Popular Post
- Ketahanan pangan nasional mulai rentan dan rapuh. Pernyataan ini diungkapkan oleh Bupati Jombang, Drs.H Suyanto, MM dalam Rapat Koordinasi...
- Pemisahan Rohman – Rohim, bayi kembar siam dempet pinggul asal Jombang sungguh menyita perhatian public. Bagaimana tidak, kedua bayi anak ...
- Persoalan tembakau memang tak hanya milik Jombang. Masalah pelik yang dialami para petani tembakau ini bahkan sudah menasional. Di kota sa...
- Lomba Tingkat III Pramuka Penggalang :Gotong Royong Dirikan Tenda Untuk mempersiapkan Pramuka Pengalang sebagai kader Bangsa yan...
- Kabupaten Jombang diawal tahun 2012 kembali berhasil mengukir prestasi ditingkat nasional. Penghargaan tersebut diraih oleh Pusat Informasi...
- Program kartu tanda penduduk elektronik (e-KTP) di Kabupaten Jombang dimulai. Launching program ini dilaksanakan serentak di dua kecamatan...
- Prestasi membanggakan kembali diraih Bupati Jombang Drs. H. Suyanto MM yang telah terpilih sebagai salah satu kepala daerah di Indonesia y...
Pengunjung
ARSIP
-
▼
2014
(18)
-
▼
Januari
(13)
- Bencana Longsor Tewaskan 14 Warga Kopen- Ngrimbi-...
- Kualitas Bayi Sebagai SDM Masa Depan Harus Menjadi...
- Dari Invesment Award :Kinerja Investasi Jombang T...
- Bupati Jombang Nyono Suharli Resmikan Paviliun Cem...
- Bupati Jombang : "Pelantikan ini adalah murni hasi...
- Hj. Mundjidah Wahab Wakil Bupati Jombang : "Lansia...
- Komunitas Senam Car Free Day Radio Suara Jombang...
- Pemkab Jombang Siap Action Pengalihan PBB –P2 Seb...
- Sembilan Kades Dilantik Bupati Nyono Suharli
- Bedah Rumah Bantuan Stimulan Perumahan Swadaya Kem...
- Presiden SBY Sampaikan Lima Pemikiran Besar Gus Dur
- Masyarakat Jombang Sambut Antusias Kedatangan Pres...
- Apel Pertama Tahun 2014 : Tingkatkan Disiplin Beri...
-
▼
Januari
(13)
Breaking News
Loading...
Senin, 27 Januari 2014
Kualitas Bayi Sebagai SDM Masa Depan Harus Menjadi Perhatian
Bupati Nyono Suharli Respon Positif Pendampingan Pertama Program Emas |
Berbagai upaya Penurunan Angka
Kematian Bayi (AKB) dan Angka Kematian Ibu (AKI) semakin gencar dilakukan dalam
upaya peningkatan kualitas kesehatan di Indonesia dan upaya pencapaian komitmen
Global Millenium Development Goals (MDGs) tahun 2015.
Salah satu program yang dilakukan
untuk menurunkan AKI dan AKB adalah adanya Program EMAS (Expanding Maternal dan
Neonatal Survival), yang salah satunya dilakukan di Kabupaten Jombang, Provinsi
Jawa Timur.
Upaya untuk menurunkan angka
kematian Ibu dan Bayi di Kabupaten
Jombang telah dilakukan pihak Dinas Kesehatan Kabupaten Jombang. Salah satunya
dengan melakukan pendampingan klinis
terhadap puskemas dan rumah sakit (RS) dalam program Expanding Maternal and
Neonatal Survival (EMAS).
"Kelompok kerja yang mendukung program EMAS ini terdiri dari berbagai unsur kesehatan baik yang terlibat langsung dalam
hal penanganan ibu dan bayi seperti halnya dokter, bidan dan perawat ataupun unsur-unsur pendukung lainnya seperti
halnya dari organisasi kemasyarakatan", ungkap dr. Heri Wibowo MKes.
Program tersebut diapresiasi oleh
Bupati Jombang Drs. Ec. H. Nyono Suharli Wihandoko saat acara Workshop Pasca Pendampingan Klinis Gerakan
Penyelamatan Ibu Dan Bayi Baru Lahir Pertama (Pendampingan Pertama Program
Emas) pada Sabtu (25 Januari 2014) bertempat di ruang Bung Tomo kantor Pemkab
Jombang.
