Popular Post

Pengunjung

ARSIP

  • Breaking News
    Loading...
    Sabtu, 27 Oktober 2012

    Wakapolda Jatim Edy Sumantri Meresmikan Masjid Agung Baitul Mukminin Jombang




    Rehab Masjid  Agung Baitul Mukminin  di Kabupaten Jombang telah selesai. Masjid yang telah dibangun dari anggaran APBD sebesar 12 M serta  bantuan dari para donatur ini akhirnya diresmikan   pada Sabtu,
    27 Oktober 2012. Semula direncanakan akan dihadiri langsung oleh  Kapolri juga Kapolda Jatim. Namun sampai pada hari yang ditentukan yakni pada 27 Oktober 2012,  Wakapolda Jatim Brigjen Pol Drs.H. Edy Sumantri SH, MM yang hadir dan menandai peresmian masjid yang ada di alon alon Jombang ini.

    Sebelum diresmikan, acara didahului dengan menggelar pengajian umum yang dihadiri ribuan jamaah.  Pengajian dikemas dalam program Damai Indonesiaku yang disiarkan langsung ( Live)  TV One.  Dengan pembicara dari Jakarta yakni  Syeh Ali Jabir dari Mesir dan Ustad Haikal Fikri, M.Si
                  
    Bupati Jombang Drs. H. Suyanto MM dalam sambutannya atas nama pemerintah Kabupaten Jombang menyampaikan  rasa terima kasihnya kepada panitia pembangunan masjid, kepada donatur, para ulama , kyai dan masyarakat yang telah membantu terselesaikannya  rehab masjid Agung Baitul Mukminin dari bangunan lama menjadi masjid Baitul Mukminin yang megah. “ Terima kasih atas pengorbanan, pemikiran, material maupun donator pembangunan masjid”, tuturnya.

    Diungkapkan   Bupati dua periode ini, bahwa sumberdana rehab masjid tersebut selain dari APBD sebesar 12 milyar sejak tiga tahun yang lalu, juga sumbangan dari para donatur.  Kami juga sampaikan terima kasih secara khusus kepada Kapolri Jenderal Polisi Drs. Timur Pradopo  yang telah memberikan dorongan semangat dan motivasi untuk pembangunan masjid ini, juga bantuan material yang sangat berarti yakni pembangunan  untuk lantai satu juga lantai dua.

    Bupati Suyanto juga berharap dengan telah diselesaikannya bangunan pokok masjid ini, akan segera diikuti dengan pembangunan pendukung lainnya yaitu  untuk Islamic center, aula dan perkantoran LPTQ juga takmir.   “Agar lebih bermakna bangunan masjid baru ini mari terus kita pelihara, dan kepada takmir masjid untuk senantiasa  diramaikan dengan kegiatan-kegiatan yang mampu meningkatkan keimanan dan ketaqwaan  masyarakat kabupaten Jombang”, tutur Bupati Suyanto

    Wakapolda Jatim Brigjen Pol Drs.H. Edy Sumantri SH, MM dalam sambutannya yang membacakan sambutan Kapolda mengungkapkan permohonan Kapolri juga kapolda Jaim. Kapolda Jatim bersyukur dan menyambut gembira  dengan rampungnya pembangunan masjid Baitul Mukminin di  Kab. Jombang  sehingga dapat digunakan untuk kebutuhan ibadah bagi masyarakat. Kapolda berharap kepada para ulama, kyai, cendekiawan muslim agar menjadikan  masjid Agung Baitul Mukminin Kabupaten Jombang sebagai sentra dan pusat dakwah serta syiar islam. “Tentu syiar  Islam yang harus memperhatikan situasi dan kondisi masyarakat, serta  sesuai dengan adat istiadat dan  bahasanya”, pungkas  Wakapolda Edy Sumantri. Peresmian masjid ditandai dengan penandatanganan prasasti yang disaksikan oleh Bupati, wakil Bupati, Forum Pimpinan Daerah . (Wati_SJAM)

    Jombang, 27 Oktober 2012
    Radio Suara Jombang AM

    Wakapolda Jatim Edy Sumantri Meresmikan Masjid Agung Baitul Mukminin Jombang




    Rehab Masjid  Agung Baitul Mukminin  di Kabupaten Jombang telah selesai. Masjid yang telah dibangun dari anggaran APBD sebesar 12 M serta  bantuan dari para donatur ini akhirnya diresmikan   pada Sabtu,
    27 Oktober 2012. Semula direncanakan akan dihadiri langsung oleh  Kapolri juga Kapolda Jatim. Namun sampai pada hari yang ditentukan yakni pada 27 Oktober 2012,  Wakapolda Jatim Brigjen Pol Drs.H. Edy Sumantri SH, MM yang hadir dan menandai peresmian masjid yang ada di alon alon Jombang ini.

