Popular Post

Pengunjung

ARSIP

  • Breaking News
    Loading...
    Minggu, 31 Juli 2011

    1 Juz Tiap Malam, Tarawih Diimami Khafidz

    Ada hal baru dalam pelaksanaan sholat tarawih yang akan digelar di Masjid Baitul Mu'minin atau Jami'. Selama bulan ramadhan 1432 H / 2011 ini, Ta'mir masjid menggagas pembacaan 1 juz Al-Qur'an setiap sholat tarawih. Hal ini dibenarkan oleh Sekdakab Jombang HM Munif Kusnan, SH Msi. "Betul seperti itu, jadi tiap malam 1 juz sehingga selama sebulan genap 30 juz Qur'an," tegas Munif.

    Selama sebulan penuh itu pula, khafidz dengan suara indah siap menjadi imam sholat tarawih di masjid yang masih dalam tahap renovasi dengan biaya hampir 12 Milyar tersebut. Munif juga menghimbau masyarakat Jombang untuk berbondong-bondong melaksanakan ibadah tarawih di Masjid Jami'. "Untuk masyarakat silahkan sholat tarawih di Jami', karena semua ini kami lakukan untuk masyarakat juga," katanya.

    Dengan format ini, masyarakat yang ingin tarawih sekaligus khatam Al-Qur'an dapat melaksanakan kedua ibadah tersebut berbarengan. Dengan scope yang lebih luas, diharapkan Masjid Jami' dapat menampung masyarakat Jombang yang ingin tarawih di tempat ibadah yang dibangun berbasis swakelola / partisipasi masyarakat ini.

    Selain tarawih yang difokuskan di MAsjid Baitul Mu'minin, Pemerintah Kabupaten Jombang juga menggelar Tarling atau Tarawih Keliling di beberapa titik kecamatan di kota santri. Tarling akan diikuti oleh Bupati, Wabup, Sekda dan jajaran Muspida Kabupaten Jombang seperti yang digelar pada tahun sebelumnya. (Dedi_SJAM)

    Jombang, 31 Juli 2011
    Tim Liputan SJAM

    1 Juz Tiap Malam, Tarawih Diimami Khafidz

    Ada hal baru dalam pelaksanaan sholat tarawih yang akan digelar di Masjid Baitul Mu'minin atau Jami'. Selama bulan ramadhan 1432 H / 2011 ini, Ta'mir masjid menggagas pembacaan 1 juz Al-Qur'an setiap sholat tarawih. Hal ini dibenarkan oleh Sekdakab Jombang HM Munif Kusnan, SH Msi. "Betul seperti itu, jadi tiap malam 1 juz sehingga selama sebulan genap 30 juz Qur'an," tegas Munif.

    Selama sebulan penuh itu pula, khafidz dengan suara indah siap menjadi imam sholat tarawih di masjid yang masih dalam tahap renovasi dengan biaya hampir 12 Milyar tersebut. Munif juga menghimbau masyarakat Jombang untuk berbondong-bondong melaksanakan ibadah tarawih di Masjid Jami'. "Untuk masyarakat silahkan sholat tarawih di Jami', karena semua ini kami lakukan untuk masyarakat juga," katanya.

    Dengan format ini, masyarakat yang ingin tarawih sekaligus khatam Al-Qur'an dapat melaksanakan kedua ibadah tersebut berbarengan. Dengan scope yang lebih luas, diharapkan Masjid Jami' dapat menampung masyarakat Jombang yang ingin tarawih di tempat ibadah yang dibangun berbasis swakelola / partisipasi masyarakat ini.

    Selain tarawih yang difokuskan di MAsjid Baitul Mu'minin, Pemerintah Kabupaten Jombang juga menggelar Tarling atau Tarawih Keliling di beberapa titik kecamatan di kota santri. Tarling akan diikuti oleh Bupati, Wabup, Sekda dan jajaran Muspida Kabupaten Jombang seperti yang digelar pada tahun sebelumnya. (Dedi_SJAM)

    Jombang, 31 Juli 2011
    Tim Liputan SJAM
    Jumat, 29 Juli 2011

    Widjono : Hukum Berat Bandar Narkoba !

    Wakil Bupati sekaligus Ketua BNK Jombang, Widjono Soeparno mengecam segala bentuk tindak peredaran narkoba di kota santri. Jika perlu, bandar narkoba harus dihukum berat. Hal ini ditegaskan Widjono saat memberi sambutan acara jalan sehat hari anti narkoba se-dunia di depan pendopo Pemkab Jombang pada Jum'at (29/7/11) pagi. "Hukum seberat-beratnya, karena sesuai undang-undang yang berlaku, hukuman paling berat adalah penjara seumur hidup dan hukuman mati," tegasnya

    Menurut Widjono, pemberantasan narkoba harus masuk dalam daftar urgent. "Tahun 2010 saja ada sekitar 3,8 juta pengguna narkoba di Indonesia, jika tak disikapi dengan baik maka diperkirakan tahun 2011 jumlahnya meningkat tajam sampai 6 juta pengguna," tambah Ketua BNK. Aparat kepolisian dan masyarakat harus saling menginformasikan jika menemui hal-hal yang dirasa mencurigakan.

    Menjelang bulan suci ramadhan, jajaran polres jombang juga telah melakukan razia di beberapa titik. Hasilnya, sedikitnya 333.418 butir pil dobel L disita aparat, selain itu barang sitaan lainnya berupa sabu-sabu seberat 22.274 gram, ganja seberat 28,1 gram, vcd porno sebanyak 4500 keping, uang palsu pecahan 115 lembar dan minuman keras sebanyak 91 botol. "Ini hasil sitaan jelang ramadhan, sabu-sabu ini jika dijual harganya sampai 50 juta, selain itu juga ada uang palsu yang hampir mirip aslinya," kata Kapolres Jombang AKBP Marjuki, S.IK.

    Sebelum memberangkatkan peserta jalan sehat, Widjono beserta jajaran muspida memusnahkan barang haram hasil sitaan tersebut. Botol minuman keras dijajarkan dan dilindas dengan kendaraan berat, sedangkan barang sitaan lain dimasukkan dalam tong lalu dibakar. Acara jalan sehat diikuti oleh segenap SKPD, sekolah dan organisasi masyarakat. Jalan sehat ditutup dengan pembagian hadiah dan hiburan musik dangdut. Dedi_SJAM)

    Jombang, 29 Juli 2011
    Tim Liputan Suara Jombang AM

    Widjono : Hukum Berat Bandar Narkoba !

    Wakil Bupati sekaligus Ketua BNK Jombang, Widjono Soeparno mengecam segala bentuk tindak peredaran narkoba di kota santri. Jika perlu, bandar narkoba harus dihukum berat. Hal ini ditegaskan Widjono saat memberi sambutan acara jalan sehat hari anti narkoba se-dunia di depan pendopo Pemkab Jombang pada Jum'at (29/7/11) pagi. "Hukum seberat-beratnya, karena sesuai undang-undang yang berlaku, hukuman paling berat adalah penjara seumur hidup dan hukuman mati," tegasnya

    Menurut Widjono, pemberantasan narkoba harus masuk dalam daftar urgent. "Tahun 2010 saja ada sekitar 3,8 juta pengguna narkoba di Indonesia, jika tak disikapi dengan baik maka diperkirakan tahun 2011 jumlahnya meningkat tajam sampai 6 juta pengguna," tambah Ketua BNK. Aparat kepolisian dan masyarakat harus saling menginformasikan jika menemui hal-hal yang dirasa mencurigakan.

    Menjelang bulan suci ramadhan, jajaran polres jombang juga telah melakukan razia di beberapa titik. Hasilnya, sedikitnya 333.418 butir pil dobel L disita aparat, selain itu barang sitaan lainnya berupa sabu-sabu seberat 22.274 gram, ganja seberat 28,1 gram, vcd porno sebanyak 4500 keping, uang palsu pecahan 115 lembar dan minuman keras sebanyak 91 botol. "Ini hasil sitaan jelang ramadhan, sabu-sabu ini jika dijual harganya sampai 50 juta, selain itu juga ada uang palsu yang hampir mirip aslinya," kata Kapolres Jombang AKBP Marjuki, S.IK.

    Sebelum memberangkatkan peserta jalan sehat, Widjono beserta jajaran muspida memusnahkan barang haram hasil sitaan tersebut. Botol minuman keras dijajarkan dan dilindas dengan kendaraan berat, sedangkan barang sitaan lain dimasukkan dalam tong lalu dibakar. Acara jalan sehat diikuti oleh segenap SKPD, sekolah dan organisasi masyarakat. Jalan sehat ditutup dengan pembagian hadiah dan hiburan musik dangdut. Dedi_SJAM)

    Jombang, 29 Juli 2011
    Tim Liputan Suara Jombang AM
    Selasa, 26 Juli 2011

    Purmadi : Barrack Obama Pernah Jadi Pramuka Siaga

    Wakil Ketua Gerakan Pramuka Kwartir Daerah Jawa Timur, AR Purmadi melontarkan kekagumannya kepada presiden Amerika Barrack Obama. Menurutnya, saat bertandang ke Indonesia beberapa waktu lalu, dalam pidatonya Obama menyebut Pancasila dan Bhineka Tunggal Ika secara fasih. "Tentu mengejutkan kita sebagai bangsa Indonesia, padahal kita saja masih ragu-ragu menyebut 2 diantara 4 pilar tersebut," kata Purmadi.

    Jiwa kepemimpinan Obama, lanjut Purmadi, yang saat ini ia gunakan memimpin negara adidaya juga tak lepas dari peran kepramukaan. Konon, saat Obama menjadi murid di SDN Menteng Jakarta, ia bersama siswa lain juga dilatih pramuka. "Obama sempat jadi pramuka siaga di gugus menteng Jakarta, dulu saat ditanya oleh pembina apa cita-cita beliau, jawabannya presiden" tambah pria yang juga memimpin DPRD Madiun ini.

    Purmadi berkesempatan hadir di kota santri pada Selasa (26/7/2011) menghadiri acara Musyawarah Cabang Gerakan Pramuka yang digelar di Pendopo Pemkab Jombang. Ia mewakili Gus Ipul yang menjabat sebagai Ketua Kwartir Daerah Jatim. Saat ini Jombang menempati ranking ke-3 di Jatim dalam hal kepramukaan. Bahkan Purmadi menyebut kota yang memiliki ratusan pondok pesantren ini sebagai kiblat kwartir daerah Jawa Timur.

    "Saya kesini bukan untuk memberikan materi tapi justru untuk belajar, karena Jombang kiblatnya pramuka di jawa timur," celetuknya. Jika dilihat dari sisi kepedulian terhadap korban bencana, kota santri memang layak dapat 4 jempol. Hal itu juga diakui oleh Purmadi. Ia juga menyebut bahwa potensi di Jombang sungguh luar biasa. "Gus Ipul bahkan pernah berargumen untuk memberdayakan hal itu dalam bentuk komunitas, kalau perlu semua santri di ponpes pakai sarung warna cokelat seperti pramuka," candanya disambut riuh undangan.

    Agenda Muscab, dihadiri oleh Bupati Suyanto yang juga menjabat sebagai Ketua Kwartir Cabang Jombang, Wabup Widjono, Sekdakab Jombang HM Munif Kusnan juga seluruh kwartir ranting 21 kecamatan di Kabupaten Jombang. (Dedi_SJAM)

    Jombang, 26 Juli 2011
    Tim Liputan SJAM

    Purmadi : Barrack Obama Pernah Jadi Pramuka Siaga

    Wakil Ketua Gerakan Pramuka Kwartir Daerah Jawa Timur, AR Purmadi melontarkan kekagumannya kepada presiden Amerika Barrack Obama. Menurutnya, saat bertandang ke Indonesia beberapa waktu lalu, dalam pidatonya Obama menyebut Pancasila dan Bhineka Tunggal Ika secara fasih. "Tentu mengejutkan kita sebagai bangsa Indonesia, padahal kita saja masih ragu-ragu menyebut 2 diantara 4 pilar tersebut," kata Purmadi.

    Jiwa kepemimpinan Obama, lanjut Purmadi, yang saat ini ia gunakan memimpin negara adidaya juga tak lepas dari peran kepramukaan. Konon, saat Obama menjadi murid di SDN Menteng Jakarta, ia bersama siswa lain juga dilatih pramuka. "Obama sempat jadi pramuka siaga di gugus menteng Jakarta, dulu saat ditanya oleh pembina apa cita-cita beliau, jawabannya presiden" tambah pria yang juga memimpin DPRD Madiun ini.

    Purmadi berkesempatan hadir di kota santri pada Selasa (26/7/2011) menghadiri acara Musyawarah Cabang Gerakan Pramuka yang digelar di Pendopo Pemkab Jombang. Ia mewakili Gus Ipul yang menjabat sebagai Ketua Kwartir Daerah Jatim. Saat ini Jombang menempati ranking ke-3 di Jatim dalam hal kepramukaan. Bahkan Purmadi menyebut kota yang memiliki ratusan pondok pesantren ini sebagai kiblat kwartir daerah Jawa Timur.

    "Saya kesini bukan untuk memberikan materi tapi justru untuk belajar, karena Jombang kiblatnya pramuka di jawa timur," celetuknya. Jika dilihat dari sisi kepedulian terhadap korban bencana, kota santri memang layak dapat 4 jempol. Hal itu juga diakui oleh Purmadi. Ia juga menyebut bahwa potensi di Jombang sungguh luar biasa. "Gus Ipul bahkan pernah berargumen untuk memberdayakan hal itu dalam bentuk komunitas, kalau perlu semua santri di ponpes pakai sarung warna cokelat seperti pramuka," candanya disambut riuh undangan.

