk pendampingan  penyusunan laporan keuangan daerah  pemerintah Kabupaten  Jombang maupun dalam melakukan Bimbingan Teknis dan pelatihan-pelatihan bagi tenaga auditor inspektorat  juga pengelola keuangan dijajaran Dinas Pendidikan.

    Diungkapkan Hotman Napitupulu Kepala Perwakilan BPKP Jawa Timur,  Fraud adalah tindak kejahatan. Kejahatan tidak mungkin hapus dari muka bumi. Selama bumi masih berputar, kejahatan, fraud, kecurangan, selalu muncul. “Yang kita lakukan ini adalah upaya preventif, meminimalisasi tindakan penyimpangan yang disengaja”,   tuturnya.

    Selain Kepala Perwakilan BPKP Jawa Timur  Hotman Napitupulu, selaku  narasumber pada sosialisasi FCP di RSUD Jombang adalah  Afrizi Hadi , Sugiarto dan Nanik Eka Sartini. “ Kami berharap  Sosialisasi Sistem Pengendalian Internal Pemerintah (SPIP)  juga  Fraud Control Plan (FCP) ini dapat diimplementasikan di pemerintah daerah, RSUD juga di BUMD.

    SPIP adalah alat pengendali jalannya pencapaian tujuan pemerintah. Sedangkan FCP saling melengkapi dengan SPIP, untuk mendeteksi secara dini atas adanya kecurangan, korupsi, beserta prosedur penanganannya. Memerangi korupsi bukanlah hal yang mudah. Strategi yang dikembangkan adalah berdasarkan pemikiran bahwa korupsi disebabkan tiga aspek yaitu aspek manusia, institusi dan sosial budaya.

    Pada kesempatan tersebut juga dilakukan Penandatanganan Nota Kesepahaman antara Kepala BPKP Jawa Timur, Direktur RSUD Jombang dan Bupati Jombang Suyanto. (Wati_SJAM)

    Jombang, 25 Maret 2013
    Radio Suara Jombang AM

    BPKP Sosialisasikan Fraud Control Plan Di RSUD Jombang

    Bupati Suyanto Tanda tangani Nota Kesepahaman
    Bupati  Jombang, Drs. H. Suyanto MM menaruh harapan besar bahwa kedepan  Pemkab Jombang akan  melakukan lompatan besar ke arah yang lebih baik terutama dalam pengelolaan keuangan daerah yang lebih baik dan akuntabel. Ini disampaikan Bupati Suyanto  saat membuka sosialisasi Fraud Control Plan (FCP) di ruang Bung Hatta, aula Badan Layanan Umum (BLU) RSUD Jombang, pada Senin 25 Maret 2013. Sosialisasi diikuti internal RSUD, Inspektorat dan  SKPD dilingkup pemkab Jombang.

    Kemajuan tersebut tentunya tidak terlepas peran Jajaran BPKP Provinsi Jatim yang terus memberikan berbagai macam asistensi atau pendampingan. Baik dalam bentuk pendampingan  penyusunan laporan keuangan daerah  pemerintah Kabupaten  Jombang maupun dalam melakukan Bimbingan Teknis dan pelatihan-pelatihan bagi tenaga auditor inspektorat  juga pengelola keuangan dijajaran Dinas Pendidikan.

    Diungkapkan Hotman Napitupulu Kepala Perwakilan BPKP Jawa Timur,  Fraud adalah tindak kejahatan. Kejahatan tidak mungkin hapus dari muka bumi. Selama bumi masih berputar, kejahatan, fraud, kecurangan, selalu muncul. “Yang kita lakukan ini adalah upaya preventif, meminimalisasi tindakan penyimpangan yang disengaja”,   tuturnya.

    Selain Kepala Perwakilan BPKP Jawa Timur  Hotman Napitupulu, selaku  narasumber pada sosialisasi FCP di RSUD Jombang adalah  Afrizi Hadi , Sugiarto dan Nanik Eka Sartini. “ Kami berharap  Sosialisasi Sistem Pengendalian Internal Pemerintah (SPIP)  juga  Fraud Control Plan (FCP) ini dapat diimplementasikan di pemerintah daerah, RSUD juga di BUMD.

    SPIP adalah alat pengendali jalannya pencapaian tujuan pemerintah. Sedangkan FCP saling melengkapi dengan SPIP, untuk mendeteksi secara dini atas adanya kecurangan, korupsi, beserta prosedur penanganannya. Memerangi korupsi bukanlah hal yang mudah. Strategi yang dikembangkan adalah berdasarkan pemikiran bahwa korupsi disebabkan tiga aspek yaitu aspek manusia, institusi dan sosial budaya.

    Pada kesempatan tersebut juga dilakukan Penandatanganan Nota Kesepahaman antara Kepala BPKP Jawa Timur, Direktur RSUD Jombang dan Bupati Jombang Suyanto. (Wati_SJAM)

    Jombang, 25 Maret 2013
    Radio Suara Jombang AM

    Wabup Widjono Hadiri Pelantikan DPD OPCTA-I Se Jawa Bali

    Pelantikan DPD Organisasi Persaudaraan Cinta Tanah Air Indonesia (OPCTAI )  Se Jawa Bali serta HUT yang ke 3  telah digelar di Busro Ballroom Yusro, pada (Minggu, 24 Maret 2013) pagi.  Acara tersebut dihadiri  Wakil Bupati Jombang Widjono Soeparno, mantan KSAD, Purnawirawan Jenderal TNI Ryamizard Ryacudu  serta dewan penyantun KH.M. Mochtar Mu’thi, Ketua Umum DPP OPCTA- I, Prof.Ir. DR. Jan Sopaheluwakan, MSi, dan  sejumlah tokoh masyarakat dan tokoh agama.

    Disampaikan Drs. Aris Soviani SH.MHum selaku ketua panitia, bahwa  Organisasi Persaudaraan Cinta Tanah Air Indonesia ini diharapkan menjadi satu organisasi yang besar dan menjadi roh kerukunan bangsa Indonesia dalam waktu yang cepat. Didalam rangkaian HUT Organisasi Persaudaraan Cinta Tanah Air Indonesia yang ke 3 ini sebelumnya  telah digelar 3 acara utama. Yakni Gelar mocopat di PPST Mojokerto, gelar wayang kulit di Cagar Budaya Trowulan Mojokerto. dan pelantikan DPD.

    Ketua Umum DPP OPCTA- I, Prof.Ir. DR. Jan Sopaheluwakan, MSi dalam sambutannya  usai melantik, menekankan akan pentingnya waktu. Disampaikan Jan Sopaheluwakan bahwa masa depan bangsa ini jauh lebih baik daripada prahara yang tengah terjadi akhir-akhir ini di Indonesia. “Cerdaslah terhadap waktu, gunakan waktu dengan baik dan kepada pengurus DPD hendaknya segera membuat program yang menyentuh peradapan, aspek pemerataan dan kesejahteraan”, tandas Jan Sopaheluwakan.

    Kondisi pertikaian antar saudara di Indonesia  yang setiap hari dipertontonkan dan ditonton bangsa ini juga menjadi keprihatinan Ryamizard Ryacudu. Melihat kondisi yang sudah sedemikian rumit ini, menurutnya hanya Tuhan yang akan mampu menghentikannya. Dirinya berharap bangsa ini kembali menyadari arti penting mencintai tanah air dengan melihat sejarah adanya janji sumpah pemuda, Pancasila dan NKRI adalah harga mati.

    Wakil Bupati Jombang, Widjono Soeparno menyampaikan ucapan selamat kepada pengurus DPD se Jawa Bali yang telah dilantik. Dengan adanya organisasi OPCTA- I diharapkan oleh Widjono Soeparno nilai-nilai persatuan kesatuan dan persaudaraan yang mulai keropos dapat segera dibangun kembali lebih mengakar dan mampu meredam gejolak bangsa ini. Apresiasi juga disampaikan kepada Sidiqiyah yang telah banyak melakukan kegiatan social keagamaan yang menyentuh langsung kepada masyarakat.