    Sebelum diresmikan, acara didahului dengan menggelar pengajian umum yang dihadiri ribuan jamaah.  Pengajian dikemas dalam program Damai Indonesiaku yang disiarkan langsung ( Live)  TV One.  Dengan pembicara dari Jakarta yakni  Syeh Ali Jabir dari Mesir dan Ustad Haikal Fikri, M.Si
                  
    Bupati Jombang Drs. H. Suyanto MM dalam sambutannya atas nama pemerintah Kabupaten Jombang menyampaikan  rasa terima kasihnya kepada panitia pembangunan masjid, kepada donatur, para ulama , kyai dan masyarakat yang telah membantu terselesaikannya  rehab masjid Agung Baitul Mukminin dari bangunan lama menjadi masjid Baitul Mukminin yang megah. “ Terima kasih atas pengorbanan, pemikiran, material maupun donator pembangunan masjid”, tuturnya.

    Diungkapkan   Bupati dua periode ini, bahwa sumberdana rehab masjid tersebut selain dari APBD sebesar 12 milyar sejak tiga tahun yang lalu, juga sumbangan dari para donatur.  Kami juga sampaikan terima kasih secara khusus kepada Kapolri Jenderal Polisi Drs. Timur Pradopo  yang telah memberikan dorongan semangat dan motivasi untuk pembangunan masjid ini, juga bantuan material yang sangat berarti yakni pembangunan  untuk lantai satu juga lantai dua.

    Bupati Suyanto juga berharap dengan telah diselesaikannya bangunan pokok masjid ini, akan segera diikuti dengan pembangunan pendukung lainnya yaitu  untuk Islamic center, aula dan perkantoran LPTQ juga takmir.   “Agar lebih bermakna bangunan masjid baru ini mari terus kita pelihara, dan kepada takmir masjid untuk senantiasa  diramaikan dengan kegiatan-kegiatan yang mampu meningkatkan keimanan dan ketaqwaan  masyarakat kabupaten Jombang”, tutur Bupati Suyanto

    Wakapolda Jatim Brigjen Pol Drs.H. Edy Sumantri SH, MM dalam sambutannya yang membacakan sambutan Kapolda mengungkapkan permohonan Kapolri juga kapolda Jaim. Kapolda Jatim bersyukur dan menyambut gembira  dengan rampungnya pembangunan masjid Baitul Mukminin di  Kab. Jombang  sehingga dapat digunakan untuk kebutuhan ibadah bagi masyarakat. Kapolda berharap kepada para ulama, kyai, cendekiawan muslim agar menjadikan  masjid Agung Baitul Mukminin Kabupaten Jombang sebagai sentra dan pusat dakwah serta syiar islam. “Tentu syiar  Islam yang harus memperhatikan situasi dan kondisi masyarakat, serta  sesuai dengan adat istiadat dan  bahasanya”, pungkas  Wakapolda Edy Sumantri. Peresmian masjid ditandai dengan penandatanganan prasasti yang disaksikan oleh Bupati, wakil Bupati, Forum Pimpinan Daerah . (Wati_SJAM)

    Jombang, 27 Oktober 2012
    Radio Suara Jombang AM
    Rabu, 24 Oktober 2012

    Wabup Widjono Resmikan UPTD Pertanian Terpadu


    Guna memaksimalkan kinerja penyuluh pertanian di Kabupaten Jombang yang notabene memiliki kultur pertanian yang kuat, pemerintah daerah meresmikan UPTD (Unit Pelaksana Tekni Daerah) Pertanian Terpadu yang terletak bersebelahan dengan kantor Kecamatan Tembelang pada Selasa (22/10/2012) siang.

