Popular Post

Pengunjung

ARSIP

  • Breaking News
    Loading...
    Jumat, 24 Agustus 2012

    Apel dan Halal bi Halal Bersama Bupati, awali hari aktif kerja PNS Jombang


    Hari pertama masuk kerja dilingkungan pemerintah Kabupaten Jombang pasca lebaran  digelar pada Kamis 23 Agustus 2012. Diawali dengan apel dan halal bi halal.  Apel bersama digelar dilapangan Pemkab Jombang dipimpin langsung oleh Drs. H. Suyanto MM Bupati Jombang. Apel  tersebut  diikuti oleh wakil bupati, sekda, kepala SKPD dan seluruh karyawan karyawati dilingkup pemkab Jombang. Ucapan lebaran atas nama pemerintah Kabupaten jombang juga atas nama pribadi disampaikan oleh Bupati Suyanto mengawali sambutannnya.

    Dalam amanatnya,  Bupati Suyanto kembali mengurai pidato kenegaraan presiden SBY beberapa waktu lalu. Antara lain mengingatkan kepada aparatur akan  pentingnya reformasi birokrasi. “Birokrasi kedepan yang ramping tapi kaya fungsi. Serta birokrasi yang mampu memberikan kebutuhan pelayanan masyarakat yang efektif dan efisien”, tandasnya.

    Bupati Suyanto berharap agar aparatur pemkab Jombang senantiasa meningkatkan kwalitas SDM, kompetensi dan bekerja lebih professional untuk dapat menjawab tantangan kemajuan dunia global. “Kepada seluruh aparatur saya minta agar benar benar focus, serius  dan lebih profesonal atas pilihan hidup yang sudah dilakukan, agar tidak tertinggal akan kemajuan jaman yang begitu cepat dari konfigurasi kekuatan negara-negara dunia”, tutur Bupati Suyanto

    Bupati Suyanto juga mengingatkan  bahwa kedepan, percepatan perubahan dan pergeseran akan terjadi. Sehingga sangat penting bagi para orang tua untuk diingatkan terkait tugas dan tanggung jawabnya menghantarkan putra putrinya. Sebagai orang tua, Bupati Suyanto menekankan agar  mendorong putra putri generasi selanjutnya untuk dapat  menempuh pendidikan setinggi mungkin dan harus berprestasi.

    Setelah apel , bupati bersama istri , demikian juga wabup dan sekda yang juga didampingi istri dan  pejabat – pejabat teras di lingkungan pemkab Jombang  langsung melakukan halal – bihalal di halaman  kantor Pemkab Jombang. Antrian panjang pun tak dapat terelakkan, bak tubuh ular, antrian tersebut memutar dan meliuk-liuk di lapangan pemkab Jombang. Bupati Suyanto  pun tampak terurai senyum menyambut tangan para pegawainya. 

    Bupati juga menekankan kepada inspektorat untuk  melakukan sidak terkait absensi, sebab  sudah bukan barang baru, kinerja para PNS di hari pertama masuk kerja setelah libur panjang tetap dalam pengawasan.(Wati_SJAM)

    Jombang, 23 Agustus 2012
    Radio Suara Jombang AM 792 Khz
     

    Apel dan Halal bi Halal Bersama Bupati, awali hari aktif kerja PNS Jombang


    Hari pertama masuk kerja dilingkungan pemerintah Kabupaten Jombang pasca lebaran  digelar pada Kamis 23 Agustus 2012. Diawali dengan apel dan halal bi halal.  Apel bersama digelar dilapangan Pemkab Jombang dipimpin langsung oleh Drs. H. Suyanto MM Bupati Jombang. Apel  tersebut  diikuti oleh wakil bupati, sekda, kepala SKPD dan seluruh karyawan karyawati dilingkup pemkab Jombang. Ucapan lebaran atas nama pemerintah Kabupaten jombang juga atas nama pribadi disampaikan oleh Bupati Suyanto mengawali sambutannnya.

    Dalam amanatnya,  Bupati Suyanto kembali mengurai pidato kenegaraan presiden SBY beberapa waktu lalu. Antara lain mengingatkan kepada aparatur akan  pentingnya reformasi birokrasi. “Birokrasi kedepan yang ramping tapi kaya fungsi. Serta birokrasi yang mampu memberikan kebutuhan pelayanan masyarakat yang efektif dan efisien”, tandasnya.

    Bupati Suyanto berharap agar aparatur pemkab Jombang senantiasa meningkatkan kwalitas SDM, kompetensi dan bekerja lebih professional untuk dapat menjawab tantangan kemajuan dunia global. “Kepada seluruh aparatur saya minta agar benar benar focus, serius  dan lebih profesonal atas pilihan hidup yang sudah dilakukan, agar tidak tertinggal akan kemajuan jaman yang begitu cepat dari konfigurasi kekuatan negara-negara dunia”, tutur Bupati Suyanto

    Bupati Suyanto juga mengingatkan  bahwa kedepan, percepatan perubahan dan pergeseran akan terjadi. Sehingga sangat penting bagi para orang tua untuk diingatkan terkait tugas dan tanggung jawabnya menghantarkan putra putrinya. Sebagai orang tua, Bupati Suyanto menekankan agar  mendorong putra putri generasi selanjutnya untuk dapat  menempuh pendidikan setinggi mungkin dan harus berprestasi.

    Setelah apel , bupati bersama istri , demikian juga wabup dan sekda yang juga didampingi istri dan  pejabat – pejabat teras di lingkungan pemkab Jombang  langsung melakukan halal – bihalal di halaman  kantor Pemkab Jombang. Antrian panjang pun tak dapat terelakkan, bak tubuh ular, antrian tersebut memutar dan meliuk-liuk di lapangan pemkab Jombang. Bupati Suyanto  pun tampak terurai senyum menyambut tangan para pegawainya. 

    Bupati juga menekankan kepada inspektorat untuk  melakukan sidak terkait absensi, sebab  sudah bukan barang baru, kinerja para PNS di hari pertama masuk kerja setelah libur panjang tetap dalam pengawasan.(Wati_SJAM)

    Jombang, 23 Agustus 2012
    Radio Suara Jombang AM 792 Khz
     
    Minggu, 19 Agustus 2012

    Bupati Jombang Gelar Resepsi Kenegaraan


    Bupati Jombang Drs. H. Suyanto MM  menggelar resepsi kenegaraan dalam rangka memperingati HUT ke 67  Kemerdekaan RI  pada Jum’at 17 Agustus 2012 malam ,di Pendopo Kabupaten Jombang. Resepsi tersebut dihadiri forum pimpinan daerah, sejumlah pejabat dilingkup pemkab Jombang, tokoh masyarakat,  dan orang tua paskibraka  kabupaten Jombang  2012. 

    Para tamu undangan mulai berdatangan sejak pukul 19.00 WIB. Acara diawali dengan jamuan makan malam. Sebab pada saat yang sama kontingen atlit Jombang yang  mewakili Jawa Timur akan berangkat pada Pekan Olahraga Nasional (PON XVIII di Pekan Baru Riau pada 10 September 2012 dilepas oleh Bupati Suyanto. Mereka antara lain atlit dari cabang olahraga  atletik 4 orang, sepakbola 3 orang ,  olah raga cacat yakni futsal dan tari , tenis meja, karate, soft ball, serta official.