    Sementara itu giliran terakhir KH.M. Mochtar Mu’thi, menyampaikan sambutannya yang berjudul “Terkejut”. Disampaikan oleh Kyai yang lebih akrab dipanggil Kyai  Tar ini bahwa bangsa dan pemimpin negeri ini terkejut bukan karena adanya teroris, bukan karena adanya bencana. Tapi dikejutkan oleh bawang brambang alias bawang merah dan bawang putih. “Terkejut bukan karena bentuknya, bukan karena warnanya tapi karena nilainya”, tutur Kyai Tar yang selanjutnya mengungkap makna dibalik merah putih tersebut.(Wati_SJAM)

    Jombang, 24 Maret 2013
    Radio Suara Jombang AM

    Wabup Widjono Hadiri Pelantikan DPD OPCTA-I Se Jawa Bali

    Pelantikan DPD Organisasi Persaudaraan Cinta Tanah Air Indonesia (OPCTAI )  Se Jawa Bali serta HUT yang ke 3  telah digelar di Busro Ballroom Yusro, pada (Minggu, 24 Maret 2013) pagi.  Acara tersebut dihadiri  Wakil Bupati Jombang Widjono Soeparno, mantan KSAD, Purnawirawan Jenderal TNI Ryamizard Ryacudu  serta dewan penyantun KH.M. Mochtar Mu’thi, Ketua Umum DPP OPCTA- I, Prof.Ir. DR. Jan Sopaheluwakan, MSi, dan  sejumlah tokoh masyarakat dan tokoh agama.

    Disampaikan Drs. Aris Soviani SH.MHum selaku ketua panitia, bahwa  Organisasi Persaudaraan Cinta Tanah Air Indonesia ini diharapkan menjadi satu organisasi yang besar dan menjadi roh kerukunan bangsa Indonesia dalam waktu yang cepat. Didalam rangkaian HUT Organisasi Persaudaraan Cinta Tanah Air Indonesia yang ke 3 ini sebelumnya  telah digelar 3 acara utama. Yakni Gelar mocopat di PPST Mojokerto, gelar wayang kulit di Cagar Budaya Trowulan Mojokerto. dan pelantikan DPD.

    Ketua Umum DPP OPCTA- I, Prof.Ir. DR. Jan Sopaheluwakan, MSi dalam sambutannya  usai melantik, menekankan akan pentingnya waktu. Disampaikan Jan Sopaheluwakan bahwa masa depan bangsa ini jauh lebih baik daripada prahara yang tengah terjadi akhir-akhir ini di Indonesia. “Cerdaslah terhadap waktu, gunakan waktu dengan baik dan kepada pengurus DPD hendaknya segera membuat program yang menyentuh peradapan, aspek pemerataan dan kesejahteraan”, tandas Jan Sopaheluwakan.

    Kondisi pertikaian antar saudara di Indonesia  yang setiap hari dipertontonkan dan ditonton bangsa ini juga menjadi keprihatinan Ryamizard Ryacudu. Melihat kondisi yang sudah sedemikian rumit ini, menurutnya hanya Tuhan yang akan mampu menghentikannya. Dirinya berharap bangsa ini kembali menyadari arti penting mencintai tanah air dengan melihat sejarah adanya janji sumpah pemuda, Pancasila dan NKRI adalah harga mati.

    Wakil Bupati Jombang, Widjono Soeparno menyampaikan ucapan selamat kepada pengurus DPD se Jawa Bali yang telah dilantik. Dengan adanya organisasi OPCTA- I diharapkan oleh Widjono Soeparno nilai-nilai persatuan kesatuan dan persaudaraan yang mulai keropos dapat segera dibangun kembali lebih mengakar dan mampu meredam gejolak bangsa ini. Apresiasi juga disampaikan kepada Sidiqiyah yang telah banyak melakukan kegiatan social keagamaan yang menyentuh langsung kepada masyarakat.

    Sementara itu giliran terakhir KH.M. Mochtar Mu’thi, menyampaikan sambutannya yang berjudul “Terkejut”. Disampaikan oleh Kyai yang lebih akrab dipanggil Kyai  Tar ini bahwa bangsa dan pemimpin negeri ini terkejut bukan karena adanya teroris, bukan karena adanya bencana. Tapi dikejutkan oleh bawang brambang alias bawang merah dan bawang putih. “Terkejut bukan karena bentuknya, bukan karena warnanya tapi karena nilainya”, tutur Kyai Tar yang selanjutnya mengungkap makna dibalik merah putih tersebut.(Wati_SJAM)

    Jombang, 24 Maret 2013
    Radio Suara Jombang AM

    KTNA : Mewujudkan Kelompok Tani yang Tidak Gaptek

    Kiri : Bupati Jombang Suyanto Ketua KTNA Jatim
    Pertanian sebagai sektor yang dominan dalam kehidupan masyarakat Indonesia pada masa sekarang ini perlu mendapatkan perhatian khusus. Pertanian dijanlankan oleh petani yang sebagian besar dari mereka membentuk kelompok –kelompok yang berfungsi sebagai tempat belajar untuk meningkatkan pengetahuan dan ketrampilan para anggotanya, tempat produksi untuk meningkatkan efisiensi dalam usaha tani para anggotanya, dan sebagai kegiatan sosial bagi para anggotanya. Peningkatan pendapatan petani merupakan kunci utama menuju peningkatan kesejahteraan petani. Dalam pedoman budidaya ada panduan secara umum dalam melaksanakan cara budidaya yang baik dan benar. Sehingga dapat diwujudkan usaha budidaya yang menghasilkan produktivitas yang tinggi serta rama lingkungan dan berkelanjutan.

    Melalui Pekan Daerah (PEDA) KTNA Jawa Timur pada April mendatang, diharapkan para kelompok tani dapat membantu pemerintah dalam meningkatkan pangan sekaligus berpengaruh pada peningkatan taraf hidup. Kelompok tani secara tidak langsung dapat dipergunakan sebagai salah satu usaha untuk meningkatkan produktivitas usaha tani melalui pengelolaan usaha tani secara bersamaan. Kelompok tani juga digunakan sebagai media belajar organisasi dan kerjasama antar petani. Dengan adanya kelompok tani, para petani dapat bersama – sama memecahkan permasalahan yang antara lain berupa pemenuhan sarana produksi pertanian, teknis produksi dan pemasaran hasil. Kelompok tani sebagai wadah organisasi dan bekerja sama antar anggota mempunyai peranan yang sangat penting dalam kehidupan masyarakat tani, sebab segala kegiatan dan permasalahan dalam berusaha tani dilaksanakan oleh kelompok secara bersamaan. Melihat potensi tersebut, maka kelompok tani perlu dibina dan diberdayakan lebih lanjut agar dapat berkembang secara optimal.

    Sebagai tindak lanjut rapat koordinasi panitia PEDA di lingkup Kabupaten Jombang, maka dilakukan rapat persiapan di Hotel Agro Kusuma Batu (20/3/2013) yang dilaksanakan oleh Biro SDA Provinsi Jawa Timur. Rapat dipimpin oleh Bupati Jombang, Suyanto sebagai Ketua KTNA Provinsi Jawa Timur dan dihadiri oleh Sekretaris Provinsi, Rasiyo. Dalam sambutannya Rasiyo sangat mendukung kegiatan ini dilaksanakan di Kabupaten Jombang karena dianggap  cukup layak  telah memiliki beberapa klaster klaster  pertanian dan agrobisnis  serta infrastruktur yang memadai, jadi  sudah tak ada masalah lagi bagi peserta PEDA KTNA dari beberapa Kabupaten/Kota. Ditambahkan, bahwa untuk menjadi tempat ajang prestise di bidang pertanian  sarana dan prasarana pendukung diantaranya tempat yang mampu menampung seluruh peserta PEDA KTNA dari seluruh Provinsi Jawa Timur. Selain itu juga fasilitas transportasi yang memadai serta klaster agrobisnis yang mumpuni selain itu juga sarana untuk menampung peserta dalam seperti penginapan maupun sarana pendukung yang mumpuni.

