Popular Post
- Ketahanan pangan nasional mulai rentan dan rapuh. Pernyataan ini diungkapkan oleh Bupati Jombang, Drs.H Suyanto, MM dalam Rapat Koordinasi...
- Pemisahan Rohman – Rohim, bayi kembar siam dempet pinggul asal Jombang sungguh menyita perhatian public. Bagaimana tidak, kedua bayi anak ...
- Persoalan tembakau memang tak hanya milik Jombang. Masalah pelik yang dialami para petani tembakau ini bahkan sudah menasional. Di kota sa...
- Lomba Tingkat III Pramuka Penggalang :Gotong Royong Dirikan Tenda Untuk mempersiapkan Pramuka Pengalang sebagai kader Bangsa yan...
- Kabupaten Jombang diawal tahun 2012 kembali berhasil mengukir prestasi ditingkat nasional. Penghargaan tersebut diraih oleh Pusat Informasi...
- Program kartu tanda penduduk elektronik (e-KTP) di Kabupaten Jombang dimulai. Launching program ini dilaksanakan serentak di dua kecamatan...
- Prestasi membanggakan kembali diraih Bupati Jombang Drs. H. Suyanto MM yang telah terpilih sebagai salah satu kepala daerah di Indonesia y...
Pengunjung
ARSIP
-
▼
2011
(338)
-
▼
Mei
(18)
- Bantu Sanitasi, Dubes Australia Turun ke Banjardowo
- Bantu Sanitasi, Dubes Australia Turun ke Banjardowo
- Bupati Terima Penghargaan Praktisi Pemerintahan da...
- Bupati Terima Penghargaan Praktisi Pemerintahan da...
- As Roda Patah, Truk Nyosor
- As Roda Patah, Truk Nyosor
- PPIP 2011, 16 Desa Kebagian 4 Miliar
- PPIP 2011, 16 Desa Kebagian 4 Miliar
- Entas Kemiskinan Dijanjikan Jadi Prioritas
- Entas Kemiskinan Dijanjikan Jadi Prioritas
- Bangun Fasilitas TPA Jombang, KFW Jerman Kucurkan ...
- Bangun Fasilitas TPA Jombang, KFW Jerman Kucurkan ...
- Pengunjung Mastrip Tembus 500 Per Hari
- Pengunjung Mastrip Tembus 500 Per Hari
- Lelang Produk Pertanian, Kontrak Tembus Miliaran
- Lelang Produk Pertanian, Kontrak Tembus Miliaran
- Kepala BPKP Jatim : APBD Untuk Masyarakat, Bukan U...
- Kepala BPKP Jatim : APBD Untuk Masyarakat, Bukan U...
-
▼
Mei
(18)
Breaking News
Loading...
Jumat, 20 Mei 2011
Lelang Produk Pertanian, Kontrak Tembus Miliaran
Produk pertanian dan UKM, dua hal pokok yang ditawarkan Pemkab Jombang kepada peserta lelang di Gudang Komoditi SRG (Sistem Resi Gudang) Perak Jombang, Kamis (19/5) siang. Pemkab memfasilitasi temu pengusaha dan kelompok tani ini guna menaikkan pertumbuhan ekonomi yang ditargetkan naik 7 %. Imbasnya, tentu saja mengangkat potensi produk lokal.
Bupati Suyanto yang hadir membuka secara resmi acara lelang menegaskan sesuai RPJMD, produk-produk pertanian memang seharusnya dijual dalam bentuk olahan. “Sudah tepat, karena olahan yang dihasilkan berbasis produk pertanian, artinya ada nilai lebih,” tegasnya. Sehingga, lanjut Suyanto, ada perputaran keuangan yang meningkat secara berkala. Dengan demikian pertumbuhan ekonomi yang ditargetkan dapat tercapai.
Ini kali ketiga fasilitasi pasar produk pertanian digelar. Responnya, cukup menakjubkan. Dalam lelang tersebut, komoditi sapi potong milik Rifai salah satu penjual, ditebas sampai 160 ton per bulan. Itupun dikontrak oleh Puspo Agro sebagai pembeli selama 3 bulan. Artinya sekitar 480 ton dengan nilai kontrak sebesar 38 Miliar lebih.
