Popular Post

Pengunjung

ARSIP

  • Breaking News
    Loading...
    Senin, 31 Oktober 2011

    Menhut : Industri Kayu Berbasis Hutan Alam Harus Diubah

    Menteri Kehutanan H. Zulkifli Hasan, SE MM berkunjung ke kota santri pada Senin (31/10/11) pagi. Ia didapuk untuk memberikan pidato ilmiah di hadapan wisudawan IKAHA (institut keislaman Hasyim Ashari). Dalam pidatonya, kebijakan lama yang mengatur ijin penebangan pohon menurutnya sangat tak relevan. "Maka dari itu, Kemenhut sudah menghapus kebijakan penebangan pohon di area hutan primer sejak tahun 2010 lalu," tegas Menteri yang diberi mandat sejak 2009 ini.

    Di Indonesia, lanjutnya, kondisi hutan sudah sangat miris. Bayangkan jumlah total kawasan hutan yang ada sebanyak 130 juta hektar, kini tinggal 40 juta hektar yang masih asri. "Sisanya sudah sangat kritis," ungkap Zulkifli prihatin. Solusi yang digadang pemerintah saat ini, adalah merubah sistem dan program industri kayu. Dari industri kayu berbasis hutan alam menjadi industri kayu hutan tanaman. Dengan sistem ini, pengurangan lahan gundul akan dapat direalisasi mengingat kebutuhan kayu tidak diambil dari hutan alam melainkan dengan menanam pohon di area terbuka. Menurut data kemenhut (kementrian kehutanan), tahun 2008 prosentase perubahan industri kayu berbasis hutan alam dan hutan tanaman berbanding 80 : 20, sedang pada tahun 2010 meningkat menjadi 30 : 70.

    "Industri kayu berbasis hutan tanaman prosentase sudah sampai 70 %, diharapkan tahun 2014 prosentasenya mencapai 85 %," tegas pria yang pernah menempuh pendidikan guru agama ini. Ia bahkan mengkritik prinsip yang dianut beberapa corporate yang lebih senang menebang daripada menanam. "Jangan pakai prinsip tebang pasti tanam Insya Allah," candanya. Perlindungan terhadap hutan lindung dan hutan konservasi menjadi prioritas utama kemenhut. Disamping sebagai penyeimbang ekosistem, dua hutan ini juga berfungsi sebagai paru-paru yang dapat menyimpan cadangan air saat musim kemarau tiba dan memenuhi kebutuhan oksigen (O2).

    "Kedepan kemenhut akan memberikan lahan seluas 600 ribu hektar untuk dikelola bersama dalam bentuk hutan rakyat," katanya. Ini wujud kepedulian pemerintah terhadap kondisi lingkungan dan kehutanan yang dinilai makin kritis padahal luasan lahan hutan di Indonesia terbaik ketiga di dunia. "Memang hutan kita cukup luas dan menempati urutan ketiga dunia, meski begitu keanekaragaman flora dan fauna di dalamnya bisa dibilang terbaik di dunia," puji Zulkifli.

    Rombongan Menteri Kehutanan tiba di Jombang sekitar pukul 08.30 WIB. Menhut lantas didapuk untuk meletakkan batu pertama pembangunan gedung UNHASY (Universitas Hasyim Ashari) bersama KH Solahudin Wahid. Setelahnya, Menhut juga mengikuti penanaman pohon bersama di area sekitar pembangunan gedung didampingi Wakil Bupati Jombang Widjono Soeparno. (Dedi_Radio SJ AM)

    Jombang, 31 Oktober 2011
    Tim Liputan LPPL Radio Suara Jombang AM

    0 komentar:

    Posting Komentar