    Kemudian, Bupati Jombang, Suyanto, sebagai Ketua KTNA Provinsi Jawa Timur mengemukakan kesiapan Kabupaten Jombang dalam menyambut PEDA. Tema PEDA kali ini adalah mewujudkan kelompok kontak tani nelayan andalan yang professional dan mandiri melalui penguasaan teknologi, pemantapan kemitraan dan penguatan jaringan agribisnis guna mendukung tercapainya kemandirian pangan dan kesejahteraan. Kegiatan akan terbagi ke dalam klaster-klaster yang tersebar di 10 kecamatan antara lain Plandaan, Ploso, Kudu, Kesamben, Peterongan, Tembelang, Jombang, Ngoro, Bareng dan Wonosalam.

    Dijelaskan, dalam PEDA nanti KTNA mencanangkan tri sukses, yakni pertama, sukses alih pengetahuan, teknologi dan informasi. Kemudian kedua, sukses membangun kelembagaan dan jejaring agribisnis serta sukses ketiga, menumbuhkan ekonomi kerakyatan berbasis pertanian. (aries_ Suara Jombang AM)

    KTNA : Mewujudkan Kelompok Tani yang Tidak Gaptek

    Kiri : Bupati Jombang Suyanto Ketua KTNA Jatim
    Pertanian sebagai sektor yang dominan dalam kehidupan masyarakat Indonesia pada masa sekarang ini perlu mendapatkan perhatian khusus. Pertanian dijanlankan oleh petani yang sebagian besar dari mereka membentuk kelompok –kelompok yang berfungsi sebagai tempat belajar untuk meningkatkan pengetahuan dan ketrampilan para anggotanya, tempat produksi untuk meningkatkan efisiensi dalam usaha tani para anggotanya, dan sebagai kegiatan sosial bagi para anggotanya. Peningkatan pendapatan petani merupakan kunci utama menuju peningkatan kesejahteraan petani. Dalam pedoman budidaya ada panduan secara umum dalam melaksanakan cara budidaya yang baik dan benar. Sehingga dapat diwujudkan usaha budidaya yang menghasilkan produktivitas yang tinggi serta rama lingkungan dan berkelanjutan.

    Melalui Pekan Daerah (PEDA) KTNA Jawa Timur pada April mendatang, diharapkan para kelompok tani dapat membantu pemerintah dalam meningkatkan pangan sekaligus berpengaruh pada peningkatan taraf hidup. Kelompok tani secara tidak langsung dapat dipergunakan sebagai salah satu usaha untuk meningkatkan produktivitas usaha tani melalui pengelolaan usaha tani secara bersamaan. Kelompok tani juga digunakan sebagai media belajar organisasi dan kerjasama antar petani. Dengan adanya kelompok tani, para petani dapat bersama – sama memecahkan permasalahan yang antara lain berupa pemenuhan sarana produksi pertanian, teknis produksi dan pemasaran hasil. Kelompok tani sebagai wadah organisasi dan bekerja sama antar anggota mempunyai peranan yang sangat penting dalam kehidupan masyarakat tani, sebab segala kegiatan dan permasalahan dalam berusaha tani dilaksanakan oleh kelompok secara bersamaan. Melihat potensi tersebut, maka kelompok tani perlu dibina dan diberdayakan lebih lanjut agar dapat berkembang secara optimal.

    Sebagai tindak lanjut rapat koordinasi panitia PEDA di lingkup Kabupaten Jombang, maka dilakukan rapat persiapan di Hotel Agro Kusuma Batu (20/3/2013) yang dilaksanakan oleh Biro SDA Provinsi Jawa Timur. Rapat dipimpin oleh Bupati Jombang, Suyanto sebagai Ketua KTNA Provinsi Jawa Timur dan dihadiri oleh Sekretaris Provinsi, Rasiyo. Dalam sambutannya Rasiyo sangat mendukung kegiatan ini dilaksanakan di Kabupaten Jombang karena dianggap  cukup layak  telah memiliki beberapa klaster klaster  pertanian dan agrobisnis  serta infrastruktur yang memadai, jadi  sudah tak ada masalah lagi bagi peserta PEDA KTNA dari beberapa Kabupaten/Kota. Ditambahkan, bahwa untuk menjadi tempat ajang prestise di bidang pertanian  sarana dan prasarana pendukung diantaranya tempat yang mampu menampung seluruh peserta PEDA KTNA dari seluruh Provinsi Jawa Timur. Selain itu juga fasilitas transportasi yang memadai serta klaster agrobisnis yang mumpuni selain itu juga sarana untuk menampung peserta dalam seperti penginapan maupun sarana pendukung yang mumpuni.

    Kemudian, Bupati Jombang, Suyanto, sebagai Ketua KTNA Provinsi Jawa Timur mengemukakan kesiapan Kabupaten Jombang dalam menyambut PEDA. Tema PEDA kali ini adalah mewujudkan kelompok kontak tani nelayan andalan yang professional dan mandiri melalui penguasaan teknologi, pemantapan kemitraan dan penguatan jaringan agribisnis guna mendukung tercapainya kemandirian pangan dan kesejahteraan. Kegiatan akan terbagi ke dalam klaster-klaster yang tersebar di 10 kecamatan antara lain Plandaan, Ploso, Kudu, Kesamben, Peterongan, Tembelang, Jombang, Ngoro, Bareng dan Wonosalam.

    Dijelaskan, dalam PEDA nanti KTNA mencanangkan tri sukses, yakni pertama, sukses alih pengetahuan, teknologi dan informasi. Kemudian kedua, sukses membangun kelembagaan dan jejaring agribisnis serta sukses ketiga, menumbuhkan ekonomi kerakyatan berbasis pertanian. (aries_ Suara Jombang AM)

    Ribuan Pencari Kerja Serbu Jombang Job Fair 2013

    Wabup Widjono Meninjau Job Fair 2013
    Semakin meningkatnya angka pengangguran serta terbatasnya kesempatan kerja yang ada. Maka hal tersebut menjadi beban pemikiran dan tanggung jawab bagi pemerintah maupun swasta. Namun disisi lain lapangan kerja disektor informal menunjukkan penyerapan tenaga kerja yang bisa dibanggakan. 

    Dan bertitik tolak dari kondisi ketenagakerjaan tersebut, maka Pemerintah Kabupaten Jombang Melalui Dinas Sosial Tenaga Kerja Dan Transmigrasi Kabupaten Jombang pada Rabu (20/03/13) mengadakan Bursa Kerja ( Jombang Job Fair ) tahun 2013 yang bertempat di GOR Merdeka Jombang. 

    Diungkapkan oleh Drs.Moch. Saleh, Msi. Plt.Kepala DinsosNakertrans Kabupaten Jombang bahwa bursa kerja tersebut diselenggarakan bertujuan untuk mengurangi angka pengangguran melalui sektor formal. “Job fair ini  juga sebagai peningkatan kesempatan kerja melalui penempatan antar kerja lokal, antar kerja antar daerah dan antar kerja antar negara,” ungkap M Saleh.

    Sementara itu Drs. Warto, Msi, Asisten I Setda Kab.Jombang mengaku bangga dengan adanya kegiatan bursa kerja tersebut karena kegiatan tersebut dapat mengurangi pengangguran. “Saya merasa bangga dengan adanya kegiatan ini karena kegiatan ini adalah dalam upaya pengurangan pengangguran, dan sekaligus untuk mencapai target penurunan angka pengangguran di Kabupaten Jombang pada tahun 2013 ini,” ungkapnya.

    Warto juga berpesan bagi para pencari kerja yang nantinya mendapatkan kesempatan kerja, untuk senantiasa memegang empat prinsip agar kedepan dapat mencapai  kesuksesan. Diantaranya adalah mempunyai kedisiplinan yang baik, semangat kerja yang tinggi, tanggung jawab dan keprofesionalan tinggi serta mempunyai jiwa yang jujur. “Empat hal atau prinsip itulah yang akan menjadikan kalian dapat mencapai kesuksesan dimasa depan,”tandas  Warto.