    Dalam peresmian tersebut, Wakil Bupati Jombang turut hadir didampingi beberapa kepala dinas. “Tahun 2030 peningkatan ekonomi Indonesia akan luar biasa, sekarang ini Indonesia terasuk 3 pertumbuhan kekuatan ekonomi Asia Pasifik,” tegas Wabup. Untuk itu, lanjutnya, dengan peningkatan dan perbaikan di bidang agribisnis, Jombang akan ikut mengalami perkembangan pesat.

    Terkait dengan tren krisis ekonomi di negara-negara adidaya seperti Amerika, Wabup menilai hal itu kontras dengan apa yag terjadi di Indonesia. “Pertumbuhan ekonomi yang cukup signifikan dimana pertanian juga menyumbangkan angka yang cukup besar, Indonesia menjadi negara yang patut diperhitungkan,” tambah Wabup.

    Widjono mengungkapkan, surplus pertanian utamanya di bidang pangan yakni perberasan cukup besar. Pemerintah daerah masih memprioritaskan sector pertanian sebagai perhatian utama.  Kota santri sudah dikenal memiiki keunggulan dalam bidang pangan. Setiap tahun surplus beras di Jombang hingga mencapai 120 ribu ton. “Sektor pertanian memang selalu menjadi focus utama perhatian pemerintah daerah,” ujar Wabup.

    Persoalan pertanian memang tak bisa lepas dari seorang penyuluh. Oleh karena itu para penyuluh yang setiap hari mendampingi para petani tidak boleh ketinggalan di bidang IT atau teknologi. “Penyuluh pertanian juga harus menguasai teknologi agar metode yang digunakan dalam peningkatan produksi pertanian bisa selalu update,” tegas Widjono. (Dedi_SJAM)

    Jombang, 23 Oktober 2012
    Radio Suara Jombang AM 792 Khz

    Wabup Widjono Resmikan UPTD Pertanian Terpadu


    Guna memaksimalkan kinerja penyuluh pertanian di Kabupaten Jombang yang notabene memiliki kultur pertanian yang kuat, pemerintah daerah meresmikan UPTD (Unit Pelaksana Tekni Daerah) Pertanian Terpadu yang terletak bersebelahan dengan kantor Kecamatan Tembelang pada Selasa (22/10/2012) siang.

    Dalam peresmian tersebut, Wakil Bupati Jombang turut hadir didampingi beberapa kepala dinas. “Tahun 2030 peningkatan ekonomi Indonesia akan luar biasa, sekarang ini Indonesia terasuk 3 pertumbuhan kekuatan ekonomi Asia Pasifik,” tegas Wabup. Untuk itu, lanjutnya, dengan peningkatan dan perbaikan di bidang agribisnis, Jombang akan ikut mengalami perkembangan pesat.

    Terkait dengan tren krisis ekonomi di negara-negara adidaya seperti Amerika, Wabup menilai hal itu kontras dengan apa yag terjadi di Indonesia. “Pertumbuhan ekonomi yang cukup signifikan dimana pertanian juga menyumbangkan angka yang cukup besar, Indonesia menjadi negara yang patut diperhitungkan,” tambah Wabup.

    Widjono mengungkapkan, surplus pertanian utamanya di bidang pangan yakni perberasan cukup besar. Pemerintah daerah masih memprioritaskan sector pertanian sebagai perhatian utama.  Kota santri sudah dikenal memiiki keunggulan dalam bidang pangan. Setiap tahun surplus beras di Jombang hingga mencapai 120 ribu ton. “Sektor pertanian memang selalu menjadi focus utama perhatian pemerintah daerah,” ujar Wabup.

    Persoalan pertanian memang tak bisa lepas dari seorang penyuluh. Oleh karena itu para penyuluh yang setiap hari mendampingi para petani tidak boleh ketinggalan di bidang IT atau teknologi. “Penyuluh pertanian juga harus menguasai teknologi agar metode yang digunakan dalam peningkatan produksi pertanian bisa selalu update,” tegas Widjono. (Dedi_SJAM)

    Jombang, 23 Oktober 2012
    Radio Suara Jombang AM 792 Khz

    Pimpinan Daerah Dewan Masjid Indonesia Kab.Jombang Gelar Rakor


    Selasa (23/10/2012) pagi, Dewan Masjid Indonesia (DMI)Kabupaten Jombang menggelar rapat koordinasi. Bertempat di auditorium Kemetrian Agama Kab.Jombang, pertemuan tersebut dihadiri oleh seluruh pengurus dewan masjid kecamatan dan pengurus dewan masjid kabupaten.

