Popular Post

Pengunjung

ARSIP

  • Breaking News
    Loading...
    Jumat, 01 April 2011

    Delegasi WSP Laos Belajar ke Jombang

    Program SToPS atau Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM) dan ODF (Open Defecation Free) atau tidak BAB di sembarang tempat yang telah dijalankan Kab.Jombang cukup menarik perhatian. Setelah pada 2010 lalu, Bill and Melinda Gates Foundation terjun langsung ke lapangan untuk melihat lebih dekat penerapan program ini, kini giliran delegasi WSP (Water and Sanitation Program) Laos yang belajar ke Jombang, Kamis (31/3) pagi.

    Rombongan delegasi WSP Laos tiba di kota santri didampingi oleh Kementrian Kesehatan RI dan perwakilan UNICEF Laos. Wakil Bupati Jombang, Widjono Soeparno menyambut hangat rombongan di ruang rapat Wabup ditemani jajaran Kepala Dinas.

    Dr.Van Kongkeo, Deputy Director Champasack Provincial Health Department (setingkat Kepala Dinas Kesehatan Provinsi, red) yang memimpin rombongan membuka dialog dengan ucapan selamat pagi. “Selamat pagi, we are from Laos, need to learn everything about CTSL or STBM programme in Jombang” ujar pria yang meraih gelar doktor di Jerman ini.

    Banyak hal yang menjadi bahan dialog pagi itu, terkait pendanaan program, pemicu keberhasilan program serta bagaimana merubah perilaku masyarakat untuk sadar dan mengerti akan kebersihan lingkungan.

    Dr.Van Kongkoe juga sempat menanyakan apakah program STBM ini juga disupport oleh dana APBD. Hal tersebut dijawab dr.Suparyanto, Kepala Dinas Kesehatan Jombang. “Memang kita ada bantuan dari dana APBD sebesar 300 juta rupiah, namun yang kembali justru lebih besar hingga 1,7 Milyar. Ini berkat keseriusan masyarakat untuk mensukseskan program” tegasnya.

    Sejak 2008 lalu, program STBM yang didanai oleh World Bank (Bank Dunia, red) telah dijalankan di beberapa desa. Hasilnya, dari survey lapangan yang dilakukan Dinas Kesehatan, kasus diare yang ditemukan turun drastis. “Ini kurva penurunan terjadinya kasus diare di Jombang dari tahun 2008 sampai 2010” kata Suparyanto sembari menunjuk dinding yang digunakan sebagai layar proyektor.

    Paparan Suparyanto membuat rombongan WSP Laos makin ingin tahu seluk beluk keberhasilan program STBM di kota santri. Terjerat rasa penasaran yang mendalam, rombongan melanjutkan untuk study lapangan di desa Temuwulan Perak. Di balai desa, mereka dipertemukan dengan kader lingkungan yang berhasil menggerakkan warga desa untuk tidak BAB sembarangan.

    Sempat terjadi dialog panjang dengan para kader lingkungan di Temuwulan, sebelum akhirnya rombongan WSP Laos dan Kementrian RI meninggalkan Jombang untuk meneruskan perjalanan ke Surabaya. (Dedi_SJAM)

    Jombang, 31 Maret 2011
    Tim Liputan SJAM

    0 komentar:

    Posting Komentar