Popular Post

Pengunjung

ARSIP

  • Breaking News
    Loading...
    Jumat, 14 Oktober 2011

    Dinkes : Difteri Belum Mewabah di Jombang

    Penyebaran penyakit difteri sungguh mengkhawatirkan, di tingkat Jawa Timur difteri sedikitnya telah menjangkiti sekitar 329 orang. Data ini berdasar survey yang dilakukan Kementerian Kesehatan per 11 Oktober 2011. Bagaimana penyebarannya di kota santri? Hingga saat ini, Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Jombang belum menemukan daerah suspect difteri. Hal ini dibenarkan Sekretaris Dinkes Jombang Heri Wibowo, M.Kes.

    “Sampai saat ini belum ditemukan kasus difteri yang masuk kategori luar biasa, bulan Februari lalu memang ada 1 korban yang terjangkit namun dapat ditangani oleh tenaga medis dan sembuh,” tegasnya saat dikonfirmasi djombang.com melalui pesan singkat Kamis (13/10/11) kemarin.

    Penyakit difteri disebabkan oleh bakteri corynebacterium diphteriae, penyakit ini ditularkan dengan cara menghirup dahak yang dikeluarkan melalui mulut atau hidung berupa ludah penderita. Dahak atau ingus saat batuk, bersin, meludah, atau dari tangan ibu yang membersihkan hidung atau mulut anaknya. Memegang anak lain dapat juga tertular atau juga dari handuk yang terkontaminasi. Serta susu yang terkontaminasi penderita.

    Pencegahan yang dinilai efektif adalah dengan pemberian imunisasi difteri. Pertama, DPT-HB (Difteri, Pertusis, Tetanus dan Hepatitis B) yang diberikan pada bayi usia 0-11 bulan. Kedua, DT (Difteri dan Tetanus) yang diberikan pada anak kelas 1 SD/MI atau setingkatnya. Ketiga, Td (Tetanus dan Difteri dengan kandungan 1/5 bagian dari DT atau DPT-HB) untuk anak usia kelas 2 dan 3 SD/MI atau sekolah setingkatnya.

    Bayi yang telah mendapatkan imunisasi lengkap (3 kali pemberian dengan selang 1 bulan) akan terlindungi dengan baik, sebab efikasi atau kemampuan anak untuk membentuk sistem imunitas rata-rata vaksin difteri adalah 90 persen. Sehingga dapat dipastikan bahwa dengan pemberian imunisasi sebanyak tiga lebih dari 95 persen anak akan terlindungi. Dengan pemberian imunisasi lanjutan pada anak kelas 1, 2, dan 3 SD/MI dan setingkatnya, maka diharapkan anak sampai dengan usia 20 tahun sudah terlindungi dari difteri.

    Disinggung mengenai kesiapan menghadapi penyebaran penyakit ini di kota santri, Heri mengaku Dinkes siap memfasilitasi sampai tingkat Puskesmas. “Meski sekarang belum ditemukan kasusnya, namun kami siap dengan tenaga medis yang berpengalaman,” pungkasnya. (Dedi_SJAM)

    Jombang, 14 Oktober 2011
    Tim Liputan SJAM

    0 komentar:

    Posting Komentar