    Sementara itu Drs. H. Widjono Soeparno, MSi wakil Bupati Jombang yang berkesempatan meninjau Jombang Job Fair kali ini, berpesan agar kegiatan bursa kerja ini dapat dimanfaatkan dengan baik. Karena salah satu visi dan misi pemerintah kabupaten Jombang adalah mensejahterahkan masyarakatnya. Satu diantaranya adalah dengan peningkatan nilai ekonomi masyarakat. Selain kebutuhan pokok ternyata masih banyak persoalan persoalan ekonomi yang lain diantaranya adalah masalah ketenaga kerjaan. Karena kebutuhan pokok selain persoalan ekonomi adalah pengentasan kemiskinan, pengurangan pengangguran sehingga pemerintah harus memberikan kesempatan kerja yang lebih banyak.

     “Sudah menjadi kewajiban pemerintah untuk dapat memfasilitasi perihal lapangan pekerjaan. Dan kegiatan bursa kerja ini adalah bentuk fasilitasi pemerintah untuk dapat memberikan informasi tentang lowongan pekerjaan bagi pencari kerja di Kabupaten Jombang,’’ujar widjono Soeparno.

    Dalam Jombang Job Fair 2013 yang hanya diselenggarakan sehari tersebut, ribuan pencari kerja memadati GOR Merdeka Jombang untuk mendapatkan kesempatan kerja sesuai dengan kemampuan dan bidangnya.  Job Fair  diikuti sebanyak 28 perusahaan. Selain perusahaan yang berada diwilayah Kabupaten Jombang beberapa perusahaan dari luar Jombang juga ikut bergabung. Dari 28 perusahaan tersebut Kurang lebih 5212 lowongan kerja terbuka bagi pencari kerja. (Jodhie/*WT_SJAM)

    Ribuan Pencari Kerja Serbu Jombang Job Fair 2013

    Wabup Widjono Meninjau Job Fair 2013
    Semakin meningkatnya angka pengangguran serta terbatasnya kesempatan kerja yang ada. Maka hal tersebut menjadi beban pemikiran dan tanggung jawab bagi pemerintah maupun swasta. Namun disisi lain lapangan kerja disektor informal menunjukkan penyerapan tenaga kerja yang bisa dibanggakan. 

    Dan bertitik tolak dari kondisi ketenagakerjaan tersebut, maka Pemerintah Kabupaten Jombang Melalui Dinas Sosial Tenaga Kerja Dan Transmigrasi Kabupaten Jombang pada Rabu (20/03/13) mengadakan Bursa Kerja ( Jombang Job Fair ) tahun 2013 yang bertempat di GOR Merdeka Jombang. 

    Diungkapkan oleh Drs.Moch. Saleh, Msi. Plt.Kepala DinsosNakertrans Kabupaten Jombang bahwa bursa kerja tersebut diselenggarakan bertujuan untuk mengurangi angka pengangguran melalui sektor formal. “Job fair ini  juga sebagai peningkatan kesempatan kerja melalui penempatan antar kerja lokal, antar kerja antar daerah dan antar kerja antar negara,” ungkap M Saleh.

    Sementara itu Drs. Warto, Msi, Asisten I Setda Kab.Jombang mengaku bangga dengan adanya kegiatan bursa kerja tersebut karena kegiatan tersebut dapat mengurangi pengangguran. “Saya merasa bangga dengan adanya kegiatan ini karena kegiatan ini adalah dalam upaya pengurangan pengangguran, dan sekaligus untuk mencapai target penurunan angka pengangguran di Kabupaten Jombang pada tahun 2013 ini,” ungkapnya.

    Warto juga berpesan bagi para pencari kerja yang nantinya mendapatkan kesempatan kerja, untuk senantiasa memegang empat prinsip agar kedepan dapat mencapai  kesuksesan. Diantaranya adalah mempunyai kedisiplinan yang baik, semangat kerja yang tinggi, tanggung jawab dan keprofesionalan tinggi serta mempunyai jiwa yang jujur. “Empat hal atau prinsip itulah yang akan menjadikan kalian dapat mencapai kesuksesan dimasa depan,”tandas  Warto.

    Sementara itu Drs. H. Widjono Soeparno, MSi wakil Bupati Jombang yang berkesempatan meninjau Jombang Job Fair kali ini, berpesan agar kegiatan bursa kerja ini dapat dimanfaatkan dengan baik. Karena salah satu visi dan misi pemerintah kabupaten Jombang adalah mensejahterahkan masyarakatnya. Satu diantaranya adalah dengan peningkatan nilai ekonomi masyarakat. Selain kebutuhan pokok ternyata masih banyak persoalan persoalan ekonomi yang lain diantaranya adalah masalah ketenaga kerjaan. Karena kebutuhan pokok selain persoalan ekonomi adalah pengentasan kemiskinan, pengurangan pengangguran sehingga pemerintah harus memberikan kesempatan kerja yang lebih banyak.

     “Sudah menjadi kewajiban pemerintah untuk dapat memfasilitasi perihal lapangan pekerjaan. Dan kegiatan bursa kerja ini adalah bentuk fasilitasi pemerintah untuk dapat memberikan informasi tentang lowongan pekerjaan bagi pencari kerja di Kabupaten Jombang,’’ujar widjono Soeparno.

    Dalam Jombang Job Fair 2013 yang hanya diselenggarakan sehari tersebut, ribuan pencari kerja memadati GOR Merdeka Jombang untuk mendapatkan kesempatan kerja sesuai dengan kemampuan dan bidangnya.  Job Fair  diikuti sebanyak 28 perusahaan. Selain perusahaan yang berada diwilayah Kabupaten Jombang beberapa perusahaan dari luar Jombang juga ikut bergabung. Dari 28 perusahaan tersebut Kurang lebih 5212 lowongan kerja terbuka bagi pencari kerja. (Jodhie/*WT_SJAM)

    Akta Kelahiran Merupakan Hak Anak Untuk Identitas

    Wabup Widjono Buka Bintek Capil
    Pencatatan sipil merupakan hak dari setiap warga negara dalam arti hak memperoleh akta autentik dari pejabat negara. Masih jarang penduduk menyadari betapa pentingnya sebuah akta bagi dirinya dalam menopang perjalanannya dalam "mencari kehidupan". Betapa tidak, anak lahir tanpa akta kelahiran, ia akan memperoleh kesulitan pada saat ia memasuki pendidikan. Demikian pula dalam masalah perkawinan, kematian, dan status anak. Banyak manfaat yang membawa akibat hukum bagi diri seseorang. Sebuah akta perkawinan yang diterbitkan oleh pejabat Kantor Catatan Sipil, memiliki arti yang sangat besar di kemudian hari, manakala terjadi sesuatu. Misalnya untuk kepentingan menentukan ahli waris, menentukan dan memastikan bahwa mereka adalah mukrimnya, atau dapat memberi arah ke pengadilan mana ia mengajukan cerai dan lain-lain yang tanpa disadari akta-akta tersebut sangat penting artinya bagi kehidupan seseorang.

    Bertempat di Ruang Bung Tomo (20/3/2012) diadakan Bimbingan Teknis Pencatatan Sipil bagi Kepala Sekolah SD / MI se-Kabupaten Jombang sebanyak 100 orang yang diselenggarakan oleh Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil, dan Dirjen Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kementerian Dalam Negeri.

    Dalam sambutannya Wabup Widjono Soeparno, menyambut baik dan positif kegitaan ini sebagai bentuk komitmen dan kepedulian kita bersama dalam rangka mewujudkan tertib administrasi kependudukan di Kabupaten Jombang. Untuk itu, kegiatan ini menjadi sangat penting karena kedepan diharapkan dapat mensukseskan tujuan utama penyelenggaraan kependudukan dan pencatatan sipil, yaitu utamanya reformasi administrasi kependudukan dengan tercapainya tertib administrasi kependudukan tersebut, maka akan dapat memberikan perlindungan, pengakuan, penentuan status pribadi dan status hukum penduduk. Dengan hadirnya UU Nomor 23 Tahun 2006 tentang penyelenggaraan administrasi kependudukan, maka hal ini merupakan langkah awal yang penting bagi Negara dalam melakukan penertiban terhadap dokumen kependudukan dan pembangunan berbasis kependudukan.