    Dalam sambutannya, Bupati Suyanto berharap bahwa resepsi kenegaraan ini tidak hanya menjadi kegaitan seremonial belaka. Namun hendaknya menjadi momentum untuk merefleksikan diri dan mengevaluasi jalannya kinerja pemerintahan.  Diuraikan oleh Bupati Suyanto yakni 6 isu yang disampaikan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono  dalam pidato kenegaraan pada (16/8).  Antara lain adalah pemberantasan korupsi dan penindakannya. Terkait reformasi birokrasi.  Disampaikan pula langkah Pemerintah  untuk mengantisipasi dampak negatif dari memburuknya situasi ekonomi dan keuangan global. Mengatasi  hambatan iklim investasi dan kepastian hukum di Indonesia yang dinilai berpotensi menciptakan ketidakpastian.
    Demikian juga terkait dengan terjadinya  konflik horizontal yang terjadi akhir akhir ini. Baik yang terjadi karena masalah social maupun perbedaan agama. “Kabupaten Jombang berkomitmen untuk senantiasa mencegah terjadinya konflik horizontal sejak dini”, tandasnya.

    Bupati dua periode ini  juga mengajak semua pihak dan masyarakat kabupaten Jombang untuk senantiasa memberikan dukungan, partisipasi, sekaligus memberikan koreksi dan teguran guna pelaksanaan pembangunan kabupaten Jombang yang  keberlanjutan.

    Malam itu juga diserahkan  penghargaan kepada mereka yang berprestasi pada bidang olahraga yang mewakili Jatim pada PON XVIII di Pekan Baru Riau. Juga diserahkan tanda kehormatan pengabdian 30 tahun.(Wati_SJAM)

    Jombang, 18 Agustus 2012
    Radio Suara Jombang AM792 Khz

    Bupati Jombang Gelar Resepsi Kenegaraan


    Bupati Jombang Drs. H. Suyanto MM  menggelar resepsi kenegaraan dalam rangka memperingati HUT ke 67  Kemerdekaan RI  pada Jum’at 17 Agustus 2012 malam ,di Pendopo Kabupaten Jombang. Resepsi tersebut dihadiri forum pimpinan daerah, sejumlah pejabat dilingkup pemkab Jombang, tokoh masyarakat,  dan orang tua paskibraka  kabupaten Jombang  2012. 

    Para tamu undangan mulai berdatangan sejak pukul 19.00 WIB. Acara diawali dengan jamuan makan malam. Sebab pada saat yang sama kontingen atlit Jombang yang  mewakili Jawa Timur akan berangkat pada Pekan Olahraga Nasional (PON XVIII di Pekan Baru Riau pada 10 September 2012 dilepas oleh Bupati Suyanto. Mereka antara lain atlit dari cabang olahraga  atletik 4 orang, sepakbola 3 orang ,  olah raga cacat yakni futsal dan tari , tenis meja, karate, soft ball, serta official.

    Dalam sambutannya, Bupati Suyanto berharap bahwa resepsi kenegaraan ini tidak hanya menjadi kegaitan seremonial belaka. Namun hendaknya menjadi momentum untuk merefleksikan diri dan mengevaluasi jalannya kinerja pemerintahan.  Diuraikan oleh Bupati Suyanto yakni 6 isu yang disampaikan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono  dalam pidato kenegaraan pada (16/8).  Antara lain adalah pemberantasan korupsi dan penindakannya. Terkait reformasi birokrasi.  Disampaikan pula langkah Pemerintah  untuk mengantisipasi dampak negatif dari memburuknya situasi ekonomi dan keuangan global. Mengatasi  hambatan iklim investasi dan kepastian hukum di Indonesia yang dinilai berpotensi menciptakan ketidakpastian.
    Demikian juga terkait dengan terjadinya  konflik horizontal yang terjadi akhir akhir ini. Baik yang terjadi karena masalah social maupun perbedaan agama. “Kabupaten Jombang berkomitmen untuk senantiasa mencegah terjadinya konflik horizontal sejak dini”, tandasnya.

    Bupati dua periode ini  juga mengajak semua pihak dan masyarakat kabupaten Jombang untuk senantiasa memberikan dukungan, partisipasi, sekaligus memberikan koreksi dan teguran guna pelaksanaan pembangunan kabupaten Jombang yang  keberlanjutan.

    Malam itu juga diserahkan  penghargaan kepada mereka yang berprestasi pada bidang olahraga yang mewakili Jatim pada PON XVIII di Pekan Baru Riau. Juga diserahkan tanda kehormatan pengabdian 30 tahun.(Wati_SJAM)

    Jombang, 18 Agustus 2012
    Radio Suara Jombang AM792 Khz

    117 Napi Lapas Jombang Menerima Remisi


    Sebanyak 117  orang Narapidana (Napi) yang sementara dibina di Lembaga Pemasyarakatan (LP) Kabupaten Jombang, mendapat remisi pada peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) Proklamasi Kemerdekaan Indonesia, Jumat 17 Agustus 2012. Selaku Inspektur Upacara Drs. H.Widjono Soeparno Msi wakil Bupati Jombang.

    Kepala Lembaga Pemasyarakatan (Kalapas) Jombang,  Nur Akhmadi Bc.IP.S.H. mengatakan, setiap tahunnya semua warga binaan Lapas Jombang  memiliki hak untuk mendapatkan pemotongan masa tahanan atau remisi.

    “Tentu ada kriteria atau persyaratan yang harus dipenuhi. Di antaranya, warga binaan yang taat aturan dan tidak memiliki pelanggaran selama di LP dan telah menjalani 6 bulan pembinaan. Itu bisa dilakukan pengurangan hukuman," ungkap Nur Akhmadi

    Secara teknis, kata dia, ada dua kategori remisi. Yaitu remisi umum (RU) I dan remisi umum II. Remisi Umum I untuk pemberian pemotongan masa tahanan namun tak langsung bebas. Sedang yang kedua remisi umum II yang secara otomatis membebaskan nara pidana dari sisa masa hukuman.

    Lebih lanjut, disampaikan Nur Akhmadi sebanyak 117 Napi mendapat remisi. Untuk remisi umum (RU) I terdiri atas remisi 4 bulan; 6 orang, remisi 3 bulan; 19 orang , remisi 2 bulan; 22 orang, dan remisi 1 bulan; 60 orang. Sedangkan untuk Remisi Umum II terdiri atas remisi 3 bulan 1 orang ; remisi 2 bulan 1 orang ; remisi 1 bulan 8 orang.


    Widjono Soeparno wakil Bupati Jombang  mengatakan, bahwa remisi merupakan salah satu program pembinaan yang bertujuan untuk memberikan kesempatan kepada narapidana untuk segera dapat berintegrasi dengan masyarakat. Remisi juga merupakan suatu instrumen yang dapat memotivasi perilaku narapidana untuk selalu berbuat baik selama menjalankan pidana di dalam lembaga permasyarakatan.

    Ditambahkannya, bahwa pemberian remisi jangan dianggap sebagai suatu bentuk kemudahan bagi warga binaan pemasyarakatan untuk cepat bebas, akan tetapi pemberian remisi harus dijadikan sebagai sarana untuk meningkatkan kualitas diri dan memotivasi diri sehingga dapat mendorong kembali memilih jalan benar.

    Pemberian remisi hendaknya dapat dijadikan semangat dan tekad bagi warga binaan untuk mengisi hari-hari menjelang bebas dengan memperbanyak karya dan cipta yang bermanfaat bagi sesama, juga sekaligus bagi persiapan diri dengan kesungguhan hati untuk tidak melanggar hukum lagi, sehingga akan sangat mendukung dan menunjang keberhasilan dalam berintegrasi dengan masyarakat tempat dimana mereka  akan kembali.( Wati_SJAM)

    Jombang, 17 Agustus 2012
    Radio Suara Jombang AM 792 Khz

    117 Napi Lapas Jombang Menerima Remisi


    Sebanyak 117  orang Narapidana (Napi) yang sementara dibina di Lembaga Pemasyarakatan (LP) Kabupaten Jombang, mendapat remisi pada peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) Proklamasi Kemerdekaan Indonesia, Jumat 17 Agustus 2012. Selaku Inspektur Upacara Drs. H.Widjono Soeparno Msi wakil Bupati Jombang.

