Popular Post

Pengunjung

ARSIP

  • Breaking News
    Loading...
    Senin, 17 September 2012

    TKPSDA WS Jeneberang Makasar Study Banding Ke Kabupaten Jombang



    Keberhasilan Kabupaten Jombang dalam menggerakkan program  penanggulangan dan pelestarian  tanggul Brantas berbasis partisipatif dan pemberdayaan ekonomi  kelompok masyarakat disepanjang daerah  aliran sungai Brantas dilirik oleh TKPSDA WS (Tim  Koordinasi  Pegelolaan Sumberdaya Air  Wilayah Sungai )  JENEBERANG Makasar Provinsi Sulawesi Selatan.

    Rombongan sebanyak 50 orang dari TKPSDA WS Jeneberang yang dipimpin oleh  Abdurahman  itu memilih Kabupaten Jombang sebagai tujuan kunjungan kerjanya.  Rombongan diterima oleh Wakil Bupati Jombang Drs. Widjono Soeparno Msi, didampingi  Drs. Purwanto MKP Kepala BPMPD dan Kepala Satpol PP. Drs. Mas’ud Msi di aula kantor BPMPD Jombang.   “Di Jawa Timur ini, diantara Kabupaten yang dialiri Sungai Brantas  kami ingin melihat dan belajar bagaimana pengelolaan sumber daya  air di Kabupaten Jombang”, tutur  Abdurahman.  Diungkapkan  oleh Abdurahman, bahwa nama sungai  Jeneberang itu artinya Golok yang tajam. Sungai Jeneberang dengan panjang 75 km dengan luas Daerah Aliran Sungai  727 Km2 bersumber dari Gunung Bawakaraeng pada elevasi +2.833,00 MSL “Kami ingin melakukan pelestarian waduk Bili Bili yang kami miliki, serta dapat mengelolahnya lebih optimal bagi kemaslahatan masyarakat disana”, tuturnya


    Dalam kesempatan tersebut dipaparkan oleh Purwanto, Kepala BPMPD bagaimana komitmen dan sinergitas antara para pemimpin pemerintah Kabupaten Jombang, baik dari  Forum Pimpinan Daerah, Muspika juga tokoh masyarakat dan tokoh agama dalam melakukan penyelamatan tanggul Brantas juga pemberdayaan  masyarakat di sekitar daerah aliran sungai Brantas. Dimana di sepanjang 42 km aliran Das Brantas diwilayah Kabupaten Jombang ini ada 8 Kecamatan dan 35 desa.

    Data tahun 2009 ada 362 galangan, 146 ponton, 362 jumlah penambang pasir dan 386 perahu di Das Brantas Jombang. Tapi dengan upaya  dan ketegasan serta komitmen pemerintah Kabupaten Jombang dan mayarakat dalam upaya penyelamatan lingkungan dialiran Das Brantas kini angka tersebut nihil.  “Berbagai strategi telah dilakukan baik secara persuasive,   hingga represiv  telah dilakukan secara sinergi dan ini  berbasis pertisipasi langsung dari  masyarakat kini anga tersebut nihil ”, tutur Purwanto mantan Camat Ploso.


    Wakil Bupati Jombang Widjono Soeparno dalam kesempatan tersebut membenarkan apa yang telah dipaparkan dan disampaikan oleh Purwanto kepala BPMPD terkait Das Brantas. Ditandaskan oleh wakil Bupati Jombang kunci keberhasilan penyelamatan dan pelestarian tanggul Das Brantas dari penambang pasir mekanik  adalah adanya  komitmen bersama, sinergitas,  juga kecerdasan dan kesadaran masyarakat di Das  Brantas dan sekitarnya. Diungkapkannya bahwa dengan keberhasilan kegiatan dan program jogo tanggul ini, Kabupaten Jombang pada 2012 ini mendapat apresiasi Brantas Award. “Kini kita tengah melakukan pemberdayaan ekonomi untuk kelompok masyarakatnya, malah  saat ini kalau ada penambang pasir mekanik  justru  wargalah yang bergerak meng halau mereka”, tutur Widjono Soeparno.

    Dalam pertemuan tersebut juga berlangsung  dialog tanya jawab secara mendalam. Pertemuan dan Tanya jawab diakhiri dengan melihat langsung ke lokasi tanggul Brantas yang ada di Tanggung Kramat, Ploso. Setelah dari kabupaten Jombang perjalanan akan dilanjutkan ke Malang dan Surabaya. (Wati_SJAM)

    Jombang, 17 September 2012
    AM 792 Khz Radio Suara Jombang

    0 komentar:

    Posting Komentar