JOMBANG

Sudah menjadi agenda rutin setiap jelang malam pergantian tahun, Bupati Jombang dan segenap aparatur pemkab Jombang, tokoh agama dan tokoh masyarakat menggelar istighotsah dan  doa bersama lintas agama di pendopo pemerintah Kabupaten Jombang. Acara diawali dengan hiburan musik yang diiringi oleh group music Seketika dan menyaksikan kalaidoskop kinerja dan prestasi Kabupaten Jombang.

Malam itu, sebuah puisi tentang PNS karya Agus Riadi kepala Bappeda Jombang  dibacakan oleh Bupati Suyanto. Dan untuk menjadi sebuah renungan dan refleksi diri,  Bupati Suyanto juga  bercerita tentang Balada Seorang Tukang Kayu. Cerita yang mengisahkan bagaimana semangat seorang tukang kayu yang sangat ahli dalam membuat bangunan.  “Pada   awal  bekerja, dirinya bekerja  dengan baik, penuh dedikasi dan loyalitas. Namun seiring perjalanan waktu, akibat adanya permasalahan, ketidakpuasan, kekecewaan yang dipelihara dihatinya,   sang tukang kayu akhirnya terpuruk”, tutur Suyanto

Namun pada suatu ketika, lanjut Bupati Suyanto dalam ceritanya,  Sang Tukang Kayu  ketika mendekati masa pensiunnya,  dirinya  bukan malah mendapat reward atau apresiasi. Dia mendapat tugas untuk membuat sebuah rumah yang besar. Karena rasa kesal, kecewa yang hinggap dihati sang tukang kayu itulah, Sang Tukang Kayu    yang biasanya bekerja dengan baik dan professional itu, ternyata hanya membuat bangunan rumah secara  asal-asalan tanpa memperhatikan kwalitas. Namun alangkah terkejutnya, ketika  rumah yang dibangunnya itu selesai,  bangunan rumah besar  itu sesungguhnya diberikan untuknya sebagai rewad atau apresiasi kinerjanya yang dianggap baik. 

“Betapa menyesalnya sang tukang kayu tersebut, dirinya kecewa mengapa ketika mengerjakan rumah itu dirinya bekerja asal-asalan, sehingga hasilnya tidak memuaskan. Padahal itu adalah hadiah untuknya”, pungkas Suyanto mengakhiri ceritanya. 

Dari cerita itulah Bupati Suyanto mengajak seluruh aparatur pemkab Jombang untuk tidak memelihara perasaan negative thinking, dan  rasa kecewa yang hanya akan membuat  kita terpuruk.

Doa bersama malam itu dipimpin oleh tokoh dari masing-masing agama yang ada di Jombang secara bergantian. Menyongsong detik detik pergantian tahun 2011 ke 2012 ini, masyarakat juga disuguhi  hiburan band, ludruk, dan pesta kembang api   di Alon  Alon Jombang  pada, (31/12) malam. (Wati_SJAM)

31 Desember 2011

BAGIAN HUMAS