Popular Post
- Ketahanan pangan nasional mulai rentan dan rapuh. Pernyataan ini diungkapkan oleh Bupati Jombang, Drs.H Suyanto, MM dalam Rapat Koordinasi...
- Pemisahan Rohman – Rohim, bayi kembar siam dempet pinggul asal Jombang sungguh menyita perhatian public. Bagaimana tidak, kedua bayi anak ...
- Persoalan tembakau memang tak hanya milik Jombang. Masalah pelik yang dialami para petani tembakau ini bahkan sudah menasional. Di kota sa...
- Lomba Tingkat III Pramuka Penggalang :Gotong Royong Dirikan Tenda Untuk mempersiapkan Pramuka Pengalang sebagai kader Bangsa yan...
- Kabupaten Jombang diawal tahun 2012 kembali berhasil mengukir prestasi ditingkat nasional. Penghargaan tersebut diraih oleh Pusat Informasi...
- Program kartu tanda penduduk elektronik (e-KTP) di Kabupaten Jombang dimulai. Launching program ini dilaksanakan serentak di dua kecamatan...
- Prestasi membanggakan kembali diraih Bupati Jombang Drs. H. Suyanto MM yang telah terpilih sebagai salah satu kepala daerah di Indonesia y...
Pengunjung
ARSIP
-
▼
2012
(302)
-
▼
November
(24)
- Meriah Hari Jadi Ke 29 Tahun SMP Negeri 1 Diwek Jo...
- Meriah Hari Jadi Ke 29 Tahun SMP Negeri 1 Diwek Jo...
- Pemkab Jombang Gelar Upacara HUT KORPRI Ke 41 Tahu...
- Pemkab Jombang Gelar Upacara HUT KORPRI Ke 41 Tahu...
- Kagumi Gus Dur dan Universitas Pesantren, Konjen A...
- Kagumi Gus Dur dan Universitas Pesantren, Konjen A...
- Upacara Hari Guru 2012 Dan HUT PGRI Ke 67 Di Kab...
- Upacara Hari Guru 2012 Dan HUT PGRI Ke 67 Di Kab...
- Seminar Hari Kesehatan Nasional ke 48 Tahun 2012
- Seminar Hari Kesehatan Nasional ke 48 Tahun 2012
- Penghargaan Widya Pakerti Nugraha Diraih MAN Tamb...
- Penghargaan Widya Pakerti Nugraha Diraih MAN Tamb...
- Ekspose Hasil Indeks Kepuasan Masyarakat Di Kabup...
- Ekspose Hasil Indeks Kepuasan Masyarakat Di Kabup...
- Penghargaan Raksaniata Kembali Diraih Jombang
- Penghargaan Raksaniata Kembali Diraih Jombang
- PNPM Jombang Gelar Mid Term Review
- PNPM Jombang Gelar Mid Term Review
- Persiapan Turun Tanam Musim Penghujan Di Jombang
- Persiapan Turun Tanam Musim Penghujan Di Jombang
- Sukses Program E- KTP, Camat Se Jombang Terima Rew...
- Sukses Program E- KTP, Camat Se Jombang Terima Rew...
- Wabup Widjono Ajak Generasi Muda Gemar Membaca Dan...
- Wabup Widjono Ajak Generasi Muda Gemar Membaca Dan...
-
▼
November
(24)
Breaking News
Loading...
Kamis, 08 November 2012
Persiapan Turun Tanam Musim Penghujan Di Jombang
Bupati Jombang Drs. H. Suyanto
MM, pada Rabu (7/11/2012) siang, memimpin langsung jalannya rapat koordinasi
turun tanam musim penghujan di Jombang untuk tahun 2012 -2013, di ruang Bung
Tomo Kantor Pemkab Jombang. Rakor dihadiri oleh Asisten, Komisi B DPRD, Kepala
Dinas Pertanian, Pengairan, Bulog, Camat, distributor pupuk, kelompok Tani, Gapoktan,
PPL di Jombang.
“ Untuk persiapan musim tanam
kali ini, saya minta seluruh Dinas terkait,
Bulog dan jajaran kecamatan mohon
segera dikoordinasikan untuk turun tanam musim penghujan, ini penting
karena terkait dengan fasilitasi yang harus dilakukan oleh pemkab Jombang
terutama yang terkait dengan periode tanam”, tandasnya mengawali arahannya.
Menurut Bupati Suyanto yang juga
Ketua KTNA Jawa Timur ini, bahwa perencanaan yang matang terkait dengan
manajemen pengairan, kebutuhan pupuk,
serta antisipasi pemberantasan hama hendaknya segera dilaksanakan. Menjawab
pertanyaan dan permasalahan petani siang itu, Bupati Suyanto memaparkan dan
menjawab secara detil satu persatu secara lengkap dan tegas. Diantaranya adalah masalah pengairan. Sebab
masalah air dan pembagian air saat ini masih menjadi problem bagi para petani.
Untuk itu terkait dengan manajemen pengairan, Bupati meminta agar difasilitasi
secara optimal untuk peran HIPPA. Menurutnya, HIPPA bukanlah hanya sekedar
sebagai kelengkapan administratif saja. HIPPA harus menjadi lembaga yang
benar-benar dibutuhkan untuk pengelolaan air. Sehingga tidak ada
persoalan-persoalan yang semestinya tidak
perlu terjadi. Kalau system pengairan ini dikelola dengan baik akan terjadi
efisiensi sebesar 20 %.
