Popular Post

Pengunjung

ARSIP

  • Breaking News
    Loading...
    Senin, 07 Mei 2012

    Petani Tembakau Jombang Tak Akan Lakukan Diversifikasi


    Disaat petani tembakau di daerah lain didorong untuk melakukan diversifikasi tanaman, tidak demikian halnya dengan petani tembakau di Kabupaten Jombang. Bupati Jombang Drs. H. Suyanto MM menyatakan dengan tegas bahwa untuk petani Kabupaten Jombang tidak akan melakukan diversifikasi tanaman. “ Saya nyatakan tidak! untuk Kabupaten Jombang”, tandas Bupati yang juga asli petani ini. Pernyataan ini  ditandaskan oleh Bupati Suyanto dihadapan para petani tembakau wilayah utara Brantas dan perwakilan perusahaan rokok,saat membuka  kegiatan awal musim tanam tembakau di Kabuh, pada(7/5) pagi.

    Komoditi tanaman tembakau , menurut Bupati Suyanto  telah menjadi bagian dari agriculture petani diwilayah utara Brantas. Dan ini akan  tetap  menjadi komoditi unggulan di Kabupaten Jombang. Bupati dua periode ini berharap harga tembakau pada tahun 2012 ini akan tetap bertahan baik seperti halnya nilai tukar tembakau pada tahun 2011.

    Diakui oleh Bupati Suyanto bahwa meski akhir-akhir ini pada saat panen harga komoditas tembakau cenderung tidak stabil. Hal itu disebabakan karena  kualitas tembakau sangat tergantung dengan cuaca. Jika cuacanya mendukung maka kualitas tembakau menjadi baik dan harga jualnyapun tinggi. Namun jika sebaliknya maka kualitas tembakau menjadi jelek, otomatis harganya rendah bahkan tidak laku, sehingga petani rugi. Sehingga ini menjadi tantangan  tersendiri bagi para petani.

    “Seakan –akan petani tembakau ini bisa bergeser untuk melakukan diversifikasi yang lain, tapi tetap saya nyatakan tidak untuk petani Kabupaten Jombang“.  Sebab ini merupakan bagian dari agriculture budaya mayoritas petani tembakau diutara Brantas, dan  ini terbukti tidak akan mudah dirubah begitu saja . Hanya orang –orang yang tidak memahami  persoalan agriculture yang kemudian dengan mudah memunculkan  wacana diversifikasi ini. Yang pasti Pemerintah Kabupaten Jombang tidak akan memberikan dukungan kampanye anti tembakau, kalau ujung-ujungnya hanya untuk mendapatkan sesuatu atas kampanye yang dilakukan, tanpa memperhatikan kesejahteraan petani tembakau.

     “Kalau memang diversifikasi itu hanya sekedar berkampanye anti tembakau tanpa  mempertimbangkan kesejahteraan petani tembakau, minimal memberikan jaminan  pendapatan  bagi petani, silahkan berhadapan dengan petani Jombang, saya tidak ingin ada yang mempermainkan nilai tukar petani tembakau  dan ada mitos bahwa seorang breeder tembakau memiliki pancaindra yang melebihi segalanya yang mempermainkan harga”, tandas Bupati Suyanto.

    Sejak empat tahun yang lalu pemerintah Kabupaten Jombang telah memberikan bantuan mesin Rajang sebanyak-banyaknya kepada petani . Hal ini untuk meningkatkan nilai tukar petani, sehingga mampu melayani permintaan pabrik rokok sesuai rajangan yang diinginkan. “Untuk itu kepada pabrik rokok saya minta, untuk tidak mempermainkan harga petani seperti halnya yang terjadi tahun- tahun sebelumnya, yang banyak cacatan sehingga menurunkan nilai tukar petani,  saya berharap ada transparansi perdagangan ”, tutur Bupati Suyanto.

    Sebab disaat perdagangan sudah transparan dan perusahaan rokok tidak merubah paradigmanya, tentu pabrik rokok akan ditinggalkan oleh para petani tembakau. Sebab  perkembangan sudah bergeser demikian cepat. “Oleh karenanya saya berharap ada kerjasama yang saling menguntungkan. Hubungan sinergisitas harus terus diperbaiki dan semakin diperkuat. Baik antara pemerintah Kabupaten Jombang, petani tembakau,  dan mitra sehingga keberlanjutan produksi tembakau yang berkwalitas terus terjaga”, tandasnya.   

    Ditandaskan oleh Bupati Suyanto  bahwa kwalitas tembakau Jombang harus lebih baik dari daerah lain. Hal ini perlu dilakukan  budidaya tanaman tembakau yang baik, yakni  pemupukan yang benar yang harus dikedepankan. Bibit yang dihasilkan harus yang berkwalitas, yang dapat memberikan produksi yang baik, harga yang baik,  sehingga petani utara Brantas  semakin sejahtera.(Wati_SJAM)

    Jombang, 7 Mei 2012
    LPPL Radio Suara Jombang AM

    0 komentar:

    Posting Komentar