Popular Post
- Ketahanan pangan nasional mulai rentan dan rapuh. Pernyataan ini diungkapkan oleh Bupati Jombang, Drs.H Suyanto, MM dalam Rapat Koordinasi...
- Pemisahan Rohman – Rohim, bayi kembar siam dempet pinggul asal Jombang sungguh menyita perhatian public. Bagaimana tidak, kedua bayi anak ...
- Persoalan tembakau memang tak hanya milik Jombang. Masalah pelik yang dialami para petani tembakau ini bahkan sudah menasional. Di kota sa...
- Lomba Tingkat III Pramuka Penggalang :Gotong Royong Dirikan Tenda Untuk mempersiapkan Pramuka Pengalang sebagai kader Bangsa yan...
- Kabupaten Jombang diawal tahun 2012 kembali berhasil mengukir prestasi ditingkat nasional. Penghargaan tersebut diraih oleh Pusat Informasi...
- Program kartu tanda penduduk elektronik (e-KTP) di Kabupaten Jombang dimulai. Launching program ini dilaksanakan serentak di dua kecamatan...
- Prestasi membanggakan kembali diraih Bupati Jombang Drs. H. Suyanto MM yang telah terpilih sebagai salah satu kepala daerah di Indonesia y...
Pengunjung
ARSIP
-
▼
2012
(302)
-
▼
Desember
(36)
- Peringatan HUT DWP Ke 13 Di Kabupaten Jombang
- Peringatan HUT DWP Ke 13 Di Kabupaten Jombang
- Wakil Bupati Jombang Buka sarasehan Lansia
- Wakil Bupati Jombang Buka sarasehan Lansia
- Penyerahan DIPA 2013 : Tindak Lanjut di Tingkat Ka...
- Penyerahan DIPA 2013 : Tindak Lanjut di Tingkat Ka...
- Balai “Wani Crafe” Desa Mojoduwur Diresmikan
- Balai “Wani Crafe” Desa Mojoduwur Diresmikan
- Polres Jombang Jombang Gelar Pasukan Pengamanan Na...
- Polres Jombang Jombang Gelar Pasukan Pengamanan Na...
- Bupati Jombang Buka Rapat Koordinasi Sinergitas Ja...
- Bupati Jombang Buka Rapat Koordinasi Sinergitas Ja...
- Bupati Suyanto Pimpin Upacara Peringatan Tiga Hari...
- Bupati Suyanto Pimpin Upacara Peringatan Tiga Hari...
- Jombang Kembali Raih Anugerah Parahita Ekapraya
- Jombang Kembali Raih Anugerah Parahita Ekapraya
- Widjono Soeparno Membuka Lomba Drumband Tingkat R...
- Widjono Soeparno Membuka Lomba Drumband Tingkat ...
- Suara Jombang AM Support Ajang Guk Yuk Cilik
- Suara Jombang AM Support Ajang Guk Yuk Cilik
- Cak Nun Tolak Istilah Hari Jadi Jombang, Rekomenda...
- Cak Nun Tolak Istilah Hari Jadi Jombang, Rekomenda...
- Bupati Jombang : Perangi Penyakit Anemia
- Bupati Jombang : Perangi Penyakit Anemia
- Jombang Masuk 10 Besar Kabupaten Terbaik IGRA 2012
- Jombang Masuk 10 Besar Kabupaten Terbaik IGRA 2012
- RSUD Jombang Bertekad Wujudkan Masyarakat Sehat ...
- RSUD Jombang Bertekad Wujudkan Masyarakat Sehat ...
- Wabup Widjono Buka Rakernas MACI Dan Festival Mot...
- Wabup Widjono Buka Rakernas MACI Dan Festival Mot...
- Business Gathering Kab.Jombang dengan Pengusaha Ja...
- Business Gathering Kab.Jombang dengan Pengusaha Ja...
- Launching pendistribusian E-KTP
- Launching pendistribusian E-KTP
- Jombang Sebagai Pintu Masuk Barat ke Surabaya Raya
- Jombang Sebagai Pintu Masuk Barat ke Surabaya Raya
-
▼
Desember
(36)
Breaking News
Loading...