Tak mau kalah, beras dengan merk Beras Gus Dur milik Gono Sapto kelompok tani asal Tebu Ireng juga ikut ditebas. Puspo Agro juga memberi kontrak 3 bulan pengiriman dengan kebutuhan sekitar 80 ton per bulan. Sehingga beras yang harus disiapkan Gono mencapai 240 ton atau setara dengan 1,5 Miliar dengan asumsi harga per kilo Rp.6500,-.
Kabarudin, perwakilan dari Puspo Agro mengatakan bahwa sapi potong yang dibeli tersebut dalam keadaan hidup. Ongkos transportasi pun ditanggung oleh Puspo Agro. “Kami beli di kandang dan kami bayar juga di kandang, artinya ongkos kirim atau transport kami yang tanggung,” katanya. Ada 2 jenis sapi yang dibeli yakni jenis simental dan brahman.
Hasan, SH Msi, Asisten II Ekonomi Pembangunan mengungkapkan model fasilitasi pasar seperti ini punya banyak keuntungan. “Produsen bisa tahu langsung produksi apa yang laku di pasaran,” kata Hasan. Dengan sistem ini, lanjutnya, produsen lebih tahu tentang kekuatan harga barang produksinya, sasaran penjualan dan promosi yang harus disiapkan.
Dalam lelang tersebut beberapa komoditi lain seperti cekeremes, jahe, susu ettawa, cengkih serta produk perikanan dan perkebunan turut dipamerkan. Produk olahan yang berasal dari pertanian ini direncanakan juga akan jadi salah satu komoditi ekspor kota santri. Utamanya ke negara Jepang yang sangat membutuhkan komoditi ini pasca bencana tsunami. (Dedi_SJAM)
Jombang, 19 Mei 2011
Tim Liputan SJAM
Bupati Suyanto yang hadir membuka secara resmi acara lelang menegaskan sesuai RPJMD, produk-produk pertanian memang seharusnya dijual dalam bentuk olahan. “Sudah tepat, karena olahan yang dihasilkan berbasis produk pertanian, artinya ada nilai lebih,” tegasnya. Sehingga, lanjut Suyanto, ada perputaran keuangan yang meningkat secara berkala. Dengan demikian pertumbuhan ekonomi yang ditargetkan dapat tercapai.
Ini kali ketiga fasilitasi pasar produk pertanian digelar. Responnya, cukup menakjubkan. Dalam lelang tersebut, komoditi sapi potong milik Rifai salah satu penjual, ditebas sampai 160 ton per bulan. Itupun dikontrak oleh Puspo Agro sebagai pembeli selama 3 bulan. Artinya sekitar 480 ton dengan nilai kontrak sebesar 38 Miliar lebih.
Tak mau kalah, beras dengan merk Beras Gus Dur milik Gono Sapto kelompok tani asal Tebu Ireng juga ikut ditebas. Puspo Agro juga memberi kontrak 3 bulan pengiriman dengan kebutuhan sekitar 80 ton per bulan. Sehingga beras yang harus disiapkan Gono mencapai 240 ton atau setara dengan 1,5 Miliar dengan asumsi harga per kilo Rp.6500,-.
Kabarudin, perwakilan dari Puspo Agro mengatakan bahwa sapi potong yang dibeli tersebut dalam keadaan hidup. Ongkos transportasi pun ditanggung oleh Puspo Agro. “Kami beli di kandang dan kami bayar juga di kandang, artinya ongkos kirim atau transport kami yang tanggung,” katanya. Ada 2 jenis sapi yang dibeli yakni jenis simental dan brahman.
Hasan, SH Msi, Asisten II Ekonomi Pembangunan mengungkapkan model fasilitasi pasar seperti ini punya banyak keuntungan. “Produsen bisa tahu langsung produksi apa yang laku di pasaran,” kata Hasan. Dengan sistem ini, lanjutnya, produsen lebih tahu tentang kekuatan harga barang produksinya, sasaran penjualan dan promosi yang harus disiapkan.
Dalam lelang tersebut beberapa komoditi lain seperti cekeremes, jahe, susu ettawa, cengkih serta produk perikanan dan perkebunan turut dipamerkan. Produk olahan yang berasal dari pertanian ini direncanakan juga akan jadi salah satu komoditi ekspor kota santri. Utamanya ke negara Jepang yang sangat membutuhkan komoditi ini pasca bencana tsunami. (Dedi_SJAM)
Jombang, 19 Mei 2011
Tim Liputan SJAM
Langganan:
Posting Komentar
(Atom)
0 komentar:
Posting Komentar