    Drs.H Abdurrahman Usman , Ketua Dewan Masjid Indonesia Kab.Jombang menegaskan pertemuan ini guna menindaklanjuti program tahun 2012. “Dalam program tahunan DMI, telah diagendakan pelatihan khotib dan bilal yang dilaksanakan pada 27 Nopember 2012 di 3 kecamatan yakni Bareng, Wonosalam dan Mojowarno. Sedangkan pelatian sesi 2 akan dilaksanakan di Ngoro dan Gudo,” tegasnya.

    Rakor  juga dihadiri oleh Wakil Bupati Jombang Drs.H Widjono Soeparno, MSi didampingi Kepala Kementrian Agama Kab.Jombang Drs.H Bahrozi, MPdi dan Kepala Bagian Kesra Kab Jombang Drs. Agus Usman Panuwun.

    “Salah satu poin yang bisa kita petik dari program-program di Masjid adalah tidak pernah sepi dari kegiatan remaja, pengajian dan kegiatan-kegiatan islami lainnya, ini yang perlu kita tingkatkan,” ujar Bahrozi.  Terkait peredaran narkoba pada masa dewasa ini juga mendapat sorotan kepala kemenag, petugas khotib di masjid-masjid dihimbau untuk lebih intens mengangkat tema tentang narkoba.

    “Yang jadi tantangan kita kedepan adalah bagaimana menghadapi pesatnya perkemangan teknologi yang terjadi, tentu saja dampaknya juga tak selamanya positif. Ini yang perlu kita perhatikan bersama, karena generasi penerus kita adalah anak-anak kita,” tegas Wabup Widjono saat member sambutan.

    Wabup Widjono juga menyoroti pembangunan Masjid Baitul Mu’minin yang akan segera diresmikan beberapa hari kedepan. “Semoga masjid jamik ini bisa menjadi kebanggaan masyarakat kota santri apalagi arsitekturnya sangat indah,” pungkas adik kandung Imam Utomo ini. (Dedi_SJAM)

    Jombang, 23 Oktober 2012
    Radio Suara Jombang AM 792 Khz

    Pimpinan Daerah Dewan Masjid Indonesia Kab.Jombang Gelar Rakor


    Selasa (23/10/2012) pagi, Dewan Masjid Indonesia (DMI)Kabupaten Jombang menggelar rapat koordinasi. Bertempat di auditorium Kemetrian Agama Kab.Jombang, pertemuan tersebut dihadiri oleh seluruh pengurus dewan masjid kecamatan dan pengurus dewan masjid kabupaten.

    Drs.H Abdurrahman Usman , Ketua Dewan Masjid Indonesia Kab.Jombang menegaskan pertemuan ini guna menindaklanjuti program tahun 2012. “Dalam program tahunan DMI, telah diagendakan pelatihan khotib dan bilal yang dilaksanakan pada 27 Nopember 2012 di 3 kecamatan yakni Bareng, Wonosalam dan Mojowarno. Sedangkan pelatian sesi 2 akan dilaksanakan di Ngoro dan Gudo,” tegasnya.

    Rakor  juga dihadiri oleh Wakil Bupati Jombang Drs.H Widjono Soeparno, MSi didampingi Kepala Kementrian Agama Kab.Jombang Drs.H Bahrozi, MPdi dan Kepala Bagian Kesra Kab Jombang Drs. Agus Usman Panuwun.

    “Salah satu poin yang bisa kita petik dari program-program di Masjid adalah tidak pernah sepi dari kegiatan remaja, pengajian dan kegiatan-kegiatan islami lainnya, ini yang perlu kita tingkatkan,” ujar Bahrozi.  Terkait peredaran narkoba pada masa dewasa ini juga mendapat sorotan kepala kemenag, petugas khotib di masjid-masjid dihimbau untuk lebih intens mengangkat tema tentang narkoba.