    Agenda Muscab, dihadiri oleh Bupati Suyanto yang juga menjabat sebagai Ketua Kwartir Cabang Jombang, Wabup Widjono, Sekdakab Jombang HM Munif Kusnan juga seluruh kwartir ranting 21 kecamatan di Kabupaten Jombang. (Dedi_SJAM)

    Jombang, 26 Juli 2011
    Tim Liputan SJAM

    Warna warni karnaval 2011

    Tak banyak yang tahu bahwa pagelaran pawai budaya dan karnaval 2011 makin kaya tema tampilan. Panitia memang telah menyepakati bahwa dalam event tahun ini tak akan ada kesamaan visual atau tampilan masing-masing peserta.

    Regu paskibraka melaju paling depan, disusul kemudian pasukan penggebuk drum atau drum band dari SMPN 1 Jombang. Selain itu, peserta dari perbankan dan sekolah akan menampilkan adat dan budaya masing-masing pulau di Indonesia seperti Jawa, Sumatra, Kalimantan, Bali, Papua, NTB dan NTT. Tak ketinggalan Barongsai yang dipentaskan oleh Putra Jombang.

    Berbagai momentum dan peristiwa juga nampak dinikmati oleh masyarakat lewat penyajian oleh peserta karnaval, seperti peristiwa Sumpah Pemuda, Dwikora dan Trikora. Tak ketinggalan kesenian dan budaya Jombang seperti tari remo boletan, silat, bantengan, lerok, besutan dan kebo kicak juga masuk dalam daftar presentasi peserta dari PG Tjoekir dan PG Jombang Baru serta PLN.

    Selain tampilan berbau modern, peserta juga menampilkan beberapa kesenian seperti kesenian banjari, tari marawis dan live musik islami. Pada event kali ini, sedikitnya 64 peserta sudah masuk dalam daftar peserta yang akan unjuk kebolehan, pagelaran pawai budaya dan karnaval 2011 ini berakhir hingga pukul 17.00 WIB. (Dedi_SJAM)

    Jombang, 26 Juli 2011
    Tim Liputan Humas

    Warna warni karnaval 2011

    Tak banyak yang tahu bahwa pagelaran pawai budaya dan karnaval 2011 makin kaya tema tampilan. Panitia memang telah menyepakati bahwa dalam event tahun ini tak akan ada kesamaan visual atau tampilan masing-masing peserta.

    Regu paskibraka melaju paling depan, disusul kemudian pasukan penggebuk drum atau drum band dari SMPN 1 Jombang. Selain itu, peserta dari perbankan dan sekolah akan menampilkan adat dan budaya masing-masing pulau di Indonesia seperti Jawa, Sumatra, Kalimantan, Bali, Papua, NTB dan NTT. Tak ketinggalan Barongsai yang dipentaskan oleh Putra Jombang.

    Berbagai momentum dan peristiwa juga nampak dinikmati oleh masyarakat lewat penyajian oleh peserta karnaval, seperti peristiwa Sumpah Pemuda, Dwikora dan Trikora. Tak ketinggalan kesenian dan budaya Jombang seperti tari remo boletan, silat, bantengan, lerok, besutan dan kebo kicak juga masuk dalam daftar presentasi peserta dari PG Tjoekir dan PG Jombang Baru serta PLN.

    Selain tampilan berbau modern, peserta juga menampilkan beberapa kesenian seperti kesenian banjari, tari marawis dan live musik islami. Pada event kali ini, sedikitnya 64 peserta sudah masuk dalam daftar peserta yang akan unjuk kebolehan, pagelaran pawai budaya dan karnaval 2011 ini berakhir hingga pukul 17.00 WIB. (Dedi_SJAM)

    Jombang, 26 Juli 2011
    Tim Liputan Humas
    Senin, 18 Juli 2011

    E-KTP Disosialisasikan Hari Ini

    Program pemerintah untuk memantau laju pertumbuhan penduduk melalui Elektronik KTP (E-KTP) segera bergulir. Hari ini Senin (18/7/11) siang, Direktorat Jenderal Kependudukan dan Catatan Sipil akan memberikan sosialisasi sistem 1 KTP untuk 1 Penduduk tersebut. Bupati Suyanto menegaskan hal itu saat berpidato di depan Korps Pegawai Negeri Sipil di lapangan Pemkab Jombang.

    Sistem E-KTP yang merupakan program pemerintah pusat memiliki jaringan ke satu database yang tak memungkinkan penduduk memiliki kartu identitas dobel. "Hanya bisa punya 1 KTP dengan sistem biometrik, jadi keakuratan tak perlu diragukan," kata Suyanto. Dengan sistem ini, pemerintah tak perlu repot dalam proses pendataan penduduk seperti sebelumnya.

    Elektronik KTP digadang sebagai solusi paling tepat untuk mengatasi amburadulnya data kependudukan. Dengan menerapkan SIAK atau Sistem Informasi Administrasi Kependudukan yang disusun berdasarkan prosedur-prosedur dan standarisasi khusus, sistem ini dapat menata sistem administrasi kependudukan yang tertib dokumen dan administrasi di bidang kependudukan.

    Tanpa adanya KTP maupun data kependudukan yang akurat, sangat mustahil menyusun program yang tepat bagi pembangunan daerah. Penyusunan program pembangunan yang didasarkan pada data kependudukan yang tidak akurat, akan menimbulkan masalah dan tidak tepat sasaran. Administrasi kependudukan ini memiliki database, NIK maupun dokumen kependudukan (KTP) merupakan hal yang tidak bisa ditawar lagi.

    Penerapan Program SIAK di Indonesia sendiri diatur dengan Keputusan Presiden (Keppres) No 88/2004 tentang Pengelolaan Administrasi Kependudukan dan Peraturan Menteri Dalam Negeri (Permendagri) No 18/2005 tentang Administrasi Kependudukan. Program SIAK mengandung 3 unsur yakni Nomor Pengenal Tunggal (NIK), Blangko Standar Nasional seperti KK, KTP, Buku, Register, Akta Catatan Sipil, dan Formulir-formulir Standar Nasional (termasuk kodefikasinya).

    Secara hukum SIAK dapat berfungsi melindungi, mengakui / mengesahkan status kependudukan atau peristiwa vital (vital event) yang dialami penduduk. "Persoalan kependudukan dapat diminimalisir dengan penerapan sistem ini," tegas Suyanto. Diharapkan, masyarakat dan aparatur pemerintah turut berpartisipasi menyukseskan program pemerintah pusat ini. (Dedi_SJAM)

    Jombang, 18 Juli 2011
    Tim Liputan SJAM

    E-KTP Disosialisasikan Hari Ini

    Program pemerintah untuk memantau laju pertumbuhan penduduk melalui Elektronik KTP (E-KTP) segera bergulir. Hari ini Senin (18/7/11) siang, Direktorat Jenderal Kependudukan dan Catatan Sipil akan memberikan sosialisasi sistem 1 KTP untuk 1 Penduduk tersebut. Bupati Suyanto menegaskan hal itu saat berpidato di depan Korps Pegawai Negeri Sipil di lapangan Pemkab Jombang.

    Sistem E-KTP yang merupakan program pemerintah pusat memiliki jaringan ke satu database yang tak memungkinkan penduduk memiliki kartu identitas dobel. "Hanya bisa punya 1 KTP dengan sistem biometrik, jadi keakuratan tak perlu diragukan," kata Suyanto. Dengan sistem ini, pemerintah tak perlu repot dalam proses pendataan penduduk seperti sebelumnya.

    Elektronik KTP digadang sebagai solusi paling tepat untuk mengatasi amburadulnya data kependudukan. Dengan menerapkan SIAK atau Sistem Informasi Administrasi Kependudukan yang disusun berdasarkan prosedur-prosedur dan standarisasi khusus, sistem ini dapat menata sistem administrasi kependudukan yang tertib dokumen dan administrasi di bidang kependudukan.

    Tanpa adanya KTP maupun data kependudukan yang akurat, sangat mustahil menyusun program yang tepat bagi pembangunan daerah. Penyusunan program pembangunan yang didasarkan pada data kependudukan yang tidak akurat, akan menimbulkan masalah dan tidak tepat sasaran. Administrasi kependudukan ini memiliki database, NIK maupun dokumen kependudukan (KTP) merupakan hal yang tidak bisa ditawar lagi.

    Penerapan Program SIAK di Indonesia sendiri diatur dengan Keputusan Presiden (Keppres) No 88/2004 tentang Pengelolaan Administrasi Kependudukan dan Peraturan Menteri Dalam Negeri (Permendagri) No 18/2005 tentang Administrasi Kependudukan. Program SIAK mengandung 3 unsur yakni Nomor Pengenal Tunggal (NIK), Blangko Standar Nasional seperti KK, KTP, Buku, Register, Akta Catatan Sipil, dan Formulir-formulir Standar Nasional (termasuk kodefikasinya).

    Secara hukum SIAK dapat berfungsi melindungi, mengakui / mengesahkan status kependudukan atau peristiwa vital (vital event) yang dialami penduduk. "Persoalan kependudukan dapat diminimalisir dengan penerapan sistem ini," tegas Suyanto. Diharapkan, masyarakat dan aparatur pemerintah turut berpartisipasi menyukseskan program pemerintah pusat ini. (Dedi_SJAM)

    Jombang, 18 Juli 2011
    Tim Liputan SJAM
    Jumat, 15 Juli 2011

    Dahlan Iskan : Birokrat Lamban Ambil Keputusan


    Ada hal menarik dalam sambutan Dirut PLN, Dahlan Iskan yang juga CEO Jawa Pos dalam acara The Jawa Pos Institute of Pro Otonomi Award Rabu (13/7/11) malam. Ia membuka pidatonya dengan candaan ringan. “Dulu apa yang saya ucapkan, hukumnya wajib dilaksanakan, tapi sejak di PLN saya punya empat bos yang harus dipatuhi,” kelakarnya.

    Sejak memimpin perusahaan listrik milik negara tersebut, ia mulai mengerti bagaimana sistem pemerintahan yang kaku masih berjalan. “Yang bikin lama biasanya saat pengambilan keputusan, birokrat takut memutuskan karena takut disalahkan, jadi saya yang ambil keputusan,” tegasnya sembari tersenyum lebar.

    Ia lantas membeber fakta terkait pertumbuhan ekonomi saat ini. Ia menyebut, indeks harga saham saat ini tembus mencapai 4000, cadangan devisa juga tembus sampai 100 ribu dollar. “Indikator ekonomi menunjukkan kenaikan signifikan,” katanya.

    Hukum ekonomi, lanjutnya, ternyata punya jalan sendiri tidak seperti politik. Meski saat ini politik Indonesia sedang berada di ujung tanduk, namun perekonomian justru berkembang pesat. Ini menunjukkan perkembangan kedewasaan bangsa.

    Sejak masuk dalam jajaran pimpinan PLN pada akhir Desember tahun 2009 lalu, bos Jawa Pos ini gencar melakukan restrukturisasi dan inovasi. Ada bocoran, bahwa salah satu level dalam PLN akan dihapus. “Ini bentuk konkrit sebuah perubahan,” tegasnya. Akhir semester dua ini, lanjutnya, akan segera direalisasi.

    Acara dibuka dengan penampilan seniman Taufik Monyong dengan wayang seng nya. Dilanjutkan koloaborasi kesenian reog dan barongsai. Tak ketinggalan, band yang beranggotakan armada laut TNI AL juga unjuk gigi. Dalam penganugerahan tersebut, ada 15 kategori nominasi yang dianugerahkan kepada kabupaten / kota yang mencapai kinerja menonjol di bidang masing-masing.

    Tim Liputan SJAM berkesempatan meliput acara penganugerahan penghargaan otonomi bagi kabupaten / kota di seluruh Jawa Timur tersebut yang digelar di Empire Palace Hotel Surabaya. Namun sayang, meski masuk dalam 2 nominasi, Jombang gagal meraih piala.

    Gubernur Jawa Timur Soekarwo, menutrup acara dengan ucapan terima kasih kepada Jawa Pos yang turut memberi pecutan bagi kabupaten / kota dalam meningkatkan pelayanan publik . “Tugas Gubernur sudah ada yang menggantikan,” candanya. (Dedi_SJAM)

    Jombang, 15 Juli 2011
    Tim Liputan SJAM

    Dahlan Iskan : Birokrat Lamban Ambil Keputusan


    Ada hal menarik dalam sambutan Dirut PLN, Dahlan Iskan yang juga CEO Jawa Pos dalam acara The Jawa Pos Institute of Pro Otonomi Award Rabu (13/7/11) malam. Ia membuka pidatonya dengan candaan ringan. “Dulu apa yang saya ucapkan, hukumnya wajib dilaksanakan, tapi sejak di PLN saya punya empat bos yang harus dipatuhi,” kelakarnya.

    Sejak memimpin perusahaan listrik milik negara tersebut, ia mulai mengerti bagaimana sistem pemerintahan yang kaku masih berjalan. “Yang bikin lama biasanya saat pengambilan keputusan, birokrat takut memutuskan karena takut disalahkan, jadi saya yang ambil keputusan,” tegasnya sembari tersenyum lebar.

