Popular Post

Pengunjung

ARSIP

  • Breaking News
    Loading...
    Senin, 07 Januari 2013

    Jombang Terima Penghargaan Bidang Ketahanan Pangan


    Pada 14 Desember 2012 Kabupaten Jombang menerima penghargaan Ketahanan Pangan 2012 Tingkat Nasional Lingkup Dirjen Peternakan dan Kesehatan RI. Petugas inseminasi buatan (inseminator) dari Kabupaten Jombang, yakni Mahfudon keluar sebagai juara pertama  tingkat nasional. Dan kelompok agribisnis sapi potong “Madu Jaya” desa Mojojejer kecamatan Mojowarno keluar sebagai juara 3 Nasional.

    Mahfudon, inseminator Jombang yang keluar sebagai petugas kawin suntik inseminasi buatan tingkat nasional pada kesempatan tersebut,  mendapat kesempatan beraudiensi dengan Menteri Pertanian RI di Hotel Red Top Jakarta.
    Penghargaan Adhikarya Pangan Nusantara sudah berlangsung sejak 1979 dan semula bernama ”Penghargaan Ketahanan Pangan”.Penghargaan Adhikarya Pangan Nusantara merupakan bentuk apresiasi dari Pemerintah dalam rangka mendorong dan memotivasi masyarakat (petani/kelompok tani, pelaku usaha pangan, masyarakat umum dan aparat pemerintah) sehingga menjadi lebih aktif berpartisipasi dan berkreasi dalam pembangunan ketahanan pangan. Penyelenggaraan pemberian Penghargaan ini dilakukan oleh Dewan Ketahanan Pangan yang dikoordinasikan Sekretariat Dewan Ketahanan Pangan. Proses seleksi  dan verifikasi bagi para penerima penghargaan Adhikarya Pangan Nusantara dilakukan secara berjenjang melalui Dewan Ketahanan Pangan kabupaten/kota, provinsi hingga ke tingkat Nasional.

    Tahun 2012 ini Penghargaan diberikan oleh Presiden RI  selaku ketua Dewan Ketahanan Pangan, kepada 75 penerima, terdiri atas 5 kategori yaitu kategori Pembina Ketahanan Pangan untuk 25 penerima, Pelopor (3 penerima), Pelayanan (15), Pelaku Pembangunan Ketahanan Pangan (30), dan Pemangku Ketahanan Pangan (2).  “Pemberian penghargaan ketahanan pangan tersebut dibagi lima kategori. Antara lain kategori pembina ketahanan pangan, pelopor ketahanan pangan, pelayanan ketahanan pangan, pelaku pembangunan ketahanan pangan dan pemangku ketahanan pangan,” kata Menteri Pertanian Suswono

    Adapun masing-masing kategori para penerima penghargaan Adhikarya pengan nusantara 2012 diantaranya, sebanyak 25 orang mendapatkan penghargaan sebagai pembina ketahanan pangan terdiri dari enam Gubernur, delapan Bupati, dua walikota, dan sembilan kepala desa yang berhasil menggerakan, perangkat organisasi daerah dan masyarakat secara sinergi dalam mewujudkan peningkatan produksi pangan, penurunan kemiskinan dan perwujudan ketahanan pangan.

    Sebanyak tiga orang penerima kategori pelopor ketahanan pangan yaitu mereka yang berhasil merintis atau memelopori dan menggerakan pemanfaatan sumberdaya pembangunan, baik secara individual maupun berkelompok dan telah memperlihatkan hasil yang nyata dalam peningkatan kemandirian pangan baik ditingkat rumah tangga maupun di tingkat masyarakat luas.
    Kategoti pelayanan ketahanan pangan sebanyak 15 orang penerima yang terdiri dari delapan penyuluh (pendamping), empat petugas pengamat hama penyakit tanaman (pengendali dan pengawas obat dan penyakit tumbuhan), dan tiga peneliti yang telah memberikan pengabdiannya dalam mendukung kemandirian pangan.

    Kategori pelaku pembangunan ketahanan pangan sebanyak 30 orang penerima yang terdiri dari 10 kelompok (gabungan kelompok) yang memproduksi pangan, 16 kelompok/gabungan kelompok yang memberdayakan anggotanya dalam pengembangan usaha produktif, pengembangan kesehatan dan gizi masyarakat dan empat kelompok atau gabungan kelompok yang mengembangkan industri dan merakit teknologi pengolahan panganyang berhasil mengelola kegiatan ketahanan pangan.

    Dan kategori pemangku ketahanan pangan sebanyak dua orang tokoh masyarakat yang mempunyai pengaruh besar dan berhasil menggerakan masyarakat diwilayahnya dalam mewujudkan kedaulatan, kemandirian dan ketahanan pangan. Mentan berharap ke depan para penerima penghargaan adhikarya pangan nusantara ini mampu berperan sebagai motivasi.

    Pada acara yang diselenggarakan di Istana Negara, Jakarta tersebut, Presiden menyampaikan sebagai tantangan ke depan, Indonesia perlu meningkatkan pangan. Beliau juga menyoroti tentang alih fungsi lahan yang harus segera memperoleh perhatian serius dari masing-masing daerah. Agenda penting lainnya adalah dialog dengan Menteri Pertanian Bp.Suswono berkaitan dengan permasalahan ketahanan pangan di daerah dan kebijakan ketahanan pangan di tingkat pusat. Pesan penting dari Menteri pertanian berkaitan dengan diversifikasi konsumsi pangan yang belum berpihak pada pangan lokal.

    Tim penilai dari pusat ketika itu menilai  langsung kondisi Kelompok Agribisnis Sapi Potong “Madu Jaya” dan Inseminator di Mojojejer  kecamatan Mojowarno kabupaten Jombang pada Senin (15/10/2012) siang, Rombongan tim penilai tingkat Nasional Lomba Kelompok Agribisnis  Sapi Potong Dan Inseminator Tingkat Nasional Berprestasi yang di pimpin  oleh Ir. Tri Maharani Rahayu tersebut diterima langsung oleh  Bupati Jombang Drs. Suyanto MM.  (Wat Humas_SJAM/Sumber: Dinas Peternakan dan Perikanan Kab Jombang )

    0 komentar:

    Posting Komentar