Popular Post

Pengunjung

ARSIP

  • Breaking News
    Loading...
    Selasa, 08 November 2011

    Tanggul Brantas Jebol, Truk Besar Harus Waspada

    Tanggul Sungai Brantas di Desa Keboan, Ngusikan ambrol akibat penambangan pasir liar ditambah guyuran hujan deras di wilayah Kabupaten Jombang pada Sabtu (5/11/11) lalu. Ini cukup mengkhawatirkan pasalnya, sejauh ini jalan raya yang tepat berada disamping tanggul yang ambrol sepanjang 50 meter tersebut didominasi truk dan kendaraan besar. Ironisnya lagi, truk pengangkut pasir hasil penambangan liar di DAS Brantas juga melewati jalan ini.

    Hal ini dibenarkan oleh Fakhrudin, Kepala Desa Keboan, kendaraan besar yang mengangkut pasir dan material lain memang sering lalu lalang di jalan ini. Dikhawatirkan ini justru memperparah ambrolnya tanggul dan melebar ke jalan raya. "Kemarin ambrolnya sekitar subuh, mungkin karena terlalu sering dikeruk dan hujan yang sudah hampir seminggu ini, takutnya kalau tak segera ditangani bisa melebar ke jalan raya," kata Fakhrudin.

    Fakhrudin menjelaskan, tanggul Brantas yang berdampingan dengan jalan raya itu ambrol sepanjang 50 meter dengan kedalaman 4 meter. Pihak desa sejauh ini sudah berkoordinasi dengan beberapa pihak terkait seperti Satgas Sungai Brantas. Tak menunggu lama, koordinasi dengan Pemkab Jombang juga telah bergulir untuk mencegah kemungkinan buruk lain jika tanggul tak segera dilapis.

    Dikonfirmasi terpisah, H Muhdlor, Camat Ngusikan menyatakan pihaknya sudah berulang kali memperingatkan para penambang pasir untuk menghentikan aksi mereka. Sebagian besar penambang menggunakan mesin mekanik atau ponton yang jelas mengakibatkan tanggul makin kropos. "Sudah sering kita tegur, tapi tetap saja tak digubris," tegasnya. Muhdlor mengaku prihatin atas kejadian ini, akibat pengerukan pasir tersebut kondisi jalan raya sepanjang tanggul terlihat menggantung.

    "Koordinasi dengan Pemkab Jombang sudah kami lakukan, sekarang tinggal menunggu langkah tindak lanjut penanganan," kata tokoh Anshor ini. Penanganan yang cepat, lanjutnya, diharapkan oleh masyarakat yang tinggal di sekitar tanggul, mengingat musim penghujan sudah masuk wilayah kota santri. Jika terlambat, dikhawatirkan jalan raya juga ikut tergerus. (Dedi_Radio Suara Jombang AM)

    Jombang, 8 Nopember 2011
    Tim Liputan Radio Suara Jombang AM

    0 komentar:

    Posting Komentar