    Sementara itu, Dirjen Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kementerian Dalam Negeri, Dra. Endang Retnowati, di awal arahannya memberikan pengertian tentang administrasi kependudukan yaitu rangkaian kegiatan penataan dan penertiban dalam penertiban dokumen dan data kependudukan melalui pendaftaran penduduk dan catatan sipil, pengelolaan informasi administrasi kependudukan serta pendayagunaannya yang hasilnya untuk pelayanan publik dan pembangunan sektor lain. Administrasi Kependudukan diarahkan untuk memenuhi hak azasi setiap orang di bidang administrasi kependudukan tanpa diskriminasi melalui pelayanan publik yang profesional. Pendaftaran penduduk dilakukan dengan pencatatan biodata penduduk, pencatatan atas pelaporan peristiwakependudukan dan pendataan penduduk serta penerbitan dokumen kependudukan. Administrasi Kependudukan dengan sistem baru tersebut bila berjalan sesuai dengan ketentuan, dimulai dari kelengkapan biodata penduduk, pencatatan kelahiran, kematian, pindah dan datang, akhirnya akan mempermudah berbagai urusan yang diperlukan masyarakat berupa pelayanan publik dan pendayagunaan untuk penetapan kebijakan pembangunan (antara lain merupakan komponen penting dalam pembuatan indikator MDGs)

    Disamping itu semua rencana pembangunan daerah dan nasional akan lebih efektif apabila ditunjang dengan data kependudukan yang akurat, baik mengenai jumlah, kepemilikan dokumen, persebaran dan komposisi penduduk. Dalam rangka akurasi data setiap saat, maka pencatatan kelahiran, kematian dan perpindahan penduduk adalah sangat penting dan harus menjadi perhatian yang sungguh-sungguh bagi semua pihak, karena kebutuhan identitas kependudukan merupakan salah satu wujud pelaksanaan tanggung jawab Negara juga sebagai kewajiban utama sebagai warga negara. (aries_SJAM)

    Akta Kelahiran Merupakan Hak Anak Untuk Identitas

    Wabup Widjono Buka Bintek Capil
    Pencatatan sipil merupakan hak dari setiap warga negara dalam arti hak memperoleh akta autentik dari pejabat negara. Masih jarang penduduk menyadari betapa pentingnya sebuah akta bagi dirinya dalam menopang perjalanannya dalam "mencari kehidupan". Betapa tidak, anak lahir tanpa akta kelahiran, ia akan memperoleh kesulitan pada saat ia memasuki pendidikan. Demikian pula dalam masalah perkawinan, kematian, dan status anak. Banyak manfaat yang membawa akibat hukum bagi diri seseorang. Sebuah akta perkawinan yang diterbitkan oleh pejabat Kantor Catatan Sipil, memiliki arti yang sangat besar di kemudian hari, manakala terjadi sesuatu. Misalnya untuk kepentingan menentukan ahli waris, menentukan dan memastikan bahwa mereka adalah mukrimnya, atau dapat memberi arah ke pengadilan mana ia mengajukan cerai dan lain-lain yang tanpa disadari akta-akta tersebut sangat penting artinya bagi kehidupan seseorang.

    Bertempat di Ruang Bung Tomo (20/3/2012) diadakan Bimbingan Teknis Pencatatan Sipil bagi Kepala Sekolah SD / MI se-Kabupaten Jombang sebanyak 100 orang yang diselenggarakan oleh Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil, dan Dirjen Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kementerian Dalam Negeri.

    Dalam sambutannya Wabup Widjono Soeparno, menyambut baik dan positif kegitaan ini sebagai bentuk komitmen dan kepedulian kita bersama dalam rangka mewujudkan tertib administrasi kependudukan di Kabupaten Jombang. Untuk itu, kegiatan ini menjadi sangat penting karena kedepan diharapkan dapat mensukseskan tujuan utama penyelenggaraan kependudukan dan pencatatan sipil, yaitu utamanya reformasi administrasi kependudukan dengan tercapainya tertib administrasi kependudukan tersebut, maka akan dapat memberikan perlindungan, pengakuan, penentuan status pribadi dan status hukum penduduk. Dengan hadirnya UU Nomor 23 Tahun 2006 tentang penyelenggaraan administrasi kependudukan, maka hal ini merupakan langkah awal yang penting bagi Negara dalam melakukan penertiban terhadap dokumen kependudukan dan pembangunan berbasis kependudukan.

    Sementara itu, Dirjen Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kementerian Dalam Negeri, Dra. Endang Retnowati, di awal arahannya memberikan pengertian tentang administrasi kependudukan yaitu rangkaian kegiatan penataan dan penertiban dalam penertiban dokumen dan data kependudukan melalui pendaftaran penduduk dan catatan sipil, pengelolaan informasi administrasi kependudukan serta pendayagunaannya yang hasilnya untuk pelayanan publik dan pembangunan sektor lain. Administrasi Kependudukan diarahkan untuk memenuhi hak azasi setiap orang di bidang administrasi kependudukan tanpa diskriminasi melalui pelayanan publik yang profesional. Pendaftaran penduduk dilakukan dengan pencatatan biodata penduduk, pencatatan atas pelaporan peristiwakependudukan dan pendataan penduduk serta penerbitan dokumen kependudukan. Administrasi Kependudukan dengan sistem baru tersebut bila berjalan sesuai dengan ketentuan, dimulai dari kelengkapan biodata penduduk, pencatatan kelahiran, kematian, pindah dan datang, akhirnya akan mempermudah berbagai urusan yang diperlukan masyarakat berupa pelayanan publik dan pendayagunaan untuk penetapan kebijakan pembangunan (antara lain merupakan komponen penting dalam pembuatan indikator MDGs)

    Disamping itu semua rencana pembangunan daerah dan nasional akan lebih efektif apabila ditunjang dengan data kependudukan yang akurat, baik mengenai jumlah, kepemilikan dokumen, persebaran dan komposisi penduduk. Dalam rangka akurasi data setiap saat, maka pencatatan kelahiran, kematian dan perpindahan penduduk adalah sangat penting dan harus menjadi perhatian yang sungguh-sungguh bagi semua pihak, karena kebutuhan identitas kependudukan merupakan salah satu wujud pelaksanaan tanggung jawab Negara juga sebagai kewajiban utama sebagai warga negara. (aries_SJAM)
    Senin, 18 Maret 2013

    Coffee Morning HRD Forum Jombang dengan Bupati Jombang

    Setelah sekian lama belum terbentuk suatu organisasi yang dapat menjembatani antara peran pemerintah dengan karyawan atau dengan perusahaan itu sendiri, maka sejak tahun 2012 terbentuklah Forum HRD (Human Resources Department). Anggotanya adalah para Manager HRD di perusahaan perusahaan di Jombang. Forum HRD ini mempunyai fungsi dan tugas pokok yaitu dalam rangka mengkomunikasikan atau sebagai jejaring antara peran perusahaan itu sendiri dengan karyawannya di lingkungan sosial kerjanya, maupun dengan pemerintah yang dalam hal ini adalah Bupati Jombang untuk membreak down sebuah kebijakan kebijakan terkait dengan harmonisasi hubungan  industrial yang ingin diciptakan bersama.

    Dan bertempat di Ruang Swagata Pendopo Kabupaten Jombang pada Jumat (15/3/13) diadakan silaturahmi antara Forum HRD Jombang dengan Pemerintah Kabupaten Jombang yang dikemas dalam Coffee Morning. Dalam silaturahmi tersebut para HRD perusahaan perusahaan di Jombang tersebut langsung diterima oleh Drs. H Suyanto MM Bupati Jombang. Selain Bupati, hadir dalam silaturahmi tersebut Forum Pimpinan Daerah (Forpimda) Kabupaten Jombang  diantaranya adalah Dandim 0814 Jombang, Kapolres Jombang serta Ketua Pengadilan Negeri Jombang, Plt Kepala Dinas Sosial Nakertrans Kabupaten Jombang juga beberapa Kepala Dinas dan SKPD kabupaten Jombang.