    Ia lantas membeber fakta terkait pertumbuhan ekonomi saat ini. Ia menyebut, indeks harga saham saat ini tembus mencapai 4000, cadangan devisa juga tembus sampai 100 ribu dollar. “Indikator ekonomi menunjukkan kenaikan signifikan,” katanya.

    Hukum ekonomi, lanjutnya, ternyata punya jalan sendiri tidak seperti politik. Meski saat ini politik Indonesia sedang berada di ujung tanduk, namun perekonomian justru berkembang pesat. Ini menunjukkan perkembangan kedewasaan bangsa.

    Sejak masuk dalam jajaran pimpinan PLN pada akhir Desember tahun 2009 lalu, bos Jawa Pos ini gencar melakukan restrukturisasi dan inovasi. Ada bocoran, bahwa salah satu level dalam PLN akan dihapus. “Ini bentuk konkrit sebuah perubahan,” tegasnya. Akhir semester dua ini, lanjutnya, akan segera direalisasi.

    Acara dibuka dengan penampilan seniman Taufik Monyong dengan wayang seng nya. Dilanjutkan koloaborasi kesenian reog dan barongsai. Tak ketinggalan, band yang beranggotakan armada laut TNI AL juga unjuk gigi. Dalam penganugerahan tersebut, ada 15 kategori nominasi yang dianugerahkan kepada kabupaten / kota yang mencapai kinerja menonjol di bidang masing-masing.

    Tim Liputan SJAM berkesempatan meliput acara penganugerahan penghargaan otonomi bagi kabupaten / kota di seluruh Jawa Timur tersebut yang digelar di Empire Palace Hotel Surabaya. Namun sayang, meski masuk dalam 2 nominasi, Jombang gagal meraih piala.

    Gubernur Jawa Timur Soekarwo, menutrup acara dengan ucapan terima kasih kepada Jawa Pos yang turut memberi pecutan bagi kabupaten / kota dalam meningkatkan pelayanan publik . “Tugas Gubernur sudah ada yang menggantikan,” candanya. (Dedi_SJAM)

    Jombang, 15 Juli 2011
    Tim Liputan SJAM
    Selasa, 12 Juli 2011

    MOS Bukan Ajang Balas Dendam Dan Perploncoan


    “Masa Orientasi Peserta Didik Baru (MOPDB), bukanlah ajang kekerasan dan perploncoan”, tegas Bupati Jombang, Suyanto. Penegasan ini disampaikan Bupati Suyanto saat membuka Masa Orientasi Peserta Didik Baru (11 Juli 2011) pagi di Rintisan Sekolah Bertaraf Internasional (RSBI) SMA Negeri 2 Jombang.

    Disampaikan Bupati Suyanto dihadapan warga sekolah SMA Negeri 2 Jombang bahwa Masa Orientasi Peserta Didik Baru (MOPDB) bukanlah sebagai ajang perploncoan dan kekerasan. MOPDB ini adalah kegiatan orientasi siswa baru untuk diperkenalkan bagaimana struktur organisasi sekolah, ekstrakurikuler sekolah, saling mengenal antara siswa baru dengan kakak kelas dan warga sekolah. Selain itu juga perlu pemberian materi-materi yang sesuai dengan kurikulum dan sistem pembelajaran sekolah. “Penekanan kegiatan jangan ada kegiatan fisik yang riskan terhadap kekerasan”, tandasnya.

    Diingatkan pula kepada seluruh warga sekolah akan bahaya narkoba yang senantiasa mengelilingi dan mempengaruhi generasi muda. Untuk menghindari dan mengantisipasinya Bupati Suyanto mengajak seluruh orang tua, warga sekolah dan masyarakat untuk bersinergi. “MOS kita harapkan sebagai momentum pembentukan karakter bangsa”, tandasnya.

    Bupati yang kinerjanya selalu memperoleh banyak apresiasi baik dari pemerintah povinsi dan pusat ini juga mengingatkan perlunya adanya sentuhan materi untuk mewaspadai adanya ancaman pola rekrutmen terorisme yang sasarannnya adalah genersai muda.

    Ucapan selamat disampaikan Bupati Suyanto kepada siswa baru yang telah menjadi bagian dari keluarga besar RSBI SMAN 2 Jombang. Kegiatan MOPDB ini akan berakhir hingga 14 Juli 2011. Materi pendidikan karakter bangsa akan menjadi materi pada masa orientasi sekolah bagi siswa baru. (Wati_SJAM)

    Jombang, 11 Juli 2011
    Tim Liputan Radio Suara Jombang AM

    MOS Bukan Ajang Balas Dendam Dan Perploncoan


    “Masa Orientasi Peserta Didik Baru (MOPDB), bukanlah ajang kekerasan dan perploncoan”, tegas Bupati Jombang, Suyanto. Penegasan ini disampaikan Bupati Suyanto saat membuka Masa Orientasi Peserta Didik Baru (11 Juli 2011) pagi di Rintisan Sekolah Bertaraf Internasional (RSBI) SMA Negeri 2 Jombang.

    Disampaikan Bupati Suyanto dihadapan warga sekolah SMA Negeri 2 Jombang bahwa Masa Orientasi Peserta Didik Baru (MOPDB) bukanlah sebagai ajang perploncoan dan kekerasan. MOPDB ini adalah kegiatan orientasi siswa baru untuk diperkenalkan bagaimana struktur organisasi sekolah, ekstrakurikuler sekolah, saling mengenal antara siswa baru dengan kakak kelas dan warga sekolah. Selain itu juga perlu pemberian materi-materi yang sesuai dengan kurikulum dan sistem pembelajaran sekolah. “Penekanan kegiatan jangan ada kegiatan fisik yang riskan terhadap kekerasan”, tandasnya.

    Diingatkan pula kepada seluruh warga sekolah akan bahaya narkoba yang senantiasa mengelilingi dan mempengaruhi generasi muda. Untuk menghindari dan mengantisipasinya Bupati Suyanto mengajak seluruh orang tua, warga sekolah dan masyarakat untuk bersinergi. “MOS kita harapkan sebagai momentum pembentukan karakter bangsa”, tandasnya.

    Bupati yang kinerjanya selalu memperoleh banyak apresiasi baik dari pemerintah povinsi dan pusat ini juga mengingatkan perlunya adanya sentuhan materi untuk mewaspadai adanya ancaman pola rekrutmen terorisme yang sasarannnya adalah genersai muda.

    Ucapan selamat disampaikan Bupati Suyanto kepada siswa baru yang telah menjadi bagian dari keluarga besar RSBI SMAN 2 Jombang. Kegiatan MOPDB ini akan berakhir hingga 14 Juli 2011. Materi pendidikan karakter bangsa akan menjadi materi pada masa orientasi sekolah bagi siswa baru. (Wati_SJAM)

    Jombang, 11 Juli 2011
    Tim Liputan Radio Suara Jombang AM

    Gelar Pameran Kewirausahaan Potensi Jombang


    Dalam rangka memperingati Hari Koperasi ke 64 tahun 2011, Dinas Koperasi dan UMKM Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Jombang menggelar Pameran Kewirausahaan Potensi Jombang (PKPJ). Pameran digelar di Alun-Alun selama empat hari mulai Minggu 10 Juli hingga Rabu , 13 Juli 2011.
    Pembukaan pameran dilakukan Bupati Jombang, Drs H. Suyanto MM, pada Minggu (10/7) pagi ditandai dengan pengguntingan untaian bunga melati serta pemukulan bedug. Sebelumnya, bupati juga memberangkatkan jalan sehat menempuh rute jalan protocol diikuti ribuan peserta.
    Bupati Suyanto menyambut baik pelaksanaan PKPJ yang digelar Dinas Koperasi dan UMKM ini. Bupati berharap, melalui pameran ini perkoperasian di Jombang bangkit dari tidurnya, sehingga bisa bersaing dan bersanding dengan dunia usaha lainnya, sebagai penopang dan penggerak ekonomi bangsa seperti masa keemasannya dulu.
    Bupati juga berpesan, untuk menjawab tantangan ke depan, agar para pegiat koperasi terus meningkatkan profesionalitasnya, baik SDM maupun manajemen.
    "Momen pameran ini harus digunakan untuk membangkitkan kembali perkoperasian di Jombang," tutur Bupati Suyanto seraya memberi apresiasi kepada Dinas Koperasi dan UMKM yang banyak melakukan terobosan, sehingga Kabupaten Jombang dinobatkan sebagai Kabupaten Penggerak Koperasi Peringkat Satu Nasional.
    Drs Sunato MSi, Kepala Dinas Koperasi dan UMKM, menjelaskan pameran ini merupakan rangkaian kegiatan dalam rangka memperingari Hari Koperasi ke 64 tahun 2011. Gelar Kewirausahaan Potensi Jombang ini juga didukung Kantor Penanaman Modal dan Potensi Daerah, Kadin. dan seluruh SKPD.
    Sedangkan kegiatan lainnya memperingati HUT Koperasi adalah pemberian santunan kepada anak yatim, bakti sosial, jalan sehat yang diikuti para pegiat koperasi, mulai dari koperasi sekolah, koperasi karyawan hingga koperasi unit desa. Selain itu, pihaknya juga memberikan penghargaan kepada koperasi berprestasi di Jombang.
    GKPJ tahun ini diikuti 164 stan pameran dengan melibatkan sekitar 180 perusahaan. Antara lain, UMKM (Usaha Mikro, Kecil dan Menegah), instansi pemerintah, BUMN/BUMD, perusahaan swasta, perbankan, koperasi, lembaga pendidikan umum dan agama, pondok pesantren, Dekranasda serta PKK.
    Aneka produk yang dipamerkan antara lain, hasil pertanian, perkebunan, peternakan, perikanan, kehutanan, telekomunikasi, pengembang perumahan, energi, perbankan, pendidikan, pondok pesantren, jasa serta aneka produk makanan, minuman dan kerajian karya UMKM.
    Selama pameran berlangsung, pengunjung juga akan disuguhi hiburan gratis live music dengan artis-artis papan atas Jawa Timur, seperti Via Vallen, Vivi Rosalita, Neo Sari, Samantha KDI Star, Rosa Stardut, Ema Prastika. Sedangkan pengiring musiknya, antara lain Orkes Melayu Sera, Sagita, Pujangga, Roneta dan Tirta Wisata.
    Dijelaskan, gelar kewirausahaan potensi Jombang ini merupakan kegiatan tahunan. Dan tahun ini sudah memasuki tahun keenam. Tujuan dari gelar potensi Jombang ini adalah untuk menampilkan, mempromosikan sekaligus memasarkan produk serta potensi yang ada di Kab. Jombang. Melalui pameran ini diharapkan mampu memberi gambaran secara nyata seluruh potensi serta keanekaragaman potensi dan produk yang ada di Kab. Jombang.
    Sektor UMKM adalah unit usaha yang jumlahnya paling besar. Namun, UMKM yang perannya sering dikaitkan dengan upaya pemerintah untuk mengurangi pengangguran, memerangi kemiskinan dan pemerataan pendapatan, dirasakan masih belum mampu memenuhi harapan yang diinginkan. Terlebih untuk menjadi salah satu pemain penting dalam menciptakan pasar baru bagi produk-produk unggulan di Kabupaten Jombang.
    Karena itu, perlu dilakukan berbagai upaya untuk makin mengembangkan dan memberdayakan sektor koperadi dan UMKM ini. Dan, salah satu upaya yang perlu dilakukan adalah dengan mempromosikan potensi dan peluang investasi serta produk-produk unggulan yang Jombang, sehingga pada gilirannya mampu menarik minat investor untuk menginvestasikan modalnya, mereka bersedia mengembangkan usahanya dan membeli produk-produk yang dimiliki UMKM di Jombang.
    Dikatakan Sunarto seperti tahun-tahun sebelumnya, titik tekan GKPJ 2011 adalah sebagai wahana promosi UMKM dan koperasi yang ada di Jombang. Sebab, seperti dimaklumi bersama bahwa selama ini UMKM masih banyak menghadapi kendala. Terutama kendala keterbatasan jaringan pemasaran, persaingan yang makin ketat dan cenderung tidak sehat, kemampuan internal UMKM yang mencakup aspek teknologi, manajemen dan modal kerja dan kepengkapan ijin usaha.
    "Makanya, melalui gelar potensi Jombang inilah, kita harapkan bisa menjadi jembatan atau wahana interaksi bisnis langsung, baik antar pengusaha peserta pameran, maupun UMKM dengan pihak luar atau konsumen. Sehingga pada gilirannya, mereka bisa berkembang sejajar dengan soko guru perekonomian nasional lainnya, seperti BUMN maupun perusahaan swasta.
    Menurut mantan Kabag Perekonomian ini, GKPJ ini sengaja dipusatkan di Alun-Alun agar masyarakat dari berbagai penjuru wilayah di Jombang bisa menyaksikan dan melakukan transkasi langsung dengan produsennnya. Termasuk para pengunjung dari luar kota yang berkeinginan menjalin kemitraan dengan UKM Jombang.
    Seperti dimaklumi Alun-alun Jombang selama ini menjadi jujugan tamu dari luar kota, baik untuk keperluan bisnis ataupun perjalanan ziarah. Sebab, posisinya sangat strategis, berada di tengah kota, di depan stasiun kereta api serta pinggir jalan utama antar kota menjadi jujgan orang.
    "Apalagi sejak ada makam Gus Dur di Tebuireng, Alun-Alun sering menjadi jujugan para peziarah dari luar kota sebelum ke lokasi tujuan. Dengan adanya gelar kewirausahan potensi Jombang ini kita harapkan bisa menjadi ajang promosi, sekaligus menarik minat para peziarah berbelanja dan membeli produk khas Kabupaten Jombang," kata Sunarto. Rencanaya malam penutupan GPJ akan digelar pada 13 Juli 2011 akan diwarnai dengan pesta kembang api dengan full doorprize dan hiburan(Wati_SJAM)

