Popular Post

Pengunjung

ARSIP

  • Breaking News
    Loading...
    Jumat, 25 Januari 2013

    Pembukaan Diklat Dasar Brigade Penolong 13 Jawa Timur




    Indonesia memiliki wilayah yang tidak hanya strategis dan vital, namun juga daerah yang rawan bencana yang sewaktu-waktu memungkinkan terjadinya bencana alam. Oleh karena itu, Kwarda Gerakan Pramuka Jawa Timur terus meningkatkan kualitas dan daya guna potensi pertolongan dalam penanganan bencana dan kegiatan SAR (Search and Rescue), salah satunya melalui Diklat Brigade Penolong. Dengan Diklat Brigade Penolong diharapkan para lulusan diklat nantinya dapat menunjang kegiatan-kegiatan Pramuka Peduli di daerahnya masing-masing. Lebih dari itu diharapkan mereka juga mampu memberikan bantuan dan mengambil inisiatif pertolongan jika terjadi bencana. Seorang Pramuka dapat menjadi berguna di tengah masyarakat, minimal di lingkungan sendiri,hal itu merupakan salah satu tujuan dari pendidikan kepramukaan. Upaya-upaya peningkatan kualitas peserta didik harus terus dilakukan. Hal ini sesuai dengan salah satu satya, dalam Tri Satya, yaitu Menolong Sesama Hidup dan Ikut Serta Membangun Masayarakat

    Kali  ini Kabupaten Jombang mendapat kepercayaan dari Kwartir Daerah Gerakan Pramuka Jawa Timur sebagai tempat penyelenggaraan Diklat Brigade Penolong 13, mulai 24-27 Januari 2013 yang diikuti 100 orang penegak dan pandega perwakilan dari kwartir cabang gerakan pramuka Se Jawa Timur. Kabupaten Jombang dipilih sebagai tempat Diklat Brigade Penolong 13 karena Kwartir cabang Gerakan Pramuka Jombang dinilai telah siap dari segi personel maupun maupun peralatan. Bahkan Kwarcab Gerakan Pramuka Jombang juga telah masuk potensi SAR yang ada di Basarnas  yang apabila terjadi bencana maka Kwarcab Gerakan Pramuka Jombang selalu dilibatkan dalam tim penolong.

    Pelatihan/diklat Brigade Penolong 13 Jawa Timur ini dibuka  oleh Humas dan abdi masyarakat kemitraan, Kwartir Daerah Jawa Timur yaitu dr.Budi Rahayu,MPH pada hari Kamis (24/1/13) bertempat Taman Kebonrojo Jombang.  Dalam sambutannya Budi Rahayu menyampaikan kesiapannya didalam membantu penanggulangan bencana khususnya di Jawa Timur. “Dan Saya berharap kegiatan pelatihan/diklat  ini dapat bermanfaat bagi kita semua,”ungkap Budi Rahayu yang dalam kesehariannya menjabat sabagai Kepala Dinas Kesehatan Propinsi Jawa Timur.

    Dalam pembukaan diklat Brigade Penolong 13 Jawa Timur  ini, juga dilaksanakan penanda tanganan MOU, sebagai bentuk Komitmen kerja sama tentang penanggulangan bencana antara BPBD (Badan Penanggulangan bencana Daerah) Kabupaten Jombang dengan Brigade Penolong 13.17 Kwartir Cabang Gerakan Pramuka Jombang. MOU tersebut ditanda tangani  oleh Nur Huda Kepala BPBD Kabupaten Jombang dan M.Munif Kusnan Ketua Kwarcab Gerakan Pramuka Jombang yang juga menjabat sebagai Sekretaris Daerah Kab.Jombang.

    Pelatihan/diklat Brigade penolong 13 Jawa timur ini selain untuk mempersiapkan anggota yang siap dan tangguh dalam dalam hal pertolongan ketika terjadi bencana, juga dimaksudkan untuk memberikan pengetahuan dan ilmu kepada kwartir kwartir gerakan pramuka yang lainnya. Dalam pelatihan/diklat ini para peserta akan menjalani beberapa tahapan sebelum mereka betul betul mengikuti diklat SAR yang sesungguhnya. Karena yang pertama peserta  masuk dalam Pretest atau tes awal. Bagi   peserta yang tidak memenuhi syarat terutama fisik akan langsung dipulangkan. Karena untuk menjadi anggota Brigade penolong harus mempunyai kekuatan fisik yang memadai.  Setelah itu masuk pada materi diklat seperti materi pertolongan baik pertolongan darat,laut maupun gunung, kompas malam,survival (bertahan  hidup dialam bebas) serta dapur umum. Sementara instruktur dalam diklat ini adalah dari BPBD JawaTimur, Kwartir Daerah Gerakan Pramuka Jawa Timur serta dari Brigade Penolong Jombang. (Jodhie_SJAM)