    Kepala Lembaga Pemasyarakatan (Kalapas) Jombang,  Nur Akhmadi Bc.IP.S.H. mengatakan, setiap tahunnya semua warga binaan Lapas Jombang  memiliki hak untuk mendapatkan pemotongan masa tahanan atau remisi.

    “Tentu ada kriteria atau persyaratan yang harus dipenuhi. Di antaranya, warga binaan yang taat aturan dan tidak memiliki pelanggaran selama di LP dan telah menjalani 6 bulan pembinaan. Itu bisa dilakukan pengurangan hukuman," ungkap Nur Akhmadi

    Secara teknis, kata dia, ada dua kategori remisi. Yaitu remisi umum (RU) I dan remisi umum II. Remisi Umum I untuk pemberian pemotongan masa tahanan namun tak langsung bebas. Sedang yang kedua remisi umum II yang secara otomatis membebaskan nara pidana dari sisa masa hukuman.

    Lebih lanjut, disampaikan Nur Akhmadi sebanyak 117 Napi mendapat remisi. Untuk remisi umum (RU) I terdiri atas remisi 4 bulan; 6 orang, remisi 3 bulan; 19 orang , remisi 2 bulan; 22 orang, dan remisi 1 bulan; 60 orang. Sedangkan untuk Remisi Umum II terdiri atas remisi 3 bulan 1 orang ; remisi 2 bulan 1 orang ; remisi 1 bulan 8 orang.


    Widjono Soeparno wakil Bupati Jombang  mengatakan, bahwa remisi merupakan salah satu program pembinaan yang bertujuan untuk memberikan kesempatan kepada narapidana untuk segera dapat berintegrasi dengan masyarakat. Remisi juga merupakan suatu instrumen yang dapat memotivasi perilaku narapidana untuk selalu berbuat baik selama menjalankan pidana di dalam lembaga permasyarakatan.

    Ditambahkannya, bahwa pemberian remisi jangan dianggap sebagai suatu bentuk kemudahan bagi warga binaan pemasyarakatan untuk cepat bebas, akan tetapi pemberian remisi harus dijadikan sebagai sarana untuk meningkatkan kualitas diri dan memotivasi diri sehingga dapat mendorong kembali memilih jalan benar.

    Pemberian remisi hendaknya dapat dijadikan semangat dan tekad bagi warga binaan untuk mengisi hari-hari menjelang bebas dengan memperbanyak karya dan cipta yang bermanfaat bagi sesama, juga sekaligus bagi persiapan diri dengan kesungguhan hati untuk tidak melanggar hukum lagi, sehingga akan sangat mendukung dan menunjang keberhasilan dalam berintegrasi dengan masyarakat tempat dimana mereka  akan kembali.( Wati_SJAM)

    Jombang, 17 Agustus 2012
    Radio Suara Jombang AM 792 Khz

    Bupati Suyanto Irup Detik Detik Proklamasi HUT RI Ke 67


    Upacara peringatan detik-detik dan pengibaran bendera pada peringatan Hari Proklamasi Kemerdekaan ke 67 RI tahun 2012, pada 17 Agustus 2012 di alun-alun Kabupaten Jombang  berjalan dengan khitmad meski bertepatan dengan bulan Ramadhan. Upacara dipimpin langsung Bupati Jombang Drs. H.Suyanto MM , dihadiri seluruh Forpimda  juga tokoh masyarakat. Komandan upacara Kapten Inf Nur Akhmadi  dari Kodim 0814 Jombang.

    Prosesi berjalan lancar, termasuk  pengibaran bendera yang dilakukan oleh tim Paskibra kabupaten Jombang 2012  dengan formasi 17-8-45. Mereka sudah berlatih sejak 9 Agustus di bawah bimbingan para pelatih dari Kodim 0814, Satradar 222 Ploso dan Polres Jombang. Paskibraka 2012 adalah siswa siswi  terpilih dan terseleksi dalam paskab 2012, yakni  dari sekolah setingkat SMA sederajat di Kabupaten Jombang.

    Tepat pukul 10.00, seluruh sirine yang ada di aon alon Jombang  berbunyi sebagai pertanda menghormati prosesi detik-detik proklamasi selama satu menit. Selanjutnya Ketua DPRD Jombang Bahana Bela Binanda membacakan Teks Proklamasi. Untuk paduan suara dan aubade dari SMA Negeri 1, SMA Negeri 2. SMA Negeri 3 dan MAN Jombang.

    Usai upacara, agenda dilanjutkan dengan menghadiri  Pemberian Remisi kepada Warga Binaan Pemasyarakatan Jombang.  (Wati_SJAM)

    Jombang, 17 Agustus 2012
    Radio Suara Jombang AM 792

    Bupati Suyanto Irup Detik Detik Proklamasi HUT RI Ke 67


    Upacara peringatan detik-detik dan pengibaran bendera pada peringatan Hari Proklamasi Kemerdekaan ke 67 RI tahun 2012, pada 17 Agustus 2012 di alun-alun Kabupaten Jombang  berjalan dengan khitmad meski bertepatan dengan bulan Ramadhan. Upacara dipimpin langsung Bupati Jombang Drs. H.Suyanto MM , dihadiri seluruh Forpimda  juga tokoh masyarakat. Komandan upacara Kapten Inf Nur Akhmadi  dari Kodim 0814 Jombang.

    Prosesi berjalan lancar, termasuk  pengibaran bendera yang dilakukan oleh tim Paskibra kabupaten Jombang 2012  dengan formasi 17-8-45. Mereka sudah berlatih sejak 9 Agustus di bawah bimbingan para pelatih dari Kodim 0814, Satradar 222 Ploso dan Polres Jombang. Paskibraka 2012 adalah siswa siswi  terpilih dan terseleksi dalam paskab 2012, yakni  dari sekolah setingkat SMA sederajat di Kabupaten Jombang.

    Tepat pukul 10.00, seluruh sirine yang ada di aon alon Jombang  berbunyi sebagai pertanda menghormati prosesi detik-detik proklamasi selama satu menit. Selanjutnya Ketua DPRD Jombang Bahana Bela Binanda membacakan Teks Proklamasi. Untuk paduan suara dan aubade dari SMA Negeri 1, SMA Negeri 2. SMA Negeri 3 dan MAN Jombang.

    Usai upacara, agenda dilanjutkan dengan menghadiri  Pemberian Remisi kepada Warga Binaan Pemasyarakatan Jombang.  (Wati_SJAM)

    Jombang, 17 Agustus 2012
    Radio Suara Jombang AM 792
    Jumat, 17 Agustus 2012

    Kabupaten Jombang : Doa Bersama Lintas Agama Untuk Bangsa


    Jajaran aparatur Pemerintah Kabupaten Jombang bersama dengan seluruh tokoh agama dan tokoh masyarakat Jombang  menggelar doa bersama untuk keselamatan bangsa Indonesia. Doa bersama lintas agama sekaligus tasyakuran ini digelar dipendopo Kabupaten Jombang pada (16/8) malam. Yakni  untuk memperingati  jelang Hari Ulang Tahun Kemerdekaan RI ke 67  yang jatuh pada (17 Agustus 2012). “HUT Kemerdekaan ke 66 dan 67 ini luar biasa istimewa, karena didalamnya bertepatan dengan bulan suci Ramadhan, Nuzulul Qur’an, dan jelang Idul Fitri . Ini seperti pada saat  tahun 1945”, tutur Suyanto, Bupati Jombang. 