    Jombang, 10 Juli 2011
    Tim Liputan Suara Jombang AM

    Gelar Pameran Kewirausahaan Potensi Jombang


    Dalam rangka memperingati Hari Koperasi ke 64 tahun 2011, Dinas Koperasi dan UMKM Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Jombang menggelar Pameran Kewirausahaan Potensi Jombang (PKPJ). Pameran digelar di Alun-Alun selama empat hari mulai Minggu 10 Juli hingga Rabu , 13 Juli 2011.
    Pembukaan pameran dilakukan Bupati Jombang, Drs H. Suyanto MM, pada Minggu (10/7) pagi ditandai dengan pengguntingan untaian bunga melati serta pemukulan bedug. Sebelumnya, bupati juga memberangkatkan jalan sehat menempuh rute jalan protocol diikuti ribuan peserta.
    Bupati Suyanto menyambut baik pelaksanaan PKPJ yang digelar Dinas Koperasi dan UMKM ini. Bupati berharap, melalui pameran ini perkoperasian di Jombang bangkit dari tidurnya, sehingga bisa bersaing dan bersanding dengan dunia usaha lainnya, sebagai penopang dan penggerak ekonomi bangsa seperti masa keemasannya dulu.
    Bupati juga berpesan, untuk menjawab tantangan ke depan, agar para pegiat koperasi terus meningkatkan profesionalitasnya, baik SDM maupun manajemen.
    "Momen pameran ini harus digunakan untuk membangkitkan kembali perkoperasian di Jombang," tutur Bupati Suyanto seraya memberi apresiasi kepada Dinas Koperasi dan UMKM yang banyak melakukan terobosan, sehingga Kabupaten Jombang dinobatkan sebagai Kabupaten Penggerak Koperasi Peringkat Satu Nasional.
    Drs Sunato MSi, Kepala Dinas Koperasi dan UMKM, menjelaskan pameran ini merupakan rangkaian kegiatan dalam rangka memperingari Hari Koperasi ke 64 tahun 2011. Gelar Kewirausahaan Potensi Jombang ini juga didukung Kantor Penanaman Modal dan Potensi Daerah, Kadin. dan seluruh SKPD.
    Sedangkan kegiatan lainnya memperingati HUT Koperasi adalah pemberian santunan kepada anak yatim, bakti sosial, jalan sehat yang diikuti para pegiat koperasi, mulai dari koperasi sekolah, koperasi karyawan hingga koperasi unit desa. Selain itu, pihaknya juga memberikan penghargaan kepada koperasi berprestasi di Jombang.
    GKPJ tahun ini diikuti 164 stan pameran dengan melibatkan sekitar 180 perusahaan. Antara lain, UMKM (Usaha Mikro, Kecil dan Menegah), instansi pemerintah, BUMN/BUMD, perusahaan swasta, perbankan, koperasi, lembaga pendidikan umum dan agama, pondok pesantren, Dekranasda serta PKK.
    Aneka produk yang dipamerkan antara lain, hasil pertanian, perkebunan, peternakan, perikanan, kehutanan, telekomunikasi, pengembang perumahan, energi, perbankan, pendidikan, pondok pesantren, jasa serta aneka produk makanan, minuman dan kerajian karya UMKM.
    Selama pameran berlangsung, pengunjung juga akan disuguhi hiburan gratis live music dengan artis-artis papan atas Jawa Timur, seperti Via Vallen, Vivi Rosalita, Neo Sari, Samantha KDI Star, Rosa Stardut, Ema Prastika. Sedangkan pengiring musiknya, antara lain Orkes Melayu Sera, Sagita, Pujangga, Roneta dan Tirta Wisata.
    Dijelaskan, gelar kewirausahaan potensi Jombang ini merupakan kegiatan tahunan. Dan tahun ini sudah memasuki tahun keenam. Tujuan dari gelar potensi Jombang ini adalah untuk menampilkan, mempromosikan sekaligus memasarkan produk serta potensi yang ada di Kab. Jombang. Melalui pameran ini diharapkan mampu memberi gambaran secara nyata seluruh potensi serta keanekaragaman potensi dan produk yang ada di Kab. Jombang.
    Sektor UMKM adalah unit usaha yang jumlahnya paling besar. Namun, UMKM yang perannya sering dikaitkan dengan upaya pemerintah untuk mengurangi pengangguran, memerangi kemiskinan dan pemerataan pendapatan, dirasakan masih belum mampu memenuhi harapan yang diinginkan. Terlebih untuk menjadi salah satu pemain penting dalam menciptakan pasar baru bagi produk-produk unggulan di Kabupaten Jombang.
    Karena itu, perlu dilakukan berbagai upaya untuk makin mengembangkan dan memberdayakan sektor koperadi dan UMKM ini. Dan, salah satu upaya yang perlu dilakukan adalah dengan mempromosikan potensi dan peluang investasi serta produk-produk unggulan yang Jombang, sehingga pada gilirannya mampu menarik minat investor untuk menginvestasikan modalnya, mereka bersedia mengembangkan usahanya dan membeli produk-produk yang dimiliki UMKM di Jombang.
    Dikatakan Sunarto seperti tahun-tahun sebelumnya, titik tekan GKPJ 2011 adalah sebagai wahana promosi UMKM dan koperasi yang ada di Jombang. Sebab, seperti dimaklumi bersama bahwa selama ini UMKM masih banyak menghadapi kendala. Terutama kendala keterbatasan jaringan pemasaran, persaingan yang makin ketat dan cenderung tidak sehat, kemampuan internal UMKM yang mencakup aspek teknologi, manajemen dan modal kerja dan kepengkapan ijin usaha.
    "Makanya, melalui gelar potensi Jombang inilah, kita harapkan bisa menjadi jembatan atau wahana interaksi bisnis langsung, baik antar pengusaha peserta pameran, maupun UMKM dengan pihak luar atau konsumen. Sehingga pada gilirannya, mereka bisa berkembang sejajar dengan soko guru perekonomian nasional lainnya, seperti BUMN maupun perusahaan swasta.
    Menurut mantan Kabag Perekonomian ini, GKPJ ini sengaja dipusatkan di Alun-Alun agar masyarakat dari berbagai penjuru wilayah di Jombang bisa menyaksikan dan melakukan transkasi langsung dengan produsennnya. Termasuk para pengunjung dari luar kota yang berkeinginan menjalin kemitraan dengan UKM Jombang.
    Seperti dimaklumi Alun-alun Jombang selama ini menjadi jujugan tamu dari luar kota, baik untuk keperluan bisnis ataupun perjalanan ziarah. Sebab, posisinya sangat strategis, berada di tengah kota, di depan stasiun kereta api serta pinggir jalan utama antar kota menjadi jujgan orang.
    "Apalagi sejak ada makam Gus Dur di Tebuireng, Alun-Alun sering menjadi jujugan para peziarah dari luar kota sebelum ke lokasi tujuan. Dengan adanya gelar kewirausahan potensi Jombang ini kita harapkan bisa menjadi ajang promosi, sekaligus menarik minat para peziarah berbelanja dan membeli produk khas Kabupaten Jombang," kata Sunarto. Rencanaya malam penutupan GPJ akan digelar pada 13 Juli 2011 akan diwarnai dengan pesta kembang api dengan full doorprize dan hiburan(Wati_SJAM)

    Jombang, 10 Juli 2011
    Tim Liputan Suara Jombang AM

    Sekda Munif Menutup PIRN Ke X


    Pada Jumat, 8 Juli 2011, malam Pekan Ilmiah Remaja Nasional X secara resmi ditutup oleh Sekretaris Daerah Kabupaten Jombang, H. Munif Kusnan, S.H., M.Si. Tampak pejabat-pejabat di lingkup Pemerintah Kabupaten Jombang yang hadir, antara lain Plt. Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Jombang, Drs. Muntholip, M.Si dan beberapa pejabat terkait lainnya. Dari LIPI Pusat diwakili oleh Dr. Subyakto selaku pembimbing bidang IPT sekaligus peneliti di lingkungan LIPI.

    Kegiatan PIRN X yang dilaksanakan selama sepekan itu berhasil terpilih kelompok penyaji terbaik dari masing-masing bidang ilmu. Kelompok bidang IPS “Penelitian Pengaruh Pengsinergian Sistem Fulldayschool dengan kurikulum Pesantren Darul Ulum di Jombang”. Bidang IPA “Pengaruh Batang Bawah Terhadap Sistem Okulasi Terhadap Pertumbuhan Produksi Tanaman Kopi di Wonosalam”. Bidang Ilmu Pengetahuan Teknik (IPT) "Inovasi Pembuatan Basical Power Sebagai Alat Untuk Penangkap Sinyal Wifi Yang Efektif dan Efisien di SMAN 3" Jombang”.
    Untuk penyaji terbaik dari pembina IPS adalah penelitian dengan judul “Motivasi Penduduk Desa Kudu Terhadap Pesinden” dan pembina IPA “Pengaruh Jarak Tanam Terhadap pertumbuhan Tanaman Cengkeh di Panglungan”.

    Dr. Subyakto pembimbing bidang IPT sekaligus peneliti di lingkungan LIPI mengucapkan terima kasih kepada Pemerintah Kabupaten Jombang beserta segenap warga yang turut mensukseskan pelaksanaan PIRN X ini. Tak lupa, Dr. Subyakto juga mengajak segenap peserta juga siswa-siswi generasi muda untuk senantiasa meningkatkan minat meneliti dan membangun jiwa dan kesadaran penelitian. "Penelitian sangat diperlukan untuk menggali kedalaman ilmu, mengasah ketajaman berpikir, dan sekaligus dapat memperkuat rasa persatuan dan kesatuan bangsa Indonesia", tuturnya. Atas nama LIPI, Subyakto juga menandaskan, LIPI senantiasa membuka diri untuk bekerja sama dengan semua kalangan, semua pihak, untuk memfasilitasi kegiatan penelitian, pelatihan, maupun berbagai kegiatan ilmiah lainnya.

    Sekretaris Daerah Kabupaten Jombang, H. Munif Kusnan, S.H., M.Si menyampaikan terima kasih atas kepercayaan yang telah diberikan kepada Kabupaten Jombang untuk menyelenggarakan kegiatan PIRN X. Mewakili segenap panitia dan atas nama segenap warga Jombang, Munif Kusnan juga menyampaikan permohonan maaf yang sebesar-besarnya atas segala kekurangan yang mungkin ditemui selama pelaksanaan PIRN X di Jombang. Sekda Munif berharap semoga pelaksanaan PIRN berikutnya dapat semakin baik dan dapat tetap terselenggara secara kontinu di masa mendatang.

    Meski secara resmi PIRN X telah ditutup, pada Sabtu, 9 Juli 2011, peserta masih dijadwalkan untuk melaksanakan kegiatan field trip dengan mengunjungi lokasi kerajinan manik-manik di Desa Plumbon Gambang, Gudo dan berziarah ke makam mantan Presiden RI ke-4 yang juga ulama kharismatik, KH. Abdurrahman Wahid ( Gus Dur ) di kompleks Ponpes Tebuireng Jombang. Acara ini sifatnya tidak mengikat, dan disarankan untuk diikuti bagi peserta yang sampai dengan Sabtu, 9 Juli 2011 masih belum meninggalkan Kabupaten Jombang. “Pihak panitia masih tetap memfasilitasi peserta yang masih menunggu jadwal pesawat maupun transportasi lain dengan tetap memberikan layanan sebagaimana pelaksanaan PIRN dan ditempatkan di lokasi PIRN X”, tuturnya.

    Penutupan PIRN X ini dikemas dalam acara "Malam Keakraban Peserta PIRN"yang diisi oleh penampilan perwakilan semua kontingen yang hadir di arena PIRN X. Peserta dari Kontingen Papua memperoleh ekspektasi yang luar biasa dari segenap hadirin, mulai aparat keamanan dari pihak kepolisian, siswa, tim sukarelawan, sampai pihak pembimbing. Anggota Kontingen Papua sampai kewalahan menerima ajakan berfoto, berkenalan, maupun wawancara singkat.

    Pihak tuan rumah, diwakili Teater SMA Negeri 3 Jombang menampilkan lakon "Lurah". Dari ujung barat republik tercinta, Kontingen dari Propinsin NAD menampilkan Tari Saman khas NAD. Disamping itu, masih banyak lagi penampilan dari berbagai daerah di Indonesia.

    Pelaksanaan PIRN berikutnya direncanakan akan dilaksanakan di Boyolali atau di Bontang. Pihak LIPI masih akan meneliti dan menjajaki kesiapan kedua daerah ini untuk pelaksanaan PIRN mendatang. (Wati_SJAM)


    Jombang, 9 Juli 2011
    Tim Liputan Suara Jombang AM

    Sekda Munif Menutup PIRN Ke X


    Pada Jumat, 8 Juli 2011, malam Pekan Ilmiah Remaja Nasional X secara resmi ditutup oleh Sekretaris Daerah Kabupaten Jombang, H. Munif Kusnan, S.H., M.Si. Tampak pejabat-pejabat di lingkup Pemerintah Kabupaten Jombang yang hadir, antara lain Plt. Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Jombang, Drs. Muntholip, M.Si dan beberapa pejabat terkait lainnya. Dari LIPI Pusat diwakili oleh Dr. Subyakto selaku pembimbing bidang IPT sekaligus peneliti di lingkungan LIPI.