    Jombang, 24 Januari 2013
    Radio Suara Jombang AM 792 KHZ

    Pembukaan Diklat Dasar Brigade Penolong 13 Jawa Timur




    Indonesia memiliki wilayah yang tidak hanya strategis dan vital, namun juga daerah yang rawan bencana yang sewaktu-waktu memungkinkan terjadinya bencana alam. Oleh karena itu, Kwarda Gerakan Pramuka Jawa Timur terus meningkatkan kualitas dan daya guna potensi pertolongan dalam penanganan bencana dan kegiatan SAR (Search and Rescue), salah satunya melalui Diklat Brigade Penolong. Dengan Diklat Brigade Penolong diharapkan para lulusan diklat nantinya dapat menunjang kegiatan-kegiatan Pramuka Peduli di daerahnya masing-masing. Lebih dari itu diharapkan mereka juga mampu memberikan bantuan dan mengambil inisiatif pertolongan jika terjadi bencana. Seorang Pramuka dapat menjadi berguna di tengah masyarakat, minimal di lingkungan sendiri,hal itu merupakan salah satu tujuan dari pendidikan kepramukaan. Upaya-upaya peningkatan kualitas peserta didik harus terus dilakukan. Hal ini sesuai dengan salah satu satya, dalam Tri Satya, yaitu Menolong Sesama Hidup dan Ikut Serta Membangun Masayarakat

    Kali  ini Kabupaten Jombang mendapat kepercayaan dari Kwartir Daerah Gerakan Pramuka Jawa Timur sebagai tempat penyelenggaraan Diklat Brigade Penolong 13, mulai 24-27 Januari 2013 yang diikuti 100 orang penegak dan pandega perwakilan dari kwartir cabang gerakan pramuka Se Jawa Timur. Kabupaten Jombang dipilih sebagai tempat Diklat Brigade Penolong 13 karena Kwartir cabang Gerakan Pramuka Jombang dinilai telah siap dari segi personel maupun maupun peralatan. Bahkan Kwarcab Gerakan Pramuka Jombang juga telah masuk potensi SAR yang ada di Basarnas  yang apabila terjadi bencana maka Kwarcab Gerakan Pramuka Jombang selalu dilibatkan dalam tim penolong.

    Pelatihan/diklat Brigade Penolong 13 Jawa Timur ini dibuka  oleh Humas dan abdi masyarakat kemitraan, Kwartir Daerah Jawa Timur yaitu dr.Budi Rahayu,MPH pada hari Kamis (24/1/13) bertempat Taman Kebonrojo Jombang.  Dalam sambutannya Budi Rahayu menyampaikan kesiapannya didalam membantu penanggulangan bencana khususnya di Jawa Timur. “Dan Saya berharap kegiatan pelatihan/diklat  ini dapat bermanfaat bagi kita semua,”ungkap Budi Rahayu yang dalam kesehariannya menjabat sabagai Kepala Dinas Kesehatan Propinsi Jawa Timur.

    Dalam pembukaan diklat Brigade Penolong 13 Jawa Timur  ini, juga dilaksanakan penanda tanganan MOU, sebagai bentuk Komitmen kerja sama tentang penanggulangan bencana antara BPBD (Badan Penanggulangan bencana Daerah) Kabupaten Jombang dengan Brigade Penolong 13.17 Kwartir Cabang Gerakan Pramuka Jombang. MOU tersebut ditanda tangani  oleh Nur Huda Kepala BPBD Kabupaten Jombang dan M.Munif Kusnan Ketua Kwarcab Gerakan Pramuka Jombang yang juga menjabat sebagai Sekretaris Daerah Kab.Jombang.

