Popular Post
- Ketahanan pangan nasional mulai rentan dan rapuh. Pernyataan ini diungkapkan oleh Bupati Jombang, Drs.H Suyanto, MM dalam Rapat Koordinasi...
- Pemisahan Rohman – Rohim, bayi kembar siam dempet pinggul asal Jombang sungguh menyita perhatian public. Bagaimana tidak, kedua bayi anak ...
- Persoalan tembakau memang tak hanya milik Jombang. Masalah pelik yang dialami para petani tembakau ini bahkan sudah menasional. Di kota sa...
- Lomba Tingkat III Pramuka Penggalang :Gotong Royong Dirikan Tenda Untuk mempersiapkan Pramuka Pengalang sebagai kader Bangsa yan...
- Kabupaten Jombang diawal tahun 2012 kembali berhasil mengukir prestasi ditingkat nasional. Penghargaan tersebut diraih oleh Pusat Informasi...
- Program kartu tanda penduduk elektronik (e-KTP) di Kabupaten Jombang dimulai. Launching program ini dilaksanakan serentak di dua kecamatan...
- Prestasi membanggakan kembali diraih Bupati Jombang Drs. H. Suyanto MM yang telah terpilih sebagai salah satu kepala daerah di Indonesia y...
Pengunjung
ARSIP
-
▼
2013
(159)
-
▼
Juni
(15)
- Dari MTQ Jatim Ke 25 Tahun 2013 : Kafilah Jombang ...
- Kabupaten Jombang Belajar Pengembangan Perdagangan...
- Ribuan Miras Di Musnahkan di Hari Anti Narkoba Ind...
- Kabupaten Jombang Raih Penghargaan Population Award
- Dandim 0814 Dan Kajari Jombang Baru
- Raih Juara, Bupati Jombang Siapkan Kafilah MTQ Ke ...
- Kabupaten Jombang Berpeluang Raih Parasamya Purnak...
- Peserta Diklatpim II Angkatan 30 Tahun 2013 Kunju...
- Jombang Kembali Raih Adipura Di Tahun 2013
- Tingkatkan Motivasi Dan Prestasi Kerja Pejabat Kab...
- KPU Jombang Tetapkan NOAH Sebagai Pemenang Pilkad...
- Hasil Hitung Cepat Pusdeham Dan Versi Kesbangpolli...
- KPU Pusat Pantau Pilkada Jombang 2013
- Jombang Memilih Kepala Daerah Periode 2013 -2018
- Kunjungan Sekdaprov, Rasiyo, ke Jombang dalam rang...
-
▼
Juni
(15)
Breaking News
Loading...
Sabtu, 29 Juni 2013
Kabupaten Jombang Belajar Pengembangan Perdagangan Tembakau ke NTB
Kemitraan
adalah kerjasama usaha antara usaha kecil dengan usaha menengah atau
dengan usaha besar disertai pembinaan dan pengembangan oleh usaha
menengah atau usaha besar dengan memperhatikan prinsip saling
memerlukan, saling memperkuat dan saling menguntungkan. Kemitraan antara
pengusaha besar dan kecil/individu yang bergerak dalam suatu sistem
komoditas juga dikarenakan adanya kesalingtergantungan antara satu
dengan lainnya. Seperti yang telah dilaksanakan oleh Pemerintah
Kabupaten Jombang dalam kunjungan Fasilitasi Study Informasi
Pengembangan Perdagangan Tembakau ke Nusa Tenggara Barat pada tanggal 24
sampai dengan 26 Juni lalu, telah menghasilkan beberapa masukan baik
itu yang berkaitan dengan legalitas, produksi, pengolahan dan pemasaran
tembakau.
Rombongan study informasi yang dipimpin oleh Bupati Jombang, Suyanto,
yang diikuti oleh satuan kerja terkait beserta para petani dan pelaku
usaha tembakau khususnya di utara Sungai Brantas pertama kali
mengunjungi PT. Djarum Perwakilan Lombok. Perusahaan tersebut sudah
mulai beroperasi sejak tahun 1985. Iskandar, SE., Direktur PT. Djarum
Perwakilan Lombok menyampaiakan selamat datang kepada rombongan karena
hanya Kabupaten Jombang yang langsung dipimpin oleh bupatinya dalam
kunjungan kerja.