    Kegiatan PIRN X yang dilaksanakan selama sepekan itu berhasil terpilih kelompok penyaji terbaik dari masing-masing bidang ilmu. Kelompok bidang IPS “Penelitian Pengaruh Pengsinergian Sistem Fulldayschool dengan kurikulum Pesantren Darul Ulum di Jombang”. Bidang IPA “Pengaruh Batang Bawah Terhadap Sistem Okulasi Terhadap Pertumbuhan Produksi Tanaman Kopi di Wonosalam”. Bidang Ilmu Pengetahuan Teknik (IPT) "Inovasi Pembuatan Basical Power Sebagai Alat Untuk Penangkap Sinyal Wifi Yang Efektif dan Efisien di SMAN 3" Jombang”.
    Untuk penyaji terbaik dari pembina IPS adalah penelitian dengan judul “Motivasi Penduduk Desa Kudu Terhadap Pesinden” dan pembina IPA “Pengaruh Jarak Tanam Terhadap pertumbuhan Tanaman Cengkeh di Panglungan”.

    Dr. Subyakto pembimbing bidang IPT sekaligus peneliti di lingkungan LIPI mengucapkan terima kasih kepada Pemerintah Kabupaten Jombang beserta segenap warga yang turut mensukseskan pelaksanaan PIRN X ini. Tak lupa, Dr. Subyakto juga mengajak segenap peserta juga siswa-siswi generasi muda untuk senantiasa meningkatkan minat meneliti dan membangun jiwa dan kesadaran penelitian. "Penelitian sangat diperlukan untuk menggali kedalaman ilmu, mengasah ketajaman berpikir, dan sekaligus dapat memperkuat rasa persatuan dan kesatuan bangsa Indonesia", tuturnya. Atas nama LIPI, Subyakto juga menandaskan, LIPI senantiasa membuka diri untuk bekerja sama dengan semua kalangan, semua pihak, untuk memfasilitasi kegiatan penelitian, pelatihan, maupun berbagai kegiatan ilmiah lainnya.

    Sekretaris Daerah Kabupaten Jombang, H. Munif Kusnan, S.H., M.Si menyampaikan terima kasih atas kepercayaan yang telah diberikan kepada Kabupaten Jombang untuk menyelenggarakan kegiatan PIRN X. Mewakili segenap panitia dan atas nama segenap warga Jombang, Munif Kusnan juga menyampaikan permohonan maaf yang sebesar-besarnya atas segala kekurangan yang mungkin ditemui selama pelaksanaan PIRN X di Jombang. Sekda Munif berharap semoga pelaksanaan PIRN berikutnya dapat semakin baik dan dapat tetap terselenggara secara kontinu di masa mendatang.

    Meski secara resmi PIRN X telah ditutup, pada Sabtu, 9 Juli 2011, peserta masih dijadwalkan untuk melaksanakan kegiatan field trip dengan mengunjungi lokasi kerajinan manik-manik di Desa Plumbon Gambang, Gudo dan berziarah ke makam mantan Presiden RI ke-4 yang juga ulama kharismatik, KH. Abdurrahman Wahid ( Gus Dur ) di kompleks Ponpes Tebuireng Jombang. Acara ini sifatnya tidak mengikat, dan disarankan untuk diikuti bagi peserta yang sampai dengan Sabtu, 9 Juli 2011 masih belum meninggalkan Kabupaten Jombang. “Pihak panitia masih tetap memfasilitasi peserta yang masih menunggu jadwal pesawat maupun transportasi lain dengan tetap memberikan layanan sebagaimana pelaksanaan PIRN dan ditempatkan di lokasi PIRN X”, tuturnya.

    Penutupan PIRN X ini dikemas dalam acara "Malam Keakraban Peserta PIRN"yang diisi oleh penampilan perwakilan semua kontingen yang hadir di arena PIRN X. Peserta dari Kontingen Papua memperoleh ekspektasi yang luar biasa dari segenap hadirin, mulai aparat keamanan dari pihak kepolisian, siswa, tim sukarelawan, sampai pihak pembimbing. Anggota Kontingen Papua sampai kewalahan menerima ajakan berfoto, berkenalan, maupun wawancara singkat.

    Pihak tuan rumah, diwakili Teater SMA Negeri 3 Jombang menampilkan lakon "Lurah". Dari ujung barat republik tercinta, Kontingen dari Propinsin NAD menampilkan Tari Saman khas NAD. Disamping itu, masih banyak lagi penampilan dari berbagai daerah di Indonesia.

    Pelaksanaan PIRN berikutnya direncanakan akan dilaksanakan di Boyolali atau di Bontang. Pihak LIPI masih akan meneliti dan menjajaki kesiapan kedua daerah ini untuk pelaksanaan PIRN mendatang. (Wati_SJAM)


    Jombang, 9 Juli 2011
    Tim Liputan Suara Jombang AM
    Sabtu, 09 Juli 2011

    Jombang Bidik Peringkat 6 Porprov Di Kediri

    Kabupaten Jombang membidik peringkat enam untuk berlaga di ajang Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) ke-3 Jawa Timur di Kediri. Dalam kejuaraan itu Jombang mengirimkan 198 atlet dan 48 official.

    Penegasan itu dilontarkan Bupati Jombang Suyanto ketika melepas para atlet di pendopo kabupaten Jombang, Jumat (8/7/2011) sore. "Kami berharap Kabupaten Jombang bisa menduduki enam besar dari 38 Kabupaten/Kota yang ada," kata Suyanto berpesan.

    Bupati dua periode ini menjelaskan, prestasi Jombang dalam ajang Porprov lumayan moncer. Betapa tidak, pada Porprov I tahun 2007, Jombang mampu merebut posisi enam besar. Prestasi itu sedikit melorot pada ajang Porprov ke-2 tahun 2009. Pasalnya, Jombang hanya mampu menduduki peringkat 8 besar.

    "Nah, untuk Porprov ke-3 di Kediri, kami berharap agar jagoan-jagoan muda atlet Jombang mampu mengembalikan prestasi yang melorot dua tahun lalu. Untuk itu kami mamasang target enam besar Porprov kali ini," kata bupati yang disambut tepuk tangan.

    Diungkapkan oleh Bupati yang memiliki segudang penghargaan dari tingkat nasional ini, bahwa kesiapan atlit pada Porprov ke 3 ini sudah jauh lebih baik. Tapi dirinya tetap mengingatkan kepada seluruh atlit untuk tidak menganggap ringan terhadap lawan untuk meraih prestasi. “Kuncinya adalah tetap konsentrasi penuh, percaya diri,tidak grogi akan tetapi tidak arogan”, tuturnya.
    Untuk bisa meraih target itu, Suyanto menyebut sejumlah cabor (cabang olahraga) sebagai andalan. Diantaranya, atletik, karate, pencak silat, sepak bola, serta panahan. "Saya rasa target enam besar itu cukup realistis. Karena kita punya banyak cabor andalan," katanya.

    Bupati Suyanto mencontohkan, seperti cabor sepak bola yang pada Porprov ke-2 mampu maraih perunggu. Selain itu juga cabang panahan. Menurutnya, meski cabor panahan masih satu tahun hadir di Jombang, namun pada Kejurda baru-baru ini mampu menyabet 7 perunggu. Oleh karena itu bupati berharap perunggu dalam kejurda tersebut berubah menjadi emas dan perak dalam Porprov kali ini. "Sekali lagi, kita mematok peringkat enam besar," pungkasnya

    Bupati menjanjikan akan memberikan bonus kepada atlit yang berhasil mengukir prestasi. Mengenai nilainya, Bupati Suyanto tidak menyebut angka. Namun yang pasti nilainya diatas bonus pada Porprov sebelumnya.(Wati_SJAM)

    Jombang, 8 Juli 2011
    Tim Liputan Suara Jombang AM792

    Jombang Bidik Peringkat 6 Porprov Di Kediri

    Kabupaten Jombang membidik peringkat enam untuk berlaga di ajang Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) ke-3 Jawa Timur di Kediri. Dalam kejuaraan itu Jombang mengirimkan 198 atlet dan 48 official.

    Penegasan itu dilontarkan Bupati Jombang Suyanto ketika melepas para atlet di pendopo kabupaten Jombang, Jumat (8/7/2011) sore. "Kami berharap Kabupaten Jombang bisa menduduki enam besar dari 38 Kabupaten/Kota yang ada," kata Suyanto berpesan.

    Bupati dua periode ini menjelaskan, prestasi Jombang dalam ajang Porprov lumayan moncer. Betapa tidak, pada Porprov I tahun 2007, Jombang mampu merebut posisi enam besar. Prestasi itu sedikit melorot pada ajang Porprov ke-2 tahun 2009. Pasalnya, Jombang hanya mampu menduduki peringkat 8 besar.

    "Nah, untuk Porprov ke-3 di Kediri, kami berharap agar jagoan-jagoan muda atlet Jombang mampu mengembalikan prestasi yang melorot dua tahun lalu. Untuk itu kami mamasang target enam besar Porprov kali ini," kata bupati yang disambut tepuk tangan.

    Diungkapkan oleh Bupati yang memiliki segudang penghargaan dari tingkat nasional ini, bahwa kesiapan atlit pada Porprov ke 3 ini sudah jauh lebih baik. Tapi dirinya tetap mengingatkan kepada seluruh atlit untuk tidak menganggap ringan terhadap lawan untuk meraih prestasi. “Kuncinya adalah tetap konsentrasi penuh, percaya diri,tidak grogi akan tetapi tidak arogan”, tuturnya.
    Untuk bisa meraih target itu, Suyanto menyebut sejumlah cabor (cabang olahraga) sebagai andalan. Diantaranya, atletik, karate, pencak silat, sepak bola, serta panahan. "Saya rasa target enam besar itu cukup realistis. Karena kita punya banyak cabor andalan," katanya.

    Bupati Suyanto mencontohkan, seperti cabor sepak bola yang pada Porprov ke-2 mampu maraih perunggu. Selain itu juga cabang panahan. Menurutnya, meski cabor panahan masih satu tahun hadir di Jombang, namun pada Kejurda baru-baru ini mampu menyabet 7 perunggu. Oleh karena itu bupati berharap perunggu dalam kejurda tersebut berubah menjadi emas dan perak dalam Porprov kali ini. "Sekali lagi, kita mematok peringkat enam besar," pungkasnya

    Bupati menjanjikan akan memberikan bonus kepada atlit yang berhasil mengukir prestasi. Mengenai nilainya, Bupati Suyanto tidak menyebut angka. Namun yang pasti nilainya diatas bonus pada Porprov sebelumnya.(Wati_SJAM)

    Jombang, 8 Juli 2011
    Tim Liputan Suara Jombang AM792
    Jumat, 08 Juli 2011

    ADD 2011 Cair, Kades Diminta Lebih Akuntabel

    Alokasi Dana Desa atau ADD 2011 segera cair. Penyerahan secara simbolis kepada kepala desa sebagai penanggung jawab berlangsung pada Rabu (6/7/2011) kemarin di Wonosalam Training Center (WTC).
    Bupati Jombang sesaat setelah prosesi simbolis menegaskan bahwa dana ADD tahun ini masih sama besarannya seperti tahun 2010 lalu.

    “Jumlahnya sebesar 35 Milyar, masih sama seperti tahun lalu karena kita masih belum bisa meningkatkan jumlah pos anggaran tersebut di APBD,” tegas Suyanto. Penyerahan simbolis dana ADD, bantuan keuangan, penyerahan dana penyerahan urusan pemerintahan dibarengkan dengan pelatihan peningkatan kapasitas kepala desa se-Kabupaten Jombang.

    Rombongan Bupati dan Wabup kala itu didampingi jajaran Muspida dan Ketua DPRD. Mengenakan safari coklat, Suyanto dengan lugas meminta kepada kepala desa untuk lebih akuntabel dalam peng-spj-an dan ADD. “Sekarang jangan cuma bilang saya tidak korupsi, tapi semua butuh bukti karena pemerintah menerapkan pemeriksaan keuangan yang transparan,” pintanya.

    Semua ini, lanjut Suyanto, karena pelaporan keuangan ada pada jalur formal yang harus dipatuhi dan tidak menyalahi aturan yang berlaku. Selain itu, kades harus mampu mengevaluasi realisasi percepatan pembangunan desa yang bersumber dari dana ADD. “Perbaiki kelemahan yang ada,” tegasnya. Terkait masalah peng-spj-an ini, pendamping ADD juga dituntut untuk mengingatkan jika kades melakukan kesalahan dalam proses penggunaan dana tersebut. (Dedi_SJAM)

    ADD 2011 Cair, Kades Diminta Lebih Akuntabel

    Alokasi Dana Desa atau ADD 2011 segera cair. Penyerahan secara simbolis kepada kepala desa sebagai penanggung jawab berlangsung pada Rabu (6/7/2011) kemarin di Wonosalam Training Center (WTC).
    Bupati Jombang sesaat setelah prosesi simbolis menegaskan bahwa dana ADD tahun ini masih sama besarannya seperti tahun 2010 lalu.