    Pelatihan/diklat Brigade penolong 13 Jawa timur ini selain untuk mempersiapkan anggota yang siap dan tangguh dalam dalam hal pertolongan ketika terjadi bencana, juga dimaksudkan untuk memberikan pengetahuan dan ilmu kepada kwartir kwartir gerakan pramuka yang lainnya. Dalam pelatihan/diklat ini para peserta akan menjalani beberapa tahapan sebelum mereka betul betul mengikuti diklat SAR yang sesungguhnya. Karena yang pertama peserta  masuk dalam Pretest atau tes awal. Bagi   peserta yang tidak memenuhi syarat terutama fisik akan langsung dipulangkan. Karena untuk menjadi anggota Brigade penolong harus mempunyai kekuatan fisik yang memadai.  Setelah itu masuk pada materi diklat seperti materi pertolongan baik pertolongan darat,laut maupun gunung, kompas malam,survival (bertahan  hidup dialam bebas) serta dapur umum. Sementara instruktur dalam diklat ini adalah dari BPBD JawaTimur, Kwartir Daerah Gerakan Pramuka Jawa Timur serta dari Brigade Penolong Jombang. (Jodhie_SJAM)

    Jombang, 24 Januari 2013
    Radio Suara Jombang AM 792 KHZ

    Wakil Bupati Jombang Buka Pameran Pendidikan Se Jawa





    Pameran pendidikan yang diikuti oleh sekitar  55 Perguruan Tinggi baik Negeri maupun Swasta Se Jawa yang digelar di GOR Merdeka Jombang secara resmi dibuka oleh Drs H.Widjono Soeparno Msi Wakil Bupati Jombang pada hari Selasa (22/01/13).Pameran pendidikan tersebut digelar setelah melihat banyaknya respons dari peserta didik dan para orang tua terhadap kelanjutan pendidikan putra putri mereka. Melihat hal tersebut maka MBGK (Musyawarah Bimbingan Guru Konseling) Jombang menjadikan kegiatan pameran pendidikan tersebut sebagai agenda rutin tahunan. 

    Dengan melibatkan 55 Perguruan Tinggi baik Negeri maupun Swasta se Jawa ini diharapkan peserta didik maupun masyarakat yang ingin melanjutkan sekolah ke Perguruan tinggi benar benar mendapatkan informasi yang jelas terhadap perguruan tinggi yang diinginkan, agar tidak terjadi salah pilih terhadap perguruan tinggi maupun jurusan yang dituju dikemudian hari.

    Seperti di ungkapkan oleh Nur Hasan Efendi, ketua MKGK Jombang ,kegiatan pemeran pendidikan  tersebut digelar agar dapat memudahkan masyarakat terutama peserta didik untuk mendapatkan akses informasi seputar pendidikan tinggi secara langsung.  “Kegiatan pameran pendidikan ini digelar untuk memanjakan peserta didik dan masyarakat Jombang agar dapat mengakses informasi seputar pendidikan tinggi secara langsung,”ungkap Nur Hasan.

    Sejumlah kampus yang ikut serta dalam pameran pendidikan ini antara lain STKIP PGRI Jombang, STIKES PEMKAB Jombang, STIE PGRI DEWANTARA Jombang, UNIPDU, Ikaha Tebuireng, Universitas Jember, Universitas Muhammadiyah Malang, Perbanas Surabaya, UNAIR Surabaya, Universitas Indonesia Jakarta, Lembaga pendidikan AVIA Surabaya,  serta lembaga lembaga pendidikan lain juga turut serta  dalam pameran pendidikan tersebut.
    Dalam sambutannya Drs H.Widjono Soeparno Msi Wakil Bupati Jombang mengatakan bahwa pameran pendidikan tersebut bisa dijadikan pusat layanan informasi bagi masyarakat untuk mengetahui lembaga pendidikan atau perguruan tinggi secara jelas dan langsung sesuai cita cita dan keinginan mereka. Dan utamanya adalah perguruan tinggi dan pendidikan profesi setelah lulus SMA  .
    Widjono soeparno Wakil Bupati Jombang juga  berharap pameran tersebut betul betul dapat dimanfaatkan masyarakat untuk menggali informasi tentang perguruan tinggi secara langsung.   “Jadi manfaatkan kegiatan pameran ini sebaik baiknya untuk mengetahui informasi mengenai perguruan tinggi secara jelas, apalagi dalam kegiatan pameran tersebut pengunjung tidak dipungut biaya alias gratis,”pungkas Widjono Soeparno.  (Jodhie_SJAM)

    Jombang, 22 Januari 2013
    Radio Suara Jombang AM 792 KHz