    “Yang jadi tantangan kita kedepan adalah bagaimana menghadapi pesatnya perkemangan teknologi yang terjadi, tentu saja dampaknya juga tak selamanya positif. Ini yang perlu kita perhatikan bersama, karena generasi penerus kita adalah anak-anak kita,” tegas Wabup Widjono saat member sambutan.

    Wabup Widjono juga menyoroti pembangunan Masjid Baitul Mu’minin yang akan segera diresmikan beberapa hari kedepan. “Semoga masjid jamik ini bisa menjadi kebanggaan masyarakat kota santri apalagi arsitekturnya sangat indah,” pungkas adik kandung Imam Utomo ini. (Dedi_SJAM)

    Jombang, 23 Oktober 2012
    Radio Suara Jombang AM 792 Khz
    Sabtu, 20 Oktober 2012

    3 Hari Kunjungan 4 Kota, Upaya Pemkab Dekatkan Petani Tembakau Dengan Pabrikan Rokok


    Persoalan tembakau memang tak hanya milik Jombang. Masalah pelik yang dialami para petani tembakau ini bahkan sudah menasional. Di kota santri, para petani tembakau kebingungan untuk menjual hasil tembakaunya mengingat serapan pabrikan rokok tak dapat menampung 100 persen tembakau hasil produksi petani.

    Latar belakang tersebut cukup membuat Pemkab Jombang mengambil langkah sigap. Selama 3 hari, rombongan Bupati Suyanto didampingi beberapa kepala dinas dan petani tembakau mengunjungi basis pabrikan rokok di Jawa Tengah. Beberapa kota yang disinggahi diantaranya Kudus, Magelang, Temanggung dan Semarang.

    Rombongan yang berjumlah tak kurang dari 40 orang ini bertolak dari Jombang pada Senin (15/10/2012) sore dengan menggunakan bus. Tujuan pertama adalah pabrikan rokok nasional yang berpusat di Kudus Jawa Tengah yakni PT Djarum. Disini, rombongan diterima langsung oleh Wakil Dirut PT Djarum, Sutanto Adi Dharma dan Senior Manajer Sikky Santoso.

    Dalam perbincangan dengan jajaran direksi PT Djarum, Pemkab memberikan penawaran khusus untuk pendirian gudang tembakau di kota santri. “Kami beri penawaran untuk Djarum membuka gudang di Jombang untuk mendekatkan petani tembakau dengan pabrikan,” tegas Bupati Suyanto.

    Penawaran ini bukan main-main. Pemkab bahkan berani untuk memberikan keringanan dalam urusan perijinan dan retribusi. “Akan kami bebaskan untuk biaya perijinan dan retribusi selama 5 tahun,” ujar Suyanto. Penawaran ini disambut tepuk tangan meriah petani tembakau yang ikut dalam rombongan dan PT Djarum.

    “Retribusi itu tak sebanding apabila pabrikan sekelas Djarum dapat membangun gudang di Jombang dan menampung hasil produksi tembakau petani Jombang. Ini akan berdampak besar terhadap perbaikan pendapatan petani tembakau, tentu saja juga berimbas dalam pembangunan ekonomi rakyat,” kata Bupati.

    Sutanto Adi Dharma mewakili PT Djarum cukup antusias dengan tawaran tersebut. “Kami sangat berterima kasih terhadap penawaran Bapak Bupati terkait pembangunan gudang di Jombang, segera akan kami bicarakan langsung dengan direksi,” tegas putra founder Djarum ini.

    Rombongan kemudian meninjau langsung proses pembuatan rokok kretek di salah satu pabrik Djarum. Di satu pabrik ini, ada sekitar 5000 karyawan yang seluruhnya adalah wanita. Tentunya dengan spesialisasi khusus melinting tembakau.

    Rombongan yang dipimpin Bupati Suyanto ini kemudian melihat secara langsung proses pembuatan rokok kretek dari yang masih berwujud tembakau kering sampai menjadi rokok dalam kemasan yang siap untuk dipasarkan. Saat ditanya berapa omset dalam sehari, Teguh Waspada selaku Humas PT Djarum memunculkan angka yang cukup fantastis, 60 Milyar.

