Popular Post

Pengunjung

  • Breaking News
    Loading...
    Kamis, 23 Juni 2011

    22 Bulan Rohman Rohim, 100 Dokter, 17 Jam Operasi

     

    IMG_0013Pemisahan Rohman – Rohim, bayi kembar siam dempet pinggul asal Jombang sungguh menyita perhatian public. Bagaimana tidak, kedua bayi anak pasangan Anis Mulyo dan Supinah asal Gondek Mojowarno ini hanya memiliki satu alat kelamin dengan kondisi ginjal juga dempet.

    Tim dokter dari RSUD Dr.Soetomo yang berjumlah 100 orang kemudian menyusun perencanaan operasi pemisahan. Kasus Rohman Rohim terbilang langka, meski tak sedikit kasus bayi kembar dempet seperti mereka. Agus Harianto,SpAK Ketua Tim dokter penanganan Rohman Rohim juga mengakui hal tersebut.

    “Awalnya kami berdiskusi dengan beberapa dokter bedah internasional di beberapa negara,” tegas dokter spesialis anak ini. Sebelum mengoperasi Rohman Rohim, tim dokter sempat berkonsultasi dengan Prof.Lewis Spitz dari United Kingdom atau Inggris Raya. Kemudian dengan beberapa dokter ahli bedah lain di Capetown, Afrika Selatan, dua dokter bedah di Belanda dan di Kopenhagen.

    Setelah melakukan beberapa diskusi, akhirnya pada 9 April 2011 dilangsungkan operasi pemisahan. Tepat pukul 09.00 WIB pagi, tim dokter memulai operasi dan 17 jam sesudahnya Rohman Rohim berhasil dipisahkan. Hal ini maju dari perkiraan waktu semula yang diprediksi selama 27 jam operasi.

    Akhirnya, alat kelamin diberikan kepada Rohim karena alasan kesehatan. Tubuh Rohim dinilai lebih pas menerima alat kelamin yang hanya satu tersebut. Bahkan, alat kelamin Rohim yang berhasil dipisah pada bulan April lalu sudah mulai berfungsi. Ini menandakan bahwa syaraf kelamin Rohim berfungsi dengan baik. Sementara saudaranya, Rohman mengunakan alat bantu untuk buang air kecil.

    Agus Harianto bahkan sempat bercerita bahwa salah seorang ahli bedah dari Amerika menyarankan untuk membuatkan Rohman alat kelamin wanita. “Ini yang tidak kami lakukan, namanya kan melanggar kodrat, laki-laki tulen kok diubah jadi wanita,”tuturnya.

    Saat ini, Rohman Rohim telah diserahterimakan kepada pihak keluarga dengan pengawasan lanjutan yang dilakukan RSUD Dr Soetomo dan RSUD Jombang. Usia Rohman dan Rohim yang menginjak 22 bulan telah melewati masa-masa kritis selama 17 jam di meja operasi bersama 100 orang dokter banyak disorot media nasional bahkan luar negeri. Satu lagi peristiwa besar di kota santri yang tercatat oleh sejarah. (Dedi_SJAM)

    Jombang, 23 Juni 2011

    Tim Liputan SJAM

    0 komentar:

    Posting Komentar