    Doa dipimpin oleh masing-masing tokoh agama secara bergantian yang sebelumnya diawali dengan istighosah yang dipimpin oleh KH. Masduki Abdurahman.  Doa dimulai  dari agama  Budha, Hindu, Kristen Katholik, Protestan juga Islam. Para pemuka agama tersebut mendoakan agar para pejabat pemerintah di Indonesia  dan Jombang pada khususnya dilimpahkan keselamatan, kebahagiaan dan kebijaksanaan dalam menjalankan tugas-tugasnya dengan adil dan bijaksana sesuai aturan hukum berlaku.

    Hadir Bupati Jombang, wakil Bupati Jombang, Forum Pimpinan Daerah Kabupaten Jombang, juga sekda  beserta istri hadir pada acara tersebut. Suyanto,  Bupati Jombang dalam sambutannya menyampaikan 6 isu yang menjadi prioritas,  disampaikan Presiden SBY dalam pidato kenegaraan (16/8) pagi.  Antara lain adalah pemberantasan korupsi yangmerusak mentalitas bangsa dan menghambat pembangunan nasional.  Terkait reformasi birokrasi, pada tahun ke 12,  Presiden juga menyerukan untuk mengubah dan mengakhiri  Tabiat Birokrasi Lalai.  Seluruh jajaran birokasi dituntut untuk lebih meningkatkan peran dan fungsinya secara optimal, dan efektif dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat.

    Pada 2013, Indonesia Targetkan Pertumbuhan Ekonomi 6,8 Persen. Pemerintah optimistis bahwa pertumbuhan ekonomi Indonesia pada 2013 lebih baik dibandingkan 2012. Disampaikan pula langkah Pemerintah  untuk mengantisipasi dampak negatif dari memburuknya situasi ekonomi dan keuangan global. Bupati Suyanto  juga menyerukan  ajakan Presiden untuk bekerja keras  mengurangi  Ekonomi Biaya Tinggi. “APBD harus efektif efisien, dan  pemerintah harus  melakukan percepatan dan perbaikan penyerapan belanja, terutama belanja barang dan modal agar memberikan dampak yang lebih besar bagi kegiatan ekonomi”, tutur Bupati Suyanto.   Penekanan yang lain adalah mengatasi  hambatan iklim investasi dan kepastian hukum di Indonesia yang dinilai berpotensi menciptakan ketidakpastian.

    Dan untuk mencegah konflik horisontal, kepada jajaran kepolisian untuk tidak melakukan  Pembiaran Konflik yang akhir-akhir ini sering muncul. Dimana Presiden menginstruksikan bahwa Polri harus bertindak cepat, tegas, dan tepat dalam mengatasi aksi-aksi kekerasan. 

    Terkait dengan apa yang digaris bawahi oleh Presiden tersebut, ditandaskan Bupati dua periodeini bahwa   Pemerintah Kabupaten Jombang akan tetap berkomitmen melanjutkan dan memperkuat kebijakan yang pro rakyat. Dan  ini membutuhkan keberlanjutan terus menerus, perlu  dukungan arah kebijakan pemerintah  kabupaten Jombang dibidang  ekonomi.

    “Saya mohon doa dari seluruh  masyarakat  kabupaten Jombang, agar  apa yang telah dilakukan oleh pemerintah Kabupaten Jombang beserta seluruh SKPD yang terkait dengan optimalisasi kinerja pemerintahan daerah dapat terus ditingkatkan, meskipun pada tahun 2011 kinerja kita dinilai nomer satu se Indonesia dan pada tahun 2012 diperingkat 5”, tandas Bupati yang banyak memperoleh penghargaan nasional ini.

    Kepada seluruh masyarakat Jombang dari berbagai unsur, Bupati Suyanto juga meminta untuk tidak henti hentinya mendoakan seluruh aparatur dan tidak segan menegur   kami (aparatur pemkab Jombang) apabila didalam perjalanan pemerintahan ini ada sesuatu yang tidak tepat. Dan ini menjadi perhatian kita semua aparatur pemerintah Kabupaten Jombang, untuk terus berbenah diri dan melakukan perbaikan menjadi lebih baik.(Wati_SJAM)

    Jombang, 16 Agustus 2012
    Radio Suara Jombang AM 792 Khz



    Kabupaten Jombang : Doa Bersama Lintas Agama Untuk Bangsa


    Jajaran aparatur Pemerintah Kabupaten Jombang bersama dengan seluruh tokoh agama dan tokoh masyarakat Jombang  menggelar doa bersama untuk keselamatan bangsa Indonesia. Doa bersama lintas agama sekaligus tasyakuran ini digelar dipendopo Kabupaten Jombang pada (16/8) malam. Yakni  untuk memperingati  jelang Hari Ulang Tahun Kemerdekaan RI ke 67  yang jatuh pada (17 Agustus 2012). “HUT Kemerdekaan ke 66 dan 67 ini luar biasa istimewa, karena didalamnya bertepatan dengan bulan suci Ramadhan, Nuzulul Qur’an, dan jelang Idul Fitri . Ini seperti pada saat  tahun 1945”, tutur Suyanto, Bupati Jombang. 

    Doa dipimpin oleh masing-masing tokoh agama secara bergantian yang sebelumnya diawali dengan istighosah yang dipimpin oleh KH. Masduki Abdurahman.  Doa dimulai  dari agama  Budha, Hindu, Kristen Katholik, Protestan juga Islam. Para pemuka agama tersebut mendoakan agar para pejabat pemerintah di Indonesia  dan Jombang pada khususnya dilimpahkan keselamatan, kebahagiaan dan kebijaksanaan dalam menjalankan tugas-tugasnya dengan adil dan bijaksana sesuai aturan hukum berlaku.

    Hadir Bupati Jombang, wakil Bupati Jombang, Forum Pimpinan Daerah Kabupaten Jombang, juga sekda  beserta istri hadir pada acara tersebut. Suyanto,  Bupati Jombang dalam sambutannya menyampaikan 6 isu yang menjadi prioritas,  disampaikan Presiden SBY dalam pidato kenegaraan (16/8) pagi.  Antara lain adalah pemberantasan korupsi yangmerusak mentalitas bangsa dan menghambat pembangunan nasional.  Terkait reformasi birokrasi, pada tahun ke 12,  Presiden juga menyerukan untuk mengubah dan mengakhiri  Tabiat Birokrasi Lalai.  Seluruh jajaran birokasi dituntut untuk lebih meningkatkan peran dan fungsinya secara optimal, dan efektif dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat.

    Pada 2013, Indonesia Targetkan Pertumbuhan Ekonomi 6,8 Persen. Pemerintah optimistis bahwa pertumbuhan ekonomi Indonesia pada 2013 lebih baik dibandingkan 2012. Disampaikan pula langkah Pemerintah  untuk mengantisipasi dampak negatif dari memburuknya situasi ekonomi dan keuangan global. Bupati Suyanto  juga menyerukan  ajakan Presiden untuk bekerja keras  mengurangi  Ekonomi Biaya Tinggi. “APBD harus efektif efisien, dan  pemerintah harus  melakukan percepatan dan perbaikan penyerapan belanja, terutama belanja barang dan modal agar memberikan dampak yang lebih besar bagi kegiatan ekonomi”, tutur Bupati Suyanto.   Penekanan yang lain adalah mengatasi  hambatan iklim investasi dan kepastian hukum di Indonesia yang dinilai berpotensi menciptakan ketidakpastian.

    Dan untuk mencegah konflik horisontal, kepada jajaran kepolisian untuk tidak melakukan  Pembiaran Konflik yang akhir-akhir ini sering muncul. Dimana Presiden menginstruksikan bahwa Polri harus bertindak cepat, tegas, dan tepat dalam mengatasi aksi-aksi kekerasan. 

