Popular Post

Pengunjung

ARSIP

  • Breaking News
    Loading...
    Kamis, 23 Februari 2012

    World Bank Pantau Pertanian Organik Kabupaten Jombang



    World Bank (Bank Dunia) yang diwakili oleh Bakti Nusawan dan Awaludin Djafar diterima Bupati Jombang Drs.H. Suyanto MM di ruang rapat Swagata pada Rabu (22/2) siang. Wakil dari Bank Dunia tersebut selama 4 hari  akan melakukan verifikasi pelaksanaan Sistem Pertanian Organik di Kabupaten Jombang. Sebab Jombang termasuk salah satu kandidat  Kabupaten yang ada di Indonesia yang akan menjadi pilot project system pertanian organic yang didanai oleh Bank Dunia. Dan  kandidat lainnya penerima hibah dari Bank Dunia adalah  Kabupaten Semarang,  Kabupaten Lombok Tengah dan Karawang.

    Pihak pemerintah Kabupaten Jombang yang hadir dalam pertemuan tersebut antara lain wakil Bupati Jombang Widjono Suparno, sekda Munif Kusnan, kepala Bappeda, SKPD terkait dan Administratur Perhutani KPH Jombang. Dalam pertemuan yang serius tapi santai  tersebut dipaparkan  profil  sistem pertanian di Kabupaten Jombang. Disampaikan Bupati Suyanto bahwa untuk meningkatkan produksi pangan dari 63%  lahan pertanian yang ada di kabupaten Jombang telah dilakukan berbagai strategi dan kebijakan. Dan mengembangkan pertanian organic sebagai pilihan.  Kabupaten Jombang termasuk daerah penyanggah pangan Jawa Timur bahkan nasional. Penghargaan atau apresiasi dari pemerintah pusat terkait surplus pangan juga telah diterima pemerintah Kabupaten Jombang.  “Bagaimana menyelamatkan pertanian dan meningkatkan taraf hidup petani Jombang ini juga menjadi komitmen kami”,tutur Bupati Suyanto.

    Bakti Nusawan  menerangkan kedatangannya ke Kabupaten Jombang  sebagai utusan  Bank Dunia untuk menjelaskan  project  “Improving Farmer Livelihood Through Biological-Based Farming System” dan Kabupaten Jombang  merupakan salah satu kandidat penerima hibah. “Dari keempat kandidat tersebut nantinya akan tereliminasi satu, jadi hanya tinggal tiga daerah ”, tutur Bakti Nusawan.

    Lebih lanjut Bakti Nusawan menjelaskan bahwa untuk mencapai tujuan program ini, maka nantinya program ini akan memfasilitasi peningkatan pengelolaan air (water management), mendukung riset – riset di bidang pertanian, implementasi demplot organik (demonstration plot), mendukung pasca panen dan fasilitas pendukung lainnya.

    “Kalau Jombang terpilih, dananya adalah hibah dukungan untuk pilot project selama 3 tahun”, tegas Bakti Nusawan.

    Pada tahun pertama akan digunakan untuk peningkatan kapasitas kelembagaan. Dan pada tahun ke dua dan ke tiga  diberikan untuk ke persoalan yang lebih teknis, seperti demplot organic, mendukung kegiatan riset pertanian, dan pemasaran baik dari hulu tengah hingga hilir. 
    Di akhir perbincangan Bakti Nusawan  mengatakan, “Jika go organic ini sukses, untuk menghasilkan produksi pertanian mencapai 8 hingga 9 ton bukanlah hal yang mustahil” cetusnya.

    Hasil yang diharapkan dari proyek ini adalah peningkatan tingkat produksi pertanian organik yang disebabkan semakin baiknya tata kelola air, perbaikan system pertanian berbasis biologi/organik dan pertanian yang bernilai tinggi ( higher value product), peningkatan pengelolaan pasca panen, dan perbaikan akses pemasaran.

    Selama empat hari di Kabupaten Jombang,  pihak bank dunia juga akan bertemu juga  dengan para petani di P4S Mitra Tani serta melihat secara fisik lahan pertanian organic dan waduk Grojokan, di kecamatan Plandaan. (Wati_SJAM)

    Jombang, 22 Pebruari 2012
    LPPL Radio Suara Jombang Am

    0 komentar:

    Posting Komentar