Popular Post
- Ketahanan pangan nasional mulai rentan dan rapuh. Pernyataan ini diungkapkan oleh Bupati Jombang, Drs.H Suyanto, MM dalam Rapat Koordinasi...
- Pemisahan Rohman – Rohim, bayi kembar siam dempet pinggul asal Jombang sungguh menyita perhatian public. Bagaimana tidak, kedua bayi anak ...
- Persoalan tembakau memang tak hanya milik Jombang. Masalah pelik yang dialami para petani tembakau ini bahkan sudah menasional. Di kota sa...
- Lomba Tingkat III Pramuka Penggalang :Gotong Royong Dirikan Tenda Untuk mempersiapkan Pramuka Pengalang sebagai kader Bangsa yan...
- Kabupaten Jombang diawal tahun 2012 kembali berhasil mengukir prestasi ditingkat nasional. Penghargaan tersebut diraih oleh Pusat Informasi...
- Program kartu tanda penduduk elektronik (e-KTP) di Kabupaten Jombang dimulai. Launching program ini dilaksanakan serentak di dua kecamatan...
- Prestasi membanggakan kembali diraih Bupati Jombang Drs. H. Suyanto MM yang telah terpilih sebagai salah satu kepala daerah di Indonesia y...
Pengunjung
ARSIP
-
▼
2014
(18)
-
▼
Januari
(13)
- Bencana Longsor Tewaskan 14 Warga Kopen- Ngrimbi-...
- Kualitas Bayi Sebagai SDM Masa Depan Harus Menjadi...
- Dari Invesment Award :Kinerja Investasi Jombang T...
- Bupati Jombang Nyono Suharli Resmikan Paviliun Cem...
- Bupati Jombang : "Pelantikan ini adalah murni hasi...
- Hj. Mundjidah Wahab Wakil Bupati Jombang : "Lansia...
- Komunitas Senam Car Free Day Radio Suara Jombang...
- Pemkab Jombang Siap Action Pengalihan PBB –P2 Seb...
- Sembilan Kades Dilantik Bupati Nyono Suharli
- Bedah Rumah Bantuan Stimulan Perumahan Swadaya Kem...
- Presiden SBY Sampaikan Lima Pemikiran Besar Gus Dur
- Masyarakat Jombang Sambut Antusias Kedatangan Pres...
- Apel Pertama Tahun 2014 : Tingkatkan Disiplin Beri...
-
▼
Januari
(13)
Breaking News
Loading...
Minggu, 05 Januari 2014
Presiden SBY Sampaikan Lima Pemikiran Besar Gus Dur
Presiden SBY Hadiri Haul Ke 4 Gus Dur |
Doa Dan Tahlil Di Ponpes Tebuireng Jombang |
Presiden yang menggunakan busana
sarung motif kotak-kotak dipadu dengan baju koko warta putih dan mengenakan peci hitam, tiba di Ponpes
Tebuireng sekira pukul 19.30 WIB diiringi Shalawat Nabi dari jamaah yang hadir.
Presiden disambut KH Solahuddin Wahid,
adik kandung Gus Dur yang juga pengasuh Tebuireng, bersama Ibu Shinta Nuriyah
Abddurrahman Wahid, serta para kyai
termasuk KH. Azis Mansur.
Dalam acara doa dan tahlil
dipimpin KH Masduqi Al Hafidz itu tampak hadir pula Menteri Pemuda dan Olahraga
(Menpora) Roy Suryo, Menteri Koordinator Politik, Hukum dan Keamanan (Menko
Polhukam) Djoko Suyanto, Mensesneg Sudi Silalahi, Mendikbud M. Nuh, Seskab Dipo
Alam, Menteri Agama Suryadharma Ali, dan Mendagri Gamawan Fauzi.