    Terkait dengan apa yang digaris bawahi oleh Presiden tersebut, ditandaskan Bupati dua periodeini bahwa   Pemerintah Kabupaten Jombang akan tetap berkomitmen melanjutkan dan memperkuat kebijakan yang pro rakyat. Dan  ini membutuhkan keberlanjutan terus menerus, perlu  dukungan arah kebijakan pemerintah  kabupaten Jombang dibidang  ekonomi.

    “Saya mohon doa dari seluruh  masyarakat  kabupaten Jombang, agar  apa yang telah dilakukan oleh pemerintah Kabupaten Jombang beserta seluruh SKPD yang terkait dengan optimalisasi kinerja pemerintahan daerah dapat terus ditingkatkan, meskipun pada tahun 2011 kinerja kita dinilai nomer satu se Indonesia dan pada tahun 2012 diperingkat 5”, tandas Bupati yang banyak memperoleh penghargaan nasional ini.

    Kepada seluruh masyarakat Jombang dari berbagai unsur, Bupati Suyanto juga meminta untuk tidak henti hentinya mendoakan seluruh aparatur dan tidak segan menegur   kami (aparatur pemkab Jombang) apabila didalam perjalanan pemerintahan ini ada sesuatu yang tidak tepat. Dan ini menjadi perhatian kita semua aparatur pemerintah Kabupaten Jombang, untuk terus berbenah diri dan melakukan perbaikan menjadi lebih baik.(Wati_SJAM)

    Jombang, 16 Agustus 2012
    Radio Suara Jombang AM 792 Khz



    Paskibraka Kabupaten Jombang 2012 Dikukuhkan



    Bupati Jombang Drs. H. Suyanto MM, mengukuhkan 70 pasukan pengibar bendera pusaka (paskibraka) 2012. Putra dan putri Jombang terpilih itu  adalah para pelajar sekolah menengah atas dari 21 Kecamatan yang ada di Kabupaten Jombang. Pengukuhan itu dilakukan di Pendopo Pemkab Jombang  pada Rabu  (15/8).

    Para paskibra yang hadir di pendopo pemkab Jombang tersebut  mengemban tugas mengibarkan bendera setelah  diseleksi secara ketat dan menjalani latihan yang keras. Bupati Suyanto  menyakini, Paskibraka 2012 mampu menjalankan tugasnya dengan baik.

    “Selamat atas terpilihnya kalian semua  putra putri terbaik dari sekian ribu siswa yang ada di Jombang ini  untuk mengemban tugas penting dan bersejarah. Laksanakanlah tugas yang mulia dan penuh kehormatan dan kebanggaan sebaik-baiknya. Kalian telah dilatih dan saya yakin tugas dapat diemban dengan baik," tandas Bupati Suyanto.

    Suyanto juga mengatakan, menjadi anggota Paskibraka 2012 bisa menjadi babak baru dan momen penting untuk membangun karakter para pemuda pemudi generasi penerus bangsa. Menurutnya, mereka bisa menjadi pelopor dan contoh bagi persatuan bangsa Indonesia.

    Hadir dalam acara pengukuhan ini sejumlah  pejabat mulai dari Ketua DPRD,  forum pimpinan daerah, wakil bupati, sekda, asisten dan kepala SKPD dilingkup Pemkab Jombang. Bupati Suyanto beserta segenap forum pimpinan daerah juga memberikan ucapan selamat kepada para  Paskibra 2012 satu persatu. Para peserta Paskibraka ini akan bertugas mengibarkan dan menurunkan bendera pusaka pada upacara kebesaran kenegaraan puncak peringatan HUT ke-67 RI pada 17 Agustus 2012, di Alon Alon Jombang. (Wati_SJAM)

    Jombang, 15 Agustus 2012
    Suara Jombang AM 792 Khz

    Paskibraka Kabupaten Jombang 2012 Dikukuhkan



    Bupati Jombang Drs. H. Suyanto MM, mengukuhkan 70 pasukan pengibar bendera pusaka (paskibraka) 2012. Putra dan putri Jombang terpilih itu  adalah para pelajar sekolah menengah atas dari 21 Kecamatan yang ada di Kabupaten Jombang. Pengukuhan itu dilakukan di Pendopo Pemkab Jombang  pada Rabu  (15/8).

    Para paskibra yang hadir di pendopo pemkab Jombang tersebut  mengemban tugas mengibarkan bendera setelah  diseleksi secara ketat dan menjalani latihan yang keras. Bupati Suyanto  menyakini, Paskibraka 2012 mampu menjalankan tugasnya dengan baik.

    “Selamat atas terpilihnya kalian semua  putra putri terbaik dari sekian ribu siswa yang ada di Jombang ini  untuk mengemban tugas penting dan bersejarah. Laksanakanlah tugas yang mulia dan penuh kehormatan dan kebanggaan sebaik-baiknya. Kalian telah dilatih dan saya yakin tugas dapat diemban dengan baik," tandas Bupati Suyanto.

    Suyanto juga mengatakan, menjadi anggota Paskibraka 2012 bisa menjadi babak baru dan momen penting untuk membangun karakter para pemuda pemudi generasi penerus bangsa. Menurutnya, mereka bisa menjadi pelopor dan contoh bagi persatuan bangsa Indonesia.

    Hadir dalam acara pengukuhan ini sejumlah  pejabat mulai dari Ketua DPRD,  forum pimpinan daerah, wakil bupati, sekda, asisten dan kepala SKPD dilingkup Pemkab Jombang. Bupati Suyanto beserta segenap forum pimpinan daerah juga memberikan ucapan selamat kepada para  Paskibra 2012 satu persatu. Para peserta Paskibraka ini akan bertugas mengibarkan dan menurunkan bendera pusaka pada upacara kebesaran kenegaraan puncak peringatan HUT ke-67 RI pada 17 Agustus 2012, di Alon Alon Jombang. (Wati_SJAM)

    Jombang, 15 Agustus 2012
    Suara Jombang AM 792 Khz
    Sabtu, 11 Agustus 2012

    Tiga Forum Komitmen Jaga Kondusifitas Jombang



    Untuk kali pertama  di bulan Ramadan kali ini pengurus FKUB (Forum Kerukunan Umat Beragama),  KDM (Forum Kewaspadaan Dini Masyarakat) dan  Forum Pembauran Kebangsaan (FPK) di Kabupaten Jombang bertemu dan duduk bersama bersilaturahim dengan Drs. Widjono Soeparno Msi selaku Ketua Pembina.


    Pertemuan  digelar diruang Bung Tomo kantor pemkab Jombang pada Kamis (9/8) sore sekaligus untuk berbuka puasa bersama. “Alhamdulliah baru kali ini  ketiga forum dapat duduk bersama bersilaturahmi dan berrembug  dalam rangka pembinaan untuk kemaslahatan umat Jombang agar lebih aman dan kondusif”, buka Widjono Soeparno wakil Bupati Jombang.

    Pada kesempatan tersebut  Widjono Soeparno, menyampaikan pentingnya kewaspadaan ini guna mengantisipasi adanya ancaman disintegrasi bangsa serta krisis multidimensi yang tengah terjadi. Hal ini bisa dilihat  bahwa nilai-nilai kepedulian terhadap sesama terhadap bangsa dan Negara  sudah mulai pudar di tengah  masyarakat kita. “Kekerasan, tawuran antar kampung seringkali terjadi dimana-mana, dan kita berharap jangan sampai ini terjadi di wilayah Kabupaten Jombang”, tandasnya.

    Menurut Widjono hal ini di mungkinkan terjadi karena kurangnya pemahaman bangsa ini terhadap 4 pilar kehidupan berbangsa dan bernegara yaitu Pancasila, Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia 1945, Negara Kesatuan Republik Indonesia dan Bhinneka Tunggal Ika, kepada masyarakat luas. Atau bisa jadi kurang mantapnya system pemerintahan.