    Dalam kesempatan ini Drs. H. Suyanto, MM Bupati Jombang banyak memberikan wawasan tentang pelayanan pelayanan publik yang ada di Kabupaten Jombang yang dapat dimanfaatkan oleh perusahaan perusahaan swasta di Jombang. Yang diharapkan kedepan akan muncul kerjasama antara pemerintah dengan perusahaan swasta. Dicontohkan oleh Bupati Suyanto bahwa perusahaan tentunya akan membutuhkan yang terkait dengan pelayanan serta jaminan kesehatan untuk para karyawan maupun staf di lingkup perusahaan itu sendiri. Oleh karena itu Bupati Suyanto mempersilahkan perusahaan perusahaan tersebut untuk bernegosiasi agar bisa bekerjasama dengan puskesmas atau rumah sakit daerah Jombang.

    Bupati Jombang juga menyampaikan terima kasih atas berkembangnya perusahaan perusahaan yang ada di Kabupaten Jombang. Karena dengan tumbuh kembangnya perusahaan perusahaan yang ada di Kabupaten Jombang maka setiap tahun pengangguran di Jombang dapat menurun. Bupati juga berharap suasana kerja di Kabupaten Jombang yang sudah tumbuh luar biasa dan kondusifitas kerja yang sudah bergerak pada relnya atau koridornya ini jangan sampai menjadi bias atau menjadi carut marut kembali. ”Karena saya yakin kalau perusahaan kondusif, tumbuh dan berkembang dengan baik ,laba meningkat maka pasti kesejahteraan karyawan akan meningkat. Selain itu  juga akan dapat menyerap tenaga kerja yang banyak,” ujar Bupati Suyanto.

    Bupati Suyanto juga berharap  agar perusahaan perusahaan yang besar juga dapat memproduksi barang yang dapat dipasarkan di dalam negeri. Karena tidak dipungkiri perusahaan perusahaan besar yang ada di Kabupaten Jombang hanya memproduksi barang yang dijual di luar negeri ( di export).  Dicontohkan oleh Bupati Suyanto,  PT. Cheil Jedang di Ploso, PT Pei Hei di Mojoagung, PT Mentari International, PT Karya Mekar semuanya hanya memproduksi barang yang di pasarkan di luar negeri. ”Saya berharap perusahaan perusahaan besar yang ada di kabupaten Jombang ini nantinya juga dapat memproduksi barang yang di jual di dalam negeri,” ujar Bupati Suyanto.

    Selain itu Bupati Suyanto juga mengajak para HRD ini untuk senantiasa melakukan komunikasi dengan para karyawan yang ada di perusahaan masing masing. Karena hal tersebut nantinya dapat menumbuhkan kondusifitas kerja yang baik.  ”Mari kita selalu membiasakan untuk berkomunikasi dengan para pekerja, karena hal ini sangat penting.  Sebab sering kali hal hal yang muncul, gejolak yang muncul karena faktor miss komunikasi. Oleh karena itu mari kita bangun hal tersebut mulai sekarang,” ungkap Bupati Suyanto.

    Sementara itu Laras, selaku Ketua Forum HRD Jombang menjelaskan tujuan dibentuknya Forum HRD Jombang yaitu untuk membangun serta menjalin komunikasi, dimana komunikasi adalah hal yang sangat penting. Agar segala macam masalah ketenagakerjaan yang muncul nantinya dapat diselesaikan bersama. Dengan adanya Forum HRD ini maka diharapkan suasana kerja yang ada di Jombang ini bisa kondusif.  Jangan sampai sejarah kelam permasalahan ketenaga kerjaan yang ada di Jombang terulang. Sebagai contoh dulu pabrik Maska Perkasa yang gulung tikar, sehingga ribuan karyawannya menjadi pengangguran dan tentunya itu manjadi satu permasalahan dan tanggung jawab baru bagi pemerintah Kabupaten Jombang. ”Forum HRD ini adalah forum untuk saling menyatukan visi dan misi. Bahwasannya Jombang adalah milik kita dan Jombang akan kita kembangkan bersama untuk kesejahteraan bersama,”pungkas Laras,  HRD PT Cheil Jedang.

    Dalam silaturahmi tersebut hadir kurang lebih 15 HRD dari perusahaan yang ada di Jombang. Diantaranya HRD PT. Cheil Jedang Ploso, HRD PT. CJ Feed Mojoagung, HRD PT. Mentari International, HRD PT. Karya Mekar, HRD PT. Seng Fong, HRD PT. Mufusuju (MPS), HRD PT. Mekar Abadi Sentosa.. Sedangkan anggota Forum HRD Jombang sampai sekarang sudah berjumlah 34 HRD. (Jodhie_SJAM)

    Coffee Morning HRD Forum Jombang dengan Bupati Jombang

    Setelah sekian lama belum terbentuk suatu organisasi yang dapat menjembatani antara peran pemerintah dengan karyawan atau dengan perusahaan itu sendiri, maka sejak tahun 2012 terbentuklah Forum HRD (Human Resources Department). Anggotanya adalah para Manager HRD di perusahaan perusahaan di Jombang. Forum HRD ini mempunyai fungsi dan tugas pokok yaitu dalam rangka mengkomunikasikan atau sebagai jejaring antara peran perusahaan itu sendiri dengan karyawannya di lingkungan sosial kerjanya, maupun dengan pemerintah yang dalam hal ini adalah Bupati Jombang untuk membreak down sebuah kebijakan kebijakan terkait dengan harmonisasi hubungan  industrial yang ingin diciptakan bersama.

    Dan bertempat di Ruang Swagata Pendopo Kabupaten Jombang pada Jumat (15/3/13) diadakan silaturahmi antara Forum HRD Jombang dengan Pemerintah Kabupaten Jombang yang dikemas dalam Coffee Morning. Dalam silaturahmi tersebut para HRD perusahaan perusahaan di Jombang tersebut langsung diterima oleh Drs. H Suyanto MM Bupati Jombang. Selain Bupati, hadir dalam silaturahmi tersebut Forum Pimpinan Daerah (Forpimda) Kabupaten Jombang  diantaranya adalah Dandim 0814 Jombang, Kapolres Jombang serta Ketua Pengadilan Negeri Jombang, Plt Kepala Dinas Sosial Nakertrans Kabupaten Jombang juga beberapa Kepala Dinas dan SKPD kabupaten Jombang.

    Dalam kesempatan ini Drs. H. Suyanto, MM Bupati Jombang banyak memberikan wawasan tentang pelayanan pelayanan publik yang ada di Kabupaten Jombang yang dapat dimanfaatkan oleh perusahaan perusahaan swasta di Jombang. Yang diharapkan kedepan akan muncul kerjasama antara pemerintah dengan perusahaan swasta. Dicontohkan oleh Bupati Suyanto bahwa perusahaan tentunya akan membutuhkan yang terkait dengan pelayanan serta jaminan kesehatan untuk para karyawan maupun staf di lingkup perusahaan itu sendiri. Oleh karena itu Bupati Suyanto mempersilahkan perusahaan perusahaan tersebut untuk bernegosiasi agar bisa bekerjasama dengan puskesmas atau rumah sakit daerah Jombang.

    Bupati Jombang juga menyampaikan terima kasih atas berkembangnya perusahaan perusahaan yang ada di Kabupaten Jombang. Karena dengan tumbuh kembangnya perusahaan perusahaan yang ada di Kabupaten Jombang maka setiap tahun pengangguran di Jombang dapat menurun. Bupati juga berharap suasana kerja di Kabupaten Jombang yang sudah tumbuh luar biasa dan kondusifitas kerja yang sudah bergerak pada relnya atau koridornya ini jangan sampai menjadi bias atau menjadi carut marut kembali. ”Karena saya yakin kalau perusahaan kondusif, tumbuh dan berkembang dengan baik ,laba meningkat maka pasti kesejahteraan karyawan akan meningkat. Selain itu  juga akan dapat menyerap tenaga kerja yang banyak,” ujar Bupati Suyanto.