Dalam mencapai programnya, EMAS
melakukan pendekatan Vanguard atau dapat diartikan dengan istilah Garda Depan,
yaitu dengan melakukan: Penerapan tata kelola yang baik terkait kelangsungan
hidup bayi dan ibu baru lahir yang dilakukan untuk meningkatkan kualitas pelayanan
kegawatdaruratan kesehatan ibu dan bayi baru lahir di fasilitas kesehatan;
Pemanfaatan teknologi informasi mutakhir (SMS, hotline, media sosial) dalam
hal meningkatkan efektifitas dan
efisiensi dalam pelayanan
kegawatdaruratan yang dilakukan untuk
peningkatan sistem rujukan yang efektif, efisien berkualitas dan aman dalam
kegawatdaruratan kesehatan ibu dan bayi baru lahir.
Pada kesempatan tersebut, Ketua
Koordinator Tim Pendamping
Kabupaten Sidoarjo dr. Setyo Budi
Pamungkas Sp.OG, Spesialis Obstetri & Ginekologi (Kebidanan dan Kandungan)
menyampaikan evaluasi hasil pendampingan dan rekomendasi serta materi Tantangan
Dan Peluang.
“Integrasi dan sinergitas menjadi penting guna mengembangkan
RSSIB akreditasi dengan program Emas, karena dapat menghemat waktu, biaya dan tenaga untuk
menyelamatkan Ibu dan Bayi, Tapi ada yang lebih penting dari hanya sekedar
melihat bayi mati atau tidak, yaitu
bagaimana menyiapkan kualitas
bayi sebagai SDM masa depan ini juga jauh lebih penting”, tandas dr. Setyo Budi
Pamungkas Sp.OG.
Bupati Jombang, Drs. Ec. H. Nyono
Suharli Wihandoko sangat merespon dan
akan memperhatikan rekomendasi yang
disampaikan oleh pendamping, termasuk penyediaan ambulans dll. Menurut Bupati
untuk menjaga kualitas bayi, hendaknya
sebelum menikah ada surat rekomendasi dari dokter yang menyatakan hasil
kesehatan atau tes yang akurat dari si
pasangan calon suami dan istri.
Bupati berharap kepada RSUD untuk
memberikan perhatian penuh terhadap pelayanan BPJS, serta obat-obatannya
sehingga berjalan tanpa ada masalah , serta memberikan saran agar ada pemisahan
pasien rawat inap sesuai jenis kelamin. ”Kami mohon kalau ada yang kurang pas,
bisa dibicarakan dengan pemerintah daerah, dan kepada tim pendamping , USAID, pokja Emas atas nama
pemerintah daerah saya sampaikan terima kasih, dan untuk tindak lanjutnya akan
segera kita lakukan”, pungkas Bupati Nyono Suharli.
Workshop dihadiri juga oleh Wakil Bupati Hj. Mundjidah Wahab, Plt.
Sekda, Ketua Tim Penggerak PKK, Kepala SKPD terkait, Tim Pokja Emas Sidoarjo,
Direktur RSUD Jombang dan RS. Swasta,
Kepala Dinas Kesehatan, dan jajarannya,
organisasi kemasyarakatan. Selain ada diskusi dan tanya jawab, dalam acara
tersebut disampaikan pula hasil kegiatan pendampingan klinis dan rencana tindak
lanjut perwakilan dari puskesmas, RSUD dan Dinas Kesehatan.
Program EMAS yang dilakukan
selama 5 tahun mendatang (2012-2016) mempunyai target menurunkan Angka Kematian
Ibu dan Bayi baru lahir sebanyak 25%. Dalam pelaksanaan programnya program Emas
ini bukanlah program yang ekslusif dalam hal menurunkan AKI dan AKB. Akan
tetapi keberhasilan program EMAS dan program penurunkan AKI dan AKB harus
diilakukan dalam berbagai kerjasama berbagai pihak dan program baik dari pihak
pemerintah, lembaga Swadaya masyarakat ataupun dalam hal tingkatan pemerintahan
sendiri dalam era desentralisasi yaitu
pemerintah pusat dan daerah. (wati_humas jombang)
Jombang, 25 Januari 2014
Langganan:
Posting Komentar
(Atom)
0 komentar:
Posting Komentar