    Seberat apapun masalah yang kini dihadapi oleh petani, Bupati Suyanto menilai profesi sebagai petani tembakau sudah menjadi culture atau budaya yang tidak mungkin dapat diubah. Hal ini, sudah turun temurun dan sudah melekat di masyarakat.

    “Perkebunan dan pertanian itu sudah menjadi culture masyarakat. Tidak bisa kita secara tiba-tiba harus menggeser kebiasaan petani tembakau menanam tembakau karena ini sudah menjadi budaya,” tegas Suyanto.

    Selain berdialog langsung dengan jajaran direksi pabrikan rokok nasional, rombongan juga dijamu secara khusus oleh Saprotan Utama salah satu perusahaan yang memproduksi pupuk dan pestisida. Dalam tinjauan langsung di pabrik pupuk tersebut, para petani tembakau mendapat ilmu tentang bagaimana membuat tanaman tembakau yang berkualitas.

    Made, salah satu penyuluh professional yang dimiliki oleh Saprotan Utama menjelaskan trik menanam tembakau sehingga menghasilkan tembakau yang harum dan diminati pabrikan.“Kuncinya adalah petani harus tau apa yang dimaui oleh pabrik rokok,” tegasnya. 

    Hari berikutnya, rombongan kembali bertolak ke salah satu gudang tembakau di daerah Temanggung. Disini, Bupati Suyanto kembali berdialog dengan Ketua APTI (Asosiasi Petani Tembakau Indonesia) Jawa Tengah Wisnu Brata dan beberapa supplier pabrikan rokok.

    Dalam dialog ini, isu yang diangkat adalah tentang RUU Tembakau dimana dalam pasal-pasalnya secara tidak langsung pemerintah menolak produk hasil produksi dari tembakau yakni rokok. Wisnu Brata menjelaskan, jika RUU ini benar-benar disahkan maka ribuan petani akan kehilangan pendapatan, ratusan ribu tenaga kerja pabrik rokok akan di-PHK dan pemerintah kehilangan pendapatan triliunan rupiah. “Dengan tegas kami menolak RUU tembakau ini,” tegasnya.

    Setelah mengikuti dialog, rombongan lantas menuju transit terakhir di PT Merabu, perusahaan yang menampung hasil tembakau para petani untuk disalurkan ke pabrikan. Para petani tembakau disini juga menggelar dialog singkat sebelum mengakhiri kunker selama 3 hari tersebut untuk pulang ke Jombang. (Dedi_SJAM)

    Kudus, 18 Oktober 2012
    Radio Suara Jombang AM 792 Khz

    3 Hari Kunjungan 4 Kota, Upaya Pemkab Dekatkan Petani Tembakau Dengan Pabrikan Rokok


    Persoalan tembakau memang tak hanya milik Jombang. Masalah pelik yang dialami para petani tembakau ini bahkan sudah menasional. Di kota santri, para petani tembakau kebingungan untuk menjual hasil tembakaunya mengingat serapan pabrikan rokok tak dapat menampung 100 persen tembakau hasil produksi petani.

    Latar belakang tersebut cukup membuat Pemkab Jombang mengambil langkah sigap. Selama 3 hari, rombongan Bupati Suyanto didampingi beberapa kepala dinas dan petani tembakau mengunjungi basis pabrikan rokok di Jawa Tengah. Beberapa kota yang disinggahi diantaranya Kudus, Magelang, Temanggung dan Semarang.

    Rombongan yang berjumlah tak kurang dari 40 orang ini bertolak dari Jombang pada Senin (15/10/2012) sore dengan menggunakan bus. Tujuan pertama adalah pabrikan rokok nasional yang berpusat di Kudus Jawa Tengah yakni PT Djarum. Disini, rombongan diterima langsung oleh Wakil Dirut PT Djarum, Sutanto Adi Dharma dan Senior Manajer Sikky Santoso.

    Dalam perbincangan dengan jajaran direksi PT Djarum, Pemkab memberikan penawaran khusus untuk pendirian gudang tembakau di kota santri. “Kami beri penawaran untuk Djarum membuka gudang di Jombang untuk mendekatkan petani tembakau dengan pabrikan,” tegas Bupati Suyanto.

