Popular Post

Pengunjung

ARSIP

  • Breaking News
    Loading...
    Kamis, 24 Februari 2011

    Canangkan Aplikasi Sistem Informasi Program Pembibitan Sapi Rakyat

    Desa Banyuarang, kecamatan Ngoro, Kabupaten Jombang memang dikenal sebagai sentranya ternak sapi dan jujugan para peternak-peternak dari daerah lain. Untuk itu didesa inilah peresmian dan pencanangan “Aplikasi Sistem Informasi Program Pembibitan Sapi Rakyat “ dilakukan, tepatnya didusun Ketanen. “Agar gaungnya tersebar dimana-mana system ini kita terapkan disini selain nantinya kita akan terapkan di kawasan agropolitan yakni Ngoro, Mojowarno, Bareng, Wonosalam, Gudo dan Diwek”,tutur Drh. Sudjoko MM Plt Dinas Peternakan dan Perikanan kabupaten Jombang.

    Penerpan program ini dijelaskan oleh Sudjoko adalah untuk melakukan pencatatan kelahiran atau keturunan sapi. Serta adanya sertifikasi dari produk-produk peternakan yang dihasilkan. “ Dengan adanya pencatatan yang jelas ini, maka silsilahnya akan jelas, dan ini untuk menghindari adanya keturunan yang resistensi”, tandasnya. Disampaikan oleh Sudjoko bahwa program ini didanai APBD sebesar 200 juta pada 2010 dan 110 juta pada 2011

    Pencanangan sistem informasi program pembibitan sapi rakyat yang merupakan kali pertama di Indonesia ini, dilakukan pada (24/2) oleh Drs. H. Suyanto MM Bupati Jombang, yang disaksikan Ir. Tri Mahanani Rahayu MM Kasubdit Pengembangan Bibit Ternak dari Direktorat Pembibitan Ternak Kementrian Pertanian RI mewakili Dirjend Peternakan Prabowo Respatiyo Caturroso.

    “Kami menyambut positif pemerintah Kabupaten Jombang yang telah memelopori adanya Sistem Informasi Program Pembibitan Sapi Rakyat ini, semoga Jombang menjadi sentra pembibitan ternak yang pertama di Indonesia dan ini harus didukung oleh semua pihak”, tutur Ir. Tri mahanani Rahayu.

    Diungkapkan Drs.H. Suyanto, MM Bupati Jombang, bahwa dengan adanya system informasi atau data base yang seperti halnya akte kelahiran bagi ternak sapi tersebut, diharapkan mampu menaikkan nilai tukar para peternak.”Selain untuk menghindari terjadinya resistensi tentu dengan dengan adanya kartu kelahiran bagi sapi ini adalah untuk memberikan nilai tukar atau harga sapi akan menjadi lebih baik dan lebih tinggi. Tentu ini akan menunjukkan kwalitas ternak tersebut menjadi jelas bila dibanding tanpa memiliki identitas atau akte kelahiran”, tutur Bupati Suyanto.

    Ditambahkan oleh Bupati Suyanto bahwa program ini merupakan kelanjutan dari program manajemen inseminasi buatan yang telah lama dikembangkan di  Kabupaten Jombang. Dimana hasil pengembangannya saat ini sudah sangat luar biasa untuk populasi sapi. “Perkembangan dari tiga tahun terakhir telah mencapai 15%, ini data dari hasil sensus yang terakhir”, tandasnya.

    Hadir pada pencanangan sekaligus peresmian Pasar Hewan Desa dan Pasar Lelang Kambing Ettawa siang itu antara lain Bupati Jombang, wakil Bupati Jombang, Muspida, Dirjen Peternakan dan Kesehatan Hewan Kementrian Pertanian RI yang diwakili Ir. Tri Mahanani Rahayu MM Kasubdit Pengembangan Bibit Ternak dari Direktorat Pembibitan Ternak Kementrian Pertanian RI, Sekdakab Jombang, Kepala SKPD, Dekan Fakultas Kedokteran Hewan UNAIR Prof. Rhomziyah Siddiq serta Anggota Kelompok Tani Ternak Lembu Andini Banyuarang Ngoro. (WATI_SJAM)

    Jombang, 24 Pebruari 2011

    Tim Liputan SJAM

    0 komentar:

    Posting Komentar