    “Oleh sebab itu, menyadari kemajemukan masyarakat Indonesia, sejak awal para pendiri negara ini menyatakan bahwa negara kita adalah Negara Kesatuan Republik Indonesia. Untuk itu mari kita  bersama-sama    untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap pihak yang menginginkan Indonesia terpecah belah dengan mengadu domba antarumat beragama, sikap toleran dan bertindak sesuai dengan proporsi dan bidang tanggungjawabnya akan mampu menjaga keharmonisan dan kerukunan umat beragama.”, tuturnya.

    Widjono berharap,  demi mewujudkan kondusifitas Kabupaten Jombang kepada seluruh pengurus ketiga forum untuk senantiasa mengoptimalkan fungsinya secara berkesinambungan dengan senantiasa melakukan jaring spirasi, dialog, diskusi dengan masyarakat. Guna menampung aspirasi masyarakat serta dalam rangka menyamakan persepsi dan langkah dalam menjaga dan meningkatkan penyelenggaraan pembauran, demi persatuan dan kesatuan serta keutuhan wilayah Kabupaten Jombang  khususnya dan Negara Kesatuan Republik Indonesia pada umumnya.

    Acara yang dihadiri Kepala Kesbangpolinmas, Asisten juga sejumlah  pejabat terkait  dilingkup pemkab Jombang tersebut, ditutup dengan doa  oleh KH. Isrofil Amar Ketua PC NU Jombang dan dilanjutkan berbuka puasa bersama (Wati_SJAM)

    Jombang, 9 Agustus 2012
    Radio Suara Jombang AM 792 Khz







    Tiga Forum Komitmen Jaga Kondusifitas Jombang



    Untuk kali pertama  di bulan Ramadan kali ini pengurus FKUB (Forum Kerukunan Umat Beragama),  KDM (Forum Kewaspadaan Dini Masyarakat) dan  Forum Pembauran Kebangsaan (FPK) di Kabupaten Jombang bertemu dan duduk bersama bersilaturahim dengan Drs. Widjono Soeparno Msi selaku Ketua Pembina.


    Pertemuan  digelar diruang Bung Tomo kantor pemkab Jombang pada Kamis (9/8) sore sekaligus untuk berbuka puasa bersama. “Alhamdulliah baru kali ini  ketiga forum dapat duduk bersama bersilaturahmi dan berrembug  dalam rangka pembinaan untuk kemaslahatan umat Jombang agar lebih aman dan kondusif”, buka Widjono Soeparno wakil Bupati Jombang.

    Pada kesempatan tersebut  Widjono Soeparno, menyampaikan pentingnya kewaspadaan ini guna mengantisipasi adanya ancaman disintegrasi bangsa serta krisis multidimensi yang tengah terjadi. Hal ini bisa dilihat  bahwa nilai-nilai kepedulian terhadap sesama terhadap bangsa dan Negara  sudah mulai pudar di tengah  masyarakat kita. “Kekerasan, tawuran antar kampung seringkali terjadi dimana-mana, dan kita berharap jangan sampai ini terjadi di wilayah Kabupaten Jombang”, tandasnya.

    Menurut Widjono hal ini di mungkinkan terjadi karena kurangnya pemahaman bangsa ini terhadap 4 pilar kehidupan berbangsa dan bernegara yaitu Pancasila, Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia 1945, Negara Kesatuan Republik Indonesia dan Bhinneka Tunggal Ika, kepada masyarakat luas. Atau bisa jadi kurang mantapnya system pemerintahan.

    “Oleh sebab itu, menyadari kemajemukan masyarakat Indonesia, sejak awal para pendiri negara ini menyatakan bahwa negara kita adalah Negara Kesatuan Republik Indonesia. Untuk itu mari kita  bersama-sama    untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap pihak yang menginginkan Indonesia terpecah belah dengan mengadu domba antarumat beragama, sikap toleran dan bertindak sesuai dengan proporsi dan bidang tanggungjawabnya akan mampu menjaga keharmonisan dan kerukunan umat beragama.”, tuturnya.

    Widjono berharap,  demi mewujudkan kondusifitas Kabupaten Jombang kepada seluruh pengurus ketiga forum untuk senantiasa mengoptimalkan fungsinya secara berkesinambungan dengan senantiasa melakukan jaring spirasi, dialog, diskusi dengan masyarakat. Guna menampung aspirasi masyarakat serta dalam rangka menyamakan persepsi dan langkah dalam menjaga dan meningkatkan penyelenggaraan pembauran, demi persatuan dan kesatuan serta keutuhan wilayah Kabupaten Jombang  khususnya dan Negara Kesatuan Republik Indonesia pada umumnya.

    Acara yang dihadiri Kepala Kesbangpolinmas, Asisten juga sejumlah  pejabat terkait  dilingkup pemkab Jombang tersebut, ditutup dengan doa  oleh KH. Isrofil Amar Ketua PC NU Jombang dan dilanjutkan berbuka puasa bersama (Wati_SJAM)

    Jombang, 9 Agustus 2012
    Radio Suara Jombang AM 792 Khz







    Kamis, 09 Agustus 2012

    Wabup Widjono Suparno Membuka Latihan Capaskab Jombang

    Bulan Ramadhan tidak menjadi halangan bagi putra putri terbaik Jombang  yang terpilih sebagai calon pasukan pengibar bendera pusaka (Paskibraka) Kabupaten Jombang  untuk tetap semangat latihan.  Mereka tetap menjalankan ibadah puasa juga disiplin mengikuti latihan  setiap hari di lapangan alon alon Jombang.

    Tahapan pelatihan Pasukan Pengibar Bendera Pusaka (Paskibraka) Kabupaten Jombang hari ini dimulai. Sebelum memasuki tahapan pengukuhan, calon paskibra terlebih dahulu melalui tahapan pelatihan. Mulai hari Kamis  (9/8) pagi,  sebanyak 72 peserta paskibraka terpilih  mulai digembleng untuk pemantapan latihan. Dari jumlah tersebut, sebanyak 70 peserta  akan masuk karantina di asrama SMA Negeri 3 Jombang hingga tanggal 18 Agustus 2012. Sedangkan  2 peserta, yakni 1 putra dan 1putri terpilih,   masuk karantina paskibraka Provinsi. Mereka dilatih setiap hari dari pagi hingga sore oleh pelatih dari Satradar 222 Ploso, Kodim 0814, dan Polres Jombang.

    Dijelaskan oleh Rizki Putra Crisandi,  selaku koordinator lapangan dari PPI 2008 Kabupaten Jombang, bahwa dari hasil seleksi yang dilakukan  awal Maret lalu, yakni dari 469 pendaftar, akhirnya tersaring 72 peserta terpilih. Terdiri dari 47 laki-laki dan  25 perempuan. Mereka telah melalui tes  kesehatan, kesamaptaan,  PBB dan  fisik. “Pada masa pemantapan latihan  di karantina ini, porsi latihan dilakukan mereka akan di tambah pagi, sore dan malam”, tutur Rizki 

    Pembukaan latihan capaskab Jombang oleh wakil Bupati Jombang, dilaksanakan di Pendopo kab. Jombang dan dihadiri oleh seluruh forum pimpinan daerah dan para pejabat dilingkup pemerintah Kabupaten Jombang.