Adapun tokoh Nahdlatul Ulama (NU)
yang hadir, antara lain KH A. Waris Illyas dari Ponpes An Nuqayah Sumenep, KH
Ubaidillah Faqih Ponpes Langitan Tuban, KH Anwar Manshur Ponpes Lirboyo Kediri,
KH Maimun Zubair Ponpes Sarang Rembang, KH Nurul Huda Djazuli Ponpes Ploso
Kediri, KH Dimyati Romly Ponpes Darul Ulum Jombang, KH Imam Haromain Ponpes
Denanyar Jombang, dan KH Hasib Wahab Ponpes Tambakberas Jombang.
Selain itu juga hadir ribuan
pengunjung yang tampak antusias untuk mengikuti acara haul ke 4 Gus Dur. Ribuan
warga berjubel dari luar pintu hingga di dalam Pondok Tebuireng. Di luar
pondok, masyarakat berjubel di pinggir jalan, sementara aparat kepolisian
membuat barisan pengamanan.
Ribuan warga berjubel dari luar
pintu hingga di dalam Pondok Tebuireng. Di luar pondok, masyarakat berjubel di
pinggir jalan, sementara aparat kepolisian membuat barisan pengamanan.
Presiden Susilo Bambang Yudhoyono
memaparkan lima pemikiran fundamental mantan Presiden Abdurrahman Wahid (Gus
Dur) saat memberikan sambutan haul (peringatan wafatnya) ke-4 Gus Dur di Pondok
Pesantren Tebuireng, Jombang.
"Lima pemikiran besar beliau
hampir semuanya masih relevan, hampir semuanya ini menjadi amanah dan agenda
sepanjang masa," tutur Presiden Yudhoyono.
Presiden mengatakan bahwa lima
pemikiran Gus Dur tersebut merupakan intisari dari pembicaraannya secara
pribadi dengan Gus Dur saat dirinya menjadi menteri presiden ke-4 tersebut.
Pertama, menurut Presiden
Yudhoyono, Gus Dur menginginkan agar Indonesia menjadi negara majemuk yang
rukun.
"Kedua, beliau sangat gigih
dan bahkan mengawali era kepresiden untuk menghilangkan diskriminasi dengan
alasan apa pun. Saya sekarang melanjutkan apa yang dicita-citakan, ini sangat
penting," tutur Presiden.
Ketiga, Gus Dur mengharapkan
peran masyarakat yang partisipatif dan mengurangi peran negara yang dominan.
Menurut Presiden SBY, saat ini
memang sudah tidak lagi berada dalam sistem otoritarian. Namun, sayangnya masih
terdapat pola pikir otoriter dalam masyarakat. Untuk itu, perlu terus mendorong
masyarakat yang partisipatif.
Keempat, negara tidak boleh
mengontrol pikiran rakyatnya. "Bagi masyarakat yang sudah matang dan arif
menggunakan haknya, negara memberikan ruang kepada mereka karena masyarakat
sudah matang," tuturnya.
Menurut Presiden, dalam
masyarakat yang telah matang, warga negara menyadari batas-batas kebebasannya.
Kendati demikian, pada masa transisi, selalu ada ekses dalam mengekspresikan
kebebasannya.
Kelima, menurut Presiden
Yudhoyono, Gus Dur menginginkan hubungan sipil dan militer yang sehat.
"Masing-masing mengerti di mana domainnya," tutur Presiden.
Ini berarti militer tidak boleh
mendominasi sipil. Namun, sipil juga harus mengetahui batas-batas wilayahnya.
Presiden mencontohkan militer
tidak boleh memaklumatkan perang. Perang hanya boleh dinyatakan oleh Presiden
dan dengan persetujuan DPR RI. Namun, pada saat perang, militerlah yang melakukan
operasi perencanaan dan serangan, sipil tidak boleh mencampuri. (wati_radio
suara jombang)
Jombang, 3
Januari 2014
Radio Suara
Jombang
Langganan:
Posting Komentar
(Atom)
0 komentar:
Posting Komentar