
Popular Post
- Keterbatasan lahan untuk pengelolaan sampah dan semakin sempitnya lahan perkotaan yang digunakan untuk RTH atau Ruang Terbuka Hijau mendor...
- Memperingati Hari Sumpah Pemuda ke 83 tahun 2011 pada (28/10) pagi, pemerintah Kabupaten Jombang menggelar upacara bendera di alon-alon J...
- Program pemerintah untuk memantau laju pertumbuhan penduduk melalui Elektronik KTP (E-KTP) segera bergulir. Hari ini Senin (18/7/11) siang, ...
- SMP N 1 Diwek, salah satu sekolah wakil Jombang yang berhasil meraih penghargaan sekolah adiwiyata tingkat nasional menggelar kirab adiwiya...
- Kajari Jombang Ade Tajudin Sutiawarman SH,MH Dandim 0814 Letkol.ARM Muhammad Haidir, SIP Dua pejabat dijajaran forum pimpinan daer...
- Keberadaan Stikes Pemkab Jombang memang patut diperhitungkan. Hal itu nampak dari jumlah mahasiswa baru yang masuk. Pada penerimaan tahun ...
- Persoalan tembakau memang tak hanya milik Jombang. Masalah pelik yang dialami para petani tembakau ini bahkan sudah menasional. Di kota sa...
Pengunjung
ARSIP
-
▼
2012
(302)
-
▼
Mei
(26)
- Bupati Suyanto Buka Pelatihan Jaga Tanggul Waspada...
- Bupati Suyanto Buka Pelatihan Jaga Tanggul Waspada...
- Ruas Jalan Diwek – Jatipelem Hasil Sinergitas Dire...
- Ruas Jalan Diwek – Jatipelem Hasil Sinergitas Dire...
- Kapolda Jatim Resmikan Pusat Latihan BRIMOB Di Bar...
- Kapolda Jatim Resmikan Pusat Latihan BRIMOB Di Bar...
- Sinergi Mengamankan Tanggul Brantas Wilayah Kecama...
- Sinergi Mengamankan Tanggul Brantas Wilayah Kecama...
- Bupati Suyanto Canangkan BBGRM IX Di Jombang
- Bupati Suyanto Canangkan BBGRM IX Di Jombang
- Nina Suyanto Ketua Umum FORMI Jombang
- Nina Suyanto Ketua Umum FORMI Jombang
- Fasilitasi Pasar Lelang Guna Mendongkrak Produk Lokal
- Fasilitasi Pasar Lelang Guna Mendongkrak Produk Lokal
- 104 Tahun Harkitnas Di Kabupaten Jombang
- 104 Tahun Harkitnas Di Kabupaten Jombang
- Kamabi Saka Dan Pamong Bhayangkara Polres Jombang ...
- Kamabi Saka Dan Pamong Bhayangkara Polres Jombang ...
- Orang Tua Dan Guru Harus Sinergi Dan Tidak Gaptek
- Orang Tua Dan Guru Harus Sinergi Dan Tidak Gaptek
- Ribuan Syekher Ramaikan Jombang Bersholawat
- Ribuan Syekher Ramaikan Jombang Bersholawat
- Jombang Lounching Pondok ASI
- Jombang Lounching Pondok ASI
- Petani Tembakau Jombang Tak Akan Lakukan Diversif...
- Petani Tembakau Jombang Tak Akan Lakukan Diversif...
-
▼
Mei
(26)



Breaking News
Loading...
Kamis, 31 Mei 2012
Bupati Suyanto Buka Pelatihan Jaga Tanggul Waspada Dini Bencana
Guna waspada dini bencana sungai brantas, sejumlah kelompok masyarakat pengaman tanggul Brantas diwilayah Kabupaten Jombang mengikuti pelatihan Jogo Tanggul. Pelatihan yang dibuka oleh Bupati Jombang Drs. H. Suyanto MM tersebut digelar di ruang Bung Tomo kantor pemkab Jombang, pada (31/5) dan diikuti perwakilan kelompok masyarakat pengaman tanggul dari 8 kecamatan, 35 desa yang dilintasi aliran sungai Brantas, sepanjang 75 km. Antara lain dari kecamatan Kesamben, Ploso, Bandarkedungmulyo,Megaluh, Plandaan, Tembelang, Kudu dan Ngusikan.
Kelompok masyarakat yang sangat peduli dengan pemeliharaan tanggul dan bantaran sungai Brantas ini mengikuti dengan seksama paparan materi dari Sri Suesmulyodo dari Kadiv Jasa Air dan Sumber Air (ASA)III/1 yakni “Waspada Dini Bencana”. Tujuannya adalah untuk memberikan perlindungan kepada masyarakat dari ancaman bencana. Menyelaraskan peraturan perundang undangan yang sudah ada. Menjamin terselenggaranya penanggulangan bencana secara terencana,terpadu, terkoordinasi dan menyeluruh. Menghargai budaya lokal. Membangun partisipasi dan kemitraan public serta swasta. Mendorong semangat gotong royong, kesetiakawanan, dan kedermawanan. Menciptakan perdamaian dalam kehidupan masyarakat, berbangsa, dan bernegara.
