Popular Post

Pengunjung

ARSIP

  • Breaking News
    Loading...
    Sabtu, 17 Desember 2011

    Silaturahmi Muspida Dengan Para Pendekar Cabor Bela Diri



    Bertempat di Gedung Bung Tomo Pemkab Jombang, pada Kamis (15/12)siang  digelar Silaturahmi antara Bupati, Muspida, tokoh agama, tokoh masyarakat,  dan para pegiat, pelatih cabang olehraga beladiri.  Momentum tersebut menjadi ajang  sosialisasi kesadaran hokum, bela Negara  sekaligus sosialisasi ancaman bahaya narkoba dan obat obatan terlarang.
    Mulai dari Bupati, Kapolres, Kepala Kejaksaan Negeri, Ketua pengadilan Negeri, Dandim 0814, Wakil Bupati  dan tokoh agama yang memberikan bimbingan mental. Masing-masing pejabat ini, mendapat kesempatan memberikan pencerahan dan sosialisasi yang terkait tugas pokok fungsi dan kewenangan  masing-masing yang terkait dengan keamanan, ketertiban masyarakat, guna menjaga dan memelihara  kondusifitas masyarakat kabupaten Jombang.
    Pertikaian antar perguruan silat yang berasal dari Lamongan  yang terjadi di Kabuh yang masuk wilayah kab. Jombang dinilai oleh Bupati Suyanto bukanlah budaya juga  bukan cara masyarakat Jombang dalam menyelesaikan sebuah persoalan. “Di Kabupaten  Jombang hampir tidak pernah terjadi konflik horizontal dan perang fisik seperti itu, ini patut kita sesalkan bila terjadi diwilayah Jombang, dan ini jangan sampai terulang”, tutur Bupati dua periode ini.  
    Keberadaan perguruan olahraga bela diri atau pencak silat dikabupaten tetap kami akan berikan apresiasi. “Kami berharap perguruan pencak silat atau bela diri apapun dapat memberikan kontribusi watak,karakter, pemuda Jombang yang lebih berprestasi dikancah regional, nasional dan internasional”, tutur Suyanto. Ditegaskan pula bahwa generasi Jombang harus  memiliki karakter yang kuat didalam menghantarkan bangsa ini lebih bermartabat pada tata  pergaulan bangsa-bangsa.
    AKBP Marjuki  SIK, Kapolres Jombang mendapat kesempatan untuk memberikan materi gangguan kamtibmas dan pertahanan keamanan . Masyarakat diminta untuk mewaspadai gangguan gangguan keamanan yang akan terjadi diwilayah lingkungan sekitar. Mulai dari teroris, aliran sesat, provokator, bahaya peredaran narkoba, pengaruh negative dari akses internet,  dll.  “Gangguan kamtibmas akan menghambat pembangunan, sebab investor akan takut untuk menanamkan investasinya, sehingga kesejahteraan masyarakat tidak akan tercapai”, demikian diungkapkan oleh AKBP Marjuki SIK kapolres Jombang.
    Menanggapi terjadinya pertikaian antar perguruan silat atau beladiri yang terjadi diwilayah Kabuh Jombang, ditandaskan oleh Kapolres bahwa mereka adalah warga Lamongan. “Delapan orang sudah ditangkap dan akan diproses secara hukum, oleh karenanya saya yakin masyarakat Jombang tidak akan melakukan cara-cara semacam ini”, tandas Marjuki.  
    Sementara itu Wakil Bupati Jombang Widjono Suparno selaku ketua Badan Narkotika Kabupaten memberikan materi tentang bahaya peredaran dan penyalagunaan narkoba dan obat-obatan terlarangdan HIV AIDS.
    Sebagai penutup ajang silaturahmi tersebut, KH. Isrofil Amar dalam bimbingan mental yang disampaikan hanya merangkum dari seluruh apa yang telah disampaikan Bupati dan Muspida. Dibacakan pula intisari dari janji atau sumpah prasetya seorang pendekar atau perguruan pencak silat, agar kembali ingat apa sesungguhnya janji atau sumpah yang harus mereka pegang, untuk  dilaksanakan dan diamalkan. Sehingga tidak ada lagi pertikaian antar perguruan pencak silat. Acara daiakhiri dengan doa, yang dipimpin langsung oleh Ketua MUI KH. Kholil Dahlan. (Wati _SJAM)

    Jombang, 15 Desember 2011
    LPPL Radio Suara Jombang AM

    0 komentar:

    Posting Komentar