    Wakil Bupati Jombang Drs. Widjono Soeparno Msi, usai menyerahkan bendera latihan dan  membuka  secara resmi dimulainya latihan paskibraka antara lain berpesan agar para peserta  mengikuti pelatihan  dengan penuh tanggungjawab. “Kami sangat memahami bahwa kalian juga menjalankan ibadah puasa, namun juga tetap harus latihan dengan penuh semangat, disiplin dan penuh tanggung jawab. Semoga apa yang kalian kerjakan ini mendapat rahmat dari Allah SWT”, tutur Wabup Widjono

    Peserta juga diharapkan senantiasa menjaga kesehatan sejak dimulainya  latihan hingga pada saat melaksanakan tugas pengibaran bendera. Konsentrasi penuh  dan percaya diri serta menjaga kekompakan.  Peserta juga diminta untuk senantiasa menjaga etika, tata karma, saling hormat menghormati dan menghargai dengan  pelatih, senior, sesama peserta. “Gunakan kesempatan ini sebaik-baiknya, jangan kecewakan keluarga, kerabat, almamater sekolah lakukan yang terbaik”, tandas Wabup Widjono.

    Hari ini, saat akan memasuki masa awal karantina di asrama, calon paskibraka ini akan melalui acara tantingan. “Ini adalah semacam prosesi tradisi bagi para capaskab saat memasuki masa karantina”, tutur Rizki Putra Crisandi, Koordinator lapangan  PPI Jombang.  Selama di asrama mereka akan menjalani latihan dan kegiatan rutin keagamaan dibulan ramadhan. “Tentusaja sahur bersama, buka puasa bersama, sholat taraweh, senam pagi, bersih-bersih sekitar lingkungan  juga menjadi bagian dari kegiatan capaskab”, pungkas  Rizki. (Wati_SJAM)

    Jombang, 9 Agustus 2012
    Radio Suara Jombang AM 792 Khz

    Wabup Widjono Suparno Membuka Latihan Capaskab Jombang

    Bulan Ramadhan tidak menjadi halangan bagi putra putri terbaik Jombang  yang terpilih sebagai calon pasukan pengibar bendera pusaka (Paskibraka) Kabupaten Jombang  untuk tetap semangat latihan.  Mereka tetap menjalankan ibadah puasa juga disiplin mengikuti latihan  setiap hari di lapangan alon alon Jombang.

    Tahapan pelatihan Pasukan Pengibar Bendera Pusaka (Paskibraka) Kabupaten Jombang hari ini dimulai. Sebelum memasuki tahapan pengukuhan, calon paskibra terlebih dahulu melalui tahapan pelatihan. Mulai hari Kamis  (9/8) pagi,  sebanyak 72 peserta paskibraka terpilih  mulai digembleng untuk pemantapan latihan. Dari jumlah tersebut, sebanyak 70 peserta  akan masuk karantina di asrama SMA Negeri 3 Jombang hingga tanggal 18 Agustus 2012. Sedangkan  2 peserta, yakni 1 putra dan 1putri terpilih,   masuk karantina paskibraka Provinsi. Mereka dilatih setiap hari dari pagi hingga sore oleh pelatih dari Satradar 222 Ploso, Kodim 0814, dan Polres Jombang.

    Dijelaskan oleh Rizki Putra Crisandi,  selaku koordinator lapangan dari PPI 2008 Kabupaten Jombang, bahwa dari hasil seleksi yang dilakukan  awal Maret lalu, yakni dari 469 pendaftar, akhirnya tersaring 72 peserta terpilih. Terdiri dari 47 laki-laki dan  25 perempuan. Mereka telah melalui tes  kesehatan, kesamaptaan,  PBB dan  fisik. “Pada masa pemantapan latihan  di karantina ini, porsi latihan dilakukan mereka akan di tambah pagi, sore dan malam”, tutur Rizki 

    Pembukaan latihan capaskab Jombang oleh wakil Bupati Jombang, dilaksanakan di Pendopo kab. Jombang dan dihadiri oleh seluruh forum pimpinan daerah dan para pejabat dilingkup pemerintah Kabupaten Jombang.

    Wakil Bupati Jombang Drs. Widjono Soeparno Msi, usai menyerahkan bendera latihan dan  membuka  secara resmi dimulainya latihan paskibraka antara lain berpesan agar para peserta  mengikuti pelatihan  dengan penuh tanggungjawab. “Kami sangat memahami bahwa kalian juga menjalankan ibadah puasa, namun juga tetap harus latihan dengan penuh semangat, disiplin dan penuh tanggung jawab. Semoga apa yang kalian kerjakan ini mendapat rahmat dari Allah SWT”, tutur Wabup Widjono

    Peserta juga diharapkan senantiasa menjaga kesehatan sejak dimulainya  latihan hingga pada saat melaksanakan tugas pengibaran bendera. Konsentrasi penuh  dan percaya diri serta menjaga kekompakan.  Peserta juga diminta untuk senantiasa menjaga etika, tata karma, saling hormat menghormati dan menghargai dengan  pelatih, senior, sesama peserta. “Gunakan kesempatan ini sebaik-baiknya, jangan kecewakan keluarga, kerabat, almamater sekolah lakukan yang terbaik”, tandas Wabup Widjono.

    Hari ini, saat akan memasuki masa awal karantina di asrama, calon paskibraka ini akan melalui acara tantingan. “Ini adalah semacam prosesi tradisi bagi para capaskab saat memasuki masa karantina”, tutur Rizki Putra Crisandi, Koordinator lapangan  PPI Jombang.  Selama di asrama mereka akan menjalani latihan dan kegiatan rutin keagamaan dibulan ramadhan. “Tentusaja sahur bersama, buka puasa bersama, sholat taraweh, senam pagi, bersih-bersih sekitar lingkungan  juga menjadi bagian dari kegiatan capaskab”, pungkas  Rizki. (Wati_SJAM)

    Jombang, 9 Agustus 2012
    Radio Suara Jombang AM 792 Khz
    Senin, 06 Agustus 2012

    Stiker BBM Non Subsidi Ditempel di Mobil Dinas Pejabat Jombang


    Peraturan pemerintah terkait pengunaan bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi terus berkembang. Mengingat pengguna BBM subsidi makin tak terkendali, pemerintah menetapkan aturan bahwa mobil dinas dilarang keras menggunakannya.

    “Mulai 1 Agustus 2012, ini diberlakukan di Jawa, Bali termasuk Jawa Timur bahwa mobil dinas pemerintah termasuk BUMN, BUMD, TNI dan Polri  dilarang menggunakan BBM bersubsidi. Ini ditandai dengan pemasangan stiker di bagian kaca depan dan belakang,” tegas Wakil Bupati Jombang Widjono Soeparno.

    Stiker bertuliskan “mobil ini tidak menggunakan BBM bersubsidi” tersebut  ditempel secara simbolis di mobil dinas forpinda (forum pimpinan daerah) dan Bupati serta Wabup pada Selasa (31/7) sore di pendopo Pemkab Jombang. Menurut Widjono, tak hanya para pejabat dinas yang dikenai sanksi jika terbukti melanggar aturan dan ketentuan yang ditetapkan pemerintah tersebut, namun pemilik SPBU juga akan terkena imbasnya.

    “Yang pasti tidak hanya yang membeli yang kena sanksi, SPBU yang menjual BBM bersubsidi kepada mobil dinas yang berstiker seperti ini juga akan dikenai sanksi,” tegas Wabup. Disinggung mengenai sanksi yang akan diberikan, Widjono menjelaskan sanksi dapat berupa teguran sampai pencabutan izin SPBU.