Untuk materi “Program Pengamanan Tanggul Sungai Brantas Berbasis Partisipatif”, disampaikan oleh Drs. Ronald Sitompul. Dengan program ini, tujuan secara umum adalah bersama masyarakat dan pemerintah lokal secara terpadu mengelola dan menjaga lingkungan social dan ekosistem Sungai Brantas agar terjaga dan lestari. Membangun dan meningkatkan kesadaran kritis (partisipasi) masyarakat dalam peleestarian lingkungan sungai Brantas. Melembagakan partisipasi masyarakat dalam pelestarian sungai Brantas. Mengembangkan dan meningkatkan fungsi Sungai Brantas sebagai potensi ekonomi tanpa merusak lingkungan dan mengembangkan kerjasama antar pemangku kepentingan dalam melestarikan sungai Brantas.
Bupati Suyanto yang membuka Pelatihan Jogo Tanggul Brantas siang itu menyatakan bahwa pemerintah kabupaten Jombang berkewajiban menjaga tanggul Brantas dari ancaman terjadinya bencana dan menjamin keberlangsungannya demi anak cucu.
Diungkapkan oleh bupati yang banyak menerima penghargaan nasional ini, bahwa telah dilakukan tindakan represif oleh Satpol PP maupun operasi pasir yang dilakukan dengan pihak kepolisian, namun ini tidak mampu menghentikan penambang pasir mekanik yang jelas merusak lingkungan itu . “Oleh karenanya pengamanan tanggul Brantas yang paling efektif adalah peran serta masyarakat di sekitarnya yakni kelompok masyarakat peduli Brantas”, tuturnya
Bupati dua periode ini juga mengingatkan pentingnya budaya gotong royong, budaya soyo yang memiliki nilai nilai kearifan dan merupakan peninggalan para pendahulu bangsa ini. ”Dengan gotong royong atau partisipasi inilah sebagai pendekatan yang sangat efektif untuk menanggulangi”, tandasnya. Pemberdayaan masyarakat menjadi daya ungkit atau tindakan prefentif agar masyarakat peduli terhadap pengelolaan lingkungan ekosistem sungai Brantas agar tetap terjaga dan lestari. Bupati Suyanto juga mengingatkan agar pemanfaatan aliran sungai Brantas secara langsung untuk usaha ekonomi harus dilakukan kajian agar tidak kontraproduktif dengan manajeman sungai Brantas.(Wati_SJAM)
Jombang, 31 Mei 2012
LPPL Radio Suara Jombang AM
Kelompok masyarakat yang sangat peduli dengan pemeliharaan tanggul dan bantaran sungai Brantas ini mengikuti dengan seksama paparan materi dari Sri Suesmulyodo dari Kadiv Jasa Air dan Sumber Air (ASA)III/1 yakni “Waspada Dini Bencana”. Tujuannya adalah untuk memberikan perlindungan kepada masyarakat dari ancaman bencana. Menyelaraskan peraturan perundang undangan yang sudah ada. Menjamin terselenggaranya penanggulangan bencana secara terencana,terpadu, terkoordinasi dan menyeluruh. Menghargai budaya lokal. Membangun partisipasi dan kemitraan public serta swasta. Mendorong semangat gotong royong, kesetiakawanan, dan kedermawanan. Menciptakan perdamaian dalam kehidupan masyarakat, berbangsa, dan bernegara.
Untuk materi “Program Pengamanan Tanggul Sungai Brantas Berbasis Partisipatif”, disampaikan oleh Drs. Ronald Sitompul. Dengan program ini, tujuan secara umum adalah bersama masyarakat dan pemerintah lokal secara terpadu mengelola dan menjaga lingkungan social dan ekosistem Sungai Brantas agar terjaga dan lestari. Membangun dan meningkatkan kesadaran kritis (partisipasi) masyarakat dalam peleestarian lingkungan sungai Brantas. Melembagakan partisipasi masyarakat dalam pelestarian sungai Brantas. Mengembangkan dan meningkatkan fungsi Sungai Brantas sebagai potensi ekonomi tanpa merusak lingkungan dan mengembangkan kerjasama antar pemangku kepentingan dalam melestarikan sungai Brantas.
Bupati Suyanto yang membuka Pelatihan Jogo Tanggul Brantas siang itu menyatakan bahwa pemerintah kabupaten Jombang berkewajiban menjaga tanggul Brantas dari ancaman terjadinya bencana dan menjamin keberlangsungannya demi anak cucu.
Diungkapkan oleh bupati yang banyak menerima penghargaan nasional ini, bahwa telah dilakukan tindakan represif oleh Satpol PP maupun operasi pasir yang dilakukan dengan pihak kepolisian, namun ini tidak mampu menghentikan penambang pasir mekanik yang jelas merusak lingkungan itu . “Oleh karenanya pengamanan tanggul Brantas yang paling efektif adalah peran serta masyarakat di sekitarnya yakni kelompok masyarakat peduli Brantas”, tuturnya
Bupati dua periode ini juga mengingatkan pentingnya budaya gotong royong, budaya soyo yang memiliki nilai nilai kearifan dan merupakan peninggalan para pendahulu bangsa ini. ”Dengan gotong royong atau partisipasi inilah sebagai pendekatan yang sangat efektif untuk menanggulangi”, tandasnya. Pemberdayaan masyarakat menjadi daya ungkit atau tindakan prefentif agar masyarakat peduli terhadap pengelolaan lingkungan ekosistem sungai Brantas agar tetap terjaga dan lestari. Bupati Suyanto juga mengingatkan agar pemanfaatan aliran sungai Brantas secara langsung untuk usaha ekonomi harus dilakukan kajian agar tidak kontraproduktif dengan manajeman sungai Brantas.(Wati_SJAM)
Jombang, 31 Mei 2012
LPPL Radio Suara Jombang AM
Langganan:
Posting Komentar
(Atom)
0 komentar:
Posting Komentar