    “Jumlahnya sebesar 35 Milyar, masih sama seperti tahun lalu karena kita masih belum bisa meningkatkan jumlah pos anggaran tersebut di APBD,” tegas Suyanto. Penyerahan simbolis dana ADD, bantuan keuangan, penyerahan dana penyerahan urusan pemerintahan dibarengkan dengan pelatihan peningkatan kapasitas kepala desa se-Kabupaten Jombang.

    Rombongan Bupati dan Wabup kala itu didampingi jajaran Muspida dan Ketua DPRD. Mengenakan safari coklat, Suyanto dengan lugas meminta kepada kepala desa untuk lebih akuntabel dalam peng-spj-an dan ADD. “Sekarang jangan cuma bilang saya tidak korupsi, tapi semua butuh bukti karena pemerintah menerapkan pemeriksaan keuangan yang transparan,” pintanya.

    Semua ini, lanjut Suyanto, karena pelaporan keuangan ada pada jalur formal yang harus dipatuhi dan tidak menyalahi aturan yang berlaku. Selain itu, kades harus mampu mengevaluasi realisasi percepatan pembangunan desa yang bersumber dari dana ADD. “Perbaiki kelemahan yang ada,” tegasnya. Terkait masalah peng-spj-an ini, pendamping ADD juga dituntut untuk mengingatkan jika kades melakukan kesalahan dalam proses penggunaan dana tersebut. (Dedi_SJAM)
    Senin, 04 Juli 2011

    PIRN Ke 10 Meneliti 9 Objek Di Jombang

    Sembilan titik yang menjadi sasaran penilitian peserta Perkemahan Ilmiah Remaja Nasional (PIRN) di Kabupaten Jombang diantaranya adalah Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Cipta Karya di Desa Banjardowo, Pondok Pesantren Darul Ulum (PPDU) di Desa Rejoso, Kawasan Desa Katemas dan Sendang Made di Desa Ngusikan, Perkebunan Panglungan, Objek Pertanian di Desa Megaluh, Pusat Pelatihan Pertanian Sadar Tani (P4S) di Desa Bareng, Kerajinan Cor Kuningan di Desa Mojotrisno, Daerah Aliran Sungai (DAS) Brantas.

    Tujuan dari penelitian itu, kata Wakil Kepala Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), Prof. Dr. Endang Sukara adalah peserta dapat memahami dan menerapkan metode penelitian yang akan diajarkan oleh para instruktur.

    "Hasil akhir dari PIRN, mereka akan mempresentasikan hasil dari penelitian di sembilan titik tersebut, kepada kepala daerah untuk selanjutnya ditindaklanjuti. Sehingga dapat dijadikan sebagai aset daerah," kata Endang

    Dia menjelaskan, dipilihnya sembilan titik tersebut bukan tanpa alasan. Sebab, sebelum digelar PIRN ini pihak LIPI telah melakukan riset kecil di beberapa tempat di Jombang. Hasilnya, lanjut Endang, didapat sembilan titik yang dianggap layak untuk diteliti karena berpotensi.

    Endang mengambil PPDU sebagai contoh. Pondok pesantren ini dianggap sebagai representasi pondok pesantren yang ada di Kabupaten Jombang. Di pesantren ini, para peserta akan meneliti dari segi kultur sosial masyarakat pondok pesantren.

    "Jombang juga merupakan perpaduan budaya antara Mataram dan Majapahit. Tentunya perpaduan itu menjadikan masyarakat Jombang yang egaliter dan terbuka. Di situlah yang menarik untuk diteliti," ujarnya.

    Agenda tahunan LIPI kerjabareng dengan pemkab Jombang ini dihelat dari 3-9 Juli 2011 di SMA Negeri 3 Jombang. Peserta yang hadir sebanyak 538 pelajar tingkat SMA dan SMP juga guru pembimbing dari seluruh Indonesia. (Wati_SJAM)

    Jombang, 4 Juli 2011
    Tim Liputan Suara Jombang AM

    PIRN Ke 10 Meneliti 9 Objek Di Jombang

    Sembilan titik yang menjadi sasaran penilitian peserta Perkemahan Ilmiah Remaja Nasional (PIRN) di Kabupaten Jombang diantaranya adalah Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Cipta Karya di Desa Banjardowo, Pondok Pesantren Darul Ulum (PPDU) di Desa Rejoso, Kawasan Desa Katemas dan Sendang Made di Desa Ngusikan, Perkebunan Panglungan, Objek Pertanian di Desa Megaluh, Pusat Pelatihan Pertanian Sadar Tani (P4S) di Desa Bareng, Kerajinan Cor Kuningan di Desa Mojotrisno, Daerah Aliran Sungai (DAS) Brantas.

    Tujuan dari penelitian itu, kata Wakil Kepala Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), Prof. Dr. Endang Sukara adalah peserta dapat memahami dan menerapkan metode penelitian yang akan diajarkan oleh para instruktur.

    "Hasil akhir dari PIRN, mereka akan mempresentasikan hasil dari penelitian di sembilan titik tersebut, kepada kepala daerah untuk selanjutnya ditindaklanjuti. Sehingga dapat dijadikan sebagai aset daerah," kata Endang

    Dia menjelaskan, dipilihnya sembilan titik tersebut bukan tanpa alasan. Sebab, sebelum digelar PIRN ini pihak LIPI telah melakukan riset kecil di beberapa tempat di Jombang. Hasilnya, lanjut Endang, didapat sembilan titik yang dianggap layak untuk diteliti karena berpotensi.

    Endang mengambil PPDU sebagai contoh. Pondok pesantren ini dianggap sebagai representasi pondok pesantren yang ada di Kabupaten Jombang. Di pesantren ini, para peserta akan meneliti dari segi kultur sosial masyarakat pondok pesantren.

    "Jombang juga merupakan perpaduan budaya antara Mataram dan Majapahit. Tentunya perpaduan itu menjadikan masyarakat Jombang yang egaliter dan terbuka. Di situlah yang menarik untuk diteliti," ujarnya.

    Agenda tahunan LIPI kerjabareng dengan pemkab Jombang ini dihelat dari 3-9 Juli 2011 di SMA Negeri 3 Jombang. Peserta yang hadir sebanyak 538 pelajar tingkat SMA dan SMP juga guru pembimbing dari seluruh Indonesia. (Wati_SJAM)

    Jombang, 4 Juli 2011
    Tim Liputan Suara Jombang AM

    LIPI : Perhatian Pemerintah Pada Peneliti Sangat Minim

    Perhatian Pemerintah Pada Peneliti Sangat Minim

    Wakil Kepala Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), Prof. Dr. Endang Sukara mengatakan, perhatian pemerintah terhadap para peneliti sangat minim. Padahal, dengan hasil penelitian itu akan melahirkan ilmu pengetahuan untuk kemajuan suatu bangsa.
    "Perhatian pemerintah terhadap para peneliti masih belum maksimal. Hal itu tentunya akan berimbas kepada hasil-hasil penelitian," katanya usai membuka Perkemahan Ilmiah Remaja Nasional (PIRN) ke X di Pendopo Kabupaten Jombang, Senin (4/7/2011).

    Dia mencontohkan, di Korea peneliti dianggap sebagai pejuang sehingga, ketika negera tersebut ada wajib militer (wamil) maka peneliti tidak diwajibkan untuk ikut wamil. Sementara di negara Paskistan penghargaan terhadap para peneliti juga sangat tinggi.

    "Di Pakistan, peneliti dibayar empat kali lipat gaji pegawai negeri sipil (PNS) di sana karena hasil penelitian dianggap sangat penting untuk kemajuan sebuah negara," kata Endang.

    Harus diakui, sebuah bangsa akan maju jika menghargai ilmu pengetahuan. Sayangnya, perhatian pemerintah belum penuh kepada para peneliti. Meski demikian, para peneliti juga harus mampu menjaga kredebilitas. Jangan sampai, katanya, ada plagiat atas hasil penelitian.

    Seorang peneliti harus jujur dan memiliki track record yang jelas karena memiliki tanggung jawab sosial kepada masyarakat. "Tugas kami hanya meneliti. Sementara yang berinisiatif adalah pemerintah terkait hasil penelitian itu," ujarnya.

    Perkemahan Ilmiah Remaja Nasional (PIRN) ke X tahun 2011 kerjabareng antara Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) dengan pemerintah Kabupaten Jombang tersebut di buka oleh Drs. Suyanto MM Bupati Jombang.
    Bupati Suyanto sangat berharap banyak kepada generasi muda sebagai asset nasional yang luar biasa tersebut, untuk terus belajar guna menciptakan inovasi baru melalui kegiatan penelitian. Dipundak generasi muda ini, Suyanto yakin mereka akan mampu membawa bangsa Indonesia sebagai bangsa yang santun, intelek dan bermartabat. “Kalian harus menjadi SDM yang mampu membawa kejayaan negeri ini seperti yang dicita-citakan pendahulu kita ”, tutur Bupati yang tahun ini baru saja menerima gelar sebagai praktisi pemerintahan yang berprestasi dalam bidang pemerintahan, yang diberikan oleh Masyarakat Ilmu Pemerintahan Indonesia (MIPI) dalam MIPI Award 2011.

    Tidak kurang 538 peserta dari berbagai daerah di Indonesia mengikuti ajang skala nasional tersebut. Mereka adalah pelajar SMPdan SMA se Indonesia ditambah beberapa guru pendamping. Kegiatan berkemah dilapangan terbuka yang berorientasi pada penelitian yang mencakup bidang ilmu pengetahuan sosial, ilmu pengetahuan alam dan ilmu pengetahuan teknik ini akan berlangsung mulai tanggal 3 Juli hingga 9 Juli, di kompleks sekolah SMA Negeri III Jombang sebagai base camp. . (Wati_SJAM)


    Jombang, 4 Juli 2011
    Tim Liputan Suara Jombang AM

    LIPI : Perhatian Pemerintah Pada Peneliti Sangat Minim

    Perhatian Pemerintah Pada Peneliti Sangat Minim

    Wakil Kepala Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), Prof. Dr. Endang Sukara mengatakan, perhatian pemerintah terhadap para peneliti sangat minim. Padahal, dengan hasil penelitian itu akan melahirkan ilmu pengetahuan untuk kemajuan suatu bangsa.
    "Perhatian pemerintah terhadap para peneliti masih belum maksimal. Hal itu tentunya akan berimbas kepada hasil-hasil penelitian," katanya usai membuka Perkemahan Ilmiah Remaja Nasional (PIRN) ke X di Pendopo Kabupaten Jombang, Senin (4/7/2011).

    Dia mencontohkan, di Korea peneliti dianggap sebagai pejuang sehingga, ketika negera tersebut ada wajib militer (wamil) maka peneliti tidak diwajibkan untuk ikut wamil. Sementara di negara Paskistan penghargaan terhadap para peneliti juga sangat tinggi.

    "Di Pakistan, peneliti dibayar empat kali lipat gaji pegawai negeri sipil (PNS) di sana karena hasil penelitian dianggap sangat penting untuk kemajuan sebuah negara," kata Endang.

    Harus diakui, sebuah bangsa akan maju jika menghargai ilmu pengetahuan. Sayangnya, perhatian pemerintah belum penuh kepada para peneliti. Meski demikian, para peneliti juga harus mampu menjaga kredebilitas. Jangan sampai, katanya, ada plagiat atas hasil penelitian.

    Seorang peneliti harus jujur dan memiliki track record yang jelas karena memiliki tanggung jawab sosial kepada masyarakat. "Tugas kami hanya meneliti. Sementara yang berinisiatif adalah pemerintah terkait hasil penelitian itu," ujarnya.

    Perkemahan Ilmiah Remaja Nasional (PIRN) ke X tahun 2011 kerjabareng antara Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) dengan pemerintah Kabupaten Jombang tersebut di buka oleh Drs. Suyanto MM Bupati Jombang.
    Bupati Suyanto sangat berharap banyak kepada generasi muda sebagai asset nasional yang luar biasa tersebut, untuk terus belajar guna menciptakan inovasi baru melalui kegiatan penelitian. Dipundak generasi muda ini, Suyanto yakin mereka akan mampu membawa bangsa Indonesia sebagai bangsa yang santun, intelek dan bermartabat. “Kalian harus menjadi SDM yang mampu membawa kejayaan negeri ini seperti yang dicita-citakan pendahulu kita ”, tutur Bupati yang tahun ini baru saja menerima gelar sebagai praktisi pemerintahan yang berprestasi dalam bidang pemerintahan, yang diberikan oleh Masyarakat Ilmu Pemerintahan Indonesia (MIPI) dalam MIPI Award 2011.

