Popular Post

Pengunjung

ARSIP

  • Breaking News
    Loading...
    Kamis, 06 Desember 2012

    Jombang Sebagai Pintu Masuk Barat ke Surabaya Raya


    Sebagai tindak lanjut kunjungan kerja ke Melbourne dan Sydney tentang pengembangan pengelolaan kawasan industry pada beberapa bulan yang lalu maka Pemerintah Kabupaten Jombang mengadakan studi banding ke kawasan industry di JIEP (Jakarta Industrial Estate Pulogadung) dan Jababeka di Bekasi pada 3 sampai dengan 5 Desember 2012. 
     
    Studi ini diharapkan juga menjawab tantangan dari RTRW dari Pemerintah Provinsi Jawa Timur yang menetapkan wilayah Kecamatan Ploso dan sekitarnya menjadi kawasan industry. Kawasan industry yang perlu dikembangkan guna menarik peluang investasi bagi pengembangan industry di Kabupaten Jombang yang berwawasan lingkungan kawasan Ploso seluas kurang lebih 899,8 hektar. Wilayah ini ditetapkan sebagai industry besar yaitu kawasan yang diarahkan menjadi industry estate dimana kawasan tersebut dikelola secara terpadu (sesuai dengan PP Nomor 24/2009 tentang Kawasan Industri) dan kawasan ini pula untuk menampung kawasan industry penglolahan yang berpotensi menghasilkan limbah yang memerlukan pengelolaan limbah (waste treatment) secara terpadu.

    Langkah Pemerintah Daerah Kabupaten Jombang bersama Provinsi Jawa Timur melalui program pengembangan industry terpadu yang modern bersama-sama dengan Himpunan Kawasan Industry Indonesia (HKI) yaitu dengan upaya peningkatan daya saing industry yang merupakan salah satu pilihan yang harus dilakukan agar produk industry nasional mampu bersaing dalam negeri maupun luar negeri, dan peningkatan daya saing serta adanya daya tarik investasi yakni terciptanya iklim usaha kondusif, efisiensi dan kemudahan-kemudahan lain seperti tersedianya lokasi kawasan industry yang memadai, kata Bupati Jombang, Suyanto sebagai pidato awal dalam kunjungan studi bandingnya ke JIEP. Pada saat ini Pemerintah Kabupaten Jombang sudah selesasi membebaskan lahan 300 hektar lebih dari rencana 600 hektar yang diperlukan untuk kawasan ini. Bupati juga menambahkan bahwa Jombang di pilih oleh Pemerintah Provinsi Jawa Timur sebagai pintu barat Kota Surabaya Raya yang awalnya ditetapkan di wilayah selatan Surabaya tetapi sekarang bergeser ke wilayah barat yaitu Kecamatan Ploso dan sekitarnya.

    Agus Dwitarto, Dirut PT. JIEP, menyambut baik kunjungan Bupati Jombang ke kawasan ini dalam upayanya untuk meningkatkan bidang perdagangan dan perindustrian di wilayahnya. “PT. JIEP sebagai BUMN/BUMD siap kapanpun juga sharing dengan Kabupaten Jombang dalam pengelolaan kawasan industry”, imbuhnya. PT. JIEP merupakan perusahaan pengelola Kawasan Industri pertama di Indonesia, yang pada awalnya bertugas menyediakan Tanah Kapling Industri (TKI) dan semua fasilitas industri yang tertata dengan baik bagi para investor yang akan melakukan investasi di bidang manufacturing. Sebagai kawasan industri pertama di Indonesia, Kawasan Industri Pulogadung pada awalnya dikelola melalui wadah proyek, dengan nama Proyek Industrial Estate Pulogadung milik Pemerintah Propinsi DKI Jakarta. Sejalan dengan perkembangan arus penanaman modal di Indonesia yang meningkat, khususnya di DKI Jakarta, maka lingkup kerja Proyek Industrial Estate Pulogadung semakin kompleks. Dan untuk menunjang perkembangan kebutuhan masyarakat industri, Pemerintah memandang perlu dilakukan penyesuaian diri, baik dari segi kelembagaan maupun permodalannya.

    Kawasan kedua yang dikunjungi adalah Kawasan Industri Jababeka yang merupakan kawasan eko-industri modern pertama di Indonesia yang dikembangkan  bersama-sama antara Kementerian Lingkungan Hidup Indonesia dan Republik Jerman. Proyek ini mencakup 1.570 hektar dan berisi lebih dari 1.400 perusahaan lokal dan multinasional dari 29 negara, seperti Amerika Serikat, Jepang, Perancis, Inggris, Yang lain Belanda, Australia, Korea, Singapura, Taiwan, Malaysia, dan masih banyak lagi. Kawasan ini menawarkan solusi pembangunan industri yang komprehensif dan bermanfaat untuk hampir semua jenis perusahaan. Salah satu yang termasuk di dalamnya adalah tanah dan bangunan yang dibuat sesuai dengan kebutuhan pabrik. Pabrik yang dirancang secara estetis serta dapat digunakan untuk berbagai keperluan membuat unit-unit ini menjadi pilihan bagi para wirausahawan dan juga para perusahaan besar. Fasilitas seperti bangunan pabrik, bangunan three-in-one, bangunan pendukung, gedung R & B, bangunan Hom & Bizz, gudang modern dan bangunan industri yang dapat diubah sesuai kebutuhan. Semua bangunan menawarkan fleksibilitas dan pemanfaatan ruang yang maksimal.

    Studi banding yang diikuti oleh Asisten II, Kepala SKPD terkait dan Camat Ploso diakhiri dengan studi lapangan ke beberapa fasilitas pendukung antara lain oleh raga, outbond, hutan kota, transportasi, pendidikan dan kesehatan di kawasan Jababeka Bekasi. (aries_SJAM)

    0 komentar:

    Posting Komentar