Popular Post

Pengunjung

ARSIP

  • Breaking News
    Loading...
    Senin, 07 November 2011

    SMAM Jombang Sabet Juara di Kompetisi Replika Jembatan

    Satu lagi prestasi siswa Jombang yang patut diapresiasi. Kompetisi merancang dan mendesain model rangka jembatan yang digelar oleh Politeknik Negeri Malang berhasil dijuarai oleh siswa SMA Muhammadiyah Jombang. Meski tak menjadi juara pertama, namun 2 tim yang dikirim oleh SMAM berhasil menyabet juara 2 dan juara 3 menyisihkan 14 kontestan lain dari seluruh Jawa Timur.

    Dua tim yang dikirim SMA Muhammadiyah masing-masing beranggotakan 2 siswa. Tim 1 dengan Pembina Drs. Arif Kuswirasasono, MM.Pd beranggotakan Galih Nur Cahyono dan Ahmad Towin. Sedangkan tim 2 dengan Pembina Samsul Mu’arif S.Pd juga memiliki 2 anggota yakni Nanda Tri Kurniawan dan Muhammad Rizaul Fiqih.

    Drs. Arif Kuswirasasono selaku pembina menyatakan tingkat kesulitan ada pada pemilihan bahan utama yakni alumunium. “Ketebalan alumunium yang ditetapkan panitia sulit dicari di Jombang, namun kita tetap mencari yang mendekati,” tegasnya. Hal itu juga diamini pembina tim 2 Samsul Mu’arif. Menurutnya, kontur bahan dan tingkat ketebalan sangat berpengaruh dalam penilaian. “Kriteria penilaian dalam lomba ini adalah kemampuan model jembatan menerima beban vertical, lendutan minimum, berat dan keindahan,” tuturnya.

    Politeknik Negeri Malang (Polinema) menggelar kompetisi Model Jembatan Rangka (KMJR) 2011 antar siswa SMA se Jawa Timur, Sabtu (22/10) lalu. Pemenangnya berhak menjadi mahasiswa jurusan teknik sipil Polinema melalui jalur penerimaan siswa berprestasi (PSB). “Membuat rangka jembatan ini membutuhkan kecakapan karena tingkat kesulitannya cukup tinggi, karena itu kami ingin mengenalkan keahlian ini kepada siswa SMA,” ungkap Ketua Panitia KMJR 2011 Polinema, Djoko Trijanto seperti yang dilansir situs resmi Polinema Malang.

    Koordinator Teknis lomba, Marjono menuturkan dalam bidang pekerjaan teknik sipil, pembangunan jembatan adalah teknik yang harus dikuasai. Sebab di Indonesia tugas membangun jembatan ini sangat mungkin dibutuhkan mengingat banyak daerah yang dipisahkan oleh sungai sehingga membutuhkan keberadaan jembatan. Disisi lain pengerjaan jembatan memiliki tingkat resiko dan kesulitan tinggi.

    Dalam kompetisi tersebut setiap kelompok yang terdiri dari dua siswa membuat model rangka jembatan dengan ketentuan yang ditetapkan panitia. Seperti ukuran model jembatan panjang, bahan alumunium dan lainnya. Perancangan dan pembuatan model dilakukan di luar jadwal lomba, sementara perakitan antar segmen dilakukan di tempat lomba. (Dedi_Radio Suara Jombang AM)

    Jombang, 7 Nopember 2011
    Tim Liputan Radio Suara Jombang AM

    0 komentar:

    Posting Komentar