    Tidak kurang 538 peserta dari berbagai daerah di Indonesia mengikuti ajang skala nasional tersebut. Mereka adalah pelajar SMPdan SMA se Indonesia ditambah beberapa guru pendamping. Kegiatan berkemah dilapangan terbuka yang berorientasi pada penelitian yang mencakup bidang ilmu pengetahuan sosial, ilmu pengetahuan alam dan ilmu pengetahuan teknik ini akan berlangsung mulai tanggal 3 Juli hingga 9 Juli, di kompleks sekolah SMA Negeri III Jombang sebagai base camp. . (Wati_SJAM)


    Jombang, 4 Juli 2011
    Tim Liputan Suara Jombang AM
    Sabtu, 02 Juli 2011

    Jombang Tuan Rumah Perkemahan Ilmiah Remaja Nasional Ke-10

    Kegiatan skala nasional yang bertajuk Perkemahan Ilmiah Remaja Nasional (PIRN) akan dihelat di Kabupaten Jombang. PIRN merupakan suatu bentuk kegiatan ilmiah di lapangan terbuka yang berorientasi pada penelitian. Antara lain mencakup bidang ilmu pengetahuan sosial, ilmu pengetahuan alam dan ilmu pengetahuan teknik (teknik rekayasa).
    Kegiatan ini hasil kerjasama antara pemerintah daerah, instansi lokal, media massa, maupun pihak-pihak yang memiliki kepedulian dan tujuan untuk mengembangkan budaya penelitian bagi remaja. Khususnya jenjang SMP dan SMA. Peserta PIRN X berasal dari seluruh Indonesia yang berjumlah 550 siswa, usia 12 sampai dengan 19 tahun ditambah beberapa guru pendamping dari masing-masing daerah.
    Kegiatan PIRN ke 10 ini rencananya akan dibuka oleh Wakil Gubernur Jawa Timur, Syaifulloh Yusuf (Gus Ipul) pada Senin, 4 Juli 2011 bertempat di pendopo Kabupaten Jombang. Dan kegiatan akan dipusatkan di kompleks sekolah SMA Negeri III Jombang sebagai base camp. Beberapa alternatif tujuan penelitian antara lain TPA, penggalian pasir DAS Brantas, hutan lindung Wonosalam, komunitas sinden di Dusun Glugu Desa Katemas, kerajinan manik-manik di Plumbon Gambang, Ponpes Rejoso dan beberapa lain yang dipandang cocok untuk penelitian.
    Harapan dari adanya PIRN ini adalah untuk menggali potensi putra daerah di bidang iptek sebagai human investment untuk mengisi pembangunan daerah di masa mendatang dan memperkenalkan sedini mungkin kepada para pelajar SMP dan SMA mengenai penelitian, yang sifatnya tidak kompetisi tetapi pengenalan awal sehingga para pelajar Indonesia bisa berfikir ilmiah di segala bidang dan mewujudkan sumber daya manusia yang handal, dengan pola pikir yang kreatif, metodologis dan terarah.
    Bagi Kabupaten Jombang, menjadi tuan rumah kegiatan ini merupakan suatu kebanggaan tersendiri.Sebab melalui kegiatan yang bersifat nasional dan pesertanya dari seluruh Indonesia ini, menjadi sebuah kesempatan bagi Jombang untuk mempromosikan potensi daerah. Antara lain hasil budidaya, kerajinan, kesenian dan budaya asli Kabupaten Jombang dalam bentuk pameran ataupun pertunjukan seni. (aries/wati _SJAM)

    Jombang, 1 Juli 2011
    LPPL Radio Suara Jombang AM

    Jombang Tuan Rumah Perkemahan Ilmiah Remaja Nasional Ke-10

    Kegiatan skala nasional yang bertajuk Perkemahan Ilmiah Remaja Nasional (PIRN) akan dihelat di Kabupaten Jombang. PIRN merupakan suatu bentuk kegiatan ilmiah di lapangan terbuka yang berorientasi pada penelitian. Antara lain mencakup bidang ilmu pengetahuan sosial, ilmu pengetahuan alam dan ilmu pengetahuan teknik (teknik rekayasa).
    Kegiatan ini hasil kerjasama antara pemerintah daerah, instansi lokal, media massa, maupun pihak-pihak yang memiliki kepedulian dan tujuan untuk mengembangkan budaya penelitian bagi remaja. Khususnya jenjang SMP dan SMA. Peserta PIRN X berasal dari seluruh Indonesia yang berjumlah 550 siswa, usia 12 sampai dengan 19 tahun ditambah beberapa guru pendamping dari masing-masing daerah.
    Kegiatan PIRN ke 10 ini rencananya akan dibuka oleh Wakil Gubernur Jawa Timur, Syaifulloh Yusuf (Gus Ipul) pada Senin, 4 Juli 2011 bertempat di pendopo Kabupaten Jombang. Dan kegiatan akan dipusatkan di kompleks sekolah SMA Negeri III Jombang sebagai base camp. Beberapa alternatif tujuan penelitian antara lain TPA, penggalian pasir DAS Brantas, hutan lindung Wonosalam, komunitas sinden di Dusun Glugu Desa Katemas, kerajinan manik-manik di Plumbon Gambang, Ponpes Rejoso dan beberapa lain yang dipandang cocok untuk penelitian.
    Harapan dari adanya PIRN ini adalah untuk menggali potensi putra daerah di bidang iptek sebagai human investment untuk mengisi pembangunan daerah di masa mendatang dan memperkenalkan sedini mungkin kepada para pelajar SMP dan SMA mengenai penelitian, yang sifatnya tidak kompetisi tetapi pengenalan awal sehingga para pelajar Indonesia bisa berfikir ilmiah di segala bidang dan mewujudkan sumber daya manusia yang handal, dengan pola pikir yang kreatif, metodologis dan terarah.
    Bagi Kabupaten Jombang, menjadi tuan rumah kegiatan ini merupakan suatu kebanggaan tersendiri.Sebab melalui kegiatan yang bersifat nasional dan pesertanya dari seluruh Indonesia ini, menjadi sebuah kesempatan bagi Jombang untuk mempromosikan potensi daerah. Antara lain hasil budidaya, kerajinan, kesenian dan budaya asli Kabupaten Jombang dalam bentuk pameran ataupun pertunjukan seni. (aries/wati _SJAM)

    Jombang, 1 Juli 2011
    LPPL Radio Suara Jombang AM

    Kontingen FASI Jombang Duduki Peringkat Lima Se Jatim


    Kabupaten Jombang akhirnya berhasil meraih prestasi di peringkat 5 (lima) se Jawa Timur dalam ajang Festival Anak Shaleh Indonesia (FASI) VIII yang di gelar di Asrama Haji Sukolilo pada 27-29 Juni 2011. Setelah 3 tahun yang lalu, pada FASI VII kabupaten Jombang meraih peringkat ke – 2.
    Pelaksanaan FASI tahun ini diikuti sekitar 3.219 peserta santri TPA se-Jatim. Para peserta dari perwakilan 28 kabupaten/kota, serta mengikuti 23 jenis lomba dan memperebutkan 62 tropi. Aneka cabang yang dilombakan, antara lain nasyid, cerdas cermat, cerita Islami, kaligrafi, pidato bahasa inggris-arab-indonesia, ikrar dan puitisasi Al-Quran, mewarnai dan menggambar, lomba adzan, tartil, sampai tilawah dan hafalan Juz Amma serta masih banyak lagi cabang perlombaan.
    Diungkapkan Kabag. Humas Setdakab Jombang, Dra. Tri Endah Sektiwati, bahwa pada FASI tahun ini kafilah Kabupaten Jombang berhasil memboyong 4 medali emas, 2 medali perak dan 4 medali perunggu. ”Mereka yang berhasil menyabet juara 1 nantinhya akan maju ke tingkat Nasional”, ungkap Dra. Tri Endah Sektiwati Kabag Humas Setdakab Jombang.

    Para juara FASI yang berhasil menempatkan Kabupaten Jombang diperingkat 5 tersebut diantaranya Ahmad Syauqi Arianda dari Ploso Genuk Perak Juara 1 Cabang lomba Pidato Bahasa Indonesia. M.Iqbal Ikhromi dari Senden Peterongan Juara 1 Tahfidz Juz’amma. Eva Izzatul Azhari dari Senden Peterongan juara 1 Tahfidz Juz’ amma. M. Rizal dari Griya Indah Jombang Juara 1 Terjemah Lafdziah. Alfiani Firdaus dari Sambong Permai Jombang Juara 1 terjemah Lafdziah. Dita Gizka Ellinda dari Jl. Seroja 53 Jombang Juara 1 terjemah Lafdziah. Nurul Huda dari Jonggrong Mojoagung Juara II MTQ. Adelia Agustin dari Denanyar Indah Jombang Juara II Mewarnai. Alfia Nur Rahmatillah, Dwi Ananta Rosa, Qurrotul ‘Aini, Nanda Erika Azzaroh, Dewi Zunisa Nur Fadilah, yang berasal dari Ngemprak Kesamben masing-masing merebut juara III Nasyid. Krisno Aji dari medan Bakti Sumobito juara III Menggambar. Zahrotul Jannah dan Ludy Arif Rafli dari Senden Peterongan juara III Tartil. Fahmi Ulumuddin dari Bendungrejo Jogoroto juara Harapan 1 Pidato Bahasa Indonesia. M. Farid Trio Barkah dari Senden Peterongan juara harapan 1 Tahfidz Juz’Amma. Mahfudzoh Dinayati dari Sedamar Sumobito juara Harapan 1 Cerita Islami. Shofiyatul Mahfudloh dari Jl. Gub. Suryo No.48 juara Harapan II menggambar. Mohammad Gholifil dari Ploso Genuk Perak juara Harapan II Adzan –Iqomah. Sementara itu Indah Karunia Ilahi, Devi Rohmawati, Wardah Lailatus, Leni Safitri dan Mutiara Lutfia Sari yang berasal dari Jogoroto Jombang masing-masing meraih juara harapan I Ikrar dan Puitisasi Al qur’an.


    Drs. M.Munif Kusnan Setdakab Jombang mengucapkan selamat kepada kontingen Jombang yang telah berjuang dengan maksimal dan berhasil mengukir prestasi diperingkat lima. “Alhamdulillah, kami ucapkan selamat dan terima kasih atas prestasi kontingen FASI Jombang, meski saat ini peringkatnya turun, kita berharap kedepan harus lebih dipersiapkan secara matang”, tandasnya.

    Urutan kabupaten yang masuk sepuluh besar pada FASI VIII ini antara lain peringkat I Jember, ke II- Pamekasan; peringkat ke III- Gresik; ke IV-Tulung Agung; ke V-Jombang; ke VI- Sampang; ke VII- Surabaya; ke VIII- Lamongan; ke IX Tuban dan ke X- Blitar. (WATI_SJAM)
    Jombang, 1 Juli 2011
    Tim Liputan Suara Jombang AM

    Kontingen FASI Jombang Duduki Peringkat Lima Se Jatim


    Kabupaten Jombang akhirnya berhasil meraih prestasi di peringkat 5 (lima) se Jawa Timur dalam ajang Festival Anak Shaleh Indonesia (FASI) VIII yang di gelar di Asrama Haji Sukolilo pada 27-29 Juni 2011. Setelah 3 tahun yang lalu, pada FASI VII kabupaten Jombang meraih peringkat ke – 2.
    Pelaksanaan FASI tahun ini diikuti sekitar 3.219 peserta santri TPA se-Jatim. Para peserta dari perwakilan 28 kabupaten/kota, serta mengikuti 23 jenis lomba dan memperebutkan 62 tropi. Aneka cabang yang dilombakan, antara lain nasyid, cerdas cermat, cerita Islami, kaligrafi, pidato bahasa inggris-arab-indonesia, ikrar dan puitisasi Al-Quran, mewarnai dan menggambar, lomba adzan, tartil, sampai tilawah dan hafalan Juz Amma serta masih banyak lagi cabang perlombaan.
    Diungkapkan Kabag. Humas Setdakab Jombang, Dra. Tri Endah Sektiwati, bahwa pada FASI tahun ini kafilah Kabupaten Jombang berhasil memboyong 4 medali emas, 2 medali perak dan 4 medali perunggu. ”Mereka yang berhasil menyabet juara 1 nantinhya akan maju ke tingkat Nasional”, ungkap Dra. Tri Endah Sektiwati Kabag Humas Setdakab Jombang.

    Para juara FASI yang berhasil menempatkan Kabupaten Jombang diperingkat 5 tersebut diantaranya Ahmad Syauqi Arianda dari Ploso Genuk Perak Juara 1 Cabang lomba Pidato Bahasa Indonesia. M.Iqbal Ikhromi dari Senden Peterongan Juara 1 Tahfidz Juz’amma. Eva Izzatul Azhari dari Senden Peterongan juara 1 Tahfidz Juz’ amma. M. Rizal dari Griya Indah Jombang Juara 1 Terjemah Lafdziah. Alfiani Firdaus dari Sambong Permai Jombang Juara 1 terjemah Lafdziah. Dita Gizka Ellinda dari Jl. Seroja 53 Jombang Juara 1 terjemah Lafdziah. Nurul Huda dari Jonggrong Mojoagung Juara II MTQ. Adelia Agustin dari Denanyar Indah Jombang Juara II Mewarnai. Alfia Nur Rahmatillah, Dwi Ananta Rosa, Qurrotul ‘Aini, Nanda Erika Azzaroh, Dewi Zunisa Nur Fadilah, yang berasal dari Ngemprak Kesamben masing-masing merebut juara III Nasyid. Krisno Aji dari medan Bakti Sumobito juara III Menggambar. Zahrotul Jannah dan Ludy Arif Rafli dari Senden Peterongan juara III Tartil. Fahmi Ulumuddin dari Bendungrejo Jogoroto juara Harapan 1 Pidato Bahasa Indonesia. M. Farid Trio Barkah dari Senden Peterongan juara harapan 1 Tahfidz Juz’Amma. Mahfudzoh Dinayati dari Sedamar Sumobito juara Harapan 1 Cerita Islami. Shofiyatul Mahfudloh dari Jl. Gub. Suryo No.48 juara Harapan II menggambar. Mohammad Gholifil dari Ploso Genuk Perak juara Harapan II Adzan –Iqomah. Sementara itu Indah Karunia Ilahi, Devi Rohmawati, Wardah Lailatus, Leni Safitri dan Mutiara Lutfia Sari yang berasal dari Jogoroto Jombang masing-masing meraih juara harapan I Ikrar dan Puitisasi Al qur’an.