“Lakukan metode pengairan
tradisional yang telah dilakukan para petani kita jaman dulu, disetiap tersier
ada tanda (eblek dari tempeh). “Artinya, apabila ada tanda atau eblek itu menunjukkan
bahwa pengairan tersebut ada yang ngopeni”tuturnya.
“Biarkan para petani memilih
secara demokratis petugas HIPPA, sehingga pasti nanti orang yang dipilih adalah
yang benar-benar sregep dan bertanggung jawab didalam melakukan tugasnya dalam
mengatur air sampai pada tersier”, tambah Bupati Suyanto.
Bupati Suyanto juga meminta agar
embung-embung atau waduk-waduk kecil yang ada, dioptimalkan fungsinya. Bupati
Suyanto sangat prihatin kalau sampai ada embung atau waduk yang kini mungkin sudah
berubah fungsi dikapling-kapling untuk dijadikan lahan perumahan. Apabila ada yang demikian,
Bupati Suyanto meminta untuk segera
dibeli kembali apabila cocok harganya, dan selanjutnya difungsikan kembali
sebagai area untuk menajemen air pertanian.
Disampaikan oleh Bupati Suyanto,
bahwa sektor pertanian sesungguhnya memiliki peran yang strategis. Sebagai contoh,
63% dari jumlah penduduk 1.200.000 di Jombang adalah bergantung pada disektor
pertanian. Namun kontribusinya pada perekonomian, pertukaran uang 32 % dibawah sector lainnya. Artinya, petani kita yang mayoritas masih berada pada
daerah masyarakat yang masih miskin. Oleh
karena itu, membangun sektor ini memiliki peran yang sentral, bukan hanya
meningkatkan swasembada dan ketahanan pangan, tapi juga sekaligus mengurangi
kemiskinan, serta meningkatkan kesejahteraan rakyat kita. “Ketahanan pangan
disini yang dimaksud adalah ketersediaan pangan itu harus dapat dipenuhi dari
dalam negeri sendiri”, tandasnya.
Terkait upaya diversifikasi pangan juga disampaikan oleh Bupati dua periode ini. Terus terang, rakyat Indonesia, konsumsi beras per kapita per tahun itu yang paling tinggi di dunia. Dengan kenyataan ini, akan memberikan tekanan pada konsumsi atau keperluan beras secara nasional. Oleh karena itu, sudah lama sebenarnya, kita ingin mengurangi tekanan terhadap beras ini dan menyukseskan yang disebut dengan program diversifikasi pangan, penganekaragaman pangan. Kekuatan peradapan dunia, kini telah berlangsung dari yang semula dikuasai oleh kekuatan Barat kini bergeser ke Asia Pasifik. “Oleh karenanya, pesan saya bahwa pergeseran yang terjadi saat ini adalah momentum yang tepat bagi para petani kita yang masih memiliki keunggulan daya tawar, karena memiliki sumberdaya alam yang luar biasa, serta musim yang ideal untuk meningkatkan produk-produk pertanian dan bertahan dengan nilai tukar petani juga diupayakan untuk terus meningkat”, tandas Bupati Suyanto.
Sementara yang terkait dengan pupuk,
Bupati Suyanto mengatakan tidak ada paksa memaksa dalam pemasaran pupuk. Jangan
ada para distributor pupuk yang memaksakan para kelompok petani untuk membeli pupuk paket. Sebab kebutuhan pupuk para petani
tiap daerah berdasarkan data laboratorium tentu berbeda. “Sesuaikan secara
benar antara kebutuhan nutrisi tanaman dengan pupuk yang dibutuhkan dan
berimbang”, tandasnya. Oleh karenanya Bupati Suyanto meminta kepada para
distributor pupuk untuk tidak memaksakan membeli pupuk paket, dan Bupati tidak
akan mengeluarkan peraturan Bupati yang mewajibkan petani agar beli pupuk paket”,
tandasnya.
Demikian juga masalah pola tanam
dan pemberantasan hama tikus. Bupati Suyanto, menilai bahwa petani sesungguhnya
sudah sangat cerdas untuk mengatasi persoalan yang ada. Sebab setiap hari
pekerjaan bertani ini adalah menjadi pekerjaan rutin setiap hari dan
bertahun-tahun. Oleh karenanya, untuk mengatasi persoalan hama tikus, Bupati
kembali mengingatkan kepada para petani untuk sadar, bahwa hama tikus tidak akan bisa ditanggulangi oleh orang
perorang. “Lakukan pengendalian hama tikus ini secara bersama, serentak atau secara kolektif. Optimalkan ilmu ini, jangan
mengatasi secara sendiri-sendiri, sampai kapanpun tidak akan bisa. Gunakan
hitungan periodenisai bagaimana perkembangbiakkan tikus itu”, tandasnya.
Mengakhiri arahannya Bupati
Suyanto kembali mengajak kepada para petani untuk serius dalam menangani lahan
pertaniannya. Mengingat pertanian pada dasawarsa ini memiliki prospek yang
baik. Pemerintah Kabupaten Jombang juga bekerjasama dengan Bulog telah
memfasilitasi para petani untuk menjual hasil produksinya dengan nilai tukar yang lebih baik. (Wati_SJAM)
Jombang, 7 November 2012
Radio Suara Jombang AM 792 Khz
Langganan:
Posting Komentar
(Atom)
0 komentar:
Posting Komentar