Popular Post

Pengunjung

ARSIP

  • Breaking News
    Loading...
    Jumat, 20 Mei 2011

    Lelang Produk Pertanian, Kontrak Tembus Miliaran

    Produk pertanian dan UKM, dua hal pokok yang ditawarkan Pemkab Jombang kepada peserta lelang di Gudang Komoditi SRG (Sistem Resi Gudang) Perak Jombang, Kamis (19/5) siang. Pemkab memfasilitasi temu pengusaha dan kelompok tani ini guna menaikkan pertumbuhan ekonomi yang ditargetkan naik 7 %. Imbasnya, tentu saja mengangkat potensi produk lokal.

    Bupati Suyanto yang hadir membuka secara resmi acara lelang menegaskan sesuai RPJMD, produk-produk pertanian memang seharusnya dijual dalam bentuk olahan. “Sudah tepat, karena olahan yang dihasilkan berbasis produk pertanian, artinya ada nilai lebih,” tegasnya. Sehingga, lanjut Suyanto, ada perputaran keuangan yang meningkat secara berkala. Dengan demikian pertumbuhan ekonomi yang ditargetkan dapat tercapai.

    Ini kali ketiga fasilitasi pasar produk pertanian digelar. Responnya, cukup menakjubkan. Dalam lelang tersebut, komoditi sapi potong milik Rifai salah satu penjual, ditebas sampai 160 ton per bulan. Itupun dikontrak oleh Puspo Agro sebagai pembeli selama 3 bulan. Artinya sekitar 480 ton dengan nilai kontrak sebesar 38 Miliar lebih.

    Tak mau kalah, beras dengan merk Beras Gus Dur milik Gono Sapto kelompok tani asal Tebu Ireng juga ikut ditebas. Puspo Agro juga memberi kontrak 3 bulan pengiriman dengan kebutuhan sekitar 80 ton per bulan. Sehingga beras yang harus disiapkan Gono mencapai 240 ton atau setara dengan 1,5 Miliar dengan asumsi harga per kilo Rp.6500,-.

    Kabarudin, perwakilan dari Puspo Agro mengatakan bahwa sapi potong yang dibeli tersebut dalam keadaan hidup. Ongkos transportasi pun ditanggung oleh Puspo Agro. “Kami beli di kandang dan kami bayar juga di kandang, artinya ongkos kirim atau transport kami yang tanggung,” katanya. Ada 2 jenis sapi yang dibeli yakni jenis simental dan brahman.

    Hasan, SH Msi, Asisten II Ekonomi Pembangunan mengungkapkan model fasilitasi pasar seperti ini punya banyak keuntungan. “Produsen bisa tahu langsung produksi apa yang laku di pasaran,” kata Hasan. Dengan sistem ini, lanjutnya, produsen lebih tahu tentang kekuatan harga barang produksinya, sasaran penjualan dan promosi yang harus disiapkan.

    Dalam lelang tersebut beberapa komoditi lain seperti cekeremes, jahe, susu ettawa, cengkih serta produk perikanan dan perkebunan turut dipamerkan. Produk olahan yang berasal dari pertanian ini direncanakan juga akan jadi salah satu komoditi ekspor kota santri. Utamanya ke negara Jepang yang sangat membutuhkan komoditi ini pasca bencana tsunami. (Dedi_SJAM)


    Jombang, 19 Mei 2011
    Tim Liputan SJAM

    0 komentar:

    Posting Komentar