    Penawaran ini bukan main-main. Pemkab bahkan berani untuk memberikan keringanan dalam urusan perijinan dan retribusi. “Akan kami bebaskan untuk biaya perijinan dan retribusi selama 5 tahun,” ujar Suyanto. Penawaran ini disambut tepuk tangan meriah petani tembakau yang ikut dalam rombongan dan PT Djarum.

    “Retribusi itu tak sebanding apabila pabrikan sekelas Djarum dapat membangun gudang di Jombang dan menampung hasil produksi tembakau petani Jombang. Ini akan berdampak besar terhadap perbaikan pendapatan petani tembakau, tentu saja juga berimbas dalam pembangunan ekonomi rakyat,” kata Bupati.

    Sutanto Adi Dharma mewakili PT Djarum cukup antusias dengan tawaran tersebut. “Kami sangat berterima kasih terhadap penawaran Bapak Bupati terkait pembangunan gudang di Jombang, segera akan kami bicarakan langsung dengan direksi,” tegas putra founder Djarum ini.

    Rombongan kemudian meninjau langsung proses pembuatan rokok kretek di salah satu pabrik Djarum. Di satu pabrik ini, ada sekitar 5000 karyawan yang seluruhnya adalah wanita. Tentunya dengan spesialisasi khusus melinting tembakau.

    Rombongan yang dipimpin Bupati Suyanto ini kemudian melihat secara langsung proses pembuatan rokok kretek dari yang masih berwujud tembakau kering sampai menjadi rokok dalam kemasan yang siap untuk dipasarkan. Saat ditanya berapa omset dalam sehari, Teguh Waspada selaku Humas PT Djarum memunculkan angka yang cukup fantastis, 60 Milyar.

    Seberat apapun masalah yang kini dihadapi oleh petani, Bupati Suyanto menilai profesi sebagai petani tembakau sudah menjadi culture atau budaya yang tidak mungkin dapat diubah. Hal ini, sudah turun temurun dan sudah melekat di masyarakat.

    “Perkebunan dan pertanian itu sudah menjadi culture masyarakat. Tidak bisa kita secara tiba-tiba harus menggeser kebiasaan petani tembakau menanam tembakau karena ini sudah menjadi budaya,” tegas Suyanto.

    Selain berdialog langsung dengan jajaran direksi pabrikan rokok nasional, rombongan juga dijamu secara khusus oleh Saprotan Utama salah satu perusahaan yang memproduksi pupuk dan pestisida. Dalam tinjauan langsung di pabrik pupuk tersebut, para petani tembakau mendapat ilmu tentang bagaimana membuat tanaman tembakau yang berkualitas.

    Made, salah satu penyuluh professional yang dimiliki oleh Saprotan Utama menjelaskan trik menanam tembakau sehingga menghasilkan tembakau yang harum dan diminati pabrikan.“Kuncinya adalah petani harus tau apa yang dimaui oleh pabrik rokok,” tegasnya. 

    Hari berikutnya, rombongan kembali bertolak ke salah satu gudang tembakau di daerah Temanggung. Disini, Bupati Suyanto kembali berdialog dengan Ketua APTI (Asosiasi Petani Tembakau Indonesia) Jawa Tengah Wisnu Brata dan beberapa supplier pabrikan rokok.

    Dalam dialog ini, isu yang diangkat adalah tentang RUU Tembakau dimana dalam pasal-pasalnya secara tidak langsung pemerintah menolak produk hasil produksi dari tembakau yakni rokok. Wisnu Brata menjelaskan, jika RUU ini benar-benar disahkan maka ribuan petani akan kehilangan pendapatan, ratusan ribu tenaga kerja pabrik rokok akan di-PHK dan pemerintah kehilangan pendapatan triliunan rupiah. “Dengan tegas kami menolak RUU tembakau ini,” tegasnya.

    Setelah mengikuti dialog, rombongan lantas menuju transit terakhir di PT Merabu, perusahaan yang menampung hasil tembakau para petani untuk disalurkan ke pabrikan. Para petani tembakau disini juga menggelar dialog singkat sebelum mengakhiri kunker selama 3 hari tersebut untuk pulang ke Jombang. (Dedi_SJAM)

    Kudus, 18 Oktober 2012
    Radio Suara Jombang AM 792 Khz