Jumat, 14 Desember 2012
Cak Nun Tolak Istilah Hari Jadi Jombang, Rekomendasikan istilah “Tetenger atau Tengoro”
Suasana Diskusi Sosialisasi Penelusuran Hari Jadi Jombang |
“Kedatangan saya ini nantinya jangan sampai membuyarkan rembug dan pencarian bersama hari jadi Jombang yang sudah cukup lama, jangan sampai nanti terikat dengan apa yang saya kemukakan , saya akan membuka jendela yang lebar”, tutur Emha Ainun Najib mengawali pembicaraannya.
Untuk masuk pada pembicaraan yang lebih dalam, Cak Nun mengajak peserta sosialisasi yang hadir untuk menata mindset dan mencari tau apa original yang dimiliki nenek moyang kita yaitu Jawa. “Kita ini Jawa lho… , dan Jawa Jombang lagi. Aku tidak masalah dengan keputusan hari jadi Jombang, tapi aku mempunyai harga diri Jombang yang nemen (tinggi) yang saya bawa kemana-mana”, tandas Cak Nun.
Cak Nun mengungkapkan bahwa karakter Orang Jombang itu berbeda dengan yang lain, orang Jombang Itu gak gampang bisa dibohongi, tidak gumunan (tidak mudah heran).Orang Jombang itu tenang tapi pasti. “Untuk menentukan keputusan ini kita harus tahu bagaimana karakter dasar orang Jombang”, tuturnya.
Budayawan kelahiran Desa Menturo Sumobito ini mengaku tidak sependapat dengan penentuan Hari Jadi Jombang jika hanya didasarkan pada hasil penelitian arkeologis atau hanya melalui kajian akademis saja. Cak Nun menganggap legenda atau cerita rakyat yang berkembang di Jombang saat ini bisa dimasukkan dalam pertimbangan hasil penelitian. Sebab cerita rakyat itu juga merupakan bagian dari sejarah Jombang yang dapat direkontruksi dan dicari-cari nilai-nilai luhurnya untuk dijadikan pembentuk identitas karakter Jombang. “Jangan sampai Jombang ini jadi ikut-ikutan hanyut dalam kampanye global untuk menyembunyikan sejarah Jawa dan Nusantara. Atau justru mengakui penjajahan yang merendahkan martabat”, tutur Cak Nun. “ Jombang ini bukan hanya milik orang sekolahan tapi juga milik semua orang yang hidup di Jombang, jadi semua harus kita akomodasi. Dengan istilah Jowo Di Gowo, Arab Digarap, Barat Diruwat “, tambah nya.
Karena proses pembentukan Jombang ini bersifat dinamis atau cair. Cak Nun menyampaikan gagasannya agar proses pencarian jati diri Jombang dilakukan secara bertahap melalui tetenger atau tengeran atau tengoro waktu tertentu yang disepakati. "Kalau saya jangan pakai istilah Hari Jadi Jombang , tapi tengoro atau tetenger, misalnya disetiap tahunnya diadakan diskusi secara mendalam untuk membahas sejarah Mpu Sindok, tahun berikutnya Kerajaan Airlangga dan sejarah lainnya", ungkapnya.
Slamet Subijanto mantan KSAL mengakui pentingnya memahami dan menghargai sejarah untuk perbaikan masa depan Jombang. Slamet juga sepakat dengan konsep tetenger atau tengoro atau tengeran yang dilontarkan Cak Nun.
M. Munif Kusnan Sekdakab Jombang yang menjadi moderator siang itu memberikan kesempatan secara terbuka kepada para peserta yang hadir untuk menyampaikan pendapat dan pandangannya. Hingga acara sosialisasi berakhir diskusi yang cair tersebut, tidak membuahkan hasil atau keputusan padat penentuan Hari Jadi Jombang.
“Dalam sosialisasi ini tidak harus menghasilkan penentuan tanggal Hari Jadi Jombang kan, kita masih harus lalui proses kajian yang mendalam, dan tidak harus tergesa-gesa memutuskan sejarah Jombang. Biar masyarakat Jombang yang menilainya”, pungkas Cak Nun yang diakhir acara tersebut juga didaulat memimpin doa.(Wati_SJAM)
Jombang, 12 Desember 2012
AM 792 KHz Radio Suara Jombang
Langganan:
Posting Komentar
(Atom)
0 komentar:
Posting Komentar