Lebih lanjut, Iskandar juga memberikan gambaran
pekerjaan yang telah dilaksanakan di perusahaan ini salah satunya dengan
intensifikasi dan ekstensifikasi produksi tembakau untuk mendapatkan
kualitas tembakau yang diinginkan oleh perusahaan. Usahatani sebagai
salah satu kegiatan ekonomi yang dilakukan oleh sebagian besar penduduk
Indonesia harus terus didukung dan didorong kemampuannya agar tetap
eksis, sehingga dapat memperluas kesempatan usaha dan memperluas
lapangan pekerjaan bagi angkatan kerja yang terus bertambah jumlahnya
serta untuk meningkatkan penghasilan petani dan masyarakat secara lebih
merata. Tetapi masalah pokok yang dialami oleh petani, khususnya petani
tembakau di Pulau Lombok adalah rnasalah permodalan, manajemen, minimnya
teknologi dan kesulitan akan akses pasar dalam menyalurkan hasil panen
tembakaunya. Untuk mengatasi masalah-masalah tersebut sebagian besar
petani tembakau di Pulau Lombok melakukan kemitraan usaha dengan
perusahaan pengelola hasil tembakau yang ada di Pulau Lombok.
Sementara itu, di tempat lain, Gudang Lombok PT. Sadhana Arif Nusa,
selaku Station Manager, Kuswanto Setya Budi, menjelaskan bahwa gudang
ini tidak hanya mengelola hasil tembakau dari wilayah sekitar tetapi di
gudang ini juga menyediakan tempat pelatihan dan diskusi antar pelaku
usaha dan petani bagaimana menghasilkan tembakau terbaik yang diinginkan
perusahaan. “Disini tidak hanya menimbun tembakau terbaik, tetapi juga
diskusi tentang produktivitas, efisiensi, transfer teknologi dan
penyuluhan, lanjut Kuswanto
.
Bupati Jombang, Suyanto, menanggapi positif peran serta dua
perusahaan tersebut karena disamping mewujudkan kemitraan yang harmonis
antara perusahaan/pelaku bisnis dan petani tetapi juga memberikan
pembinaan dan penyuluhan dalam peningkatan usaha tembakau. “Sebenarnya
kemitraan dengan petani di Jombang sudah lama dilaksanakan tetapi belum
ada payung hukumnya, sehingga masih banyak kendalam dalam usaha tembakau
ini”, imbuh Suyanto.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa pola hubungan
hukum pada program kemitraan usahatani tembakau dapat dilakukan dengan 2
(dua) pola hubungan yaitu pola binaan kemitraan dan pola swadaya. Kedua
macam pola hubungan yang dilakukan antara petani tembakau dengan
perusahaan pengelola tersebut belum dapat memberikan perlindungan hukum
bagi petani tembakau selaku plasma baik dalam perjanjian kemitraan
maupun dalam pelaksanaannya. Kedudukan antara petani tembakau dengan
perusahaan pengelola dalam perjanjian kemitraan, pada dasarnya
perusahaan pengelola selaku inti berkedudukan sebagai penyedia modal
yang dapat berupa sarana produksi, sedangkan petani tembakau selaku
plasma berkedudukan sebagai penyedia lahan dan sekaligus pemelihara
tanaman tembakau.
Sementara temu usaha yang dilaksanakan antara Dinas Perindagpas
Kabupaten Jombang dan Dinas Perindag Provinsi NTB, yang dihadiri oleh
pelaku usaha tembakau di seluruh Nusa Tenggara Barat menghasilkan
beberapa kerjasama baik dalam hal pengelolaan tembakau hingga ke
pemasarannya. Bambang Sugeng Ariadi, Kepala Dinas Perindag Provinsi NTB,
dalam sambutannya mengatakan bahwa memang produksi tembakau khususnya
di Lombok mengalami penurunan karena cuaca yang tidak menentu ini, dari
16 ribuan hektar areal tembakau yang ada di Lombok, hanya 13 ribuan yang
berproduksi. (aries_SJ AM)
Langganan:
Posting Komentar
(Atom)
0 komentar:
Posting Komentar