    Bupati Suyanto juga berharap  agar perusahaan perusahaan yang besar juga dapat memproduksi barang yang dapat dipasarkan di dalam negeri. Karena tidak dipungkiri perusahaan perusahaan besar yang ada di Kabupaten Jombang hanya memproduksi barang yang dijual di luar negeri ( di export).  Dicontohkan oleh Bupati Suyanto,  PT. Cheil Jedang di Ploso, PT Pei Hei di Mojoagung, PT Mentari International, PT Karya Mekar semuanya hanya memproduksi barang yang di pasarkan di luar negeri. ”Saya berharap perusahaan perusahaan besar yang ada di kabupaten Jombang ini nantinya juga dapat memproduksi barang yang di jual di dalam negeri,” ujar Bupati Suyanto.

    Selain itu Bupati Suyanto juga mengajak para HRD ini untuk senantiasa melakukan komunikasi dengan para karyawan yang ada di perusahaan masing masing. Karena hal tersebut nantinya dapat menumbuhkan kondusifitas kerja yang baik.  ”Mari kita selalu membiasakan untuk berkomunikasi dengan para pekerja, karena hal ini sangat penting.  Sebab sering kali hal hal yang muncul, gejolak yang muncul karena faktor miss komunikasi. Oleh karena itu mari kita bangun hal tersebut mulai sekarang,” ungkap Bupati Suyanto.

    Sementara itu Laras, selaku Ketua Forum HRD Jombang menjelaskan tujuan dibentuknya Forum HRD Jombang yaitu untuk membangun serta menjalin komunikasi, dimana komunikasi adalah hal yang sangat penting. Agar segala macam masalah ketenagakerjaan yang muncul nantinya dapat diselesaikan bersama. Dengan adanya Forum HRD ini maka diharapkan suasana kerja yang ada di Jombang ini bisa kondusif.  Jangan sampai sejarah kelam permasalahan ketenaga kerjaan yang ada di Jombang terulang. Sebagai contoh dulu pabrik Maska Perkasa yang gulung tikar, sehingga ribuan karyawannya menjadi pengangguran dan tentunya itu manjadi satu permasalahan dan tanggung jawab baru bagi pemerintah Kabupaten Jombang. ”Forum HRD ini adalah forum untuk saling menyatukan visi dan misi. Bahwasannya Jombang adalah milik kita dan Jombang akan kita kembangkan bersama untuk kesejahteraan bersama,”pungkas Laras,  HRD PT Cheil Jedang.

    Dalam silaturahmi tersebut hadir kurang lebih 15 HRD dari perusahaan yang ada di Jombang. Diantaranya HRD PT. Cheil Jedang Ploso, HRD PT. CJ Feed Mojoagung, HRD PT. Mentari International, HRD PT. Karya Mekar, HRD PT. Seng Fong, HRD PT. Mufusuju (MPS), HRD PT. Mekar Abadi Sentosa.. Sedangkan anggota Forum HRD Jombang sampai sekarang sudah berjumlah 34 HRD. (Jodhie_SJAM)
    Jumat, 08 Maret 2013

    Pemimpin Teladan Dalam Pandangan Bupati Jombang Suyanto

    Bupati Suyanto  Talkshow "Jalan Keluar"  Kompas TV
    Kepemimpinan adalah kemampuan seseorang mempengaruhi dan memotivasi orang lain untuk melakukan sesuatu sesuai tujuan bersama. Kepemimpinan meliputi proses mempengaruhi dalam menentukan tujuan organisasi, memotivasi perilaku pengikut untuk mencapai tujuan, mempengaruhi untuk memperbaiki kelompok dan budayanya. Pemimpin seharusnya mampu mendorong bangsa ini membangun budaya yang kuat, mandiri, dan berdaulat. Boleh saja seorang pemimpin ketika dalam proses pemilihan mendapat dukungan sedikit, tetapi yang terpenting setelah memimpin dan menjalankan pemerintahan dia didukung oleh seluruh rakyat.

    Program talkshow yang dipandu oleh Jusuf Kalla (JK), sebagai host sekaligus nara sumber. Menjawab persoalan yang tengah dihadapi masyarakat terutama seputar sosial ekonomi dan politik. JK menjawab pertanyaan tersebut dari email, twitter, dan facebook, atau bisa juga on location berdialog dengan masyarakat. Pada kesempatan tersebut (4/3/2013) JK ditemani presenter Meutya Hafid dan Bupati Jombang, Suyanto mengisi program acara Jalan Keluar yang ditayangkan oleh Kompas TV di Hotel Sahid Jakarta dengan tema Pemimpin Tauladan Rakyat.

    Dalam tanggapannya, Bupati Jombang, Suyanto memberikan gambaran tentang pemimpin yang baik sekarang ini adalah pemimpin yang berpihak pada masyarakat. “Pemimpin yang melayani adalah pemimpin yang mau mendengar. Mau mendengar setiap kebutuhan, impian, dan harapan dari mereka yang dipimpin, kata Suyanto. Pemimpin yang melayani adalah pemimpin yang dapat mengendalikam ego dan kepentingan pribadinya melebihi kepentingan public atau mereka yang dipimpinnya. Mengendalikan ego berarti dapat mengendalikan diri ketika tekanan maupun tantangan yang dihadapi menjadi begitu berat,selalu dalam keadaan tenang, penuh pengendalian diri, dan tidak mudah emosi.

    Menjawab pertanyaan dari JK akan kesuksesannya memimpin Jombang selama 2 periode, bahkan hingga 3 periode karena pernah menjadi wakil bupati, Suyanto dengan santainya menanggapi bahwa pemimpin tidak boleh mengutamakan pencitraan segala daya dan upayanya harus berpihak pada kepentingan masyarakat. Pencitraan bukan menjadi tujuan utama pemimpin, tetapi bagaimana semua kebijakan yang dibuat untuk kepentingan masyarakat. Lebih lanjut dikemukakan bahwa pemimpin tidak boleh takut menentukan kebijakan yang tidak populis, yang terpenting adalah hasil daripada kebijakan tersebut ke depannnya sehinga membawa perubahan menjadi lebih baik (nothing motivates change more powerfully than a clear vision : visi yang jelas dapat secara dahsyat mendorong terjadinya perubahan dalam organisasi)

    Pada kesempatan itu juga diundang Bupati Purwakarta, H. Dedi Mulyadi, SH., dan Bupati Bantaeng Sulsel, Prof. DR. Ir. HM. Nurdin Abdullah, M.Agr serta para praktisi dan mahasiswa. (Aries_SJAM)

    Jakarta, 4 Maret 2013
    Radio Suara Jombang AM 

    Pemimpin Teladan Dalam Pandangan Bupati Jombang Suyanto

    Bupati Suyanto  Talkshow "Jalan Keluar"  Kompas TV
    Kepemimpinan adalah kemampuan seseorang mempengaruhi dan memotivasi orang lain untuk melakukan sesuatu sesuai tujuan bersama. Kepemimpinan meliputi proses mempengaruhi dalam menentukan tujuan organisasi, memotivasi perilaku pengikut untuk mencapai tujuan, mempengaruhi untuk memperbaiki kelompok dan budayanya. Pemimpin seharusnya mampu mendorong bangsa ini membangun budaya yang kuat, mandiri, dan berdaulat. Boleh saja seorang pemimpin ketika dalam proses pemilihan mendapat dukungan sedikit, tetapi yang terpenting setelah memimpin dan menjalankan pemerintahan dia didukung oleh seluruh rakyat.

    Program talkshow yang dipandu oleh Jusuf Kalla (JK), sebagai host sekaligus nara sumber. Menjawab persoalan yang tengah dihadapi masyarakat terutama seputar sosial ekonomi dan politik. JK menjawab pertanyaan tersebut dari email, twitter, dan facebook, atau bisa juga on location berdialog dengan masyarakat. Pada kesempatan tersebut (4/3/2013) JK ditemani presenter Meutya Hafid dan Bupati Jombang, Suyanto mengisi program acara Jalan Keluar yang ditayangkan oleh Kompas TV di Hotel Sahid Jakarta dengan tema Pemimpin Tauladan Rakyat.