    Drs. M.Munif Kusnan Setdakab Jombang mengucapkan selamat kepada kontingen Jombang yang telah berjuang dengan maksimal dan berhasil mengukir prestasi diperingkat lima. “Alhamdulillah, kami ucapkan selamat dan terima kasih atas prestasi kontingen FASI Jombang, meski saat ini peringkatnya turun, kita berharap kedepan harus lebih dipersiapkan secara matang”, tandasnya.

    Urutan kabupaten yang masuk sepuluh besar pada FASI VIII ini antara lain peringkat I Jember, ke II- Pamekasan; peringkat ke III- Gresik; ke IV-Tulung Agung; ke V-Jombang; ke VI- Sampang; ke VII- Surabaya; ke VIII- Lamongan; ke IX Tuban dan ke X- Blitar. (WATI_SJAM)
    Jombang, 1 Juli 2011
    Tim Liputan Suara Jombang AM
    Jumat, 01 Juli 2011

    32 Tahun Permata CAI

    Memasuki 32 tahun Permata (Perkemahan Akhir Tahun) CAI atau Cinta Alam Indonesia, ada yang menarik. Pada penyelenggaraan tahun ini, panitia mengundang secara khusus Ketua MPR RI Taufiq Kemas, namun suami mantan Presiden Megawati Soekarnoputri ini berhalangan hadir sehingga diwakilkan kepada Wakil Ketua MPR RI Drs.H. Hajrianto Tohari.
    Kedatangan orang nomor dua di jajaran wakil rakyat pusat ini didampingi oleh Staf Ahli Menteri Koperasi dan UKM RI Ir. Muhammad Taufik, Msi dan Bupati Suyanto. Rombongan dikawal patwal dan beberapa moge (motor besar). Bupati Suyanto nampak mengendarai Harley Davidson merah dengan kawalan komunitas Harley dibelakangnya.

    Saat memasuki kawasan perkemahan, rombongan langsung disuguhi tari-tarian dan penyambutan yang cukup meriah. Bahkan Bupati dan rombongan sempat menikmati suasana bumi perkemahan Kosambiwojo Desa Sambirejo Wonosalam berkeliling dengan jeep hardtop. Panitia lagi-lagi menyuguhkan kesenian lain, bela diri. Rombongan dibuta terpana dengan kelihaian salah seorang pesilat yang memeragakan beberapa jurus dihadapan peserta kemah.

    Bupati Suyanto menyebut slogan CAI atau cinta tanah air sebagai perwujudan bakti pada negeri. "Kalau sudah cinta tanah air, artinya juga akan cinta bangsa dan negara,ini harus kita bangun terus menerus," ujar Suyanto. Keseriusan dalam membangun mental bangsa, lanjut Suyanto, harus ditekankan untuk menghasilkan generasi-generasi yang lebih bermartabat dari sekarang.

    Sambutan kemudian dilanjutkan oleh Hajrianto Tohari. Wakil Ketua MPR RI ini secara terang-terangan memuji LDII (Lembaga Dakwah Islam Indonesia) yang telah memberikan sumbangsih mengkader para pemuda penerus bangsa. "Hanya LDII yang mampu menembus wilayah sampai ke pelosok-pelosok desa, sungguh hebat," tegas pria berlatar belakang Muhammadiyah ini.

    Hajrianto kemudian membeber beberapa persoalan lain terkait pembangunan NKRI. Persoalan korupsi menjadi sorotannya kala itu. "Sampai-sampai ada salah satu ahli dari menyebut Indonesia ini sudah ada pada tingkat kasus korupsi yang berbahaya, ini harus diselesaikan," ujarnya. Tak habis-habis, lanjutnya, karena semua dianggap berjalan normal seperti biasa, tak ada yang peduli.

    Perkemahan Akhir Tahun Ajaran Cinta Alam Indonesia (PERMATA CAI) yang ke XXXII dihelat mulai 27 Juni sampai 30 Juni 2011. Diikuti oleh seluruh santri dari Pondok Pesantren Gadingmangu Perak Jombang dengan mengusung tema ”Peningkatan Keimanan, Ketakwaan kepada Tuhan SWT dan serta kualitas akhlak pemuda dan pelajar dalam rangka meningkatkan sumber daya manusia untuk mengisi pembangunan Indonesia dengan tujuan untuk membentuk pribadi yang alim, ber’akhlakul karimah dan memiliki kemandirian ekonomi sesuai dengai nilai nilai luhur pancasila. (Dedi_ SJAM)

    Jombang,27 Juni 2011
    Tim Liputan Suara Jombang AM

    32 Tahun Permata CAI

    Memasuki 32 tahun Permata (Perkemahan Akhir Tahun) CAI atau Cinta Alam Indonesia, ada yang menarik. Pada penyelenggaraan tahun ini, panitia mengundang secara khusus Ketua MPR RI Taufiq Kemas, namun suami mantan Presiden Megawati Soekarnoputri ini berhalangan hadir sehingga diwakilkan kepada Wakil Ketua MPR RI Drs.H. Hajrianto Tohari.
    Kedatangan orang nomor dua di jajaran wakil rakyat pusat ini didampingi oleh Staf Ahli Menteri Koperasi dan UKM RI Ir. Muhammad Taufik, Msi dan Bupati Suyanto. Rombongan dikawal patwal dan beberapa moge (motor besar). Bupati Suyanto nampak mengendarai Harley Davidson merah dengan kawalan komunitas Harley dibelakangnya.

    Saat memasuki kawasan perkemahan, rombongan langsung disuguhi tari-tarian dan penyambutan yang cukup meriah. Bahkan Bupati dan rombongan sempat menikmati suasana bumi perkemahan Kosambiwojo Desa Sambirejo Wonosalam berkeliling dengan jeep hardtop. Panitia lagi-lagi menyuguhkan kesenian lain, bela diri. Rombongan dibuta terpana dengan kelihaian salah seorang pesilat yang memeragakan beberapa jurus dihadapan peserta kemah.

    Bupati Suyanto menyebut slogan CAI atau cinta tanah air sebagai perwujudan bakti pada negeri. "Kalau sudah cinta tanah air, artinya juga akan cinta bangsa dan negara,ini harus kita bangun terus menerus," ujar Suyanto. Keseriusan dalam membangun mental bangsa, lanjut Suyanto, harus ditekankan untuk menghasilkan generasi-generasi yang lebih bermartabat dari sekarang.

    Sambutan kemudian dilanjutkan oleh Hajrianto Tohari. Wakil Ketua MPR RI ini secara terang-terangan memuji LDII (Lembaga Dakwah Islam Indonesia) yang telah memberikan sumbangsih mengkader para pemuda penerus bangsa. "Hanya LDII yang mampu menembus wilayah sampai ke pelosok-pelosok desa, sungguh hebat," tegas pria berlatar belakang Muhammadiyah ini.

    Hajrianto kemudian membeber beberapa persoalan lain terkait pembangunan NKRI. Persoalan korupsi menjadi sorotannya kala itu. "Sampai-sampai ada salah satu ahli dari menyebut Indonesia ini sudah ada pada tingkat kasus korupsi yang berbahaya, ini harus diselesaikan," ujarnya. Tak habis-habis, lanjutnya, karena semua dianggap berjalan normal seperti biasa, tak ada yang peduli.

    Perkemahan Akhir Tahun Ajaran Cinta Alam Indonesia (PERMATA CAI) yang ke XXXII dihelat mulai 27 Juni sampai 30 Juni 2011. Diikuti oleh seluruh santri dari Pondok Pesantren Gadingmangu Perak Jombang dengan mengusung tema ”Peningkatan Keimanan, Ketakwaan kepada Tuhan SWT dan serta kualitas akhlak pemuda dan pelajar dalam rangka meningkatkan sumber daya manusia untuk mengisi pembangunan Indonesia dengan tujuan untuk membentuk pribadi yang alim, ber’akhlakul karimah dan memiliki kemandirian ekonomi sesuai dengai nilai nilai luhur pancasila. (Dedi_ SJAM)

    Jombang,27 Juni 2011
    Tim Liputan Suara Jombang AM

    Widjono : Membayar Pajak Butuh Keteladanan


    Wakil Bupati Jombang Drs.H Widjono Soeparno, Msi menekankan pentingnya kesadaran untuk membayar pajak. Pernyataan mantan sekdakab Jombang ini disampaikan saat membuka secara resmi Bulan Panutan Pelunasan PBB (Pajak Bumi dan Bangunan. “Masyarakat harus meningkatkan kesadaran dalam membayar pajak,” tutur Widjono di Kantor Kecamatan Gudo, Kamis (30/6/11) pagi.

    Pajak Bumi dan Bangunan merupakan salah satu sumber PAD atau Pendapatan Asli Daerah dan turut menyumbangkan sekitar 11,5 Milyar per tahun. Nilai tersebut merupakan akumulasidari PBB Perdesaan dan Perkotaan. “PAD Jombang saat ini sudah mencapai 105 Milyar dan PBB menyumbang sekitar 10 persennya,” tambah Wabup.

    Jika ditilik lebih jauh, pajak bumi dan bangunan masih belum mampu menandingi DAU (Dana Alokasi Umum) dan DAK (Dana Alokasi Khusus) yang dihasilkan oleh kota santri. Meski begitu, Widjono tetap menekankan betapa pentingnya PBB dalam turut membantu pembangunan daerah. “Ini kewajiban kita semua dan butuh keteladanan, saya harap setiap PNS mampu memberikan contoh keteladanan membayar pajak,” tegasnya.

    Saat ini, administrasi pelunasan PBB masih ditangangi oleh beberapa rekanan yakni Kantor Pelayanan Pajak Pratama Mojokerto dan Bank Jatim Cabang Jombang. Namun kedepan, pemerintah daerah dapat mengambil alih. Paling cepat sekitar tahun 2014, pemerintah daerah dapat melakukan pengakomodasian terkait pelunasan PBB. Hal itu dibenarkan oleh Widjono.

    “Tahun 2014, pemerintah daerah dapat melakukan proses pendataan, penetapan, penagihan sampai pelunasan PBB secara mandiri. Semoga kita mampu, mengingat proses tersebut tidak gampang,” terangnya.

    Pola pelunasan pajak daerah secara langsung kepada pemda ini telah dilakukan oleh beberapa kota di Indonesia. Di Jawa Timur, kota Surabaya telah menerapkan hal itu. Dengan begitu, diharapkan masyarakat dapat benar-benar menyadari tentang arti penting membayar pajak. (Dedi_Tim Liputan SJAM)

    Widjono : Membayar Pajak Butuh Keteladanan


    Wakil Bupati Jombang Drs.H Widjono Soeparno, Msi menekankan pentingnya kesadaran untuk membayar pajak. Pernyataan mantan sekdakab Jombang ini disampaikan saat membuka secara resmi Bulan Panutan Pelunasan PBB (Pajak Bumi dan Bangunan. “Masyarakat harus meningkatkan kesadaran dalam membayar pajak,” tutur Widjono di Kantor Kecamatan Gudo, Kamis (30/6/11) pagi.

    Pajak Bumi dan Bangunan merupakan salah satu sumber PAD atau Pendapatan Asli Daerah dan turut menyumbangkan sekitar 11,5 Milyar per tahun. Nilai tersebut merupakan akumulasidari PBB Perdesaan dan Perkotaan. “PAD Jombang saat ini sudah mencapai 105 Milyar dan PBB menyumbang sekitar 10 persennya,” tambah Wabup.

    Jika ditilik lebih jauh, pajak bumi dan bangunan masih belum mampu menandingi DAU (Dana Alokasi Umum) dan DAK (Dana Alokasi Khusus) yang dihasilkan oleh kota santri. Meski begitu, Widjono tetap menekankan betapa pentingnya PBB dalam turut membantu pembangunan daerah. “Ini kewajiban kita semua dan butuh keteladanan, saya harap setiap PNS mampu memberikan contoh keteladanan membayar pajak,” tegasnya.

    Saat ini, administrasi pelunasan PBB masih ditangangi oleh beberapa rekanan yakni Kantor Pelayanan Pajak Pratama Mojokerto dan Bank Jatim Cabang Jombang. Namun kedepan, pemerintah daerah dapat mengambil alih. Paling cepat sekitar tahun 2014, pemerintah daerah dapat melakukan pengakomodasian terkait pelunasan PBB. Hal itu dibenarkan oleh Widjono.

    “Tahun 2014, pemerintah daerah dapat melakukan proses pendataan, penetapan, penagihan sampai pelunasan PBB secara mandiri. Semoga kita mampu, mengingat proses tersebut tidak gampang,” terangnya.

    Pola pelunasan pajak daerah secara langsung kepada pemda ini telah dilakukan oleh beberapa kota di Indonesia. Di Jawa Timur, kota Surabaya telah menerapkan hal itu. Dengan begitu, diharapkan masyarakat dapat benar-benar menyadari tentang arti penting membayar pajak. (Dedi_Tim Liputan SJAM)