    “Jika ketahuan, bisa saja ijinnya dicabut,” jawab Wabup singkat.  Penempelan stiker di halaman pendopo ini disaksikan oleh segenap pejabat lingkup pemkab dan segenap insan media. Dalam penempelan stiker tersebut, secara simbolis mobil dinas Wabup, Sekdakab, Kapolres, Dandim, Ketua Pengadilan dan Kajari ditempeli stiker secara bersamaan di depan media yang meliput. (Dedi_SJAM)

    Jombang, 2 Agustus 2012
    Radio Suara Jombang AM

    Stiker BBM Non Subsidi Ditempel di Mobil Dinas Pejabat Jombang


    Peraturan pemerintah terkait pengunaan bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi terus berkembang. Mengingat pengguna BBM subsidi makin tak terkendali, pemerintah menetapkan aturan bahwa mobil dinas dilarang keras menggunakannya.

    “Mulai 1 Agustus 2012, ini diberlakukan di Jawa, Bali termasuk Jawa Timur bahwa mobil dinas pemerintah termasuk BUMN, BUMD, TNI dan Polri  dilarang menggunakan BBM bersubsidi. Ini ditandai dengan pemasangan stiker di bagian kaca depan dan belakang,” tegas Wakil Bupati Jombang Widjono Soeparno.

    Stiker bertuliskan “mobil ini tidak menggunakan BBM bersubsidi” tersebut  ditempel secara simbolis di mobil dinas forpinda (forum pimpinan daerah) dan Bupati serta Wabup pada Selasa (31/7) sore di pendopo Pemkab Jombang. Menurut Widjono, tak hanya para pejabat dinas yang dikenai sanksi jika terbukti melanggar aturan dan ketentuan yang ditetapkan pemerintah tersebut, namun pemilik SPBU juga akan terkena imbasnya.

    “Yang pasti tidak hanya yang membeli yang kena sanksi, SPBU yang menjual BBM bersubsidi kepada mobil dinas yang berstiker seperti ini juga akan dikenai sanksi,” tegas Wabup. Disinggung mengenai sanksi yang akan diberikan, Widjono menjelaskan sanksi dapat berupa teguran sampai pencabutan izin SPBU.

    “Jika ketahuan, bisa saja ijinnya dicabut,” jawab Wabup singkat.  Penempelan stiker di halaman pendopo ini disaksikan oleh segenap pejabat lingkup pemkab dan segenap insan media. Dalam penempelan stiker tersebut, secara simbolis mobil dinas Wabup, Sekdakab, Kapolres, Dandim, Ketua Pengadilan dan Kajari ditempeli stiker secara bersamaan di depan media yang meliput. (Dedi_SJAM)

    Jombang, 2 Agustus 2012
    Radio Suara Jombang AM

    Menggugah Kepedulian Masyarakat Gelar Tablig Anti Narkoba


    Pelajar mulai menjadi bidikan utama para pengedar narkoba. Sebab sekarang ini dengan seribu rupiah sudah bisa dapat narkoba. “Dari 81 tersangka yang kita amankan tahun ini, 12 diantaaranya adalah pelajar,” tutur  Kapolres AKBP Tribisono Soemiharso saat menghadiri  Tablig Antinarkoba kerjasama  PC NU dan BNK Jombang di Masjid AL-Hikmah Desa Sengon Kecamatan Jombang pada Selasa (24/7).

    Itulah sebabnya, kapolres Tribisono  menghimbau orang tua lebih peduli terhadap anak-anaknya. “Melalui tablig ini, kita berharap kepedulian masyarakat terhadap narkoba bisa semakin meningkat sehingga kita bisa bersama-sama menekan peredarannya,” tandasnya.

    Hal yang sama juga disampaikan Wakil Bupati Widjono Soeparno yang juga ketua Badan Narkotika Kabupaten (BNK) Jombang. “Peran serta dari seluruh masyarakat sangat diperlukan dalam pembangunan termasuk dalam menekan peredaran narkoba ini,”tuturnya.

    Pemerintah sendiri menurutnya sangat serius dalam memberantas narkoba. “Visi pemerintah untuk mewujudkan Jombang yang sejahtera dalam agamis akan bisa terwujud jika seluruh masyarakatnya rukun dan situasinya kondusif. Untuk itu, anak-anak harus bisa mengenyam pendidikan setinggi-tingginya dan diselamatkan dan dari narkoba,” tuturnya.

    KH Hasan Hasibuan, Rois Syuriah MWCNU Jombang sendiri menyambut baik kerjasama yang telah berjalan empat tahun itu. “Ada dua golongan yang jika ada, bisa membuat masyarakat sejahtera. Yakni pemimpin yang adil dan ulama yang mengamalkan ilmunya. Syukurlah di Jombang dan Indonesia keduanya bisa kita temui,” tuturnya

    Sementara itu, dai kondang Mbah Bolong dalam tausiahnya menyampaikan bahwa ada dua kenikmatan paling besar yang diberikan ALLAH. Yakni iman dan menjadi orang yang bermanfaat bagi orang lain. “Nah, yang coba direbut syetan dari kita itu adalah iman. Dan salah satu cara merebutnya adalah dengan membuat kita menenggak miras dan narkoba,” tuturnya. Sebab orang yang mengkonsumsi narkoba  akan putus dari rahmat ALLAH sehingga mati jelek jika tidak bertobat.(wati_sjam)

    Jombang,  25 Juli 2012
    Radio Suara Jombang AM
     

    Menggugah Kepedulian Masyarakat Gelar Tablig Anti Narkoba


    Pelajar mulai menjadi bidikan utama para pengedar narkoba. Sebab sekarang ini dengan seribu rupiah sudah bisa dapat narkoba. “Dari 81 tersangka yang kita amankan tahun ini, 12 diantaaranya adalah pelajar,” tutur  Kapolres AKBP Tribisono Soemiharso saat menghadiri  Tablig Antinarkoba kerjasama  PC NU dan BNK Jombang di Masjid AL-Hikmah Desa Sengon Kecamatan Jombang pada Selasa (24/7).

    Itulah sebabnya, kapolres Tribisono  menghimbau orang tua lebih peduli terhadap anak-anaknya. “Melalui tablig ini, kita berharap kepedulian masyarakat terhadap narkoba bisa semakin meningkat sehingga kita bisa bersama-sama menekan peredarannya,” tandasnya.

    Hal yang sama juga disampaikan Wakil Bupati Widjono Soeparno yang juga ketua Badan Narkotika Kabupaten (BNK) Jombang. “Peran serta dari seluruh masyarakat sangat diperlukan dalam pembangunan termasuk dalam menekan peredaran narkoba ini,”tuturnya.

    Pemerintah sendiri menurutnya sangat serius dalam memberantas narkoba. “Visi pemerintah untuk mewujudkan Jombang yang sejahtera dalam agamis akan bisa terwujud jika seluruh masyarakatnya rukun dan situasinya kondusif. Untuk itu, anak-anak harus bisa mengenyam pendidikan setinggi-tingginya dan diselamatkan dan dari narkoba,” tuturnya.

    KH Hasan Hasibuan, Rois Syuriah MWCNU Jombang sendiri menyambut baik kerjasama yang telah berjalan empat tahun itu. “Ada dua golongan yang jika ada, bisa membuat masyarakat sejahtera. Yakni pemimpin yang adil dan ulama yang mengamalkan ilmunya. Syukurlah di Jombang dan Indonesia keduanya bisa kita temui,” tuturnya

    Sementara itu, dai kondang Mbah Bolong dalam tausiahnya menyampaikan bahwa ada dua kenikmatan paling besar yang diberikan ALLAH. Yakni iman dan menjadi orang yang bermanfaat bagi orang lain. “Nah, yang coba direbut syetan dari kita itu adalah iman. Dan salah satu cara merebutnya adalah dengan membuat kita menenggak miras dan narkoba,” tuturnya. Sebab orang yang mengkonsumsi narkoba  akan putus dari rahmat ALLAH sehingga mati jelek jika tidak bertobat.(wati_sjam)

    Jombang,  25 Juli 2012
    Radio Suara Jombang AM