    Dalam tanggapannya, Bupati Jombang, Suyanto memberikan gambaran tentang pemimpin yang baik sekarang ini adalah pemimpin yang berpihak pada masyarakat. “Pemimpin yang melayani adalah pemimpin yang mau mendengar. Mau mendengar setiap kebutuhan, impian, dan harapan dari mereka yang dipimpin, kata Suyanto. Pemimpin yang melayani adalah pemimpin yang dapat mengendalikam ego dan kepentingan pribadinya melebihi kepentingan public atau mereka yang dipimpinnya. Mengendalikan ego berarti dapat mengendalikan diri ketika tekanan maupun tantangan yang dihadapi menjadi begitu berat,selalu dalam keadaan tenang, penuh pengendalian diri, dan tidak mudah emosi.

    Menjawab pertanyaan dari JK akan kesuksesannya memimpin Jombang selama 2 periode, bahkan hingga 3 periode karena pernah menjadi wakil bupati, Suyanto dengan santainya menanggapi bahwa pemimpin tidak boleh mengutamakan pencitraan segala daya dan upayanya harus berpihak pada kepentingan masyarakat. Pencitraan bukan menjadi tujuan utama pemimpin, tetapi bagaimana semua kebijakan yang dibuat untuk kepentingan masyarakat. Lebih lanjut dikemukakan bahwa pemimpin tidak boleh takut menentukan kebijakan yang tidak populis, yang terpenting adalah hasil daripada kebijakan tersebut ke depannnya sehinga membawa perubahan menjadi lebih baik (nothing motivates change more powerfully than a clear vision : visi yang jelas dapat secara dahsyat mendorong terjadinya perubahan dalam organisasi)

    Pada kesempatan itu juga diundang Bupati Purwakarta, H. Dedi Mulyadi, SH., dan Bupati Bantaeng Sulsel, Prof. DR. Ir. HM. Nurdin Abdullah, M.Agr serta para praktisi dan mahasiswa. (Aries_SJAM)

    Jakarta, 4 Maret 2013
    Radio Suara Jombang AM 
    Selasa, 05 Maret 2013

    Dari Dialog Interaktif Sosialisasi Menyongsong PEDA KTNA 2013 Di Radio Suara Jombang AM




    “PEDA KTNA 2013 Harus Dapat Menjadi Ajang Promosi Segala Aspek Potensi Yang Dimiliki
     Kabupaten Jombang”
    Ketua  KTNA Jawa Timur,  Suyanto Saat Rembug Nasional KTNA

    Kabupaten Jombang pada  tahun 2013 ini, akan mempunyai gawe besar. Dimana kurang lebih  3000 hingga 4000 petani dan nelayam se Provinsi Jawa Timur akan berkumpul di Kabupaten Jombang untuk mengikuti Pekan Daerah (PEDA) Kontak Tani Nelayan Andalan 2013. Pekan Daerah KTNA 2013 adalah sebuah media bertemunya para wakil petani dan nelayan se propinsi Jawa Timur dalam rangka konsolidasi organisasi ,saling tukar informasi,alih teknologi dan membangun jejaring agribisnis. Ini disampaikan oleh Sutopo (Wakil ketua I KTNA Jombang) dan Supraptono (Sekretaris KTNA Jombang)  saat siaran dialog interaktif  di Radio Suara Jombang AM (Eks RKPD Jombang)

    KTNA (Kontak Tani Nelayan Andalan) itu sendiri adalah suatu organisasi petani yang melalui kelompok tani. Dan bersifat independen yang bergerak dibidang pertanian dari hulu sampai hilir.  Yang artinya dari mulai produksi, pengolahan hasil, sampai pemasaran.  KTNA bertujuan meningkatkan pendapatan petani, memajukan pertanian,meningkatkan hasil produksi pertanian serta sasaran tujuan akhir adalah mensejahterahkan petani dipedesaan.

    Dalam dialog interaktif  di Lembaga Penyiaran Publik Lokal (LPPL Radio Suara Jombang AM ) yang mengudara di frekwensi AM 792 KHz tersebut,  Sutopo  dan Supraptono menyampaikan  bahwa Pekan Daerah(PEDA) KTNA 2013 se Propinsi Jawa Timur yang akan di gelar di Kabupaten Jombang adalah persiapan atau pemanasan menyongsong Pekan Nasional (PENAS) KTNA 2014 yang rencananya akan di gelar di Kabupaten Malang. 

    “Jadi maksud dan tujuan digelarnya PEDA KTNA 2013 di Kabupaten Jombang adalah sebagai gladi bersihnya PENAS 2014 atau dengan kata lain adalah pemanasan menjelang PENAS 2014,” ungkap Supraptono 

    Sedangkan tujuan yang lain pada penyelenggaraan PEDA KTNA 2013 itu sendiri adalah dapat terwujudnya Tri Sukses papar Supraptonoi. Sukses yang pertama adalah sukses mentransfer ilmu pengetahuan dan teknologi dalam hal pertanian. Sukses yang kedua adalah sukses dalam hal jejaring kemitraan. Karena dalam kegiatan ini nantinya akan diikuti oleh petani dan nelayan di seluruh Jawa Timur. Sehingga satu dan yang lainnya dapat bertukar informasi sehingga munculah jejaring kemitraan tadi. Dan sukses yang ketiga adalah kedepan akan tumbuh ekonomi mayarakat. Karena dalam kegiatan ini bukan hanya kegiatan kumpul kumpul tetapi juga ada kegiatan pamean serta promosi.  Karena PEDA 2013 adalah forum pertemuan wakil petani se propinsi Jawa Timur,Sehingga diharapkan organisasi petani khususnya KTNA bisa menjadi organisasi yang solid. Karena diantara petani yang satu dan yang lainnya, petani dari daerah satu dan daerah yang lain dapat bertukar pengalaman serta saling tukar informasi.

    Sutopo wakil ketua I KTNA Jombang,  yang juga menjadi narasumber pada dialog tersebut mengungkapkan bahwa manfaat yang dapat dirasakan dari penyelenggaraan PEDA 2013 ini selain dirasakan oleh petani secara langsung,  juga dapat dirasakan oleh masyarakat yang lain pada umumnya. “Jadi dukungan masyarakat ini juga sangat diharapkan untuk suksesnya PEDA KTNA 2013 di Kabupaten Jombang”, tandas Sutopo.

    Menurutnya, memang manfaat yang dirasakan oleh masyarakat umum tidak secara langsung, tetapi karena kegiatan ini dapat menjadi ajang promosi bagi segala aspek yang dimiliki oleh Kabupaten Jombang, maka Sutopo ber harap masyarakat Kabupaten Jombang dapat mendukung kegiatan PEDA ini,  karena  imbas dari gawe besar ini akan  ke masyarakat juga .

    Dalam PEDA KTNA 2013 di Kabupaten Jombang yang akan dimulai tanggal 22-26 April 2013 ini,  akan digelar berbagai macam kegiatan. Mulai dari temu wicara atau rembug madya,  temu karya, temu usaha, temu profesi, pameran, kontes, magang, widyawisata, pasar lelang dan lain sebagainya. Dan yang akan terlibat dalam penyelenggaraan PEDA ini adalah mulai dari tingkat propinsi hingga daerah. Baik dari pemerintah propinsi maupun pemerintah daerah.
    Dan diharapkan dalam menyongsong penyelenggaraan PEDA KTNA 2013 dikabupaten Jombang ini adalah dukungan dari masyarakat Jombang untuk mendukung suksesnya kegiatan ini. Karena kegiatan ini juga dapat dimanfaatkan sebagai ajang promosi segala aspek yang ada di kabupaten Jombang.  

    “Karena yang hadir dalam kegiatan PEDA ini bukan hanya para petani dan nelayan, tetapi para pelaku usaha atau para pengusaha. Sehingga kegiatan ini dapat dimanfaatkan sebagai ajang promosi yang baik bagi masyarakat Jombang. Siapa tahu para pelaku usaha ini dapat menjadi partner petani yang ada di Jombang,”tambah Sutopo

    “Oleh karena itu mari kita menjadi tuan rumah yang baik, agar seluruh peserta membawa pulang kesan yang baik setelah berakhirnya PEDA yang diselenggarakan di Kabupaten Jombang ini,”pungkas Supraptono sekretaris KTNA Jombang. (Jodhie/*WT_SJAM)

    Jombang, 5 Maret 2013
    LPPL Radio Suara Jombang AM